Sementara itu, Leila.Dia mendorong Antonio cukup jauh, lalu segera melambat."Tadi kamu membelaku?" tanya Antonio.Leila memutar bola matanya. Bukankah yang dia lakukan itu wajar?"Bisa dibilang begitu.""Kamu 'kan suamiku, masa aku diam saja melihatmu ditindas orang lain?"Antonio tidak berkata apa-apa.Namun, dia refleks tersenyum.Tepat pada saat itu, Jeron, yang merupakan kepala pelayan rumah utama pun bergegas menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, Tuan Besar memintaku untuk mengantar kalian menemuinya segera."Keduanya memasuki halaman belakang dan melihat Tommy.Tuan besar Keluarga Johen itu saat ini berusia 70 tahun. Rambutnya sudah beruban, tetapi wajahnya masih merona sehat. Dia mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam dan duduk dengan anggun di kursi emas yang diukir indah.Suara lelaki tua itu terdengar berwibawa, "Antonio, sudah berapa lama sejak terakhir kali kamu mengunjungi Kakek? Sekarang kamu sudah menikah, tapi kalau nggak Kakek desak, kayaknya kamu
Sambil bicara, Kris menggenggam tangan Leila.Leila refleks menghindar.Sorot tatapannya yang jijik terlihat dengan jelas. Leila menatap Kris dengan dingin. "Pergi, kalau nggak ...""Kalau nggak, apa?"Kris bertanya sambil tersenyum.Dia mendekat lagi dan mengangkat tangannya hendak menyentuh pipi Leila.Leila langsung menghindar dan balas menginjak kaki Kris kuat-kuat.Kris sontak menjerit kesakitan akibat diinjak oleh sepatu hak tinggi itu."Aaah!"Kris merasa sangat kesakitan.Leila menatap Kris yang kesakitan sambil menyeringai dan berkata, "Pak Kris, ini cuma peringatan. Kuharap kamu nggak cari gara-gara lagi denganku."Leila pun beranjak pergi.Namun, Kris memeluknya dari belakang."Dasar bajingan!" maki Leila."Dasar wanita jalang! Ngapain kamu pura-pura! Lihat saja gaunmu yang murahan ini! Barang mahal apa sih yang kamu punya, hah? Aku sudi menyentuhmu semata-mata karena kamu masih perawan!"Kris balas menyahut dengan sengit, pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu.Tiba-tiba, ses
Dia mengangkat matanya yang kosong menatap semua orang sambil berkata, "Kakek akan baik-baik saja!"Semua sontak terdiam.Mereka terdiam selama beberapa detik.Kemudian, seseorang langsung berkata, "Ya, kami juga nggak mau kakekmu kenapa-kenapa, tapi gimana kalau sampai terjadi sesuatu?""Nggak akan ada 'kalau'!" bantah Antonio.Tangan kekarnya yang tergantung di kursi roda terkepal menahan emosi.Saat semua orang hendak menyanggah ucapannya, Antonio pun menyela dengan tegas, "Kalau kalian memang mampu, Kakek nggak akan menjadikan orang buta dan pincang sepertiku CEO, 'kan?""Itu sih karena Kakek sayangnya cuma sama kamu!" cibir Kris.Suasana kembali gaduh.Mereka merasa kata-kata saja kurang bisa menggambarkan keberatan mereka, jadi mereka juga berniat untuk menggunakan tindakan.Daris segera menahan mereka.Kris sangat benci dan iri terhadap Antonio. Sudah dari dulu dia berharap Antonio mati! Jadi, dia tiba-tiba menarik Antonio dari kursi roda ....Bruk! Antonio pun terjatuh ke atas
Antonio menatap Steven dengan pandangannya yang kosong. "Kalau aku melepasnya, terus apa? Kak Steven akan mengejarnya dan menikahinya, lalu dia terlibat dalam keluarga kita lagi?"Steven berkata, "Kita beda."Steven sama sekali tidak peduli dengan Keluarga Johen. Dia bisa tinggal bersama Leila di rumah mereka sendiri sambil menjalani hidup dengan bahagia. Mereka hanya perlu fokus pada minat bersama dalam bidang kedokteran."Jadi, Kak Steven juga menganggap aku sebagai pecundang buta dan pincang yang nggak pantas punya istri? Dia itu pengantin pengganti dari Keluarga Anara, tapi aku nggak layak mendapatkannya, benar?""Bukan begitu maksudku."Steven hendak menjelaskan lebih lanjut.Namun, Antonio menyelanya dengan dingin, "Kak Steven, yang penting Kakak ingat saja kalau sekarang Leila itu istriku. Perhatikan kata-kata dan tindak-tanduk Kakak, jangan sampai mempermalukannya ataupun Keluarga Johen!"Malam itu.Saat Antonio dan Leila kembali ke Vila Marlon, hari sudah gelap.Mereka kembali
