Home / Romansa / CLBK (Cinta Lama Biar Kembali) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of CLBK (Cinta Lama Biar Kembali): Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

Malam mencekam

~~~***~~~ Hujan deras mengguyur ibukota sore ini. Suara petir berkilatan di udara, menggetarkan siapa pun yang melihatnya. Jalanan banjir dan mampet karena genangan sampah dimana mana. Untunglah, Ayu sudah sampai kosnya sebelum hujan turun deras. Naasnya, dinding kos an Ayu bocor dan air mulai menggenangi sebatas kakinya. Ayu bingung bagaimana menangani banjir yang sudah semata kaki ini. Mana tetangga kos nya yang hanya berpenghuni 6 orang itu sedang sif malam. Dia sendirian di tempat kosnya. Nasib baiknya, Emaknya sudah pulang tadi pagi. Seandainya dia melihat Ayu kesulitan seperti ini, pasti disuruh pulang kampung malam itu juga. Dalam hati Ayu menggerutu, karena daerah kosnya ternyata langganan banjir. Terbukti dari daerah sekitarnya yang kebanjiran juga. Tahu begini, harusnya dia tidak kos di sini waktu itu. Topp... Aarrghh ... Ayu menjerit ketika sekonyong-
Read more

Penyesalan yang terlambat

~~~***~~~ Gelap... Berat.... Dan wangi maskulin perpaduan aroma hutan dan kayu, terasa segar sekali menggelitik bulu-bulu hidungnya. Perlahan, kelopak mata Ayu terbuka. Sesaat dikedip-kedipkannya matanya beberapa detik untuk menyesuaikan matanya dengan kegelapan yang terbias cahaya di sekitarnya. "Pagi!" Suara serak khas bangun tidur berbisik di telinganya. Ayu memalingkan wajahnya ke belakang, kaget. Irfan tersenyum, manis. Ia memagut bibir Ayu yang bengkak itu sambil tertawa geli. "Sekarang Neng milik Aa, selamanya..!" Sebuah kesadaran menghantam Ayu. Kilasan kejadian semalam saat Irfan mengambil paksa kehormatannya, jeritan kesakitannya dan ah.. Ayu tak sanggup lagi mengulang kejadian itu di benaknya. Dilihatnya bawah tubuhnya yang tertutup selimut. Aarrghh .. Ayu menjerit! Ia menangis histeris. Sontak ia menjambak rambutnya sen
Read more

Rain madness

~~~***~~~ Hujan masih turun membanjiri jalanan ibukota di sore hari itu.Tak ada tanda-tanda akan berhenti. Angin berhembus sepoi-sepoi menyejukkan namun terasa dingin bagi Ayu yang baru saja selesai mandi.  Ia sudah mengganti daster sexynya dengan piyama panjang. Dalam hati ia menggerutu kesal mengapa Irfan tidak memberikan piyama panjang ini semalam. Seandainya saja ia memakai pakaian tertutup ini, mungkin kejadian kemarin tidak akan terjadi.  Tapi kemudian ia skeptik dengan dirinya. Ia yakin Irfan memang telah merencanakan semua ini sejak mengetahui ia berpacaran dengan Zaki. Sengaja ia memilih berada di balkon untuk menghindari bertatap muka dengan Irfan yang sedang asyik menonton tv. Ia enggan berada di satu tempat yang sama dengan laki-laki yang audah merenggut masa depannya. Ia semakin membenci Irfan setelah apa yang ia lakukan padanya. Gadis yang kini sudah tidak gadis lagi itu memandangi hamparan langit yang membentang luas d
Read more

Aku bukan pelakor

~~~***~~~ Siangnya, Irfan mengantar Ayu pulang ke kosannya setelah menahannya selama 2 hari. Awalnya Irfan enggan mengantarnya karena ia khawatir Ayu kembali bersikap labil dan meninggalkannya. Lebih baik Ayu tinggal bersamanya saja sampai hari pernikahan mereka. Ayu melotot mendengar jawaban Irfan. Mana boleh mereka tinggal bersama sedangkan mereka belum menikah. Apa kata Emak Bapaknya nanti. Bisa-bisa mereka terkena serangan jantung. Sesampainya di kosan, Ayu mengeluh karena kosnya kotor bukan main. Meski airnya telah surut, tapi sampah tanah, kayu dan barang-barangnya yang berserakan di mana -mana membuat Ayu ingin pingsan saat membereskannya. Untung saja motornya di garasi ibu kos, jadi saat ia tinggal kemarin masih aman. Paling tidak, ada beberapa barang berharganya yang selamat. Begitu juga dengan dompet dan atmnya yang memang selalu di tasnya dan di bawa ke apartemen Irfan waktu itu. Ayu sibuk m
Read more

Terpuruk

~~~***~~~ Di luar hujan kembali turun gerimis memberi kesejukan pada insan di bumi. Namun kesejukan yang dibawa angin itu sangat kontras dengan keadaaan disalah satu kamar kos yang terbuka sedari pagi itu. Dimana sang penghuni kos tampak menatap ke langit dengan pandangan kosong. Sudah setengah jam berlalu tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Irfan. Ayu tertawa miris, bagaimana bisa ia masih berharap Irfan akan kembali padanya. Tentu saja ia takkan kembali karena ia sudah menuntaskan rasa penasarannya. "Bagaimana dengan nasibnya sekarang? Pasti tidak akan ada lelaki yang menginginkan wanita yang sudah tidak perawan sepertinya. Ia akan sendirian sampai tua. Duh Gusti ... sakit sekali! Semua ini gara-gara Irfan brengsek hidupku jadi hancur seperti ini. Aku benci kamu Irfan ... aku benciiii...." Ayu memukul-mukul dadanya yang terasa berat. Sampai nafasnya tersengal-sengal karena sesaknya dadanya menanggung permasalahannya. Mungkin sebaiknya ia terjun sa
Read more

Mimpi menakutkan

