Share

Bab 6

Author: Zara Naraya
last update Last Updated: 2024-11-26 18:59:32
Di luar kamar mandi.

Suara air yang terus mengalir di kamar mandi membuat Leila sontak kembali membayangkan saat Antonio menindihnya tadi. Dia kembali teringat sensasi saat dadanya ditindih ....

Tenggorokannya terasa kering.

Leila menelan ludahnya dengan susah payah.

Dia buru-buru pergi ke balkon untuk menghirup udara segar.

Sepuluh menit kemudian, bunyi pintu kamar mandi terbuka pun terdengar. Seorang pria berjalan keluar.

Leila juga akhirnya kembali ke kamar setelah dari balkon. Dia melihat seorang pria tampan yang mengenakan jubah mandi berwarna biru tua.

Ternyata Antonio bertubuh tinggi.

Tali jubah mandinya diikat di bagian pinggangnya, lekuk tubuhnya yang ramping dan kekar tertutupi di balik jubah mandinya.

Namun, kaki Antonio yang ramping dan tidak tertutup jubah mandi itu sekilas terlihat sangat kekar.

Leila bukan hanya tipe orang yang mudah beralih dari sebuah topik pembicaraan, tetapi dia juga ahlinya dalam mengendalikan ekspresi wajahnya! Dia memang sangat menyukai dan menghargai segala sesuatu yang enak dipandang. Dia memang terlihat dingin dari luar, tetapi kata-katanya cukup pedas dan dia memang pandai mengendalikan ekspresinya.

Harus dia akui, Antonio memang sangat tampan dan diberkahi dengan fisik yang memesona.

Leila refleks memandangi pria itu lebih lama lagi, bahkan secara terang-terangan! Antonio 'kan buta, pria itu pasti tidak tahu seberapa bergairahnya tatapan Leila.

Tiba-tiba, Antonio bertanya, "Sudah puas ngelihatinnya?"

"Belum."

Leila refleks menjawab.

Sedetik kemudian, barulah dia menyadari apa yang terjadi. Dia buru-buru melanjutkan dengan agak kikuk, "Ada apa, Tuan Muda Antonio?"

"Tolong keringkan rambutku."

"Oh, ya."

Leila mengambil mesin pengering rambut dengan patuh. Dia perlahan mengeringkan rambut Antonio dengan menyisir rambut pria itu menggunakan jemarinya sambil terus mengagumi ketampanan pria itu.

Akhirnya, waktu beristirahat pun tiba.

Leila menatap Antonio yang berbaring di atas kasur, lalu bertanya dengan ragu, "Tuan Muda Antonio, aku memberanikan diri tidur di kasurmu selama beberapa hari kemarin waktu kamu belum pulang."

"Tapi, sekarang 'kan kamu sudah pulang."

"Uhm .... Bukannya kamu sudah janji ke Sarah untuk nggak menyentuhku? Supaya nggak terjadi hal-hal yang nggak diinginkan, apa nggak sebaiknya minta Bibi Niah untuk menyiapkan kamar lain buatku?"

Leila memang tipe wanita yang gemar sekali menikmati ketampanan seorang pria, tetapi dia juga punya niat jahat.

Jika memang dia ingin menunjukkan perasaannya yang sebenarnya, sudah sewajarnya dia melakukannya dengan pria sesukses dan setampan Antonio! Lagi pula, pria itu adalah suaminya. Leila berhak melakukan apa pun yang dia kehendaki.

Namun, Leila akhirnya mengenyahkan niatnya itu setelah dipikir ulang. Dia tidak ingin menindas orang buta.

Antonio balas mencibir.

Pandangannya yang tidak fokus itu mampu menatap ke arah Leila dengan akurat. "Bukannya tadi kamu bilang bakal ada beberapa anak yang merangkak? Kamu yakin nggak mau tidur bareng?"

Leila sontak terdiam.

Dia menelan ludahnya dengan susah payah.

Meskipun begitu, dia tetap menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dengan kikuk. "Oh, hahaha .... Lupakan saja soal itu ...."