Benar-benar menjijikkan.Jika memang mereka saling cinta, kenapa tidak mengurung diri saja? Kenapa harus menyeretnya ke dalam masalah?Sepuluh menit kemudian.Leila membawa koper ke bawah.Kopernya tidak terlalu besar karena hanya berisi beberapa potong pakaian. Itu koper yang dia bawa saat dia diantar sopir ke Vila Marlon."Leila."Sarah menghentikan Leila lagi.Matanya tertuju pada koper Leila. "Kok kamu bawa koper? Mau ke mana?"Antonio sontak mengernyit, ekspresinya juga menjadi lebih serius.Dia tidak mendengar Leila menjawab, melainkan bunyi koper diseret pergi saja. Antonio pun berujar dengan dingin, "Siapa yang mengizinkanmu pergi?"Leila tidak ingin mendengarkan.Namun, dia akhirnya berhenti melangkah dan menoleh menatap Antonio sambil menyahut, "Kenapa, Tuan Muda Antonio?"Antonio menyahut, "Kamu piama?""Tuan Muda Antonio, bukannya kamu sudah bersatu lagi dengan kekasihmu?" kata Leila sambil tersenyum. "Tentu saja aku akan pergi untuk memberi kalian kesempatan berduaan.""Te
Antonio benar-benar kaget.Daris melanjutkan, "Sekalipun ternyata nggak bisa, dia pasti bisa memperantarai kita dengan Dokter Ariel."Antonio sama sekali tidak menyangka Leila adalah murid Ariel Olan, si dokter ajaib.Antonio sudah buta selama tiga tahun dan tidak ada satu orang dokter pun yang bisa mengobatinya. Namun, katanya matanya bisa sembuh asalkan dia bisa menemukan Ariel.Selama tiga tahun ini, Antonio terus mencari Ariel tanpa membuahkan hasil. Ternyata Leila adalah murid Ariel!Pantas saja wanita itu bisa menyelamatkan Kakek!Antonio pun menelepon Leila lagi, "Cepat ke Vila Marlon."Leila tiba.Matahari sudah terbenam di cakrawala, sinarnya yang berwarna kemerahan terlihat sangat cantik.Antonio duduk di kursi rodanya sambil menatap matahari terbenam, dia terkesan seperti tokoh utama pria di sinetron. Matanya yang kosong memandang ke kejauhan, rasanya suasana di sekitarnya sepi ....Leila berjalan mendekat dan menyapa, "Tuan Muda Antonio."Antonio tidak berbicara. Aura sunyi
Leila memikirkan Sarah! Dia langsung membayangkan adegan Antonio dan Sarah bersandar, berpelukan dan berciuman. Tiba-tiba sekujur tubuhnya merinding.Leila gemetar."Meskipun aku ini masih istri Tuan Muda Antonio, aku fobia terhadap kuman! Aku nggak suka barang-barang yang sudah disentuh atau digunakan oleh orang lain!" elak Leila dengan dingin."Aku nggak mau sampai jadi nyamuk di antara Tuan Muda Antonio dan Sarah yang saling mencintai."Antonio sontak mengernyit. Mana pernah Sarah menyentuhnya?Ah, tetapi saat teringat kejadian tiga tahun lalu .... Pandangan Antonio pun menurun.Leila menatapnya dan berkata, "Aku tidur di kamar tamu saja, itu juga nggak akan memengaruhi proses pengobatan Tuan Muda Antonio."Antonio hanya terdiam.Dia akhirnya memberi tahu Niah, "Bersihkan kamar tamu di sebelah kamar tidur utama.""Baik."Niah pun naik ke atas dan segera merapikan kamar tamu.Leila masuk ke kamar tamu.Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur dan segera tertidur.Di tengah malam
"Ngapain kamu pura-pura tidur?" tanya Leila dengan kaget.Dia ingin melepaskan tangannya, tetapi Antonio mencengkeramnya dengan erat.Antonio menatap Leila dengan mata kosong. Posisi mereka yang berdekatan membuat Antonio bisa mencium aroma familier itu lagi, yang benar-benar mirip dengan aroma gadis tiga tahun lalu itu."Apa kamu pernah ke lembah Gunung Sinon tiga tahun lalu?"Antonio yakin dia tidak salah! Tiga tahun lalu, Sarah-lah yang menyelamatkannya di lembah Gunung Sinon. Namun ...."Ya, pernah, kenapa?"Nada bicara Leila terdengar biasa saja, tetapi bagi Antonio, rasanya seperti tersambar petir.Tubuh Antonio sontak menegang. Dia mencengkeram tangan Leila dengan kuat dan nada bicaranya terdengar bersemangat. "Jawab, kapan kamu pergi ke lembah Gunung Sinon tiga tahun lalu itu?"Leila tidak mengerti kenapa Antonio begitu bersemangat. Dia berkata dengan tenang, "Rumah nenekku ada di dekat lembah Gunung Sinon, jadi aku sering pergi ke sana."Kemudian, dia belajar kedokteran dari g
Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila
Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa
Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang
Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg
Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep
"Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung
"Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa
Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed
Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha