Beranda / Romansa / Amagl's Bride / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Amagl's Bride: Bab 1 - Bab 10

55 Bab

1. Keraguan

Para nona dan tuan muda dari keluarga bangsawan, terlihat duduk dalam dua barisan terpisah. Mereka tampak berkonsentrasi mendengarkan ceramah dari pendeta. Di kekaisaran Bonaro, ada tradisi bahwa setiap satu bulan sekali, para generasi muda yang belum menikah akan mendengarkan ceramah mengenai sejarah kekaisaran serta sejarah keagungan Amagl di kuil-kuil suci yang tersebar di sepenjuru kekaisaran Bonaro. Khusus bagi para nona dan tuan bangsawan yang tinggal di ibu kota, akan mendengarkan ceramah secara khusus di kuil utama yang berada di ibu kota kekaisaran. Di antara mereka, terlihat seorang gadis berambut cokelat almond yang memejamkan matanya. Ia terlihat sangat berkonstrasi mendengarkan ceramah pendeta. Namun, sebenarnya ia tidak mendengarkan ceramah dan memilih untuk memikirkan hal lain. Karena pada dasarnya, ia bahkan sudah hafal setiap kata yang diucapkan oleh pendeta.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-08
Baca selengkapnya

2. Membangunkan

Jade memeluk putrinya dan melindunginya dari sang suami yang akan membawanya ke istana kekaisaran Bonaro untuk diadili. Amora tentu saja menangis, memohon pada ayah dan ibunya untuk percaya jika dirinya masihlah seorang gadis yang belum disentuh oleh siapa pun. Sebagai seorang ibu, tentu saja Jade percaya dengan apa yang dikatakan oleh putrinya. Ia yakin, jika Amora tidak mungkin melakukan hal yang bisa mempermalukan orang tua dan nama keluarganya. Jade tahu seberapa Amora menghormati orang tuanya dan menjaga sikapnya untuk menjaga nama baik keluarga. Meskipun fakta bahwa kehamilan Amora yang sudah dikonfirmasi lebih dari lima dokter dan pendeta, Jade yakin jika ada hal yang salah dalam hal ini. Jade percaya jika putrinya tidak melakukan hal nista seperti itu.“Sayang, tolong dengarkan penjelasan putri kita. Apa kau tidak percaya bahwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-11
Baca selengkapnya

3. Belum Saatnya

Pria itu menggerakkan netra indahnya menatap Amora yang berbaring tidak sadarkan diri di atas tubuhnya. Lalu bertanya pada Amora yang tidak sadarkan diri, “Kau yang sudah membangunkanku?”   Tak lama, pria itu pun bergerak dengan penuh kehati-hatian. Ia turun dari tumpukan tumbuhan rambat dan bunga yang menjadi pembaringannya. Lalu membaringkan Amora di sana dengan begitu lembut. Setelah memastikan jika Amora berbaring dengan posisi yang benar, ia terdiam beberapa saat. Ternyata ia mengamati wajah cantik Amora dengan pembawaan yang begitu tenang,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-12
Baca selengkapnya

4. Sihir Hitam

Untuk kesekian kalinya, Amora mengutuk situasi sulit yang tengah ia alami. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat dan berlari seperti orang gila. Amora beharap jika dirinya bisa menembus hutan lebat ini dan menemukan jalan pulang. Tentu saja, Amora tidak mau tinggal di tempat yang sangat berbahaya ini. Selain karena ini adalah sarang para siluman, pulau ini semakin berbahaya ditambah dengan keberadaan Amagl terkutuk yang ternyata selama ini tertidur panjang. Sejak awal, Amora tahu jika Amagl terkutuk dipaksa untuk tertidur oleh Amagl agung yang kini menjaga kekaisaran. Namun, Amora dan manusia lainnya sama sekali tidak mengetahui letak di mana Amagl berjiwa jahat itu dipaksa untuk tertidur. Ternyata, pulau Blaxland inilah yang menjadi tempat bersemayamnya sosok Xavier. Semua hal baru yang Amora alami hari ini benar-benar membuat gadis satu itu merasa berat bukan main.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-19
Baca selengkapnya

5. Takdir

“Nona, Anda sudah bangun?” tanya Vheer yang sudah mengambil bentuk manusia.Amora yang mendengar pertanyaan tersebut, segera menjauh dari Vheer. Ia pun mengedarkan pandangannnya, dan menggigit bibirnya saat tahu jika dirinya kembali di bawa ke rumah kayu. “Tolong maafkan aku, jangan bunuh aku,” ucap Amora sembari menahan tangisnya.Vheer yang berpenampilan selayaknya pria pada umumnya, kini memasang ekspresi sedih. Ia tentu tahu, jika saat ini Amora merasa sangat ketakutan. Vheer berlutut dan berkata, “Nona, Tuan sama sekali tidak akan melukai Nona. Begitu pun kami yang menjadi pengikut setianya. Kami akan melindungi Nona dan Tuan dengan seluruh kemampuan serta upaya kami.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-19
Baca selengkapnya

