Share

Cepat Pulang

POV DEVAN

Aku tahu emosi Shasha sangat tidak menentu. Dia menggesek biolanya sangat keras sehingga dawainya sampai putus. Kalau gadis lain, mungkin akan menjerit karena jemarinya terluka. Tapi tidak dengan Shasha. Dia hanya meringis sedikit. Aku akan mendekatinya, tapi terlambat. Davin sudah mendekat terlebih dahulu. Sukurlah, lebih baik aku pergi saja.

“Hati-hati!” Davin memegang tangannya dan memasukkannya ke mulut. Dadaku semakin bergejolak. Apakah aku cemburu? Tapi Davin memang akrab dengan Shasha dari pertama kali dia datang. Selakanya, Davin belum pernah akrab dengan wanita mana pun. Apakah dia jatuh cinta dengan Shasha? Kalau iya, apakah aku dan dia memang memiliki selera yang sama? Sepertinya, perlu melakukan wawancara kecil.

Aku ke belakang sekolah saja. Sepertinya, aliran sungai yang airnya mulai keruh itu, cukup membuatku tenang sejenak. Bayangan Davin dan Shasha terus saja tidak mau lepas dari pik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status