Share

Bab 47

Author: Lufi
last update Last Updated: 2025-01-07 13:55:46
Marten memandang Susan dengan ragu. Dalam hatinya dia bertanya-tanya apakah wanita ini sedang coba mengelabuinya?

Marten merasa sedikit bimbang. Selama Baskara tidak dibawa pergi, dia masih memiliki banyak cara untuk mengatasi situasi ini. Lagi pula, membunuh orang Jopara bukanlah masalah besar baginya.

Namun jika Baskara benar-benar dibawa pergi, situasinya akan berada di luar kendalinya. Kekhawatiran terbesarnya adalah Susan mungkin saja sedang coba memperdayanya.

Di tengah keraguannya, Jelita keluar dan memberitahunya, "Ayah, biarkan mereka masuk. Baskara yang bilang begitu."

Susan melirik Jelita sekilas. Keterkejutan melintas di wajahnya. Wanita ini memiliki paras yang sangat cantik. Susan mengangguk pelan dan bersiap masuk ke dalam rumah Keluarga Biani bersama anak buahnya. Namun, Jelita kembali berujar, "Tunggu sebentar."

Susan mengangkat alis. Dia berpikir bahwa Jelita mungkin berubah pikiran. Hanya saja, setelah itu dia menjelaskan, "Jangan salah paham. Baskara bilang cuma satu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 48

    Jelita dan Marten terlihat kaget. Hanya seperti ini? Mereka awalnya mengira Susan hanya menggunakan alasan tadi untuk bisa masuk ke rumah Keluarga Biani, lalu dia akan menangkap Baskara. Tidak disangka dia benar-benar hanya masuk untuk memuji Baskara, lalu pergi begitu saja.Baru setelah bayangan Susan benar-benar hilang, keduanya menoleh ke arah Baskara dengan penuh kebingungan. Jelas sekali mereka tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.Sebagai orang biasa yang tidak punya kaitan dengan dunia pesilat, wajar jika mereka tidak tahu apa-apa tentang aturan di dalamnya.Baskara pun menjelaskan sambil tersenyum, "Ada semacam aturan tak tertulis antara pesilat dan pemerintah. Selama pertarungan antara pesilat nggak melibatkan orang biasa, pemerintah nggak akan ikut campur. Apalagi yang kubunuh adalah pesilat asing."Mendengar itu, Jelita dan Marten sama-sama menunjukkan ekspresi paham. Wanita itu berujar, "Pantas saja kamu sama sekali nggak khawatir setelah bunuh Kenichi. Jadi, dia juga

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 49

    Di kantor polisi kota kecil, Susan dipanggil oleh komandan. Komandan di sini adalah seorang pria berusia 30 tahunan dengan wajah yang tegas dan berwibawa. Begitu Susan masuk, ekspresinya langsung berubah menjadi serius.Susan hanya melirik sekilas, lalu berujar dengan santai, "Kamu mau menakuti siapa sih? Pasang wajah begitu serius, kamu pikir aku akan takut padamu?"Komandan bernama Suwito itu tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Sebagai kakak Susan, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi adiknya ini."Gimana ceritanya kamu bisa mengenal orang Jopara itu? Kalau hari ini kamu nggak jelaskan semuanya, aku akan patahkan kakimu! Bahkan, orang Jopara itu sampai pakai namamu untuk menekanku. Benar-benar keterlaluan!" ucap Susan dengan kesal.Ternyata Suwito adalah kakak kandung Susan. Yuta coba menggunakan nama Suwito untuk mengancam Susan? Baginya, itu benar-benar lelucon.Suwito mengusap pelipisnya, lalu membalas sambil tersenyum pahit, "Aku memang pernah beberapa kali be

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 50

    "Marten, kamu benar-benar mendapatkan seorang menantu yang luar biasa. Setelah ini, Keluarga Biani pasti akan mencapai puncak kejayaan," ucap Slamet dengan nada kagum."Haha. Itu karena putriku punya selera yang bagus," balas Marten sambil tertawa lebar. Wajahnya penuh rasa bangga.Marten tahu jelas bahwa putrinya menemukan Baskara di stasiun kereta api dan membawanya pulang. Siapa sangka, dia justru mendapatkan seorang pria sehebat ini.Dengan raut wajah penuh kekaguman, Slamet tiba-tiba berujar, "Sebenarnya, putriku juga suka melukis. Lukisan Baskara adalah yang terbaik di dunia. Apa dia bisa meluangkan waktu untuk mengajari putriku? Aku bersedia bayar kok."Marten melirik Slamet, lalu terkekeh-kekeh sebelum menimpali, "Nggak bisa. Jangan kira aku nggak tahu maksudmu. Kamu mau rebut menantuku ya? Kamu pikir aku ini bodoh?"Slamet tertawa sejenak, lalu membalas, "Marten, kamu memang sangat cerdas. Bahkan, maksud tersiratku saja bisa kamu tebak. Sudahlah, seorang pria sejati nggak akan

