Share

42

Penulis: nasuada_hrotgar
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-20 21:47:17

“Kau meninggalkanku sendirian. Lalu kau membawa pulang wanita lain!”

Dia memang bodoh, Xue Yao mencium tangan Xue Ling.

“Kau juga mengabaikanku” tatapan Xue Ling sangat tajam.

Xue Yao meringis. “Tidak akan terulang lagi. Aku berjanji!”

“Pembohong!!! Kau bilang aku objek takdirmu, kau tidak akan pernah meninggalkanku, kita akan selalu bersama sampai mati—“

Xue Yao mencium Xue Ling cepat.

Xue Ling mendorong Xue Yao. “Kenapa kau terus menciumku?”

“Aku suka” Xue Yao menyeringai nakal.

Menjengkelkan. Xue Ling memukul dada Xue Yao. “Kau—“ Xue Ling mengerjap tidak percaya.

“Dengar—aku tahu aku salah. Aku benar-benar tidak tahu perasaanku sendiri. Kupikir aku menyukai Mo Fan Wan, kau tahu, aku jauh darimu—merindukanmu siang dan malam—lalu wanita itu ada disana.” Terdengar tidak masuk akal dan asal-asalan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • selamanya milikku   43

    “Itu benar! Aku yakin sekali.”Xue Yao menatap Xue Ling kesal. Benar-benar tidak dapat membaca keadaan dengan baik.“Tiga minggu yang lalu—“ gadis itu masih melanjutkan—dengan mata berbinar lagi. “bunga di depan bangunan utama rusak karena terinjak oleh peziarah yang datang berdoa, aku melihat Tuan Lu Jin berdiri memandangi bunga-bunga itu dengan sedih lalu dari tangannya keluar sinar keunguan. Saat sinar itu menyentuh bunga-bunga yang rusak, bunganya langsung berubah cantik kembali. Dan—“ Xue Ling menyatukan kedua tangannya di dada, kepalanya dimiringkan sedikit, ekspresi wajahnya seperti gadis yang jatuh cinta sedang menceritakan kehebatan kekasihnya “saat Tuan Lu Jin tersenyum, ugh….benar-benar tampan.”Xue Yao marah. Cemburu.“Jadi, kenapa Tuan Muda tidak menikah dengan Nona Mo Fan Wan? Apa yang terjadi?”Eh!—perubahan topik yang tiba-tiba. Xue Yao mengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • selamanya milikku   44

    Xue Yao masuk ke dalam dapur, melihat Lu Jin sedang duduk bersama Yan Se. Lu Jin menatap Xue Yao dengan pandangan tajam dan menusuk sementara Yan Se menatapnya dengan kekaguman yang begitu jelas. Dasar pria busuk—tunggu saja pembalasanku batin Xue Yao sambil mengangkat satu alisnya dan berlalu melewati mereka berdua. Mo Fan Wan duduk di sudut dapur dengan Chen Yu, begitu melihat Xue Yao ia langsung berdiri dan menghampirinya.“Tuan ketigabelas mau makan apa? Biar saya ambilkan” tawarnya.“Tidak perlu! Aku bisa sendiri.” Jawab Xue Yao acuh dan setelah mendapatkan apa yang ia inginkan langsung berbalik pergi.Ia menatap Lu Jin sambil berpikir saat melangkah keluar dari dapur, bagaimana cara membalas pria brengsek itu tanpa harus membuat Xue Ling sedih. Dewa! HAH!Xue Yao membuka pintu dengan perlahan, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar, Xue Ling tidak ada, pintu kamar mandi tertutup, Xue Yao mengangguk puas. Ia mengun

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • selamanya milikku   45

    Xue Ling berusaha mendorong Xue Yao namun tubuh pria itu tidak bergeming. Pria itu justru mengerang merasakan dadanya yang tersentuh. Xue Ling menarik tangannya dengan segera namun sudah terlambat. Xue Yao menerkamnya seperti hewan buas. Hewan buas yang kelaparan. Xue Ling menolaknya namun hanya sebentar. Saat kedua tangan gadis itu merangkulnya Xue Yao semakin menggila. Xue Yao mengangkat Xue Ling hingga gadis itu duduk dipangkuannya di dalam air membuatnya semakin leluasa mencumbunya. Gambaran yang ia bayangkan saat membayangkan gadis itu meneriakkan namanya, ternyata jauh lebih indah saat ia melihatnya dan membuatnya semakin tidak dapat mengendalikan dirinya. Xue Yao merasakan dirinya meledak lalu ambruk dengan napas memburu. Ia memeluk Xue Ling dengan tubuh gemetar. Xue Yao menatap wajah Xue Ling yang memerah dan masih panas karena percintaan mereka. Mencium kening, mata dan pipi gadis itu dan berbisik “Aku mencintaimu” lalu mencium bibirnya yang bengkak.Xue

