Share

Bab 4

Penulis: Zara Naraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 18:59:32
Sarah pun berlutut menatap Antonio yang duduk di atas ranjang besar itu. "Tiga tahun! Paling lama dalam tiga tahun, keinginanku sebagai ratu film pasti akan terwujud!"

"Begitu saatnya tiba, aku akan mengundurkan diri dari industri hiburan."

"Setelah itu, kita bisa ...."

Sarah menggenggam tangan Antonio yang besar dengan erat tanpa melanjutkan perkataannya. Dia sengaja meninggalkan celah kabur untuk dirinya sendiri.

Sarah bersedia menunggu Antonio selama tiga tahun lagi, tetapi apa bisa kebutaan dan kelumpuhan pria itu disembuhkan? Jika memang bisa, tentu Sarah tidak keberatan menikah dengan pria angkuh satu itu.

Namun, jika tidak ....

"Antonio, bisakah kamu menungguku memperjuangkan mimpiku selama tiga tahun lagi? Tolong jangan tidur dengan adikku dulu! Jangan sampai dia menjadi istrimu yang sebenarnya."

"Dia itu nggak menyukaimu."

"Dia pasti mengajukan diri untuk menikah denganmu demi balas dendam kepadaku dan mencoba merebutmu dariku! Lagi pula, dia itu bukan putri asli Keluarga Anara! Reputasinya buruk dan dia bukanlah siapa-siapa ...."

Antonio pun mengernyit.

Dia langsung menyela dengan dingin, "Sarah, selama ini kamu nggak pernah suka menggosipkan orang lain yang nggak-nggak."

Sarah sontak terdiam.

"Maaf," pintanya dengan lembut.

Kemudian, Sarah menggenggam tangan Antonio dengan teguh sambil menatap pria itu dengan setulus mungkin. "Antonio, aku ini milikmu."

"Aku nggak masalah adikku menikahimu demi menggantikanku menjagamu selama tiga tahun ke depan, tapi aku nggak akan bisa terima kalau kalian benar-benar menjadi pasangan. Kalau itu sampai terjadi, aku pasti akan jadi gila."

"Oke," ujar Antonio menyetujui.

"Kamu setuju?" tanya Sarah dengan kaget.

"Tenang saja, aku memang nggak berniat untuk menyentuhnya," janji Antonio dengan suara rendah.

Sarah sontak menjadi begitu senang seperti anak kecil. Dia menggandeng tangan Antonio yang besar sambil berkata dengan nada yang manja dan menggemaskan, "Kamu sudah janji padaku, ya, Antonio! Kamu nggak boleh ingkar janji!"

Walaupun Antonio buta, tetap saja Sarah terpikat dengan ketampanannya. Sarah pun menegakkan tubuh dengan gembira dan bergerak mendekat hendak mencium bibir Antonio.

Sudah tiga tahun lebih berlalu.

Sarah tidak pernah berinisiatif melakukan hal seintim ini semenjak orang-orang suruhan Antonio menemukannya.

Sekarang dia malah melakukannya.

Akan tetapi, Antonio justru malah menghindar saat Sarah mendekat ke arahnya!

Tangan Sarah yang tergantung di kedua sisi tubuhnya pun terkepal.

Dia merasa malu dan juga kesal.

Akan tetapi, dia tetap berujar dengan nada yang terdengar sangat lembut, "Ayo, Antonio, sini kubantu kamu duduk di kursi roda."

"Ya."

Sarah mengerahkan semua tenaganya untuk mengangkat tubuh Antonio yang besar dan membantu pria itu duduk di kursi roda. Rasanya melelahkan sekali, dahi Sarah sampai basah oleh peluh.

Sorot tatapannya terlihat kesal dan jijik. Ya ampun, tadi dia pasti sudah gila! Masa dia berniat mencium seorang pria yang buta dan cacat sebagai hadiah!

Antonio tidak bisa melihat ekspresi Sarah.

