Ayu semakin diam mendengar pertanyaan Intan. Dia memalingkan wajahnya segera. Intan tetap memburunya. Intan tidak membiarkan Ayu menghindar darinya.“Selir, kau jangan berpaling! Jawablah semua pertanyaanku!” Intan menarik lengannya dengan keras.“Untuk apa aku harus menjawab sesuatu yang tidak harus aku jawab?” ketusnya.“Selir, aku adalah Putri. Kau harus hormat!”“Putri, aku membantumu agar kau memiliki Patih, laki-laki yang kau cintai itu. Tapi, kau membuatku merasakan sesuatu yang sangat resah. Aku sudah melakukan yang terbaik denganmu maupun Adipati. Kalian masih saja mencurigaiku. Sekarang, keuntungan apa yang akan aku peroleh jika aku bersama Jenderal. Kepalaku yang akan terpasang di lapangan dengan tertancap di tombak?” jelas Ayu sambil melirik Rose yang paham dengan maksud untuk membantunya.“Putri Intan, kami sangat menghargai Adipati. Setiap hari kita bersama selir Ayu. Bahkan, setia
Terakhir Diperbarui : 2021-03-19 Baca selengkapnya