Semua Bab Penghancuran yang Berbahaya: Bab 191 - Bab 200

331 Bab

IDN 0191 PYB 0191Bab 191 Mengambil Tindakan (2)

Suara berisik itu tak terdengar keras. Orang tua itu tidak memperhatikannya dan tanpa sengaja menjatuhkan hiasan kristal di atas meja. Jantungnya hampir melompat keluar saat dia mengambilnya dengan hati-hati. Baru ketika dia melihat benda itu baik-baik saja, dia merasa lega.Dia lalu melihat ke arah pintu dengan perasaan bersalah sebelum perlahan menghela nafas lega.Dia yakin tidak akan ada yang datang pada saat ini. Gerakan orang tua itu tidak terburu-buru atau kebingungan. Sebaliknya, dia menghapus jejaknya di ruangan ini dengan rapi.Map di atas meja terlihat sama seperti yang ada di tangannya.Map semacam ini sangat mudah dibeli dan sama sekali tidak memiliki ciri khusus. Bentuknya sangat umum.Namun, meskipun begitu, lelaki tua itu tetap membuka map di tangannya dengan gelisah dan mengeluarkan berkas di dalamnya. Dia lalu mengeluarkan berkas dari map di atas meja dan menukar keduanya."Apa yang kamu lakukan di ruang kerja Bos?"Sebuah pertanyaan terdengar di belakang oran
Baca selengkapnya

IDN 0192 PYB 0192Bab 192 Rencana Telah Dimulai Sejak Lama

“Bagaimana dengan Tuan?” Tuan Oakes tahu batasannya. Dia bersumpah setia pada tuan rumah ini.Jane mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Saat menelepon, dia tersenyum tipis pada Tuan Oakes dan bergumam, "Aku akan tanyakan."Panggilan terhubung. Jane berbicara di telepon, memberitahu niatnya untuk pergi ke kediaman Dunn. Jane lalu menyarankan, "Jika kamu sangat khawatir, kamu bisa meminta Alora untuk ikut denganku."Tuan Oakes berdiri dengan hormat selama panggilan berlangsung, tetapi terus mengamati gerakan Jane.Setelah mengakhiri panggilan, Jane hanya mengulurkan telapak tangannya, memperlihatkan telepon. Kolom terbaru dari riwayat panggilan di layar ponsel menunjukkan nama Sean. "Tuan Oakes, Tuan sudah menyetujuinya, tapi dia ingin Alora ikut denganku. Aku akan menelepon Alora sekarang.”Saat Jane mengatakannya, dia berkata, “Oh, tidak” sebelum melanjutkan, “Aku menodai pakaianku pagi ini dan tidak menyadarinya. Aku perlu ganti baju." Dia lalu berbalik dan berjalan ke atas.Saat
Baca selengkapnya

IDN 0193 PYB 0193Bab 193 Menyakiti Berulang Kali

Mobil itu tiba di kediaman Dunn dan melewati gerbang besi besar. Jane keluar dari mobil. “Anda bisa pulang duluan, Alora. Nyonya Dunn dan aku akan mengobrol."Mata indah Alora bergerak. Tatapannya tertuju pada wajah lesu Jane dan terkekeh. "Tidak mungkin. Aku tidak bisa meninggalkanmu dengan keluarga Dunn sendirian. Bagaimana aku akan menjelaskannya kepada Tuan Stewart?”Tenggorokan Jane tercekat. “Anda...”“Aku akan pergi denganmu.” Sambil menutup pintu mobil, Alora berjalan dengan tenang ke samping Jane. Dia mengulurkan lengannya dan melingkarkannya di bahu Jane. Dia berbisik di telinga Jane, berkata, “Jangan khawatir, aku telah bekerja dengan Sean begitu lama. Aku bisa menangani semua hal yang harus aku tangani, entah itu baik atau buruk. Selain itu… Aku bekerja untuk Sean. Apa mereka berani menyentuhku?"Saat Alora mengatakan itu, dia memeluk bahu Jane dan berjalan ke depan.Nyonya Dunn sudah keluar untuk menyambut mereka. “Kamu di sini, Jane. Oh? Anda juga di sini, Nona Alora
Baca selengkapnya