Namun, Antonio menyelanya dengan dingin, "Tenang saja, aku nggak bakal menyentuhmu! Kita tidur bareng semata-mata biar kamu lebih mudah mengurusku dan juga membuat Kakek lebih tenang."

"Oke," sahut Leila setuju.

Dia pun pergi mandi.

Lalu, dia berjalan perlahan ke sisi lain kasur dan berbaring di sana.

Sepertinya Antonio sudah tertidur.

Mendadak tidur di ranjang yang sama dengan pria asing membuat Leila merasa gelisah dan tidak tenang, walaupun jarak mereka terpisah dua orang jauhnya.

Meskipun begitu, Leila memang mengantuk.

Rasa tegang dan gelisahnya akhirnya berakhir dengan dengkuran lembutnya.

Leila yang tidur dengan posisi kurang nyaman pun berguling beberapa kali hingga akhirnya tiba di sisi Antonio. Dia memeluk Antonio dan meletakkan sebelah kakinya di atas pinggang pria itu, sepertinya dia menganggap Antonio adalah boneka besarnya.

Antonio sontak terbangun.

Dia mendorong lengan dan mengangkat kaki Leila dengan risih.

Namun, Leila segera kembali memeluk Antonio lagi. Sebelah kakinya diletakkan di atas pinggang dan perut Antonio.

Akhirnya Antonio menyerah.

Dia membiarkan Leila memeluknya seperti boneka. Dia juga perlahan tertidur di tengah lingkupan aroma tubuh Leila yang familier.

Dia bahkan bermimpi.

Dia memimpikan wanita bodoh yang memberinya buah beracun itu, serta bagaimana dia menindih wanita itu di bawahnya. Petir menghiasi langit sana, sementara guyuran hujan membasahi tubuhnya yang terasa terbakar ....

Keesokan dini harinya.

Leila terbangun dalam keadaan linglung. Rasanya ada yang menekan kakinya. Dia sontak merasa panik.

Dia membuka matanya dan langsung melihat wajah tampan seorang pria di depannya. Tangannya juga sedang mengelus-elus otot perut Antonio yang kekar, bahkan sampai meremasnya dua kali.

Lalu, sesuatu yang menyentuh kakinya itu ....

"Bajingan! Dasar mesum!"

Leila segera menjauh dari Antonio dengan wajah yang merah padam.

Antonio merapikan pakaiannya dan berkata dengan tenang, "Jangan nggak tahu diri kamu! Lagian, kamu duluan yang berguling ke sini dan meraba-raba tubuhku semalaman."

"Terus, bukannya kamu dokter?" sambung Antonio lagi. "Kamu 'kan harusnya tahu kalau ini reaksi alamiah seorang pria di pagi hari."

Leila sontak terdiam.

Apa lagi yang bisa dia katakan?

Antonio pun duduk, lalu pergi mandi.

Walaupun tidak terlihat, dia sedang membayangkan reaksi Leila dan bagaimana ekspresi wanita itu. Sudut bibir Antonio refleks menyunggingkan seulas senyuman kecil, suasana hatinya terasa cukup baik.

Setelah sarapan, Leila berangkat kerja ke rumah sakit.

Dia sibuk sekali. Sepanjang hari dia menemui pasien, melakukan operasi dan lain sebagainya.

Jam pulang kerja segera tiba, tetapi Leila masih harus menulis beberapa kasus pasien lagi.

Tiba-tiba, ada sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Ya ampun, Leila! Kamu tahu nggak sih Nona Sarah si aktris terkenal itu? Katanya dia selingkuh dengan Kris, putra sulung Keluarga Johen!"

"Bukannya dia itu kekasih Tuan Muda Antonio?"

"Ada apa sih ini? Masa dua orang saudara memperebutkan satu wanita yang sama? Seru banget, ya?"

Tasya Nehano, putri dari Keluarga Nehano yang tumbuh besar bersama Leila. Walaupun Leila bukanlah putri kandung dari Keluarga Anara dan sudah diusir, Tasya tidak pernah memandangnya remeh.

