Share

Jangan Khawatir

Aku lihat, mama tidak nafsu makan. Sebaiknya, aku menyuapinya sama ketika ada papa. Saat mama mulai malas makan, lelaki dewasa itu akan memanjakannya. “Ah, mama bisa makan sendiri.” Aku menggeleng.

“Biarkan lelakimu ini menyuapimu.” Aku menirukan gaya papa. Mata mama berembun.

“Kau ini, jangan merayu mama. Kamu sendiri, makanlah!” Eliana menyuapi Davin. Mereka makan saling menyuapi.

“Ma, jangan khawatir. Papa tidak akan bermasalah. Bukankah dia lelakimu yang sangat kuat? Om Irwan pasti akan mencarikan cara.” Eliana mengangguk.

“Sekarang mama tidur. Davin mau mengerjakan tugsa sekolah. Bukankah putra kembar mama ini harus mengerjakan dua?” Eliana mengelus puncak kepala Davin.

“Ya sudah, terima kasih, Sayang.” Davin mengangguk. Dia mengerjakan pekerjaan rumah miliknya, juga milik Devan. Untuk gambar flip-flop y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status