Share

66

Mati dan hancur.

Begitulah alam semesta tanpa Dewa Huo. Karena ia adalah penguasa matahari.

“Seperti itukah wujudnya yang sebenarnya?”

Du Jun menggeleng.

“Katakan padaku.” Pinta Zijie.

Tatapan Du Jun menerawang jauh. Angin masih bermain-main dengan rambut putihnya. “Di langit kesembilan, siapa menurutmu yang paling tampan?”

Alis Zijie berkerut tidak mengerti. “Bukankah sudah jelas? Tidak ada yang dapat mengalahkan ketampanan Dewa Agung.”

“Itu karena kalian tidak pernah bertemu dengan Huo.”

Zijie ternganga tidak percaya. Zijie mengarahkan tatapannya dari Du Jun lalu ke arah Xue Yao.

Du Jun mengibaskan tangannya dengan geli.

“Itu hanya tubuh fana yang ia pakai.”

“Tapi—“

“Tidak ada yang dapat menyamai ketampanan Huo di alam semesta ini.” Tatapan Du Jun menerawang. “Rambutnya merah kecoklatan, sangat elegan. Tubuhnya—kekar dan tinggi. Yang paling aku sukai darinya adalah aroma tubuhnya.” Du Jun menghidu pelan dengan hidungnya ke arah Xue Yao. “Bahkan meski berada dalam tubuh manusia, arom
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status