“Tapi gue hamil anak lo, Ren. Zuhra berteriak melampiaskan kekecewaannya.“Gue tahu, Ra. Gue tahu. Tapi gue gak bisa.” Reno menjambak kasar rambutnya, merasa frustasi.“Lo tega, Ren. Lo tega sama gue.”“Ra, sorry. Gue janji setelah kuliah gue selesai, gue bakal jemput lo, oke? Reno mencengkeram bahu Zuhra, “sekarang gue harus berangkat, lo baik-baik di sini.”“Lo berengsek, Ren. Ini anak lo tapi lo mau lepas tangan gitu aja? Lo bilang cinta ke gue, mana, Ren? Mana?” Zuhra meronta saat Reno menariknya ke pelukan pria itu. Gue beneran sayang sama lo, Ra. Tapi, sorry gue harus tetep berangkat demi nyokap bokap gue. Gue bakal jemput lo suatu saat nanti.”“Terus gue gimana, Ren? Anak ini gimana?” Zuhra menunjuk perutnya yang masih terlihat rata sambil tersedu-sedu.“Ra, lo bisa gugurin, kan?”Bagai disambar petir, kata-kata Reno seperkian
Last Updated : 2020-09-04 Read more