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 1

    "Master Wulan, empat dewa perang Negara Monaga sudah kuhajar sampai babak belur. Kapan Master akan ajari aku teknik yang sudah dijanjikan?" tanya seorang pemuda pada ketiga gurunya di Gunung Batura.Ketiga gurunya adalah wanita yang kecantikannya begitu luar biasa. Masing-masing memiliki pesona tersendiri.Yang mengejutkan adalah mereka bertiga sedang melayani pemuda itu. Kedua di antaranya memijat lengan dan pundak, sedangkan satunya lagi sedang berjongkok membersihkan kaki. Punggung ketiga wanita itu tampak sangat menggoda.Wulan adalah guru pertamanya, seorang pembunuh legendaris. Dia menghela napas sebelum menimpali, "Turunlah dari gunung. Sudah nggak ada yang bisa kuajarkan padamu lagi.""Nggak. Aku nggak mau turun gunung. Aku masih terlalu lemah," balas pemuda itu dengan nada memelas"Kamu bilang kamu lemah? Yang kamu lawan hari ini adalah petarung top Negara Monaga. Mereka semua dihajar babak belur olehmu!" seru Wulan.Kemudian, pemuda itu memandang Hanin dengan tatapan memohon.

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 2

    Jelita merasa senang karena bisa mempekerjakan petarung hebat sebagai pengawal dengan harga 200 juta. Menurutnya, dia sudah mendapatkan keuntungan besar."Ayo," seru Jelita."Ke mana?" tanya Baskara."Rumahku," jawab Jelita."Aku lapar," kata Baskara."Aku akan masak mi untukmu," timpal Jelita.Baskara bertanya dengan wajah memerah, "Apa nggak terlalu cepat?""Diam," celetuk Jelita yang tersipu malu.Jelita menghentikan sebuah taksi, lalu naik bersama Baskara. Pada akhirnya, mereka turun di depan sebuah vila. Ada banyak orang yang duduk di dalam vila.Seorang pria paruh baya tersenyum sambil mengatakan sesuatu dengan bangga. Ketika melihat Jelita berjalan masuk, senyuman pria paruh baya itu seketika sirna."Paman, kamu sangat nggak menyangka aku akan pulang, 'kan?" tanya Jelita dengan dingin.Kusno Biani tersenyum kembali sebelum menimpali "Jelita, apa yang kamu katakan? Aku dengar kamu keluar untuk mencari dokter ajaib? Sudah ketemu belum?"Ekspresi Jelita seketika menjadi muram. Dia

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 3

    Pada saat ini, Kusno bergegas mendekat. Dia bersimpuh di depan kasur dan bertutur dengan semangat, "Kakak, akhirnya kamu bangun. Bagus sekali. Akhirnya aku bisa tenang."Sikapnya sangat bertolak belakang dengan sebelumnya.Marten menatapnya dengan dingin seraya membalas, "Nggak. Aku hanya mayat hidup."Kusno tertegun hingga terbatuk-batuk. Dia berkata, "Kak, kamu sudah sembuh. Aku akan masak untukmu. Kamu sudah lama nggak makan.""Nggak perlu," timpal Marten dengan dingin. Dia menatap Kusno sebelum menyindir, "Aku takut kamu akan meracuniku.""Mana mungkin? Aku ini adik kandungmu," bantah Kusno."Kalau dulu aku tahu sifatmu akan seperti ini, aku pasti akan langsung memasukkanmu kembali ke perut Ibu begitu kamu dilahirkan," kata Marten.Kusno terdiam.Marten memperingatkan, "Mulai hari ini, kamu nggak perlu melakukan apa-apa lagi. Ambil uang yang kamu punya sekarang dan habiskan sisa hidupmu dengan baik."Raut wajah Kusno seketika berubah. Marten mau mengusirnya."Kakak, kamu kira aku a

