Home / Romansa / Penghancuran yang Berbahaya / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Penghancuran yang Berbahaya: Chapter 171 - Chapter 180

331 Chapters

IDN 0171 PYB 0171Bab 171 Rasa Sakit yang Jane Lupakan

Bukannya penghinaan yang dia bayangkan, namun dia mendengar suara rendah pria itu menegurnya di telinganya."Jangan sampai aku melihatmu berlarian terburu-buru lagi."Sean berkata sambil menurunkan kakinya. Jika wanita ini tahu cara menghargai tubuhnya sedikit saja, dia tidak akan mengintimidasinya seperti ini.Sean melirik kakinya dengan dingin. “Di mana sepatumu?”"...?" Sepatu?Sepatu apa?Jane mengikuti arah pandangannya dan akhirnya tersadar. Dia terbangun dan lari begitu terburu-buru, berniat untuk menemukan pria ini dan memprotesnya. Dia ingin mengungkapkan amarah yang terpendam di dadanya, jadi dia langsung berlari keluar kamarnya tanpa alas kaki.Jadi… Sean baru saja memeriksa kakinya?Itu tidak masuk akal… Apakah dia akan sebaik itu? Apakah Sean benar-benar mengkhawatirkannya?Seketika!Tempat tidur terasa lebih ringan. Bayangan hitam itu berdiri di depannya."Minta dia bersiap dalam setengah jam." Sean melirik arlojinya dan memberikan perintah dengan suaranya yang
Read more

IDN 0172 PYB 0172Bab 172 Mengapa Jane Harus Mengingatnya

Ah. Jane ingat. Bagaimana tidak sakit?Jika tidak sakit, mengapa Jane mendedikasikan separuh hidupnya untuk itu?Jika tidak sakit, idiot mana yang akan menggunakan separuh hidup mereka untuk mempertaruhkan kemenangan ini?Hanya untuk mendapatkan hadiah Sean mau berbalik dan menatapnya.Jane menggunakan masa tiga tahun untuk memaksa dirinya mempelajari sikap dingin dan tidak berperasaannya orang tersebut. Dia memaksa dirinya untuk mengakui kebenaran. Dia ingat sekarang. Dia ingat semuanya.Ini sangat kejam. Apakah dia harus kembali menjadi seorang pengecut?Jane melakukan sebisanya untuk meyakinkan dirinya sendiri jika dia tidak peduli atau cinta lagi, dia bisa melarikan diri dari lingkaran ini. Pada akhirnya, dia tidak bisa lepas dari lingkaran ini meskipun dia tidak peduli atau cinta.Sepertinya dia masih memikirkannya.Sepertinya dia masih merasakan sakitnya. Sepertinya perasaan tergila-gila pada seseorang akan terukir di tulangnya selamanya.Jane mengangkat kepalanya untu
Read more

IDN 0173 PYB 0173Bab 173 Para Bajingan Itu Muncul

Jane mengulurkan kaki kirinya dan membiarkannya melayang di atas tangga. Kepala pelayan tua itu berdiri di bawah tangga dan menatap wanita di atas. Meski terkejut Jane tak mengenakan pakaian putih, siapa yang peduli? Selama wanita ini menderita, itu tak masalah.Mood wanita ini pasti sedang buruk sekarang. Apakah dia akan melompat dari sana?Lompat! Lompat! Lompat!Wanita sialan itu. Dia seharusnya sudah lama meninggal.Wanita sialan. Jika wanita ini yang mengalami apa yang Rosaline alami tiga tahun lalu, maka Rosaline tidak akan meninggal.Mata kepala pelayan tua itu dilapisi oleh racun. Matanya terpaku pada wanita di atas tangga. 'Lompat! Cepatlah!'Jane melihat tatapan sinis dalam mata kepala pelayan tua yang berada di bawah tangga. Bibirnya yang sengaja diwarnai merah oleh para penata gaya tersenyum. Kaki kirinya menapak dengan kuat anak tangga di bawahnya. Dia bisa melihat kekecewaan di mata kepala pelayan tua itu."Tuan Summers, apakah Anda kecewa karena aku tidak melom
Read more

