Share

3.suara zikir misterius

imas menyentuh pundak putrinya dengan lembut,

"turuti kata uti, cepat istirahat nduk" ucap imas kepada arumi,

arumi mengangguk, dia memilih menuruti ucapan mbah uti dan ibunya.

dia lantas berjalan menuju ke kamarnya, begitu juga dengan imas,

****************

malam berlalu begitu cepat, terdengar suara kokok ayam jantan dari kandang belakang yang membuat arumi terbangun.

"criiirkk,,criiirrkk"

terdengar suara percikan air dari pancuran tempat wudhu. arumi pun melangkah keluar untuk mencari asal usul suara tersebut.dia berjalan menuju jendela dan mengintip dari celah jendela, dia ingin melihat siapa kiranya yang sedang ber wudhu di samping rumah,

arumi menempelkan satu mata ke celah jendela yang tidak rapat, di luar sangat sepi dan tidak ada siapa-siapa,

arumi kembali ke dalam kamar, karena rupanya hari masih gelap dia tidak berani keluar rumah untuk berwudhu, dan akan menunggu sebentar lagi sampai mbah uti atau pun ibunya bangun,

udara pagi itu sangat dingin, membuat arumi

mengambil selimutnya lagi dan memilih berbaring di kasurnya menunggu adzan subuh tiba, rasa kantuk pun mulai menghampiri nya.dalam keadaan setengah sadar, arumi di kejutkan dengan suara orang berdzikir.

"laa ilahaillallah!"

begitulah suara yang arumi dengar, dan diapun bangkit dari tempanya berada hendak menyusul keluarganya yang sedang sholat.

arumi bergegas keluar dari kamar, terdengar suara dzikir masih begitu khusyuk meski sedikit berbeda karena memakai nada,

arumi membuka pintu keluar dan menuju ke tempat wudhu di samping rumah,

"kenapa sepi sekali seperti tidak ada orang yang bangun padahal sudah waktunya subuh".

pikir arumi, dia pun tidak mau berlama lama dia segera mengambil wudhu dan bergegas menuju ke tempat sholat, sebelum sampai ke tempat musholah kecil di rumahnya, dia harus melewati kamar mbah utinya terlebih dahulu, kebetulan pintu kamar uti terbuka sedikit.

Deg!...

langkah kaki arumi seketika terhenti,manakala dia melihat mbah uti masih terbaring di ranjangnya,

"kalau uti masih tidur, lalu siapa yang sedang berzikir, apa mungkin ibu? "

arumi bertanya-tanya, dia berfikir mungkin saja tadi yang sedang berzikir ibunya, jadi dia melanjutkan berjalan menuju bilik sholat,

arumi segera melaksanakan shokat subuh,

satu rokaat suda di laksanakan tinggal rokaat yang kedua, saat sedang rukuk arumi melihat seseorang lengkap dengan mukena berjalan ke sampingnya dan melakukan sholat bersamanya, jantung arumi serasa mau copot dan dengan badan yang gemetaran arumi menyelesaikan shokat subuhnya.

setelah mengucapkan salam akhir, arumi tidak berani menoleh untuk melihat orang di sebelah nya, arumi menutup matanya dan beringsut mundur dengan seluruh kekuatanya dia kerahkan untuk berdiri dan hendak keluar bilik, baru selangkah dua langkah tiba-tiba dia di hentikan oleh sebuah tangan yang menyentuh pundaknya,

keringat dingin bercucuran dan kakinya terasa lemas, jantungnya seakan berhenti berdetak, dengan perlahan arumi menoleh,

"aaakkkhhhh! " arumi berteriak.

"eh kamu ini kenapa? "

arumi terkejut dan dia terbengong tak dapat berkata apa apa, dan hatinya menjadi lega manakala yang sedang berada di depan nya saat ini adalah bu imas, ibunya sendiri,

"ibuk! "

ucap arumi gemetaran, bu imas terlihat bingung,

"iya ini ibu, kamu kira siapa? "

tanya bu imas penuh keheranan, pasalnya bu imas melihat saat ini putrinya seperti sedang ketakutan, bu imas lantas mengajak arumi duduk.