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • selamanya milikku   46

    Ia memang lelah, tapi—.“Aku lapar.”Eh! Xue Yao mengerjap. Lapar? Batinnya membeo. Dan ia teringat pada makanan yang ia bawa dari dapur. Xue Yao menyeringai nakal.Xue Yao turun dari ranjang, melangkah ke lemari, mengambil bajunya dan baju untuk Xue Ling juga.“Berapa banyak pakaian yang sudah kau buatkan untukku?”Xue Ling bergegas berpakaian. “Sepertinya sudah 8 pasang.”Xue Yao duduk di depan meja, menyangga dagunya dengan satu tangan, menatap Xue Ling yang sedang berpakaian membuat gadis itu tersipu malu. Xue Yao tersenyum puas dan bahagia. “Apa rencanamu dengan pakaian itu?”Xue Ling menyusul Xue Yao, mereka duduk berhadapan. “Mengirimnya ke ibu kota, tentu saja.”Tatapan Xue Yao terpaku pada Xue Ling. Xue Ling makan dengan lahap meskipun makanannya sudah dingin. Tapi, sejak kecil memang Xue Ling tidak pernah rewel jika menyangkut makanan. Apapun asalkan da

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • selamanya milikku   47

    “Kalau aku tidak apa?” potong Xue Yao cepat. Tatapan lembut. “Mencumbumu?”“Hentikan!” protes Xue Ling sambil mendorong Xue Yao. Xue Yao tidak bergeming.“Tapi aku suka sekali mencumbumu?” bisiknya penuh gairah. “Kau sudah makan, aku juga sudah tidak lelah. Apakah—“Benar-benar mesum. Xue Ling memukul dada Xue Yao kesal dan malu.Xue Yao tersenyum. Mengecup kening Xue Ling. “tapi itu bisa menunggu. Sekarang yang harus kita lakukan adalah segera menikah.”“Aku tidak mau menikah!”“Kenapa?”“Pokoknya tidak mau!”“Beri aku alasan. Dan sebaiknya alasanmu bagus. Jangan membuatku kesal dan marah.” Ancam Xue Yao. ““Karena aku yakin, kau ingin menikahiku hanya karena ingin membujukku pulang, bukan?“Xue Yao terperanjat. “Apa yang membuatmu berpikir begitu. Bukankah sudah ku

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • selamanya milikku   48

    Xue Yao tidak dapat membantah. Xue Ling benar. Tidak dapat dimaafkan. Xue Yao menatap Xue Ling lalu memeluknya dengan erat. “Maafkan aku.” Bisiknya pelan. “Kurasa aku pantas dimaafkan. Tidak mungkin, bukan, hanya karena kebodohanku yang itu, kau melupakan semua hal yang kulakukan untukmu?” pembelaan diri yang sangat lemah, namun Xue Yao tidak dapat menemukan pembelaan diri yang lebih baik. Xue Ling adalah gadis yang penuh belas kasih, baik hati dan selalu patuh padanya.“Aku begitu patah hati saat Tuan Muda mengenalkan nona Mo Fan Wan. Bisakah Tuan Muda bayangkan perasaanku saat itu?”Xue Yao mengutuk dirinya sendiri. “Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi.”“Jangan memberi janji yang tidak dapat ditepati!”“Aku bersungguh-sungguh. Tunggu sebentar—“ Xue Yao melepaskan pelukannya, ia melangkah ke tempat Panah Kometnya, membuka tutupnya dan mengambil sesuatu di dalamnya. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • selamanya milikku   49

    Xue Yao berkedip. Entah apa yang akan terjadi padanya jika ia tidak menemukan Xue Ling. Mungkin ia sudah mati. Karena saat itu ia sudah bertekad untuk mati. Xue Ling lah yang menyelamatkannya. “Justru aku yang beruntung menemukanmu. Kau menyelamatkan aku.”Xue Ling menatap tak mengerti.“Orang tuaku mati terbunuh oleh perampok yang datang ke desa. Mereka membantai penduduk desa. Saat aku menemukanmu, aku sedang memegang pedang dan berniat untuk mati membalas kematian orang tuaku pada para perampok itu. Saat itu aku baru berumur sembilan tahun. Anak tunggal.”Xue Ling membayangkan Xue Yao yang sedang berdiri memegang pedang, berlumuran darah ayah ibunya, matanya penuh tekad untuk mati membalaskan dendam.Xue Ling menyentuh wajah Xue Yao. “Saat itu Tuan Muda pasti sangat sedih.”Xue Yao menerawang mengingat saat yang menyedihkan itu. “Aku marah. Marah pada dunia yang begitu kejam. Lalu aku mendengar tangisanm