6. Menyamar

“Tidak perlu takut, Nona. Tuan Xavier memang terlihat dingin, tetapi ia tidak mungkin melukai Nona,” ucap Vheer sembari membukakan portal sihir. Pola sihir muncul terlebih dahulu, sebelum portal terbuka sedikit demi sedikit.Karena energi sihir yang dimiliki oleh Xavier masih terbatas, maka kini Vheer yang memiliki kewajiban untuk membuka portal. Terlebih, karena Vheer adalah manusia perwujudan pohon yang sudah hidup lebih dari ribuan tahun, ia memiliki energi napas hutan yang besar. Jadi, ia bisa membuka membuka portal penghubung hutan yang satu dengan hutan yang lain dengan mudah. Setelah membukakan portal dengan sempurna, Vheer pun kembali ke dalam rumah kayu, meninggalkan Amora yang menatap portal sihir itu dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, tetapi juga memiliki rasa takut yang begitu besar. Tentu saja, Amora takut dengan l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-01-24
Baca selengkapnya

7. Pengikut Setia

“Nona,” panggil Vheer saat dirinya melihat Amora terlihat begitu gelisah. Amora tersentak dan menatap Vheer dengan tatapan takut-takut. Vheer yang melihat hal itu mau tidak mau merasa sedih. Ia pun menatap tuannya yang tengah bermeditasi, berupaya untuk mengumpulkan energi dan menyerap kekuatan dalam hutan tersebut. Xavier memasang barrier pelindung di sekitar dirinya, memastikan jika dirinya tidak akan diganggu oleh siapa pun. Kini, ketiganya tengah berada di tengah hutan, beristirahat setelah melakukan perjalanan yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki. Vheer tidak bisa membuka portal terlalu sering, karena hal itu bisa membuat keberadaan mereka ditemukan lebih cepat oleh musuh. Karena itulah, Xavier memutuskan untuk berjalan kaki, walaupun hal itu menghabiskan waktu lebih lama daripada menggunakan portal atau sihir lainnya.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-04
Baca selengkapnya

8. Upaya

“Bi, Biarkan aku yang mencari buah-buahan,” ucap Amora mengusulkan diri untuk mencari makanan.Hari ini, adalah hari ketiga Amora ikut dalam perjalanan Xavier dan Vheer. Amora mengikuti perjalanan tersebut dengan patuh dan tanpa mengeluhkan apa pun. Meskipun merasa sangat tidak nyaman karena harus tidur dengan hanya beralaskan daun, atau merasa selelah apa pun Amora menahan diri untuk tidak mengatakannya. Benar, Amora menahan diri sebaik mungkin sembari mencari celah untuk melarikan diri dari sang Amagl terkutuk. Lalu hari ini adalah waktu yang paling tepat bagi Amora untuk melarikan diri. Setidaknya, sudah tiga hari ini Amora berusaha untuk mendapatkan penilaian baik dari Xavier. Walaupun, sebenarnya Xavier sendiri tidak terlalu memberikan reaksi apa pun padanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-04
Baca selengkapnya

9. Menggelitik

“Kami sudah mendapatkan semua ingatan orang-orang mengenai gadis itu, Tuan,” ucap Blax lalu memberikan sebuah kristal sihir berbentuk bulat pada Xavion. Kristal tersebut berisi kenangan orang-orang mengenai sosok Amora.Xavion menerima kristal tersebut. Kini, Xavion menyembunyikan wajahnya di bawah tudung jubahnya, dan hanya menunjukkan sepasang netra biru keperakan yang menyorot dingin. Jika dilihat dari jauh, Xavion seakan-akan tidak memiliki wajah dan ruang di bawah tudung jubahnya terlihat hanya sebuah ruang hampa. Karena tudung tersebut membuat wajah Xavion tersembunyi dalam kegelapan. Xavion menatap lima bawahan setianya yang memimpin pasukan pengikut setianya. Kelimanya adalah orang-orang yang memiliki kekuatan paling besar di antara para siluman yang mengabdi padanya. Pertama ada Balx, sang naga hitam yang memiliki sembura
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-04
Baca selengkapnya

10. Kesehatan Jantung

“Yang Mulia, hampir setengah dari warga ibu kota sudah terjangkit wabah yang tidak ketahui berasal dari mana,” ucap salah seorang menteri melaporkan situasi terkini pada kaisar.Saat ini, semua orang-orang berpengaruh mengikuti rapat tertutup yang diadakan secara mendadak oleh Gilbert—sang kaisar. Hal tersebut tidak terlepas dari situasi darurat yang saat ini tengah berlangsung. Seperti apa yang sudah dikatakan oleh seorang menteri, saat ini tengah ada wabah berbahaya yang menyebar dengan begitu cepat di kekaisaran Bonaro. Tentu saja, Gibert dan orang-orang berpengaruh harus segera menanggulangi masalah tersebut. Apalagi, wabah ini menyebar langsung ke pusat pemerintahan dan ekonomi kekaisaran yang tak lain adalah ibu kota di mana para bangsawan kelas atas tinggal. Gilbert pun menatap Pendeta Agung dan bertanya, “Apa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status