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 4

    Setelah meninggalkan mal, Jelita berterima kasih kepada Baskara. Katanya, "Terima kasih kamu sudah bantu aku balas dendam."Baskara tersenyum seraya membalas, "Kamu istriku, tentu saja aku harus melindungimu. Selain aku, nggak ada yang boleh menindasmu."Jelita merasa tersentuh. Dia memang baru mengenal Baskara, tetapi Baskara sudah banyak membantunya."Oh, iya. Sayang, apa kamu kenal Zaskia Handari?" tanya Baskara.Zaskia Handari? Bagaimana Baskara bisa mengenalnya?Jelita mengangguk, lalu menimpali, "Kenal. Dia CEO cantik yang terkenal di kota ini. Gimana kamu bisa tahu dia?"Baskara menyahut dengan senang, "Kamu kenal dia, ya? Bagus sekali. Dia itu calon istriku."Senyuman Jelita seketika membeku. Baskara sudah memiliki calon istri dan orang itu adalah Zaskia?Jelita berujar, "Jangan bercanda. Zaskia itu seorang ahli bisnis. Dia sudah ambil alih bisnis keluarga sejak berusia 18 tahun. Dalam waktu 3 tahun, dia sudah menggandakan bisnis Keluarga Handari beberapa kali lipat."Jelita me

    Last Updated : 2025-01-07
  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 5

    Jelita terkejut dan langsung berlari keluar."Ah." Dia juga berteriak kaget. Kenapa kakak sepupunya kembali?Wajah Sandra tampak muram dan sorot matanya tampak penuh amarah. Dia menatap Jelita dengan tajam dan bertanya, "Jelita, coba jelaskan ini! Kenapa di kamarku ada seorang pria?"Pada saat itu, Baskara berkata dengan wajah seolah-olah teraniaya, "Istriku, kamu harus bela aku! Dia sudah tidur samaku, kehormatanku sudah hilang!"Jelita membuka mulutnya lebar-lebar. Apa-apaan ini, mengejutkan sekali?Sandra hampir kehilangan akal. Dia buru-buru pulang semalaman, tapi malah menemukan dirinya tidur semalam suntuk dengan seorang pria. Tiba-tiba, dia menyadari panggilan Baskara kepada Jelita.Istri?Pria ini suami Jelita?"Siapa dia sebenarnya?" tanya Sandra.Jelita buru-buru menjelaskan, "Kak, jangan marah. Namanya Baskara, kami baru kenalan kemarin ....""Apa? Berani sekali kamu bawa pria yang baru kenal kemarin ke rumah? Apa nggak ada lagi yang bisa mengurusmu karena kondisi Paman seka

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 50

    "Marten, kamu benar-benar mendapatkan seorang menantu yang luar biasa. Setelah ini, Keluarga Biani pasti akan mencapai puncak kejayaan," ucap Slamet dengan nada kagum."Haha. Itu karena putriku punya selera yang bagus," balas Marten sambil tertawa lebar. Wajahnya penuh rasa bangga.Marten tahu jelas bahwa putrinya menemukan Baskara di stasiun kereta api dan membawanya pulang. Siapa sangka, dia justru mendapatkan seorang pria sehebat ini.Dengan raut wajah penuh kekaguman, Slamet tiba-tiba berujar, "Sebenarnya, putriku juga suka melukis. Lukisan Baskara adalah yang terbaik di dunia. Apa dia bisa meluangkan waktu untuk mengajari putriku? Aku bersedia bayar kok."Marten melirik Slamet, lalu terkekeh-kekeh sebelum menimpali, "Nggak bisa. Jangan kira aku nggak tahu maksudmu. Kamu mau rebut menantuku ya? Kamu pikir aku ini bodoh?"Slamet tertawa sejenak, lalu membalas, "Marten, kamu memang sangat cerdas. Bahkan, maksud tersiratku saja bisa kamu tebak. Sudahlah, seorang pria sejati nggak akan

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 49

    Di kantor polisi kota kecil, Susan dipanggil oleh komandan. Komandan di sini adalah seorang pria berusia 30 tahunan dengan wajah yang tegas dan berwibawa. Begitu Susan masuk, ekspresinya langsung berubah menjadi serius.Susan hanya melirik sekilas, lalu berujar dengan santai, "Kamu mau menakuti siapa sih? Pasang wajah begitu serius, kamu pikir aku akan takut padamu?"Komandan bernama Suwito itu tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Sebagai kakak Susan, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi adiknya ini."Gimana ceritanya kamu bisa mengenal orang Jopara itu? Kalau hari ini kamu nggak jelaskan semuanya, aku akan patahkan kakimu! Bahkan, orang Jopara itu sampai pakai namamu untuk menekanku. Benar-benar keterlaluan!" ucap Susan dengan kesal.Ternyata Suwito adalah kakak kandung Susan. Yuta coba menggunakan nama Suwito untuk mengancam Susan? Baginya, itu benar-benar lelucon.Suwito mengusap pelipisnya, lalu membalas sambil tersenyum pahit, "Aku memang pernah beberapa kali be