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • selamanya milikku   50

    Xue Ling bergerak gelisah. Xue Yao mengeratkan genggamannya.Lu Jin tersenyum menatap Xue Ling. “Hari sudah hampir gelap. Kau tidak keluar kamar seharian, membuatku cemas. Aku sudah menyuruh Yao-Yao menyiapkan makan malam. Pergilah ke halaman depan, Qinan sejak pagi menunggumu.”Qinan? Xue Yao mengerutkan kening. Terdengar seperti nama pria.“Qinan?” gumam Xue Ling lalu mata gadis itu membelalak. Ia menutup mulut dengan satu tangan. Hari ini dia berjanji akan menemani pria itu mencari bunga api di tebing sebelah barat kuil.“Tuan Muda, bisakah kau menungguku sebentar? Ada yang harus kulakukan.” Xue Ling melepaskan genggaman tangan Xue Yao tapi Xue Yao tidak membiarkannya. Xue Ling mendongak menatap Xue Yao. “Tuan Muda, tolonglah. Aku sudah berjanji akan membantunya. Qinan, dia temanku. Adiknya sakit dan membutuhkan bunga api. Beberapa hari yang lalu aku melihat bunga api di tebing sebelah barat—“

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09

Bab terbaru

  • selamanya milikku   82

    “Apa maksudmu?” Xue Yao berkata dengan kesal. “Semua itu tidak mungkin. Bagaimana mungkin aku punya aturan seperti itu? Langit kesepuluh! Hah! Hah! Benar-benar konyol!” Xue Yao menoleh pada Xue Ling dan menunjuk pada Huǒ niǎo. “Kau tidak dapat melihatnya, bukan?”Xue Ling menatapnya seolah-olah dia sudah gila. “Tentu saja aku melihatnya, Tuan Muda. Sejak tadi burung api ini mendekati kita sampai akhirnya berjalan bersisian dan memberikan kita cahayanya sehingga kita dapat melihat di tempat yang mulai gelap ini. Apakah Tuan Muda tidak sadar jika matahari sudah tenggelam? Aku tidak mengatakan apapun pada Tuan Muda karena aku melihat Tuan Muda baik-baik saja saat burung api ini mendekati kita, jadi aku menyimpulkan bahwa dia tidak berbahaya.”Xue Yao terkejut mendengar jawaban Xue Ling. Ia menoleh pada burung dengan tatapan bertanya.‘Ada alasan mengapa Tuan Li Jun berusaha menahan gadis itu untuk terus tinggal.’Satu alis Xue Yao terangkat.Burung itu menggelengkan kepalanya. ‘Tidak dap

  • selamanya milikku   81

    Sekejap, Xue Yao melihat Xue Ling terlihat memudar seolah-olah gadis itu akan menghilang di depan matanya dan ia tidak akan pernah melihatnya lagi.Deg!!! Xue Yao mendengar jantungnya berhenti berdetak.Xue Yao meraih Xue Ling dengan sangat cepat, membuat Xue Ling terlonjak kaget dan cahaya di tubuh gadis itu memudar dengan cepat. Xue Yao menghela napas lega. Pria itu memeluk Xue Ling dengan erat.Xue Ling bingung. Gadis itu meletakkan tangannya di punggung Xue Yao dan menepuk pelan. Tidak tahu harus apa.“Kenapa?” bisik Xue Ling pelanXue Yao tidak menjawab. Ia sibuk mengatur napas. Jantungnya berdetak dengan cepat. Ia bahkan tidak dapat menjelaskan apa yang dilihatnya pada Xue Ling.Perlahan-lahan Xue Yao melepaskan pelukannya pada Xue Ling, ia menyentuh pipi gadis itu dengan penuh perasaan dan mencium pipi gadis itu dengan lembut. Lalu menatap mata gadis itu dan menjawab lembut. “Tidak apa-apa.” Katanya “Aku hanya ingin memelukmu saja.”Xue Ling menatap Xue Yao dengan tatapan tidak