Namun, Leila yang kembali ke kamar setelah menelepon di luar bisa melihat ekspresi Sarah dengan jelas. Dia juga mendengar kata-kata sok baik Sarah yang meminta Antonio agar tidak menyentuh Leila.

Leila melihat sendiri bagaimana Antonio menghindari Sarah yang berinisiatif menciumnya, bagaimana Sarah berpura-pura kelelahan membantu Antonio naik ke kursi roda, serta sorot tatapan Sarah yang jijik dan kesal!

Leila pun menghampiri.

Sarah langsung mengenyahkan semua rasa jijiknya dan berpura-pura menyalahkan Leila dengan maksud tersirat. "Leila, Kakak bisa memberikan apa pun yang kamu mau dari Kakak."

"Tapi, kenapa kamu harus melakukan hal semacam ini?"

"Kakak baru saja selesai syuting, tapi Kakak malah mendadak mendengar kabar kalau kamu dan Antonio sudah menikah. Bisa-bisanya kamu setega ini? Kamu tahu betul Antonio dan Kakak saling mencintai ...."

"Apa kamu nggak takut perbuatanmu ini bakal menjadikan Keluarga Johen dan Keluarga Anara lelucon di kalangan kelas atas?"

Leila balas menyunggingkan seulas senyuman sinis.

Dia menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap Sarah dengan tenang. "Bukannya kamu yang memintaku menggantikanmu menikah? Kalau kamu nggak setuju 'kan Ayah dan Ibu juga nggak mungkin memaksaku menikah."

"Kamu ini bicara apa?" tanya Sarah dengan nada selugu mungkin sambil mengernyit. "Kakak nggak pernah memintamu menggantikan Kakak untuk menikah."

"Beneran?"

"Kukira kamu nggak suka dengan Tuan Muda Antonio karena dia buta dan pincang, makanya kamu menyuruhku menikahinya karena menganggapnya nggak pantas buatmu," sahut Leila sambil menatap Antonio yang duduk di kursi roda.

Sarah memang aktris yang berbakat. Dia berhasil menyembunyikan ekspresinya sedemikian rupa sehingga tidak ada orang luar yang bisa membacanya.

Dia justru menyatakan perasaannya kepada Antonio di hadapan Antonio dan Leila, "Nggak ada satu hal pun yang bisa memengaruhi hubunganku dengan Antonio!"

"Aku yakin suatu saat nanti Antonio bisa sembuh."

"Sekalipun ternyata nggak bisa, aku rela bersamanya dan menjaganya selamanya."

Sarah berujar sambil menatap Antonio dengan lekat seolah-olah dia memang sedang memandangi kekasih yang dia cintai.

Kemudian, Sarah menatap Leila lagi sambil melanjutkan, "Kakak tahu kamu membenci Kakak dan ingin balas dendam. Pasti kamu nggak mudah juga menerima kenyataan bahwa posisimu sebagai putri sulung Keluarga Anara mendadak lenyap."

"Leila, Kakak bisa paham kenapa kamu ingin menikah dengan Antonio dan menjadi menantu Keluarga Johen."

Sarah berhenti bicara sejenak.

Lalu, dia melanjutkan sambil menahan nada sinisnya agar tidak keluar, "Antonio memang membutuhkan seorang wanita di sisinya yang dapat menggantikanku menjaganya untuk sementara waktu, supaya Kakek Tommy juga nggak merasa khawatir."

"Tapi, cuma buat sementara waktu."

"Antonio sudah sepakat akan memberiku waktu tiga tahun itu. Setelah itu, silakan kamu menyatakan apa syarat dan ketentuanmu, Kakak akan memberikan kompensasi buatmu."

Leila balas tersenyum.

Giginya terlihat rapi dan putih cemerlang, senyumannya sangat cantik.

Wajahnya yang mungil dan tidak mengenakan riasan tebal itu terlihat jauh lebih cantik daripada Sarah, si aktris paling berbakat dan menjadi sumber iri banyak orang!

