“Tapi, Sha, kamu kenapa sangat baik, sih? Orang macam dia itu tidak pantas dikasih hati.” Aku hanya tersenyum melihat dia begitu. ***Meyyis*** POV DEVAN Tidak tahu kenapa? Dari sekian banyak cewek, aku hanya menginginkan Shasha. Padahal dia jelas-jelas cewek super jutek. Tapi, setiap kali dia marah, aku malah merasa senang. Hatiku berkata, marahnya memang karena peduli. “Lo kesambet? Sejak kapan jadi melo begitu.” Zefan mendekatiku. Zefan adalah sahabat kami. Sebenarnya, awalnya papa dan papanya Zefan yang bersahabat. Tapi menurun ke kami. “Fan, kalau lo pingin terus deket sama cewek itu, pingin ngelindungi dia, tapi lo jugtru senang kalau dia jutek gitu, artinya kenapa?” Zefan malah tertawa mendengar penuturanku. Sialan dia. Aku ngomong serius malah dianggap bercanda. “Lo mau mati, ngetawain gue?” Zefan memeper
Read more