Mereka bahkan berteman akrab.

Tasya memiliki rambut pendek yang rapi dan wajah yang awet muda. Dia sangat periang, ramah dan mudah bergaul. Saat ini dia bekerja sebagai reporter industri hiburan, jadi dia selalu terdepan dalam setiap gosip.

Leila akhirnya mengobrol dengan Tasya.

Dia kembali teringat saat Sarah meminta Antonio untuk menunggunya selama tiga tahun. Sekarang, Sarah malah mendadak dikabarkan berselingkuh dengan kakak sulung Antonio.

Antonio pasti akan merasa begitu sedih.

Bagaimana tidak, wanita yang dia cintai, si ratu film miliknya, ternyata malah direbut oleh kakak laki-lakinya. Bagaimana jika Tuan Muda Antonio tidak bisa menerima kenyataan ini?

Tok, tok, tok.

Tiba-tiba, suara pintu diketuk terdengar.

"Sudah dulu, ya, Tasya, aku masih ada kerjaan," kata Leila sambil meletakkan ponselnya.

Leila pun lanjut menuliskan rekam medis pasien dan berujar tanpa menengadah, "Masuk."

Pintu ruangannya dibuka dan Steven Johen yang mengenakan jas dokternya berjalan masuk. Dia menatap Leila dengan lembut. "Leila, apa kamu punya waktu luang pulang kerja nanti? Aku mau mengajakmu makan malam."

"Nggak, aku mau pulang," tolak Leila sambil tetap menulis rekam medis dengan cepat tanpa menengadah.

Steven pun berjalan menghampiri.

Tubuhnya yang tinggi membungkuk, lalu tangannya terulur untuk mengambil rekam medis yang sedang Leila tulis itu.

Related chapters

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 7

    "Boleh nggak kamu nggak usah macam-macam? Aku lagi sibuk banget," kata Leila sambil menatap Steven.Kurang lebih satu tahun yang lalu, Steven dan Leila bertemu di sebuah acara seminar kedokteran. Steven mengagumi kecerdasan Leila dan sejak saat itu pula tertarik pada gadis cantik itu.Mereka saling bertukar nomor, lalu mengobrol sepanjang waktu untuk berdiskusi terkait ilmu pengetahuan.Setelah Leila kembali ke Kota Abalon, Leila ternyata bekerja di rumah sakit yang sama dengan Steven dan menjadi rekan kerjanya. Tentu saja Steven merasa sangat senang.Dia ingin menjalin hubungan dengan Leila secara resmi, tetapi belum pernah menemukan kesempatan yang pas untuk menyatakan cintanya.Itu sebabnya Steven memutuskan untuk berhenti menunggu hari ini! Dia tahu bahwa dia bukanlah satu-satunya dokter di rumah sakit ini yang tertarik pada Leila."Leila, aku suka padamu!" kata Steven dengan sorot tatapan yang tulus. Saking gugupnya, telapak tangannya sampai berkeringat. "Aku sudah suka padamu sej

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 8

    Antonio kembali teringat akan malam tiga tahun lalu itu.Bagaimana seorang gadis mendadak muncul dan membunuh serigala.Gadis itu menyelamatkan Antonio, sehingga dia berjanji untuk bertanggung jawab jika selamat.Jadi saat dia benar-benar selamat, hal pertama yang dia lakukan setelah siuman adalah mencari gadis itu.Dia buta, jadi dia tidak tahu seperti apa rupa gadis itu.Antonio hanya ingat aroma tubuh wanita itu, serta betapa lembutnya tubuh wanita itu saat dia tindih ....Belakangan diketahui bahwa gadis yang pergi ke Lembah Gunung Sinon tahun itu adalah gadis dari Keluarga Anara, Sarah.Sarah awalnya menolak Antonio.Namun, Antonio menyayanginya dan memanjakannya dalam segala hal.Berkat Antonio, Sarah memiliki banyak kemudahan saat masih kuliah dan mampu menonjol di tengah persaingan industri hiburan.Sekarang dia baru saja lulus kuliah dan sudah menjadi aktris terkenal.Daris melirik informasi di tangannya.Dia mengangguk dan berkata dengan tegas, "Yang ini bukan cuma mahasiswa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 9