Bab 174 Jane Dunn si Materialistis

Jane tahu kerumunan itu sedang memandangi mereka."Aku mau ke toilet." Dia mengangkat kepalanya dan berjalan keluar dengan panik.Bagaimana Callen membiarkannya pergi begitu saja?Ketika dia melihat Jane hendak pergi, ekspresi wajahnya yang memikat berubah. Dia ingin mengejarnya, tapi Sean ada di depannya. Dia seperti gunung. Menolak untuk mengalah."Enyah." Callen mengulurkan tangan untuk mendorong Sean, tapi mata Sean berkilat dingin. “Belum ada yang berani membuat masalah di sini. Apakah kamu mau menjadi orang pertama yang mencobanya?” suaranya yang dalam bertanya perlahan.Jane meningkatkan kecepatannya. Sepatu hak tinggi di kakinya sangat memperlambat gerakannya."Tunggu! Jane, jawab aku!"Callen merasa gugup. Bagaimana dia bisa membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja?Jika dia tidak bertemu wanita ini di sini, mungkin dia akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.Jane berhenti.Punggungnya menghadap Callen. Setelah sekitar 30 detik, dia membuka mulutnya per
Read more

IDN 0175 PYB 0175Bab 175 Sean Stewart Menggila Karena Cemburu

Haydn terkejut. "..." Setelah bingung untuk waktu yang lama, dia mengerti. “Jane, aku tidak percaya padamu. Aku tidak percaya kamu adalah seorang materialistis yang lebih menghargai uang daripada hidupmu. Jika tidak, mengapa kamu berkata seperti itu padaku? Kamu ingin aku membencimu. Jane, aku tidak percaya kamu seorang seorang materialistis.“Aku tahu aku menyakitimu, tapi…”“Tidak ada tapi. Tuan Soros, kita berdua orang dewasa yang bijaksana. Aku akan memberitahu Anda semuanya agar menjadi jelas.“Anda ingin aku pergi dengan Anda?"Tentu. Aku akan pergi dengan Anda saat Anda mengalahkan Sean Stewart.”Jane terkekeh dan mengulurkan tangannya. “Apakah Anda punya rokok?”Haydn tidak tahu mengapa Jane tiba-tiba bertanya seperti ini. Dia mengangguk. "Ya."Jane mengulurkan tangannya. "Berikan."“Kenapa kamu ingin sebuah rokok?” Haydn tidak mengerti, tapi dia tetap menyerahkan sebatang rokok padanya.Ketika Haydn mengeluarkan kotak rokoknya, dia juga mengeluarkan koreknya. Jane men
Read more

Bab 176 Kau Terlalu Naif

Jane berhasil turun dari mobil seperti yang dia inginkan meski dalam keadaan dibopong. “Aku tidak akan pergi! Turunkan aku! Lepaskan!” Setengah badannya sudah berada di atas pundak Sean. Kedua tangannya berusaha untuk memegang pintu mobil sementara kaki-kakinya menendangnya dengan keras. Dia tidak punya mata di belakang kepalanya sehingga dia tidak tahu apakah tendangannya ini berhasil atau tidak. “Heh, bukannya tadi kau bilang kalau kau ingin turun dari mobil?”Jane menggerakkan mulutnya setelah dia kembali tenang. “Kau bahkan tidak ingin menikahiku sebelum kau mengurungku kan?” Jane membalas. “Itu adalah sebuah kesalahan. Sekarang aku akan memperbaikinya.”Ada sebuah kedipan yang tampak di mata indah lelaki ini. Dari samping, wajahnya semakin terlihat jelas di bawah sinar lampu. “Sean.” Jane tersenyum. “Aku juga sedang memperbaiki kesalahanku sekarang.”Kedua orang ini sedang serius berbicara. Mata Sean terasa dingin begitu dia menghiraukan Jane. Dia berbicara seolah
Read more

Bab 177 Tuan, Apa Anda Lupa Pada Kematian Rosaline?