IDN 0194 PYB 0194Bab 194 Aku Tidak Pernah Menerima Teleponnya

Di rumah sakit, Tuan Besar Stewart belum keluar dari bangsal operasi. Pria yang berdiri di dekat pintu merasa cemas.Setelah mata kanannya berkedut, kegelisahan di hatinya semakin kuat.Dia menoleh untuk melihat ke pintu dan bertanya kepada kepala pelayan tuan besar. “Kenapa Kakek pingsan?”"Tuan Besar tiba-tiba..." Kepala pelayan itu terus mengulangi ini. Saat dia mengatakan itu, pintunya terbuka. Seorang dokter keluar dari dalam. Sean menghentikan dokter berjubah putih itu. “Orang di dalam adalah kakekku. Bagaimana keadaannya?"Dokter itu tidak menyangka seseorang menghentikannya dan bertanya. "Kakek Anda bukan...""Tuan Besar kami adalah pimpinan lama Stewart Industries. Anda harus merawatnya dengan baik. ”Sebelum dokter dapat menyelesaikan kalimatnya, kepala pelayan yang berdiri di satu sisi menyela.Otak dokter bekerja dengan cepat. Dia mengubah kata-katanya secara instan. Dia mengatakan jika kondisi Tuan Besar Stewart masih belum diketahui, jadi mereka perlu melakukan pe
Baca selengkapnya

IDN 0195 PYB 0195Bab 195 Teleponnya Dimatikan

Sean tidak berkata apa-apa lagi. Dia menutup telepon dan menelepon nomor Jane. Tidak ada yang menjawab telepon. Dia mengerutkan kening saat menelepon keluarga Dunn. Dia tidak bisa menghubungi telepon rumah keluarga Dunn. Akhirnya, dia hanya bisa menghubungi nomor telepon Joseph.Setelah beberapa saat, panggilan diangkat. "Tuan Stewart?"“Joseph, apakah Jane bersama Anda?” Sean tidak ingin membuang waktu untuk berbasa-basi dengan Joseph. Hal terpenting baginya saat ini adalah keselamatan Jane.Jane? Joseph bertanya dengan heran. "Jane ada di sini, tapi dia baru saja pergi."Sean tampak termenung. “Sudah berapa lama? Dengan siapa?"“Beberapa saat yang lalu. Coba aku ingat-ingat… Hmm, sekitar sepuluh menit yang lalu. Nona Smith-lah yang mengemudi. Mereka pergi bersama. Tuan Stewart, ada apa? A-apa terjadi sesuatu pada Jane?” Joseph berdiri dengan cemas dan bertanya pada Sean yang berada di ujung telepon.Setelah Sean mendengarnya, matanya menjadi gelap. Dia berkata dengan sopan. "Ma
Baca selengkapnya

Bab 196 Kau Akhirnya Bangun

Kepala Pelayan dari Tuan Besar punya posisi yang lebih tinggi dibanding dengan Tuan Summers. Dia tetap tinggal dengan si Tuan Besar. Jadi, dia pasti akan mengikuti setiap perintah Tuan Besar dan menjadi orang kepercayaan Tuan Besar. Akan tetapi, dia tidak tahu kalau Tuan Besar punya rencana untuk berpura-pura sakit dan mengusir Jane. Sekarang ini, dia marah. Dia bisa menebak kalau ada sesuatu yang tidak beres. Meski begitu, saat ini, dia tidak bisa memberitahu Sean apa yang sedang dia pikirkan. “Tuan, saya ini sudah mengabdi pada Tuan Besar seumur hidupku. Kalau sampai Tuan Besar berpura-pura sakit untuk menculik nyonya maka...aku pasti tahu,” kata kepala pelayan tua ini sungguh-sungguh. “Tuan, saya bersumpah kalau Tuan besar tidak melakukan apa pun pada Nona Dunn dengan berpura-pura sakit.”Sean melihat tajam ke arah si kepala pelayan tua di depannya. Orang ini sudah mengabdi pada kakeknya seumur hidupnya dan melihat bagaimana Sean tumbuh sejak kecil. Sean merasa kalau dia tida
Baca selengkapnya

Bab 197 Kebenaran Setelah Interogasi

”Kau wanita licik! Beraninya kau tertawa? Kau ini pembunuh! Kau ini wanita iblis!” Teriakan ini terdengar begitu keras. “Kalau bukan karenamu, Rosaline tidak akan meninggal di umur yang begitu muda! Kalau bukan karenamu, Rosaline tidak akan disiksa oleh binatang-binatang itu! Ini semua salahmu! Ini semua salahmu! Kau ,wanita jalang, iblis!” Badan Jane terikat pada kursi yang kakinya sudah rusak. Dia melihat lelaki tua yang berteriak ke arahnya tanpa mengatakan sepatah kata pun. “Rosaline itu sahabatmu. Rosaline berpikir kalau aku ini teman baiknya. Lalu bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan? Hah?”Lelaki tua ini mengguncang badan Ye Yuan, meluapkan kemarahannya dengan berteriak dan mempermalukannya. Mata tuanya penuh dengan kebencian. Jane membiarkan lelaki tua ini berteriak ke arahnya. Akan tetapi begitu dia bilang kalau Rosaline adalah sahabatnya, dia tidak bisa diam lagi. “Beberapa tahun yang lalu, aku pikir Rosaline juga teman baikku.”Lelaki tua ini melotot ke a
Baca selengkapnya