Leila tetap menatap Sarah dengan tangan yang disilangkan di depan dada dengan santai. Dia merasa seperti sedang menonton pertunjukan badut. "Dengan kata lain, kamu memintaku untuk nggak berbuat apa-apa?"

"Kamu lagi naik daun di industri hiburan, sementara aku menggantikanmu menikahi pria yang buta dan cacat. Tapi, ternyata kamu juga melarang pria itu untuk menjalin hubungan denganku."

"Dengan kata lain, aku ini cuma seorang pelayan yang berpura-pura jadi seorang istri, 'kan? Nanti setelah Tuan Muda Antonio sembuh, kamu tinggal merebut kembali sosoknya yang sudah balik sempurna?"

"Terus, gimana kalau Tuan Muda Antonio nggak bisa sembuh? Bukannya kamu pasti akan mencari-cari alasan tentang kami yang jadi suami-istri dan menyalahkan Tuan Muda Antonio yang ingkar janji denganmu?"

Leila pun bertepuk tangan.

Dia menatap Sarah dan berkata sambil mendecakkan lidahnya, "Harus kuakui, rencanamu bagus banget."

Sarah marah sekali karena rencananya terbongkar.

Otaknya langsung berpikir mencari alasan.

Namun, Leila menyelanya, "Kak, nggak ada hal sebagus itu di dunia ini."

"Suamiku memang buta, tapi nggak denganku yang merupakan istrinya," kata Leila kepada Sarah sambil melirik pria buta yang duduk di kursi roda itu. "Aku lihat sendiri betapa jijiknya sorot tatapan mata Kakak saat tadi membantu suamiku duduk di kursi roda!"

Bab terkait

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 5

    Sarah sontak menjadi panik."Kamu ini bicara apa sih, Leila?" sahutnya dengan segera. "Mana mungkin Kakak jijik dengan Antonio?"Leila tidak membantah.Dia balas dengan mengatakan faktanya, "Aku gantiin kamu menikah dengan Tuan Muda Antonio karena Ayah dan Ibu mengancamku dengan menggunakan Nenek.""Kak, sudah sana lanjut syuting dan wujudkanlah impianmu.""Mau apa pun alasannya, kenyataannya sekarang aku sudah menikah dengan Tuan Muda Antonio. Mulai sekarang, akulah istrinya yang sah. Aku pasti akan menjalankan kewajibanku sebagai nyonya muda Keluarga Johen dan merawatnya dengan baik.""Tenang saja, aku pasti akan merawatnya dalam segala aspek! Mulai dari makanan sehari-hari, hingga kebutuhan alamiah seorang pria. Siapa tahu nanti pas Kakak jadi ratu film, kami sudah punya beberapa orang anak yang sibuk merangkak.""Kamu!" seru Sarah.Dia merasa sangat marah.Leila berjalan mendekat, lalu menarik Sarah menjauh dari kursi roda Antonio.Leila mendorong kursi roda itu sambil menatap Anto

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 6

    Di luar kamar mandi.Suara air yang terus mengalir di kamar mandi membuat Leila sontak kembali membayangkan saat Antonio menindihnya tadi. Dia kembali teringat sensasi saat dadanya ditindih ....Tenggorokannya terasa kering.Leila menelan ludahnya dengan susah payah.Dia buru-buru pergi ke balkon untuk menghirup udara segar.Sepuluh menit kemudian, bunyi pintu kamar mandi terbuka pun terdengar. Seorang pria berjalan keluar.Leila juga akhirnya kembali ke kamar setelah dari balkon. Dia melihat seorang pria tampan yang mengenakan jubah mandi berwarna biru tua.Ternyata Antonio bertubuh tinggi.Tali jubah mandinya diikat di bagian pinggangnya, lekuk tubuhnya yang ramping dan kekar tertutupi di balik jubah mandinya.Namun, kaki Antonio yang ramping dan tidak tertutup jubah mandi itu sekilas terlihat sangat kekar.Leila bukan hanya tipe orang yang mudah beralih dari sebuah topik pembicaraan, tetapi dia juga ahlinya dalam mengendalikan ekspresi wajahnya! Dia memang sangat menyukai dan mengha