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 48

    Jelita dan Marten terlihat kaget. Hanya seperti ini? Mereka awalnya mengira Susan hanya menggunakan alasan tadi untuk bisa masuk ke rumah Keluarga Biani, lalu dia akan menangkap Baskara. Tidak disangka dia benar-benar hanya masuk untuk memuji Baskara, lalu pergi begitu saja.Baru setelah bayangan Susan benar-benar hilang, keduanya menoleh ke arah Baskara dengan penuh kebingungan. Jelas sekali mereka tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.Sebagai orang biasa yang tidak punya kaitan dengan dunia pesilat, wajar jika mereka tidak tahu apa-apa tentang aturan di dalamnya.Baskara pun menjelaskan sambil tersenyum, "Ada semacam aturan tak tertulis antara pesilat dan pemerintah. Selama pertarungan antara pesilat nggak melibatkan orang biasa, pemerintah nggak akan ikut campur. Apalagi yang kubunuh adalah pesilat asing."Mendengar itu, Jelita dan Marten sama-sama menunjukkan ekspresi paham. Wanita itu berujar, "Pantas saja kamu sama sekali nggak khawatir setelah bunuh Kenichi. Jadi, dia juga

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 47

    Marten memandang Susan dengan ragu. Dalam hatinya dia bertanya-tanya apakah wanita ini sedang coba mengelabuinya?Marten merasa sedikit bimbang. Selama Baskara tidak dibawa pergi, dia masih memiliki banyak cara untuk mengatasi situasi ini. Lagi pula, membunuh orang Jopara bukanlah masalah besar baginya.Namun jika Baskara benar-benar dibawa pergi, situasinya akan berada di luar kendalinya. Kekhawatiran terbesarnya adalah Susan mungkin saja sedang coba memperdayanya.Di tengah keraguannya, Jelita keluar dan memberitahunya, "Ayah, biarkan mereka masuk. Baskara yang bilang begitu."Susan melirik Jelita sekilas. Keterkejutan melintas di wajahnya. Wanita ini memiliki paras yang sangat cantik. Susan mengangguk pelan dan bersiap masuk ke dalam rumah Keluarga Biani bersama anak buahnya. Namun, Jelita kembali berujar, "Tunggu sebentar."Susan mengangkat alis. Dia berpikir bahwa Jelita mungkin berubah pikiran. Hanya saja, setelah itu dia menjelaskan, "Jangan salah paham. Baskara bilang cuma satu

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 46

    Hal ini berkaitan dengan sejarah keluarga Susan. Sejak tahun 1931, generasi kakek buyutnya ikut berperang melawan penjajah Jopara.Tujuh kakak laki-lakinya gugur di medan perang, sementara sepupu-sepupunya juga tewas semua selama masa perang melawan penjajah. Hanya kakek buyutnya yang selamat, itu pun karena usianya yang masih sangat kecil. Dia baru berusia beberapa tahun sehingga tidak ikut berperang.Namun ketika perang melawan koalisi delapan negara di Barat, kakek buyut Susan akhirnya gugur juga. Selanjutnya saat perang balasan melawan Montar, dari empat bersaudara di generasi kakeknya, hanya kakeknya yang bertahan hidup.Keluarga Susan adalah keluarga yang menorehkan kehormatan melalui darah dan pengorbanan. Mereka sangat membenci siapa pun yang berani bersikap arogan dan menantang di tanah air mereka. Kebencian terhadap bangsa Jopara dan sekutunya telah tertanam kuat dalam tulang sumsum Susan sejak kecil. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, dia memandang rendah bangsa-bangsa ter