"sehabis sholat itu berdoa dulu! "nasihat bu imas,

"iya bu, ibu baru sholat?"tanya arumi dengan bingung.

"iya ibu baru bangun, dan ternyata kamu sudah sholat duluan" jawab bu imas penuh tanda tanya, sedang arumi tampak memandang ibunya itu dengan perasaan bingung,

"bukanya ibu tadi sudah sholat duluan, dan berzikir juga" ucap arumi,

"belum to nduk, wong ibu baru bangun malah duluan kamu yang sholat gitu kok !"

jawab bu imas yang heran mendengar pertanyaan putrinya,

arumi berfikir mungkin saja yang sedang sholat dan berzikir tadi adalah mbah uti, namun saat bu imas dan arumi mengobrol. tiba tiba saja mbah uti datang dan hendak sholat.

"kalian lagi ngobrolin apa toh pagi pagi begini?" tanya mbah uti, dia merasa penasaran apa yang sedang di perbincangkan putri dan cucunya itu.

"gak bicara apa apa kok mbok! simbok mau sholat? "tanya bu imas kepada sang ibu.

mbah uti mengangguk, dia lantas menjalankan sholat.

lagi lagi arumi merasa bingung, jika ibu dan mbah uti baru selesai sholat, lantas siapa tadi yang sedang sholat dan berzikir,

bu imas yang melihat putrinya bertingkah aneh jadi penasaran,

"ada apa sih nduk? kamu kok jadi aneh gitu" ucap bu imas.

"ndak papa kok bu, mungkin arumi lagi capek saja", jawab arumi asal., dia tidak ingin sang ibu khawatir,

"ya sudah kalau gitu, ibu mau ke dapur untuk masak" pamit bu imas, setelah itu dia melangkah menuju ke dapur.

sedangkan arumi, dia masih di bilik dan hendak menunggu mbah uti selesai sholat.

tak butuh waktu lama, mbah uti terlihat sedang merapikan mukena yang habis digunakanya untuk sholat.

"masih di sini nduk? "tanya mbah uti.

"iya uti, arumi nunggu uti selesai sholat" jawab arumi jujur,

"ada apa? "tanya uti lagi, dia merasa penasaran.

"uti beneran baru bangun dan sholat? "tanya arumi, seketika mbah uti mengerutkan keningnya "lah kamu lihat sendiri , uti baru selesai sholat, kenapa pertanyaanmu jadi aneh gitu rumi, sebenarnya ada apa? "mbah uti jadi bertanya-tanya,

"gak papa uti, arumi hanya penasaran saja, sebab tadi arumi dengar seseorang sedang berzikir dan rumi fikir itu uti atau ibu"jawab arumi terus terang,

"sudah beberapa hari ini mbah uti setiap sholat hanya sholat saja, tidak pernah berzikir setelahnya, ya sudah jika kamu ingin berzikir biar mbah uti temani, "jawab mbah uti gang membuat arumi semakin bingung dan bingung.

"mbah uti juga semalam juga tidak berzikir?waktu sholat maghrib?"

tanya arumi dengan ekspresi yang semakin serius di wajahnya, sementara mbah uti hanya menggeleng kan kepalanya dan dengan wajah yang ikut bingung, tangan arumi semakin dingin raut wajah ketakutan semakin jelas terlihat,dan mbah uti menyadari jika sesuatu telah terjadi kepada cucunya,

"ada apa arumi?.coba cerita sama uti! "ucap mbah uti, dia berharap arumi akan bercerita terus terang kepadanya,

"tadi malam,, saat ibu dan mbah uti sholat, dan arumi duduk sendiri di ruang tamu, arumi mendengar suara orang berzikir, jelas sekali arumi fikir itu suara ibu atau uti "

arumi menceritakan semuanya ke mbah uti, mbah uti kini terlihat mulai khawatir pandangan nya menerawang namun tajam,

"masih belum terlambat dan tidak boleh" mbah uti bergumam sendiri,

"jangan takut nduk, ada mbah uti disini,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status