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 7

    "Boleh nggak kamu nggak usah macam-macam? Aku lagi sibuk banget," kata Leila sambil menatap Steven.Kurang lebih satu tahun yang lalu, Steven dan Leila bertemu di sebuah acara seminar kedokteran. Steven mengagumi kecerdasan Leila dan sejak saat itu pula tertarik pada gadis cantik itu.Mereka saling bertukar nomor, lalu mengobrol sepanjang waktu untuk berdiskusi terkait ilmu pengetahuan.Setelah Leila kembali ke Kota Abalon, Leila ternyata bekerja di rumah sakit yang sama dengan Steven dan menjadi rekan kerjanya. Tentu saja Steven merasa sangat senang.Dia ingin menjalin hubungan dengan Leila secara resmi, tetapi belum pernah menemukan kesempatan yang pas untuk menyatakan cintanya.Itu sebabnya Steven memutuskan untuk berhenti menunggu hari ini! Dia tahu bahwa dia bukanlah satu-satunya dokter di rumah sakit ini yang tertarik pada Leila."Leila, aku suka padamu!" kata Steven dengan sorot tatapan yang tulus. Saking gugupnya, telapak tangannya sampai berkeringat. "Aku sudah suka padamu sej

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 8

    Antonio kembali teringat akan malam tiga tahun lalu itu.Bagaimana seorang gadis mendadak muncul dan membunuh serigala.Gadis itu menyelamatkan Antonio, sehingga dia berjanji untuk bertanggung jawab jika selamat.Jadi saat dia benar-benar selamat, hal pertama yang dia lakukan setelah siuman adalah mencari gadis itu.Dia buta, jadi dia tidak tahu seperti apa rupa gadis itu.Antonio hanya ingat aroma tubuh wanita itu, serta betapa lembutnya tubuh wanita itu saat dia tindih ....Belakangan diketahui bahwa gadis yang pergi ke Lembah Gunung Sinon tahun itu adalah gadis dari Keluarga Anara, Sarah.Sarah awalnya menolak Antonio.Namun, Antonio menyayanginya dan memanjakannya dalam segala hal.Berkat Antonio, Sarah memiliki banyak kemudahan saat masih kuliah dan mampu menonjol di tengah persaingan industri hiburan.Sekarang dia baru saja lulus kuliah dan sudah menjadi aktris terkenal.Daris melirik informasi di tangannya.Dia mengangguk dan berkata dengan tegas, "Yang ini bukan cuma mahasiswa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 9

    Leila sontak terdiam.Dia akhirnya menahan diri."Bukan gitu, aku cuma takut nggak cukup kuat menahan tubuhmu. Gimana kalau nanti kita sama-sama jatuh? Asistenmu kan seorang pria, pasti tenaganya lebih besar ...."Namun, Leila lagi-lagi tidak sempat menyelesaikan ucapannya."Kamu itu istriku, mulai sekarang kamu akan sering melakukan hal seperti ini," sela Antonio.Karena dia bersikeras, Leila akhirnya berjalan ke depan kursi roda.Leila membungkuk dan membantu Antonio bangkit berdiri, lalu berujar dengan gigi yang bergemeretak dan suara pelan, "Jangan mempermainkanku. Cukup pura-pura sedikit saja."Antonio pun mengatupkan bibirnya. Wah, ternyata wanita ini berani mengancamnya!Antonio pun sengaja membangkang. Dia mengerahkan tenaganya untuk menambah beban tubuhnya.Leila mengerang hingga wajahnya memerah, tetapi Antonio tetap duduk diam di atas kursi roda.Antonio yang buta itu pun bertanya dengan ekspresi dan nada datar, "Gimana bisa menjagaku kalau seperti ini?"Leila sontak terdiam