Sebuah Bentley hitam melaju di jalan besar. Pohon-pohon tinggi yang ada di kedua sisi jalan saling bergerak, seakan terlempar ke belakang. Mobil ini melewati gerbang besi dan kebun kemudian bergerak menuju pintu masuk dan berhenti di sana. Sean terlebih dahulu keluar dari mobil dan membungkukkan badannya untuk membawa seorang perempuan dari dalam mobil. Kedua mata Jane sudah sayu. Dia membiarkan lelaki ini mengangkat badannya tanpa berteriak atau melawan. Tuan Summers keluar rumah. “Anda sudah kembali, Tuan.”Sambil berbicara, tatapan matanya mendarat ke arah perempuan yang terlihat kusut di tangan Sean. Begitu dia melihat jaket jas lelaki itu menutupi seluruh badan Jane, Tuan Summers kaget. Bibirnya menjadi kering. Dia membungkuk ke arah tuannya dan memaksakan diri untuk tersenyum. Sean berjalan melewatinya sementara Tuan Summers melirik ke arah keduanya secara sembunyi-sembunyi. Mata tuanya membelalak. Dia melihat sebuah buku kecil merah di tangan Sean. “Tuan, mari saya ba
Read more

Bab 178 Keluarga Stewarts Berhutang Terlalu Banyak

”Summers, ikut aku!” Tuan Summers baru saja akan menutup pintu ketika sebuah suara dalam terdengar di belakangnya. Tangannya tak terasa gemetar di bingkai pintu. Sebelum dia sempat untuk membalikkan badan, Sean sudah mengitarinya dan melangkah melewati ambang pintu kemudian keluar. Tuan Summers pun langsung mengikutinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kepalanya merunduk sedari tadi. Dia memastikan akan menjaga jarak dari lelaki tinggi nan ramping yang ada di depannya ini sejauh satu meter.Si tuan dan si pelayan ini berjalan di sepanjang koridor mengelilingi Manor dan menuju halaman belakang. Semakin lama mereka berjalan, semakin jauh mereka pergi. Dan semakin jauh maka semakin gelap bayangan pohon-pohon tinggi di samping kanan dan kiri jalan setapak. Selain itu, sekarang adalah musim dingin. Semuanya terasa sunyi, semua pohon telah kehilangan dedaunannya. Burung-burung yang mereka tidak tahu namanya mengepakkan sayap-sayapnya, sesekali beterbangan dari satu dahan ke dah
Read more

Bab 179 Sebentuk Pil

keesokan paginya, Sean pergi. Jane seharusnya menjalani kehidupan terbaiknya, tapi dia justru hidup seolah dia sudah berumur tujuh puluh atau delapan puluh tahun. Selama musim dingin, ketika matahari bersinar, dia akan mengambil kursi dan selimutnya serta satu botol air panas untuk menghangatkan tangan dan kakinya. Dengan semua barang-barang ini, dia akan duduk di beranda dan berjemur. Dia hidup seolah dia sedang sekarat. Seorang kepala pelayan baru datang ke Manor. Dia memiliki ekspresi wajah datar dan serius seperti Tuan Summers. Pagi-pagi, Jane bisa mendengar si kepala pelayan tua melimpahkan pekerjaannya ke orang baru ini. Keduanya sudah menjadi Kepala Pelayan selama bertahun-tahun sehingga bisa dibilang kalau pekerjaannya sempurna. Meski semuanya tenang, sebenarnya ada juga sedikit persaingan di sana. Jane mendengarkan sedikit percakapan keduanya. Mereka tak banyak berbicara namun kalimat yang mereka katakan penuh dengan makna. Jane terus menatap ke depan. Dia tidak be
Read more

Bab 180 Kala Bayinya Lahir

Stewart Manor “Anda sudah pulang, Tuan.”“Iya.”Sean menyerahkan jas beratnya ke Tuan Oakes. “Apa makan siangnya sudah siap?” “Sudah dari tadi. Sup cordyceps dan ayam hitam, tumis tunas lili dengan seledri dan telur kukus dengan ikan muda. Semuanya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang segar.”Sean mengangguk. “Siapkan semuanya dan taruh di atas nampan kemudian berikan makanan itu padaku.”Tuan Oakes menyiapkan semuanya. “Sudah saya taruh di atas nampan.”“Mana nampannya?”Sean kemudian membawa nampan dengan makanan ini ke lantai dua. Sebelumnya, ketika dia pulang ke rumah, suara deru mobilnya menarik perhatian Tuan Summers. Sekarang ini, lelaki tua ini sudah tidak bisa mengatur segala macam pekerjaan di rumah mewah ini. Sean mengijinkan dia tinggal di sini sampai dia pensiun secara resmi. Ini adalah cara Sean menghormati hubungan lama antara dia dan kepala pelayannya ini. “Sayang, makanlah.”Sean menaruh nampannya di atas nakas di samping ranjang. Jane cukup
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
34
DMCA.com Protection Status