Share

60

Xue Yao dan Xue Ling memasuki aula utama. Xue Ling tidak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap ruangan itu bahkan meskipun gadis itu sudah berkali-kali memasukinya. Xue Yao mengedarkan pandangannya, ia akui ruangan itu memang sangat megah. Bahkan aula kaisar Han kalah megah dengan aula pemujaan kuil ini. Yao-yao membawa mereka melewati altar pemujaan, pelayan itu menekan tombol rahasia yang terdapat di kelopak bunga teratai tepat di samping altar. Terdengar bunyi berderak yang sangat keras.

Xue Yao menarik Xue Ling ke belakang tubuhnya. Satu tangannya tetap menggenggam erat tangan Xue Ling, sementara tangan yang satunya mencengkeram gagang golok penebang. Tatapannya waspada. Membawa golok penebang dan payung hitam benar-benar keputusan yang tepat.

Dinding bergerak membuka perlahan dengan bunyi yang lebih pelan. Di hadapan mereka, terbentang sebuah terowongan batu yang disinari dengan kunang-kunang.

Xue Ling bergerak mengintip dari balik tubuhnya. Xue Yao me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status