Bab 198 Rasanya Begitu Dingin Saat Tahu Tentang Kebenaran

Wajah Tuan Summers nampak begitu masam. Dia melihat ke arah Jane. Sulit bagi seseorang untuk mengembalikan air yang sudah tumpah, apalagi kata yang sudah terlontar. Ketika dia melihat wajah syok Jane, ekspresi wajahnya malahan tenang. Jane menatap wajah tua ini, masih dengan ekspresi wajah syoknya. Dia tidak bisa mencerna bagaimana seorang ayah kandung tega membunuh putrinya sendiri. Bahkan Joseph tidak akan melakukan perbuatan tak bermoral ini. “Bagaimana kau bisa melakukannya?”Jane berteriak. Meski ada rasa benci dalam hatinya pada Rosaline, dia tidak bisa membenarkan ada ayah yang membunuh anak kandungnya sendiri. Kabar ini sungguh mengguncangnya. “Kenapa?” Jane menatap Tuan Summers. “Kenapa? Kenapa kau melakukan hal ini? Tidakkah kau takut akan tersambar petir?”Jane tidak sedang mencari keadilan untuk Rosaline. Selama 20 tahun, dia telah menikmati kehidupan orang-orang kelas atas yang mewah. Meski setelahnya, dia jatuh ke dalam neraka dunia dan menjadi lebih rendah di
Baca selengkapnya

Bab 199 Apa Kau Percaya Padaku?

Jane tumbuh bersama dengan kakeknya sementara Jason lebih suka tinggal dengan kedua orang tua mereka. Suatu hari, kakeknya bercanda dan berkata, ”Aku akan memberikan kalian berdua sebuah misi. Siapa yang bisa mencuri pen berharga Paman Tanner maka dia akan menjadi pemenang. Kakek akan memberikan giok Pixius di kamar padanya.”Akhirnya, Jane lah yang menang. Dia amat senang begitu mendapatkan giok Pixius. Jane sudah pernah melihat banyak sekali giok Pixius sejak dia tumbuh dalam keluarga kaya. Akan tetapi, bagi Jane, giok Pixius milik kakeknya ini berbeda dari kebanyakan. Warnanya sangat terang dan ketika dia menghadapkannya pada sinar matahari akan terlihat tembus pandang. Semua gadis menyukai benda-benda berkilau, termasuk juga dirinya. Ketika Jason melihat giok Pixius ini ada di tangan Jane, dia ingin merebutnya. Jane menolak dan kemudian mendorongnya. Padahal, Jane tak menggunakan banyak energi namun ternyata dorongan ini cukup untuk membuat Jason jatuh. Pengasih Jason waktu
Baca selengkapnya

Bab 200 Mengapa Kau Masih Ingin Pergi?

Darah panas bisa melelehkan hati yang dingin. Jane melihat ke arah tangan Sean yang meneteskan darah. Kemudian dia mengalihkannya pada wajahnya. Dia melihat lelaki ini tampak ragu. Rasa hangat yang tadi ada di hatinya kini lenyap sudah. Dia masih ragu. Sampai pada titik ini pun, dia masih tidak mempercayainya. Jane menekuk bibirnya menelan kepahitan hatinya. Sekarang ini, Alora sedang melepaskan tali yang mengikat tangan Jane. Wajahnya pucat. Begitu Jane melihat bibir pucat wanita ini, dia membantunya berdiri dan kemudian berbicara pada Sean, ”Alora ditendang karena aku. Dia sakit. Ayo, kita bawa dia ke rumah sakit. Tanganmu juga terluka.”Sementara pada Tuan Summers, Jane tidak mempedulikannya. Sean tidak menyangka kalau keraguannya tadi ternyata menolak wanita perasa yang dunianya sudah hancur. Dia berganti melihat wajah kelam Alora. Orang ini memegang perutnya. Dia juga mendengar Jane bilang kalau dia baru saja mendapatkan tendangan dari Tuan Summers. Sean mendorong Tuan S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
34
DMCA.com Protection Status