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 10

    Sementara itu, Leila.Dia mendorong Antonio cukup jauh, lalu segera melambat."Tadi kamu membelaku?" tanya Antonio.Leila memutar bola matanya. Bukankah yang dia lakukan itu wajar?"Bisa dibilang begitu.""Kamu 'kan suamiku, masa aku diam saja melihatmu ditindas orang lain?"Antonio tidak berkata apa-apa.Namun, dia refleks tersenyum.Tepat pada saat itu, Jeron, yang merupakan kepala pelayan rumah utama pun bergegas menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, Tuan Besar memintaku untuk mengantar kalian menemuinya segera."Keduanya memasuki halaman belakang dan melihat Tommy.Tuan besar Keluarga Johen itu saat ini berusia 70 tahun. Rambutnya sudah beruban, tetapi wajahnya masih merona sehat. Dia mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam dan duduk dengan anggun di kursi emas yang diukir indah.Suara lelaki tua itu terdengar berwibawa, "Antonio, sudah berapa lama sejak terakhir kali kamu mengunjungi Kakek? Sekarang kamu sudah menikah, tapi kalau nggak Kakek desak, kayaknya kamu

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 11

    Sambil bicara, Kris menggenggam tangan Leila.Leila refleks menghindar.Sorot tatapannya yang jijik terlihat dengan jelas. Leila menatap Kris dengan dingin. "Pergi, kalau nggak ...""Kalau nggak, apa?"Kris bertanya sambil tersenyum.Dia mendekat lagi dan mengangkat tangannya hendak menyentuh pipi Leila.Leila langsung menghindar dan balas menginjak kaki Kris kuat-kuat.Kris sontak menjerit kesakitan akibat diinjak oleh sepatu hak tinggi itu."Aaah!"Kris merasa sangat kesakitan.Leila menatap Kris yang kesakitan sambil menyeringai dan berkata, "Pak Kris, ini cuma peringatan. Kuharap kamu nggak cari gara-gara lagi denganku."Leila pun beranjak pergi.Namun, Kris memeluknya dari belakang."Dasar bajingan!" maki Leila."Dasar wanita jalang! Ngapain kamu pura-pura! Lihat saja gaunmu yang murahan ini! Barang mahal apa sih yang kamu punya, hah? Aku sudi menyentuhmu semata-mata karena kamu masih perawan!"Kris balas menyahut dengan sengit, pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu.Tiba-tiba, ses

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 12

    Dia mengangkat matanya yang kosong menatap semua orang sambil berkata, "Kakek akan baik-baik saja!"Semua sontak terdiam.Mereka terdiam selama beberapa detik.Kemudian, seseorang langsung berkata, "Ya, kami juga nggak mau kakekmu kenapa-kenapa, tapi gimana kalau sampai terjadi sesuatu?""Nggak akan ada 'kalau'!" bantah Antonio.Tangan kekarnya yang tergantung di kursi roda terkepal menahan emosi.Saat semua orang hendak menyanggah ucapannya, Antonio pun menyela dengan tegas, "Kalau kalian memang mampu, Kakek nggak akan menjadikan orang buta dan pincang sepertiku CEO, 'kan?""Itu sih karena Kakek sayangnya cuma sama kamu!" cibir Kris.Suasana kembali gaduh.Mereka merasa kata-kata saja kurang bisa menggambarkan keberatan mereka, jadi mereka juga berniat untuk menggunakan tindakan.Daris segera menahan mereka.Kris sangat benci dan iri terhadap Antonio. Sudah dari dulu dia berharap Antonio mati! Jadi, dia tiba-tiba menarik Antonio dari kursi roda ....Bruk! Antonio pun terjatuh ke atas

Bab terbaru

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 50

    Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 49

    Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 48

    Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 47

    Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 46

    Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 45

    "Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 44

    "Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 43

    Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed

  • Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku   Bab 42

    Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha

DMCA.com Protection Status