    Leila sontak terdiam.Dia akhirnya menahan diri."Bukan gitu, aku cuma takut nggak cukup kuat menahan tubuhmu. Gimana kalau nanti kita sama-sama jatuh? Asistenmu kan seorang pria, pasti tenaganya lebih besar ...."Namun, Leila lagi-lagi tidak sempat menyelesaikan ucapannya."Kamu itu istriku, mulai sekarang kamu akan sering melakukan hal seperti ini," sela Antonio.Karena dia bersikeras, Leila akhirnya berjalan ke depan kursi roda.Leila membungkuk dan membantu Antonio bangkit berdiri, lalu berujar dengan gigi yang bergemeretak dan suara pelan, "Jangan mempermainkanku. Cukup pura-pura sedikit saja."Antonio pun mengatupkan bibirnya. Wah, ternyata wanita ini berani mengancamnya!Antonio pun sengaja membangkang. Dia mengerahkan tenaganya untuk menambah beban tubuhnya.Leila mengerang hingga wajahnya memerah, tetapi Antonio tetap duduk diam di atas kursi roda.Antonio yang buta itu pun bertanya dengan ekspresi dan nada datar, "Gimana bisa menjagaku kalau seperti ini?"Leila sontak terdiam

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 10

    Sementara itu, Leila.Dia mendorong Antonio cukup jauh, lalu segera melambat."Tadi kamu membelaku?" tanya Antonio.Leila memutar bola matanya. Bukankah yang dia lakukan itu wajar?"Bisa dibilang begitu.""Kamu 'kan suamiku, masa aku diam saja melihatmu ditindas orang lain?"Antonio tidak berkata apa-apa.Namun, dia refleks tersenyum.Tepat pada saat itu, Jeron, yang merupakan kepala pelayan rumah utama pun bergegas menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, Tuan Besar memintaku untuk mengantar kalian menemuinya segera."Keduanya memasuki halaman belakang dan melihat Tommy.Tuan besar Keluarga Johen itu saat ini berusia 70 tahun. Rambutnya sudah beruban, tetapi wajahnya masih merona sehat. Dia mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam dan duduk dengan anggun di kursi emas yang diukir indah.Suara lelaki tua itu terdengar berwibawa, "Antonio, sudah berapa lama sejak terakhir kali kamu mengunjungi Kakek? Sekarang kamu sudah menikah, tapi kalau nggak Kakek desak, kayaknya kamu

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 11

    Sambil bicara, Kris menggenggam tangan Leila.Leila refleks menghindar.Sorot tatapannya yang jijik terlihat dengan jelas. Leila menatap Kris dengan dingin. "Pergi, kalau nggak ...""Kalau nggak, apa?"Kris bertanya sambil tersenyum.Dia mendekat lagi dan mengangkat tangannya hendak menyentuh pipi Leila.Leila langsung menghindar dan balas menginjak kaki Kris kuat-kuat.Kris sontak menjerit kesakitan akibat diinjak oleh sepatu hak tinggi itu."Aaah!"Kris merasa sangat kesakitan.Leila menatap Kris yang kesakitan sambil menyeringai dan berkata, "Pak Kris, ini cuma peringatan. Kuharap kamu nggak cari gara-gara lagi denganku."Leila pun beranjak pergi.Namun, Kris memeluknya dari belakang."Dasar bajingan!" maki Leila."Dasar wanita jalang! Ngapain kamu pura-pura! Lihat saja gaunmu yang murahan ini! Barang mahal apa sih yang kamu punya, hah? Aku sudi menyentuhmu semata-mata karena kamu masih perawan!"Kris balas menyahut dengan sengit, pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu.Tiba-tiba, ses

