Ayu mengangkat kepala, membalas tatapan wanita itu. Dia dan wanita itu kini saling memandang.“Aku adalah kepala selir di sini. Kau bukan siapapun. Bagaimana bisa, berani berbicara seperti itu kepadaku?!”Nada keras yang wanita itu keluarkan, tidak membuat Ayu takut sama sekali. Ayu malah semakin menatapnya dengan sangat berani.“Aku adalah wanita, sama denganmu. Apa perbedaan kita?” tanya Ayu santai. Dia sedikit memperlihatkan senyumannya.“Aku Sriwati. Panggil aku, Wati. Kau sangat cantik. Ayu Sekar, nama yang sangat bagus sesuai orangnya. Kau tegas. Kali ini aku memaafkanmu, Ayu. Tapi tidak untuk ke dua kalinya.” Kali ini Wati menjawab dengan sedikit menahan amarahnya kepada Ayu yang masih saja tidak takut.Wati mengarahkan bola mata ke arah pelayan yang akan membawa Ayu bergabung dengan selir lainnya di aula wanita. Aula khusus para wanita yang boleh tinggal di sana. Bahkan hanya Adipati dan Jenderal Iblis, d
Terakhir Diperbarui : 2021-02-18 Baca selengkapnya