Share

Bab 3

Penulis: Zara Naraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 18:59:32
"Bukan apa-apa, aku cuma ingin Tuan Muda Antonio tenang dulu dan mendengarkanku."

Leila mengangkat pandangannya menatap pria itu.

Pergelangan tangan Antonio yang mencengkeram lehernya tampak dihiasi dengan sebuah gelang manik-manik. Sinar lampu yang hangat terpantul dari manik-manik itu dan memberikan kesan yang menghangatkan hati.

Leila refleks memandangi gelang itu dengan lebih saksama. Kenapa gelang itu terlihat begitu familier?

"Namaku Leila Anara, putri angkat Keluarga Anara. Aku menggantikan posisi Sarah Anara sebagai istrimu."

"Aku benar-benar minta maaf sudah tahu tentang rahasiamu, tapi aku bukannya sengaja! Aku juga janji akan bersikap seolah nggak tahu apa-apa dan nggak akan kukasih tahu siapa-siapa."

Antonio bisa merasakan kehangatan di bawah tubuhnya.

Embusan napas Leila yang mengenai pipinya saat wanita itu bicara entah kenapa terasa familier.

Telinga Antonio sontak memerah.

Auranya yang dingin dan hasrat membunuhnya sedikit berkurang.

"Oke, saat ini aku percaya padamu."

Antonio menjawab.

"Sekarang, lepaskan tubuhku," kata Antonio dengan suara yang terdengar agak serak.

"Nggak masalah, tapi aku mau memperjelas lebih dulu kalau aku nggak punya niat menikahimu. Kalau kamu nggak mau aku jadi istrimu, ayo kita segera bercerai ...."

Leila sudah menerima akta pernikahannya dengan Antonio sebelum dibawa ke Vila Marlon.

Tentu saja Antonio tidak hadir bersamanya.

Leila mengurus semua prosedurnya bersama dengan si sopir dari rumah utama Keluarga Johen yang ditugaskan untuk menjemputnya.

Sekarang neneknya sudah kembali dirawat di rumah sakit, operasi transplantasi ginjal dengan Paula sebagai pendonornya juga sudah dijadwalkan.

Jadi, tidak masalah apabila Antonio menceraikannya.

Akan tetapi, Leila tak menyangka ternyata Antonio malah menjawab, "Nggak usah, itu nggak jadi masalah."

Leila sontak terdiam.

Bisa-bisanya tidak jadi masalah?

Bukankah Antonio menyukai Sarah?

Pokoknya, Leila tidak mau menjadi istri Antonio.

"Bebaskan tubuhku dulu," desak Antonio lagi. Suaranya terdengar rendah, serak dan bahkan agak marah.

Telinganya sudah merah padam.

Posisi seperti ini membuat Antonio merasa sangat tidak nyaman karena napas hangat Leila selalu mengenai lehernya setiap kali wanita itu berbicara.

Antonio benar-benar tidak bisa bergerak, tubuhnya sekaku patung.

Leila sontak terdiam.

Pipinya langsung memerah saat dia akhirnya bisa merasakannya pula.

Leila pun menusuk titik akupunktur di leher Antonio lagi dan Antonio langsung bisa kembali bergerak.

Dia segera bangkit berdiri dan menarik Leila bersamanya.

Antonio tetap mencengkeram leher Leila dengan erat. Wajahnya yang tampan tampak merah padam, ekspresinya yang terlihat malu membuatnya menjadi tidak begitu menakutkan lagi. "Ingat janjimu baik-baik, jangan beritahukan rahasiaku kepada siapa pun."

"Kalau kamu sampai ingkar janji ...."

Antonio akhirnya melepaskan leher Leila, tetapi kemudian langsung menjepit kedua pipi wanita itu dengan kejam. "Sedikit saja kamu bicara, akan kupotong lidahmu."

"Nggak, aku nggak akan pernah kasih tahu siapa-siapa!" kata Leila sambil mengangkat tangannya seolah sedang bersumpah.

Barulah setelah itu Antonio melepaskan pipi Leila dengan puas.

Tepat pada saat itu, pendengarannya yang tajam menangkap suara gagang pintu diputar.