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 45

    "Siapa yang membunuhnya?" tanya polisi wanita itu.Tidak ada seorang pun yang menjawab. Semua anggota klub seni bela diri membisu.Saat melihat ini, polisi wanita itu, Susan, tentu memahami apa yang terjadi. "Kalian nggak akan bisa melindunginya. Kami punya cara untuk menyelidikinya.""Dia cuma ingin melindungi kami," ucap seseorang.Susan meliriknya, lalu menyahut, "Aku tahu, tapi kami tetap harus tahu identitasnya. Banyak prosedur yang harus dijalankan."Begitu mendengarnya, semua orang menghela napas lega. Para anggota seni bela diri pun menatap Zoya.Zoya menggeleng dan berkata, "Kami nggak kenal dia."Susan tidak peduli. Sebaliknya, dia merasa sangat kagum pada para mahasiswa ini. Meskipun melindungi pembunuh, mereka melakukan ini karena setia kawan.Jika ada yang maju untuk mengungkapkan pembunuhnya, Susan justru akan merasa kesal karena menunjukkan bahwa mereka tidak setia kawan.Kemudian, Susan memanggil anggota klub karate untuk diinterogasi. Pada akhirnya, mereka mengetahui i

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 44

    "Aku akan resepkan obat. Mereka akan sembuh dalam seminggu," jelas Baskara.Setelah melihat kemampuan Baskara, mereka tentu tidak meragukan kemampuan medisnya. Sejak zaman dulu, ilmu bela diri dan ilmu medis tidak dapat dipisahkan. Pesilat kuat biasanya menguasai sedikit ilmu medis.Baskara meminta kertas dan pena, lalu menulis resep obat sekaligus menjelaskan beberapa yang perlu diperhatikan saat meminum obat tersebut.Zoya melirik sekilas. Dia pernah mempelajari pengobatan tradisional sedikit, jadi langsung paham setelah melihatnya. Baskara memang bisa diandalkan. Resep obat ini bisa digunakan dan sangat berkhasiat untuk cedera organ dalam mereka."Terima kasih. Namaku Zoya, aku teman baik Jelita. Salam kenal." Zoya mengulurkan tangannya.Baskara juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Baskara berucap, "Namaku Baskara. Aku calon suami Jelita."Zoya tersenyum tipis dan berkata, "Kami sudah tahu itu."Seluruh kampus sudah tahu tentang Jelita yang berpacaran. Tidak ada seorang

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 43

    "Kamu sudah mengalahkan mereka, tapi itu bukan apa-apa. Salah mereka karena begitu nggak berguna," ucap Baskara dengan datar.Hal ini membuat wajah anggota klub seni bela diri Negara Monaga menjadi muram dalam sekejap. Mereka ingin menyangkal, tetapi tidak menemukan alasan yang tepat. Seratus orang tidak bisa melawan satu orang. Bukankah itu namanya tidak berguna?"Tapi, kamu nggak seharusnya bilang orang-orang Monaga itu lemah. Aku sangat nggak suka mendengarnya. Aku menghina Jopara dan kamu mau melumpuhkanku. Kalau kamu menghina Monaga, apa yang harus aku lakukan padamu?" tambah Baskara dengan nada yang makin dingin.Semua orang merasakan sedikit niat membunuh dari nada bicara Baskara. Mereka menyaksikan adegan yang terjadi di depan mereka dengan terkejut. Apakah Baskara mau membunuh Kenichi?"Dasar orang lemah. Aku nggak percaya kamu berani bunuh aku," kata Kenichi dengan susah payah.Baskara tersenyum tipis. Niat membunuhnya makin kuat."Baskara, jangan gegabah!" teriak Jelita.Kra

  • Guruku Tiga Pendekar Terhebat   Bab 42

    Inilah seni bela diri Negara Monaga yang sesungguhnya. Serangannya harus mengenai titik vital seperti mata atau selangkangan. Begitu tepat sasaran, korbannya akan cacat atau mati. Kenichi juga terkejut. Dia yakin tidak akan terkena serangan, tetapi ini terlalu berbahaya. Jika serangannya berhasil, akibatnya akan fatal. Kenichi segera menghindar tanpa ragu-ragu. Kali ini, dia akhirnya melancarkan serangan. Dia menendang punggung Zoya dari samping.Baskara bisa merasakan ada sedikit energi samar yang mengalir di tubuh Kenichi. Tendangan seperti itu sama sekali tidak bisa ditahan oleh orang biasa.Zoya memang terlihat imut, tetapi dia sangat berpengalaman dalam bertarung. Dia memelesat ke depan dengan kencang dan berhasil menghindari serangan. Setelah itu, dia segera berbalik untuk menghadapi Kenichi.Namun, pada saat ini, Kenichi langsung melayangkan tendangan cambuk .Zoya mencoba menahan serangan itu dengan kedua tangannya. Sayangnya, tubuhnya ditendang hingga terhempas dan jatuh ke

DMCA.com Protection Status