~~~***~~~Pernah ada yang bisa mengontrol mimpinya sendiri? Paralyzed? Ayu mengalaminya.~~~***~~~Ayu berlari sekencang yang ia bisa. Melewati tanggul sawah, jalanan berbatu dan parit yang melintang. Entah berapa kali ia tersandung bebatuan yang ada didepannya. Kaki, tangan dan lututnya lecet dan berdarah namun Ayu tak mempedulikannya. Ia terus berlari ketakutan mendengar suara riuh warga dibelakangnya. Kebanyakan yang mengejarnya itu emak-emak berdaster. Dipimpin Desi, mereka berlari mengejarnya sembari mengacungkan panci, wajan, sangku dan lain-lain ke arahnya."Tangkap pelakor itu. Kita harus memberinya pelajaran ...""Arak keliling kampung biar dia malu ...""Usir saja pelakor dari kampung kita karena ia bisa saja merebut lelaki kita juga ... ""Usirr .... usiirrr ... usirrr.""Dasar pengkhianat. Ternyata kamulah teman pengkhianat itu .. kau menggunting dalam lipatan. Di depan kita ka
Read more

Jangan tinggalkan Abang, Neng!

~~~***~~~ Zaki bergegas menaiki tangga menuju ruangan Ayu. Ia baru saja selesai membeli Black coffe di kafe yang tersedia di rumah sakit swasta yang mewah ini. Ia meninggalkan Ayu hanya lima belas menit saja tapi rasanya ia sudah pergi selama berjam-jam. Fix, dia sudah jatuh ke dalam pesona gadis manis yang sangat sederhana itu. Sangat berbanding terbalik dengan typenya selama ini yang menyukai gadis metropolitan yang cantik dan anggun. Setelah mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, Zaki pun membuka pintu ruangan dimana Ayu dirawat. Ia tersenyum saat mendapati Ayu masih tertidur dengan lelap. Menurut perkiraan dokter, ia akan t
Read more

Inget anak, Emak!

~~~***~~~ Entah berapa rumah sakit yang Irfan datangi sedari siang tadi, hanya untuk mencari keberadaan Ayu. Ia bahkan melupakan perutnya yang berteriak minta diisi. Wajahnya mulai pucat karena kelelahan. Ia bingung, ia sudah mencari Ayu dari rumah sakit terdekat, bahkan klinik sampai rumah sakit terjauh. Namun tak ada satu pun pasien yang bernama Ayu Nurmala. Padahal ia yakin, jarak antara kepergian Zaki dan dirinya tidak berbeda jauh. Apa ada rumah sakit yang terlewat olehnya? Atau Ayu didaftarkan bukan atas namanya? Malam semakin larut. Irfan menghentikan mobilnya di sisi jalan dengan penuh kemarahan. Ia memukul stir mobilnya putus asa. Sebenarnya kemana kamu membawa Ayu, Zaki? Aku bersumpah akan membunuhmu kalau sampai kamu ber
Read more

Kunjungan menyakitkan

~~~***~~~Zaki bingung saat ia sampai diresto namun ia tak mendapati Ega dimana pun. Baik itu di kamar pribadinya, kamar mandi bahkan menurut Doni yang menjadi tangan kanannya, Ega tak pernah datang ke resto sejak seminggu yang lalu.Gusar, ia mencoba kembali menelpon Ega, tapi ponselnya  dalam keadaan tidak aktif. Apa-apaan ini? Bukankah Ega tadi yang mengiriminya pesan untuk segera datang ke resto karena ada urusan penting tapi sekarang ia bahkan tidak mendapatinya berada dimanapun. Apa Ega sedang mempermainkannya?Sebuah kesadaran menghantamnya. Ayu! Ega pasti berbuat sesuatu kepada Ayu. Bodoh sekali dia baru menyadari itu sekarang. Semoga saja dia belum terlambat.Zaki baru saja mengangkat badannya dari kursi untuk pergi ketika pintu terbuka dan menampilkan sosok Irfan dengan raut wajah bengisnya. Ekspresi Zaki berubah."Dimana kau sembunyikan Ayu?" Tuduh Irfan langsung tanpa basa basi setibanya ia didepan Zaki.Zaki m
Read more

Tamu meresahkan

~~~***~~~Ayu memejamkan matanya setelah perawat selesai mengobati tangannya yang terluka dan memperbaiki jarum infusnya yang terlepas. Ayu tersenyum miris memandangi bekas kemarahan Ega ditangannya. Luka itu berbentuk sayatan kecil yang tidak akan hilang sampai beberapa hari ke depan.Airmata Ayu kembali menetes satu persatu. Ia tidak pernah menggoda pria-pria itu, mereka sendiri yang gencar mendekatinya, merayunya dan memintanya jadi pacar mereka. Mana ia tahu Zaki masih bertunangan? kenapa dia yang disalahkan? Kenapa harus dia yang menanggung kesakitan ini? Kenapa? Hiikkss ...Apa dia mesti lari kesana sini untuk menghindari mereka? Atau berpindah tempat? Tapi lelaki seperti mereka pasti akan selalu ditemukannya di kota manapun. Baik Irfan atau Zaki, dua pria dengan perbedaan karakter dan  berasal dari dua kota yang berbeda pula, tapi keduanya begitu keras menginginkannya menjadi pasangan mereka, tak peduli mereka sudah mempunyai pasangan masing-masing.
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status