Antonio tidak tahu siapa yang ada di luar pintu. Agar rahasianya tetap aman, dia pun berpura-pura pincang dan tersandung ....

Bruk!

Antonio dan Leila kembali terjatuh ke atas kasur dengan posisi seperti barusan.

"Aduh, sialan!"

Leila refleks mengumpat lagi.

Dadanya kembali terasa sesak karena ditimpa oleh tubuh Antonio yang berat. Kali ini giginya juga nyaris patah dihantam dagu Antonio.

"Antonio ...."

Sarah membuka pintu dengan mendorongnya, lalu berjalan masuk. Namun, matanya sontak memerah saat melihat pemandangan di depannya. "Oh, maaf! Aku masuk di waktu yang salah, ya? Aku jadi mengganggu kalian."

Walaupun Sarah berkata seperti itu, tetap saja dia tidak beranjak dari tempatnya.

Dia berdiri diam sambil menonton dengan mata yang memerah. Dia terlihat seperti memiliki ribuan kata untuk dikatakan, tetapi tidak tahu harus bagaimana mengutarakannya karena bukan siapa-siapa. Dia terlihat seperti ingin pergi, tetapi tidak rela.

Antonio akhirnya berbalik badan dan berbaring miring di atas kasurnya.

Leila bangkit berdiri sambil mengusap dadanya yang dua kali ditindih.

Bibirnya sampai berdarah tergigit giginya yang terantuk dagu Antonio. Pria mana pun yang melihat bibir mulus Leila pasti akan tergoda.

"Jangan salah paham."

"Aku cuma berniat membantu Tuan Muda Antonio, tapi malah nggak sengaja bikin Tuan Muda Antonio terjatuh."

Leila menjelaskan dengan nada santai.

Dia pun menatap Sarah dengan penuh pengertian sambil berkata, "Pasti ada banyak hal yang ingin kamu bicarakan dengan Tuan Muda Antonio. Kalian mengobrol saja, aku mau keluar buat menelepon."

Setelah itu, Leila berjalan pergi.

Meninggalkan Antonio dan Sarah berduaan saja di dalam kamar.

Antonio duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap Sarah dengan pandangannya yang mengabur. "Ngapain kamu ke sini?"

Tes.

Air mata Sarah langsung menetes jatuh.

"Antonio, kamu marah denganku, ya?" tanya Sarah dengan suara tercekat.

Antonio tidak menjawab apa-apa.

"Aku bisa jelaskan."

"Antonio, aku juga nggak tahu apa yang terjadi. Harusnya aku yang menjadi istrimu, tapi ternyata Leila malah menggantikan posisiku."

"Leila itu putri angkat keluargaku, tapi sebenarnya dia bahkan nggak dianggap begitu. Kami tertukar sejak bayi, dia mengambil alih tempatku dan menjadi putri sulung Keluarga Anara selama 18 tahun ...."

Sarah berhenti menangis. Pria di depannya ini 'kan buta, mau menangis seberapa banyak pun juga tidak akan terlihat. Sarah tidak mau membuang-buang air matanya secara percuma.

Namun, dia tetap berujar dengan suara yang terdengar tercekat dan lugu, "Adikku itu pasti merasa aku merampas semua yang menjadi miliknya karena aku akhirnya kembali ke Keluarga Anara dan bertemu dengan orang tua kandungku."

"Aku tahu dia pasti membenciku."

"Mereka adalah orang tua kandungku, tapi tetap saja mereka juga yang membesarkan adikku. Pasti mereka juga memiliki rasa sayang tersendiri terhadap Leila, itu sebabnya mereka ingin Leila bisa menikah dengan pria yang mapan."

"Adikku juga yang mengajukan diri untuk menikah denganmu ...."

Sarah sebenarnya tidak tahu kenapa Leila mendadak bisa menikah dengan Antonio dan bagaimana ceritanya Tommy bisa setuju, jadi dia tidak berkomentar detail terkait hal itu.

Pokoknya, ini merupakan sesuatu yang bagus.

Karena Sarah sesungguhnya tidak mau menikah dengan pria yang cacat dan buta.