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 12

    Dia mengangkat matanya yang kosong menatap semua orang sambil berkata, "Kakek akan baik-baik saja!"Semua sontak terdiam.Mereka terdiam selama beberapa detik.Kemudian, seseorang langsung berkata, "Ya, kami juga nggak mau kakekmu kenapa-kenapa, tapi gimana kalau sampai terjadi sesuatu?""Nggak akan ada 'kalau'!" bantah Antonio.Tangan kekarnya yang tergantung di kursi roda terkepal menahan emosi.Saat semua orang hendak menyanggah ucapannya, Antonio pun menyela dengan tegas, "Kalau kalian memang mampu, Kakek nggak akan menjadikan orang buta dan pincang sepertiku CEO, 'kan?""Itu sih karena Kakek sayangnya cuma sama kamu!" cibir Kris.Suasana kembali gaduh.Mereka merasa kata-kata saja kurang bisa menggambarkan keberatan mereka, jadi mereka juga berniat untuk menggunakan tindakan.Daris segera menahan mereka.Kris sangat benci dan iri terhadap Antonio. Sudah dari dulu dia berharap Antonio mati! Jadi, dia tiba-tiba menarik Antonio dari kursi roda ....Bruk! Antonio pun terjatuh ke atas

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 13

    Antonio menatap Steven dengan pandangannya yang kosong. "Kalau aku melepasnya, terus apa? Kak Steven akan mengejarnya dan menikahinya, lalu dia terlibat dalam keluarga kita lagi?"Steven berkata, "Kita beda."Steven sama sekali tidak peduli dengan Keluarga Johen. Dia bisa tinggal bersama Leila di rumah mereka sendiri sambil menjalani hidup dengan bahagia. Mereka hanya perlu fokus pada minat bersama dalam bidang kedokteran."Jadi, Kak Steven juga menganggap aku sebagai pecundang buta dan pincang yang nggak pantas punya istri? Dia itu pengantin pengganti dari Keluarga Anara, tapi aku nggak layak mendapatkannya, benar?""Bukan begitu maksudku."Steven hendak menjelaskan lebih lanjut.Namun, Antonio menyelanya dengan dingin, "Kak Steven, yang penting Kakak ingat saja kalau sekarang Leila itu istriku. Perhatikan kata-kata dan tindak-tanduk Kakak, jangan sampai mempermalukannya ataupun Keluarga Johen!"Malam itu.Saat Antonio dan Leila kembali ke Vila Marlon, hari sudah gelap.Mereka kembali

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 14

    Benar-benar menjijikkan.Jika memang mereka saling cinta, kenapa tidak mengurung diri saja? Kenapa harus menyeretnya ke dalam masalah?Sepuluh menit kemudian.Leila membawa koper ke bawah.Kopernya tidak terlalu besar karena hanya berisi beberapa potong pakaian. Itu koper yang dia bawa saat dia diantar sopir ke Vila Marlon."Leila."Sarah menghentikan Leila lagi.Matanya tertuju pada koper Leila. "Kok kamu bawa koper? Mau ke mana?"Antonio sontak mengernyit, ekspresinya juga menjadi lebih serius.Dia tidak mendengar Leila menjawab, melainkan bunyi koper diseret pergi saja. Antonio pun berujar dengan dingin, "Siapa yang mengizinkanmu pergi?"Leila tidak ingin mendengarkan.Namun, dia akhirnya berhenti melangkah dan menoleh menatap Antonio sambil menyahut, "Kenapa, Tuan Muda Antonio?"Antonio menyahut, "Kamu piama?""Tuan Muda Antonio, bukannya kamu sudah bersatu lagi dengan kekasihmu?" kata Leila sambil tersenyum. "Tentu saja aku akan pergi untuk memberi kalian kesempatan berduaan.""Te

Latest chapter

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 50

    Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 49

    Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 48

    Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 47

    Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 46

    Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 45

    "Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 44

    "Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 43

    Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 42

    Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha

DMCA.com Protection Status