Saat itu, dia sudah berselingkuh dengan pria lain?!Mendengar ucapan Kakek Hardi, Fiona merasa sedikit bingung. Dengan kepekaannya, dia menyadari ada sesuatu yang aneh.Apa yang sedang dilakukan Kakek Hardi?Beliau mau menjodohkan dirinya dengan Jack?Membayangkannya saja sudah membuatnya bergidik. Fiona pun mencari alasan untuk pamit dan segera pergi.Lagipula, masih ada urusan yang ingin dia selesaikan dengan Susan!“Kakek Hardi, masih ada urusan lain yang harus kuselesaikan. Maaf mengganggu waktumu, aku pamit dulu ya,” ujar Jack dengan sopan setelah Fiona meninggalkan tempat itu.Kakek Hardi tertawa, melambaikan tangannya seolah menyuruhnya untuk segera mengejar Fiona. “Anak muda memang sebaiknya bermain dan bersenang-senang. Nggak seperti diriku yang sudah tua, ingin ikut bermain saja rasanya sudah nggak sanggup.”Jack mengangguk sopan dan berpamitan dengan Kakek Hardi, lalu meninggalkan pantai.Di salah satu koridor, Jack mempercepat langkahnya untuk mengejar Fiona. Dia menahan pe
Yogi menarik lengan Jack dengan kuat, lalu melepaskan pergelangan tangan Fiona dari genggamannya.Jack tampak terpana, tidak berusaha melawan Yogi, malah mengendurkan cengeramannya.Yogi segera menarik Fiona ke belakangnya, berdiri di antara mereka dan melindungi Fiona.Mengganggu?Padahal Fiona yang memukulnya duluan, siapa yang sebenarnya diganggu?Dan lagi, memangnya ini termasuk mengganggu?Bagaimana dengan dulu saat Fiona berbaring di bawahnya, saat dia mencintainya dengan sepenuh hati dan terkadang kekuatannya lebih besar. Apakah itu dianggap mengganggu juga?Ketika Fiona mencakar punggungnya sampai berbekas, apakah itu juga mengganggu?Sekarang, Fiona diam saja dan dengan wajah tampak menderita, bersembunyi di balik Yogi, apa maksudnya?Apakah mereka berdua sudah punya hubungan spesial juga?Untuk pertama kalinya, Jack menyadari bahwa ternyata Fiona cukup pandai berakting sebagai perempuan lemah yang tampak tertindas dan terluka.Bersembunyi di belakang Yogi dengan ekspresi sepe
Meskipun jasnya basah kuyup, warnanya yang gelap masih cukup menutupi dengan baik.“Uhuk … uhuk … “ Fiona tersedak air kolam, wajahnya memerah dan terus batuk dengan keras.Yogi terus-menerus menepuk punggung Fiona, membantu mengeluarkan air dari hidungnya yang tertelan.“Aku bawa kakak ke kamar saja, kakak bisa langsung mandi air hangat dan ganti baju,” ujar Yogi setelah melihat Fiona mulai sedikit tenang.“Iya … “ Setelah tersedak air, Fiona batuk hebat dan suaranya sedikit serak.Pelayan yang tadi menariknya juga sudah berenang ke tepi kolam renang, membungkuk berulang kali sambil meminta maaf, “Maaf … maaf … aku nggak melihat jalan, aku … aku akan ganti biaya gaunnya.”Pelayan itu tak tahu kalau pergelangan tangan Fiona terluka.“Aku mohon jangan laporkan, kalau nggak aku akan dimarahi pimpinan … “ lanjut pelayan itu dengan cemas, dia terus membungkuk minta maaf.Fiona menggenggam erat jas pria yang menutupi tubuhnya. Pergelangan tangan yang awalnya tak terlalu parah, kini mulai te
Dengan lengan yang mengait di tangan Jack, Cintya meninggalkan area kolam renang dengan langkah ringan dan senyuman lebar. Dia tampak sangat senang.Gosip pun menyebar dengan cepat.Begitu sampai di telinga Keluarga Pangestu, nama Fiona sebagai seorang penggoda tak mungkin akan diterima masuk ke Keluarga Pangestu.Fiona hanya ditakdirkan menjadi simpanan gelap yang tak layak dilihat publik.*Di lorong menuju kamar, Fiona berjalan berdampingan dengan Yogi.“Terima kasih banyak soal tadi!” Fiona mengucapkan terima kasihnya yang tulus. Sejak mengalami kecelakaan, dirinya jadi takut pada air.Rasa sesak yang muncul ketika jatuh ke kolam sangat menakutkan.Selain itu, dia tak menyangka bahwa Keluarga Pangestu adalah investor utama di tempat ini.“Soal pelayan tadi … “Fiona tidak tahu apa-apa tentang transaksi antara pelayan itu dengan Cintya, hanya mengira ini adalah insiden sial biasa.Dia masih ingin membela pelayan itu.“Pelayan itu pasti harus dipecat,” ujar Yogi menyela, lalu melanju