Saat ini, namanya sedang naik daun di tengah industri hiburan. Dia harus menjadi seorang aktris papan atas, barulah setelah itu menikah dengan pria yang layak untuknya.

Namun, Sarah juga tidak ingin kehilangan Antonio yang merupakan sponsor terbesarnya. Bagaimanapun juga, Sarah bisa memiliki reputasi sebesar ini di industri hiburan berkat dukungan dan perlindungan yang Antonio berikan kepadanya selama sekian tahun.

Sampai sekarang, Sarah masih membutuhkan dukungan dari Antonio.

"Antonio, kamu tahu untuk saat ini aku belum mau jatuh cinta. Aku ingin fokus pada karir aktingku supaya bisa secepatnya jadi terkenal. Aku sama sekali belum terpikir buat menikah."

Sarah berujar sambil menatap Antonio. Dia baru menyadari bahwa ekspresi pria itu tetap terlihat datar dan biasa saja.

Antonio memang tipe pria yang selalu menyimpan perasaannya dan tidak pernah menunjukkan emosinya. Padahal Sarah sudah sekian lama berada di sisi Antonio, tetapi hingga sekarang dia belum berhasil membaca isi hati Antonio.

"Antonio, apa kamu marah padaku?"

"Nggak."

"Sudah kuduga, kamu memang yang terbaik buatku!" pekik Sarah dengan senang dan bersemangat.

Setelah itu, Sarah dan Antonio mengobrol lagi sebentar.

Hingga pada akhirnya Antonio berkata, "Pulanglah, ini sudah terlalu malam."

"Ya."

Sarah mengiakan, tetapi tidak segera beranjak pergi.

Dia berpikir sejenak, lalu akhirnya berkata, "Antonio, aku ... aku tahu aku nggak seharusnya berkata seperti ini. Apalagi kamu dan adikku sekarang sudah resmi jadi suami istri."

"Tapi ...."

"Apa kamu mau menungguku?"

"Kamu tahu betapa pentingnya keinginanku menjadi seseorang yang terkenal! Tapi, aku juga nggak mau sampai kehilangan kamu."

Sarah pun berjalan menghampiri Antonio.

Bab terkait

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 4

    Sarah pun berlutut menatap Antonio yang duduk di atas ranjang besar itu. "Tiga tahun! Paling lama dalam tiga tahun, keinginanku sebagai ratu film pasti akan terwujud!""Begitu saatnya tiba, aku akan mengundurkan diri dari industri hiburan.""Setelah itu, kita bisa ...."Sarah menggenggam tangan Antonio yang besar dengan erat tanpa melanjutkan perkataannya. Dia sengaja meninggalkan celah kabur untuk dirinya sendiri.Sarah bersedia menunggu Antonio selama tiga tahun lagi, tetapi apa bisa kebutaan dan kelumpuhan pria itu disembuhkan? Jika memang bisa, tentu Sarah tidak keberatan menikah dengan pria angkuh satu itu.Namun, jika tidak ...."Antonio, bisakah kamu menungguku memperjuangkan mimpiku selama tiga tahun lagi? Tolong jangan tidur dengan adikku dulu! Jangan sampai dia menjadi istrimu yang sebenarnya.""Dia itu nggak menyukaimu.""Dia pasti mengajukan diri untuk menikah denganmu demi balas dendam kepadaku dan mencoba merebutmu dariku! Lagi pula, dia itu bukan putri asli Keluarga Anar