  • selamanya milikku   80

    “Pernikahan Tuan Muda.” Jawab Xue Ling pelan. “Baiklah—awas langkah kakimu!” kata Xue Yao cepat saat mereka melewati tangga yang penuh dengan tonjolan tidak rata. Xue Yao berbalik dengan cepat untuk memegang lengan Xue Ling, mencegahnya jatuh. Refleks Xue Ling melihat kebawah, hampir saja ia tersandung. “Ada apa dengan pernikahanku?” Tanya Xue Yao kemudian. Setelah ia yakin Xue Ling aman, mereka melangkah turun kembali. “Mereka sedang memperdebatkan siapa yang pantas menjadi istri Tuan Muda.” Xue Yao mengangkat satu alisnya sambil meniup rambut yang menutupi mata. “Siapa menurut mereka yang pantas aku nikahi?” Wajah Xue Ling berubah mendung. “Menurut Kakak Pertama, Nona Mo Fan Wan adalah pilihan yang paling tepat. Tapi Kakak Kedua dan Kakak Keduabelas tidak setuju. Kakak Ketiga berkata bahwa Tuan Putri adalah pilihan yang paling tepat, apalagi dengan Tuan Muda sebagai pelindung Ibukota. Kakak Ketiga berkata bahwa jika Tuan Muda menikah dengan Tuan Putri maka kelak jika Kaisar men

  • selamanya milikku   79

    Xue Ling berdiri, diikuti oleh Xue Yao, setelah Chunhua mendekat Xue Ling berkata. “Terima kasih atas sarapannya. Kami sangat menikmatinya.”Chunhua membungkukkan badannya. “Senang mendengar bahwa Nona dan Tuan Muda menikmati makanan yang kami hidangkan.”Xue Ling tersenyum. “Kami harus pergi. Bisakah kau menyampaikan rasa terima kasihku pada Tuan Li Jun?”“Tentu, Nona.”“Bisakah kau menunjukkan padaku jalan mana yang harus aku lalui untuk keluar dari Gunung ini?”Chunhua terlihat bimbang, tapi hanya sebentar. “Di jalan masuk yang Nona lalui semalam, ada tangga batu yang mengarah ke lembah, tapi Tuan Muda dan Nona harus berhati-hati saat melewati lembah.”“Kenapa?”“Lembah Gunung ini dihuni oleh banyak siluman.”Xue Ling menoleh menatap Xue Yao, pria itu mengangguk menenangkan.“Ada jalan setapak di lembah. Jalan setapak itu akan membawa Tuan Muda dan Nona melewati hutan yang sangat lebat, jika Tuan Muda dan Nona mengikuti jalan setapak itu Tuan Muda dan Nona dapat keluar dari Gunun

  • selamanya milikku   78

    “Berapa hari kau bertahan di ceruk itu?” “Mungkin tiga hari.” “Jika dalam perjalan pulang nanti, kita berpapasan dengan serigala itu, apakah kau akan dapat mengenalinya?” “Kurasa iya. Aku yakin aku meninggalkan tanda pitak di dahinya.” Xue Yao mengangguk puas. “Lalu bekas luka yang di punggungmu?” Xue Ling terdiam sebentar, menimbang-nimbang apakah ia perlu menceritakan secarai detail, “Hari itu bekalku habis.” Xue Ling memutuskan tidak ada perlunya ia berbohong, Xue Yao akan mengetahui jika ia berbohong. “Aku kelaparan dan kurang fokus. Aku hanya berjalan, tidak memperhatikan sekelilingku. Tiba-tiba saja aku sudah dikelilingi oleh banyak pria, dari penampilan mereka, aku yakin mereka adalah perampok. Mereka berteriak untuk menakut-nakutiku. Tapi aku tidak takut sama sekali, tapi tentu saja aku kalah jumlah. Mereka berusaha menangkapku, tapi aku selalu bisa berkelit. Pasti karena tubuhku yang mungil. Tapi pada saat aku berpikir bahwa aku dapat meloloskan diri dari mereka, salah

  • selamanya milikku   78

    “Berapa hari kau bertahan di ceruk itu?”“Mungkin tiga hari.”“Jika dalam perjalan pulang nanti, kita berpapasan dengan serigala itu, apakah kau akan dapat mengenalinya?”“Kurasa iya. Aku yakin aku meninggalkan tanda pitak di dahinya.”Xue Yao mengangguk puas. “Lalu bekas luka yang di punggungmu?”Xue Ling terdiam sebentar, menimbang-nimbang apakah ia perlu menceritakan secarai detail, “Hari itu bekalku habis.” Xue Ling memutuskan tidak ada perlunya ia berbohong, Xue Yao akan mengetahui jika ia berbohong. “Aku kelaparan dan kurang fokus. Aku hanya berjalan, tidak memperhatikan sekelilingku. Tiba-tiba saja aku sudah dikelilingi oleh banyak pria, dari penampilan mereka, aku yakin mereka adalah perampok. Mereka berteriak untuk menakut-nakutiku. Tapi aku tidak takut sama sekali, tapi tentu saja aku kalah jumlah. Mereka berusaha menangkapku, tapi aku selalu bisa berkelit. Pasti karena tubuhku yang mungil. Tapi pada saat aku berpikir bahwa aku dapat meloloskan diri dari mereka, salah satu