Jack berjalan pergi dengan marah.Fiona, kamu memang luar biasa!Bisa berhubungan dengan pria lain tanpa rasa malu. Masih bisa menunjukkan sikap angkuh di depan dirinya, tetapi malah memanjat ke ranjang pria lain di belakang!Apa Fiona tak bisa hidup tanpa pria?Jack merasa frustasi dan merenggangkan kerah bajunya.Dengan langkah cepat, dia melangkah pergi dan saat tiba di tikungan, dia bertabrakan dengan seorang wanita seksi yang ebrpakaian menggoda.Wanita itu terkejut dan dalam hati mengutuk siapa yang tidak melihat jalan?Baru saja hendak membentak, melihat wajah pria di depannya, wajahnya langsung memerah.Dia baru saja melihat Jack di tepi kolam renang dan mengenali identitasnya sebagai direktur Grup Boganda, hanya saja tadi ada wanita lain di sampingnya.Direktur Grup Boganda jauh lebih baik dibandingkan dengan pria-pria lain di vila.“Aduh maaf, aku nggak melihat jalan dan menabrakmu!” ucap wanita itu dengan nada manja.Tatapannya menyusuri wajah Jack hingga ke lehernya, meliha
“Hm,” jawab Diko sambil mengangguk tanpa reaksi berlebihan, dia tidak terpancing dengan gaya Cintya.Mereka berdua memang tidak begitu akrab satu sama lain.Dalam keheningan, mereka berjalan berdampingan, menyusuri karpet tebal di lorong yang meredam suara langkah kaki. Suasana menjadi agak canggung.Diko yang pertama memecah keheningan.“Bagaimana kondisi tubuhmu sekarang? Kamu terlihat agak lemas dan ada sedikit keringat di dahimu. Sebaiknya kamu banyak istirahat dan memperhatikan asupan nutrisi hingga benar-benar pulih.”Meski tidak terlalu suka dengan Cintya, Diko tahu jelas bahwa Cintya adalah kekasih kesayangan Jack.Jika terjadi sesuatu pada Cintya, Jack pasti akan menyalahkannya sebagai kepala rumah sakit.Pada akhirnya, dirinya yang harus bekerja lembur.Jack memang selalu begitu, terutama saat menyangkut wanita yang disayangi. Tak pernah masuk akal dan selalu memanjakan tanpa batas.Dia hanya berharap Cintya bisa lebih bijak, tidak terus-menerus melemahkan tubuhnya sendiri.S
“Siapa? Siapa yang gigit?” tanya Cintya dengan suara bergetar.Jack terdiam.Wajahnya memuram tanpa bicara. Dia melirik Diko, berharap dia bisa membantu mencari alasan untuk keluar dari situasi ini.Diko yang tadinya menikmati drama di depan matanya, merasa terkejut saat menyadari Jack mengharapkan bantuannya.Apa? Yang benar saja?!Kamu meninggalkan Cintya, lalu pergi bersama dengan wanita lain?Dan bahkan membiarkan dirimu digigit sampai meninggalkan jejak begitu?!Sekarang malah memintaku membantumu?Kamu lebih bajingan dari yang kubayangkan.Fiona dan Cintya bahkan tidak cukup, sekarang malah punya wanita lain!Jack memandang Diko dengan tatapan serius.Ya sudahlah, namanya juga teman.Sahabat sejati harus selalu mendukung di saat genting, rela berkorban tanpa berpikir panjang.Diko mendorong bingkai kacamata peraknya, tersenyum pada Cintya dan berkata, “Cintya, luka di leher Jack itu sebenarnya bekas gigitanku, kamu nggak keberatan, ‘kan?”Mendengar itu, Jack langsung menatapnya d
Usai mengoleskan obat, Diko menutup lukanya dengan perban dan plester besar.“Ada apa dengan kalian berdua, untuk apa sampai begini!” ujar Diko sambil membuang bungkus obat dan kapas ke tempat sampah.Jack mendengus, wajahnya memuram dan bertanya, “Nggak ada topik lain? Datang hanya buat bilang ini?”“Baiklah baiklah, aku nggak bicarakan lagi,” ujar Diko mengalah dan tidak mau berdebat lagi.Kebetulan, ponselnya berdering. Setelah membuka ponselnya dan melihat sekilas, Diko tersenyum lebar.“Kayaknya kamu pernah beli kembang api stik untuk Cintya, kamu simpan dimana? Bagi aku sedikit dong!” ujar Diko sambil melihat sekeliling ruangan.Suasana hati Jack sedang tidak baik, jadi tidak penasaran dengan kelakuan aneh sahabatnya. Dengan santai, dia mengangkat dagu ke satu arah. “Kodenya empat nol.”Diko membuka koper dan langsung menemukan kembang api stik. “Terima kasih bro.”Saat hendak pergi, tiba-tiba Diko berbalik dan mengingatkan, “Jangan lupa ganti kemejamu, ada noda darah juga.”Mesk