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 5

    Sarah sontak menjadi panik."Kamu ini bicara apa sih, Leila?" sahutnya dengan segera. "Mana mungkin Kakak jijik dengan Antonio?"Leila tidak membantah.Dia balas dengan mengatakan faktanya, "Aku gantiin kamu menikah dengan Tuan Muda Antonio karena Ayah dan Ibu mengancamku dengan menggunakan Nenek.""Kak, sudah sana lanjut syuting dan wujudkanlah impianmu.""Mau apa pun alasannya, kenyataannya sekarang aku sudah menikah dengan Tuan Muda Antonio. Mulai sekarang, akulah istrinya yang sah. Aku pasti akan menjalankan kewajibanku sebagai nyonya muda Keluarga Johen dan merawatnya dengan baik.""Tenang saja, aku pasti akan merawatnya dalam segala aspek! Mulai dari makanan sehari-hari, hingga kebutuhan alamiah seorang pria. Siapa tahu nanti pas Kakak jadi ratu film, kami sudah punya beberapa orang anak yang sibuk merangkak.""Kamu!" seru Sarah.Dia merasa sangat marah.Leila berjalan mendekat, lalu menarik Sarah menjauh dari kursi roda Antonio.Leila mendorong kursi roda itu sambil menatap Anto

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 6

    Di luar kamar mandi.Suara air yang terus mengalir di kamar mandi membuat Leila sontak kembali membayangkan saat Antonio menindihnya tadi. Dia kembali teringat sensasi saat dadanya ditindih ....Tenggorokannya terasa kering.Leila menelan ludahnya dengan susah payah.Dia buru-buru pergi ke balkon untuk menghirup udara segar.Sepuluh menit kemudian, bunyi pintu kamar mandi terbuka pun terdengar. Seorang pria berjalan keluar.Leila juga akhirnya kembali ke kamar setelah dari balkon. Dia melihat seorang pria tampan yang mengenakan jubah mandi berwarna biru tua.Ternyata Antonio bertubuh tinggi.Tali jubah mandinya diikat di bagian pinggangnya, lekuk tubuhnya yang ramping dan kekar tertutupi di balik jubah mandinya.Namun, kaki Antonio yang ramping dan tidak tertutup jubah mandi itu sekilas terlihat sangat kekar.Leila bukan hanya tipe orang yang mudah beralih dari sebuah topik pembicaraan, tetapi dia juga ahlinya dalam mengendalikan ekspresi wajahnya! Dia memang sangat menyukai dan mengha

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 7

    "Boleh nggak kamu nggak usah macam-macam? Aku lagi sibuk banget," kata Leila sambil menatap Steven.Kurang lebih satu tahun yang lalu, Steven dan Leila bertemu di sebuah acara seminar kedokteran. Steven mengagumi kecerdasan Leila dan sejak saat itu pula tertarik pada gadis cantik itu.Mereka saling bertukar nomor, lalu mengobrol sepanjang waktu untuk berdiskusi terkait ilmu pengetahuan.Setelah Leila kembali ke Kota Abalon, Leila ternyata bekerja di rumah sakit yang sama dengan Steven dan menjadi rekan kerjanya. Tentu saja Steven merasa sangat senang.Dia ingin menjalin hubungan dengan Leila secara resmi, tetapi belum pernah menemukan kesempatan yang pas untuk menyatakan cintanya.Itu sebabnya Steven memutuskan untuk berhenti menunggu hari ini! Dia tahu bahwa dia bukanlah satu-satunya dokter di rumah sakit ini yang tertarik pada Leila."Leila, aku suka padamu!" kata Steven dengan sorot tatapan yang tulus. Saking gugupnya, telapak tangannya sampai berkeringat. "Aku sudah suka padamu sej

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 8

    Antonio kembali teringat akan malam tiga tahun lalu itu.Bagaimana seorang gadis mendadak muncul dan membunuh serigala.Gadis itu menyelamatkan Antonio, sehingga dia berjanji untuk bertanggung jawab jika selamat.Jadi saat dia benar-benar selamat, hal pertama yang dia lakukan setelah siuman adalah mencari gadis itu.Dia buta, jadi dia tidak tahu seperti apa rupa gadis itu.Antonio hanya ingat aroma tubuh wanita itu, serta betapa lembutnya tubuh wanita itu saat dia tindih ....Belakangan diketahui bahwa gadis yang pergi ke Lembah Gunung Sinon tahun itu adalah gadis dari Keluarga Anara, Sarah.Sarah awalnya menolak Antonio.Namun, Antonio menyayanginya dan memanjakannya dalam segala hal.Berkat Antonio, Sarah memiliki banyak kemudahan saat masih kuliah dan mampu menonjol di tengah persaingan industri hiburan.Sekarang dia baru saja lulus kuliah dan sudah menjadi aktris terkenal.Daris melirik informasi di tangannya.Dia mengangguk dan berkata dengan tegas, "Yang ini bukan cuma mahasiswa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 9