  • selamanya milikku   77

    Xue Yao menoleh pada Chunhua, menyuruh pelayan itu untuk pergi.“Hari itu dimulai dengan pagi yang manis. Matahari bersinar dengan penuh kehangatan setelah malam hampir berhasil membuatku beku.”Tangan Xue Yao terkepal mendengarnya. Jadi malam itu racun dinginnya kambuh. Dan Xue Ling tidak mengatakan apapun padanya.“Beberapa hari sebelumnya aku sudah mengurus semua keperluan pernikahan. Semuanya dengan kualitas yang terbaik. Karena itu untuk Tuan Muda. Aku yakin hari itu semua akan berjalan sesuai rencana. Tuan Muda terlihat begitu bahagia saat bertanya padaku tentang jika Nona Mo Fan Wan menjadi Nyonya Rumah. Saat itu kupikir tidak apa-apa jika aku tidak ada di sana. Bukankah Tuan Muda sanggup hidup tanpa kehadiranku selama di gurun pasir?” kata-kata itu terdengar seperti pernyataan yang sedang dikatakan untuk menyakinkan dirinya sendiri. “Saat aku membawa pergi Payung Hitam, hatiku merasa sangat pedih melihat Golok Penebang tergantung sendirian. Tapi saat itu kupikir, paling tidak

  • selamanya milikku   76

    Pakaian yang tersedia sangat pas di tubuh pria itu. Xue Yao membuka pintu dengan satu tangan sedang berusaha mengikat rambutnya. Gerakan pria itu berhenti saat ia mendapati Xue Ling sedang berdiri di depannya. Segar dan begitu cantik dalam balutan gaun berwarna merah muda pucat.“Wah—lihatlah dirimu!” seru Xue Yao terpukau. “Aku hanya tidak melihatnya sebentar, kau sudah berubah memukau seperti ini.”Xue Ling tersenyum lebar. “Lihatlah dirimu, Tuan Muda. Bahkan dengan rambut yang kau ikat asal-asalan seperti ini kau tetap terlihat gagah. Kau membuatku merasa iri.”Xue Yao tertawa senang. “Semakin pandai menjawab, ya!”Xue Ling mengangguk penuh semangat. “Aku mengatakan kenyataan.” Xue Ling menyentuh pinggiran baju Xue Yao dengan lembut. Lalu gadis itu berpaling pada Chunhua. “Tidak adakah pakaian yang dapat membuatnya tidak setampan ini? Pikiranku tidak tenang jika harus keluar dengannya jika—“ Xue Ling menunjuk pada Xue Yao. “dia setampan ini.”Xue Yao merangkul Xue Ling sambil terta

  • selamanya milikku   75

    Perjamuan malam di kediaman Tuan Putri? Ah—Xue Yao ingat. “Itu karena aku menyembunyikanmu di belakang punggungku. Aku tidak mau mereka melihat betapa mempesonanya dirimu dalam balutan gaun berwarna gading itu. Wah—aku sampai menahan napas saat kau keluar dari kamar, kupikir ada seorang dewi turun ke bumi.” Xue Yao meletakkan tangan di dadanya. “Jantungku berdebar sangat kencang saat itu.”Tawa Xue Ling pecah mendengarnya. Sekarang ia ingat. Ya—Xue Yao memang tidak membiarkannya berjalan di samping pria itu. Bahkan saat ia duduk pun, Xue Yao berusaha menghalangi pandangan para tamu undangan sehingga tidak satupun yang memperhatikan kehadirannya waktu itu.Yang tidak Xue Yao sadari saat itu adalah pandangan Pangeran Negeri Cahaya yang terpaku pada Xue Ling sejak gadis itu melangkah memasuki ruangan perjamuan tidak berkedip sama sekali.“Jadi?—adakah yang kau inginkan untuk kujadikan sebagai mahar pernikahan?”Xue Ling menggeleng. “Aku sudah punya semua.”“Oh—ayolah. Tentu tidak bisa be

DMCA.com Protection Status