    Leila sontak terdiam.Dia akhirnya menahan diri."Bukan gitu, aku cuma takut nggak cukup kuat menahan tubuhmu. Gimana kalau nanti kita sama-sama jatuh? Asistenmu kan seorang pria, pasti tenaganya lebih besar ...."Namun, Leila lagi-lagi tidak sempat menyelesaikan ucapannya."Kamu itu istriku, mulai sekarang kamu akan sering melakukan hal seperti ini," sela Antonio.Karena dia bersikeras, Leila akhirnya berjalan ke depan kursi roda.Leila membungkuk dan membantu Antonio bangkit berdiri, lalu berujar dengan gigi yang bergemeretak dan suara pelan, "Jangan mempermainkanku. Cukup pura-pura sedikit saja."Antonio pun mengatupkan bibirnya. Wah, ternyata wanita ini berani mengancamnya!Antonio pun sengaja membangkang. Dia mengerahkan tenaganya untuk menambah beban tubuhnya.Leila mengerang hingga wajahnya memerah, tetapi Antonio tetap duduk diam di atas kursi roda.Antonio yang buta itu pun bertanya dengan ekspresi dan nada datar, "Gimana bisa menjagaku kalau seperti ini?"Leila sontak terdiam

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 10

    Sementara itu, Leila.Dia mendorong Antonio cukup jauh, lalu segera melambat."Tadi kamu membelaku?" tanya Antonio.Leila memutar bola matanya. Bukankah yang dia lakukan itu wajar?"Bisa dibilang begitu.""Kamu 'kan suamiku, masa aku diam saja melihatmu ditindas orang lain?"Antonio tidak berkata apa-apa.Namun, dia refleks tersenyum.Tepat pada saat itu, Jeron, yang merupakan kepala pelayan rumah utama pun bergegas menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, Tuan Besar memintaku untuk mengantar kalian menemuinya segera."Keduanya memasuki halaman belakang dan melihat Tommy.Tuan besar Keluarga Johen itu saat ini berusia 70 tahun. Rambutnya sudah beruban, tetapi wajahnya masih merona sehat. Dia mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam dan duduk dengan anggun di kursi emas yang diukir indah.Suara lelaki tua itu terdengar berwibawa, "Antonio, sudah berapa lama sejak terakhir kali kamu mengunjungi Kakek? Sekarang kamu sudah menikah, tapi kalau nggak Kakek desak, kayaknya kamu

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 11

    Sambil bicara, Kris menggenggam tangan Leila.Leila refleks menghindar.Sorot tatapannya yang jijik terlihat dengan jelas. Leila menatap Kris dengan dingin. "Pergi, kalau nggak ...""Kalau nggak, apa?"Kris bertanya sambil tersenyum.Dia mendekat lagi dan mengangkat tangannya hendak menyentuh pipi Leila.Leila langsung menghindar dan balas menginjak kaki Kris kuat-kuat.Kris sontak menjerit kesakitan akibat diinjak oleh sepatu hak tinggi itu."Aaah!"Kris merasa sangat kesakitan.Leila menatap Kris yang kesakitan sambil menyeringai dan berkata, "Pak Kris, ini cuma peringatan. Kuharap kamu nggak cari gara-gara lagi denganku."Leila pun beranjak pergi.Namun, Kris memeluknya dari belakang."Dasar bajingan!" maki Leila."Dasar wanita jalang! Ngapain kamu pura-pura! Lihat saja gaunmu yang murahan ini! Barang mahal apa sih yang kamu punya, hah? Aku sudi menyentuhmu semata-mata karena kamu masih perawan!"Kris balas menyahut dengan sengit, pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu.Tiba-tiba, ses

Bab terbaru

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 50

    Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 49

    Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 48

    Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 47

    Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 46

    Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 45

    "Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 44

    "Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 43

    Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 42

    Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha

DMCA.com Protection Status