Share

11. Dianggap Pacar:)

Author: Dijeonie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ailee terlihat sedang menikmati es krim yang baru saja Zuco beli di sebuah mini market di dalam mobil, dan juga beberapa makanan ringan. Ia terlihat sangat menikmati es krim miliknya sampai tak menyadari Zuco yang sedari tadi menatapnya dengan tersenyum manis.

"Pulang sekarang nih?" Tanya Zuco.

Ailee menganggukkan kepalanya. "Kamu mau diem terus di sini?"

Zuco terkekeh pelan. Ia pun mulai menyalakan mobilnya untuk meninggalkan mini market tersebut.

"Yooo! Teruuus!" Teriak seseorang dari arah belakang.

"Astaghfirullah!" Pekik Zuco yang berhasil mengalihkan perhatian Ailee.

"Ada apa?"

"Itu yaang, tukang parkirnya ngagetin aku. Tadi perasaan gak ada, deh... Heran aku." Jawab Zuco seraya mengikuti arahan tukang parkir yang tiba-tiba saja muncul dan mengagetkannya.

Ailee hanya tertawa pelan menanggapinya.

"Yaang, kamu ada uang receh gak? Buat bayar parkirnya." Tanya Zuco.

"Ada," jawab Ailee. "Ini," Zuco menerima uang 3 ribu dan memberikannya pada tukang parkir tersebut. Dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mengantarkan Ailee pulang.

"Nanti aku ganti yah uangnya," ucap Zuco.

"Gak usahlah, 3 ribu doang. Sekali-kali aku bantu bayar dong,"

"Ya aku gak enak aja, kan yang ngajak mampir ke mini market aku." Ucap Zuco.

Ailee menggelengkan kepalanya, "ya ampun, aku cuma bayar parkir doang. Selama pacaran kamu terus yang bayarin,"

Zuco melirik Ailee dan tersenyum penuh arti.

"Kenapa senyum-senyum?"

"Akhirnya di anggap pacar juga," ucap Zuco.

Ailee hanya menggelengkan kepalanya heran tak habis pikir, "girang banget..."

"Iya dong, biasanya aku doang yang nganggap hubungan ini." Ucap Zuco.

Ailee terdiam dan menatap Zuco dari samping, "jahat banget yah aku,"

Zuco menatap Ailee sekilas dan kembali menatap jalanan. "Jahat apa sih, kalau kamu jahat mana bisa aku jatuh cinta sama kamu."  Ucap Zuco seraya mengangkat alisnya. "Iya gak?"

Ailee tersenyum tipis. "Buktinya tadi kamu keliatan sedih,"

"Kapan?"

"Tadi, pas bilang 'biasanya kamu doang yang nganggap hubungan ini'..."

Zuco terkekeh pelan. "Itu gak sengaja mhehehe..."

"Dih..."

"Yaang..." Panggil Zuco.

"Hm?"

"Peluk..." Rengek Zuco. "Yaang ih! Ayo..."

Ailee menatap Zuco untuk beberapa saat.

"Aduh, belum meluk aja udah jedag jedug! Woe... Gimana kalau udah meluk..." Gumam Ailee dalam  dengan tangan kanan yang memegangi jantungnya.

"Yaang? Kok malah bengong sih,"

Ailee tersadar akan diamnya. Kemudian dengan perlahan ia menggeser posisi duduknya, kedua tangannya mulai terangkat untuk melingkari tubuh Zuco dari samping.

Hangat.

Nyaman.

Itu yang Zuco rasakan.

Sedangkan Ailee, ia terlihat memejamkan mata rapat-rapat, ia benar-benar tidak menyangka akan menuruti permintaan Zuco untuk memeluk tubuh pria itu.

"Yaang..."

"Hn?"

"Deg-degan banget sih, kamu sehat?" Tanya Zuco.

"Jangan banyak tanya deh, atau aku lepas nih pelukannya!" Ancam Ailee.

Zuco hanya tersenyum dan kembali fokus pada jalanan dan menikmati pelukan yang Ailee berikan.

"Aku lepas yah, pegel."

"Iya, lepas aja. Orang aku gak minta lama-lama,"

Ailee menatap Zuco dengan kesal. "Hah? Terus ngapain aku lama-lama meluk kamu?"

"Ya gak tahu, aku cuma minta peluk hahaha... Kamu kali yang keenakan."

BUGH!

Ailee memukul Zuco dengan tasnya. "Ish! Nyebelin....!" Geramnya. "Aku gak mau yah meluk-meluk kamu lagi!" Tambahnya.

"Marahnya gitu, ngancam-ngancam. Udah nyampe rumah nih, gak mau turun?"

Ailee menengok ke arah luar dan benar saja, mereka sudah sampai di depan rumahnya yang sederhana namun terlihat nyaman karena penataannya yang rapih.

Dengan masih merajuk, Ailee melepaskan sabuk pengamannya, kemudian turun dengan di susul oleh Zuco.

"Kakaaak!" Seru Kiran dari dalam rumah.

"Kenapa?" Tanya Ailee pada adiknya yang kini berdiri di hadapannya.

"Aku laper,"

Ailee mengangguk paham. "Di dapur gak ada telur atau apa gitu?" Tanya Ailee seraya masuk ke dalam rumah.

"Kiran!" Panggil Zuco.

"Iya, Kak?" Tanya Kiran.

Zuco memberikan makanan ringan yang dibelinya tadi bersama Ailee. "Makan ini dulu, okay?"

Kiran mengangguk senang, "iya Kak... Makasih yah Kak Zuco yang ganteng..." dan ia berlari masuk ke dalam rumah.

Zuco terkekeh pelan dan memutuskan untuk menemui Ailee di dalam.

"Yaang! Sayang!" Panggil Zuco seraya terus mengedarkan pandangannya dan berjalan ke dalam dapur.

"Bisa manggil nama gak? Adek aku bisa denger ka--" protes Ailee yang langsung di bungkam oleh ciuman yang tiba-tiba Zuco berikan kepadanya.

Ailee mendorong tubuh Zuco dengan sekuat tenaga, sampai akhirnya sendiri terdorong hingga menyentuh tembok. Ailee terlihat menghirup udara dengan rakus.

"Gila! Mau bikin mati anak orang, hah?!" Kesal Ailee, namun Zuco malah terkekeh gemas melihatnya. "Sesek anjir!"

Ailee memegangi dadanya yang berdetak dua kali lebih cepat. "Aah, ya tuhan..."

Zuco kembali mendekati gadis manisnya itu dan mengurungnya di antara kedua tangannya.

"Zuco please... Awas ih! Adek aku bisa liat..." Mohon Ailee dengan menahan dada Zuco agar tidak semakin mendekat dengan tubuhnya.

"Gak akan, percaya sama aku."

"Zuco, aku harus masak dulu!" Tegas Ailee yang sudah benar-benar kesal dengan tingkah menyebalkan kekasihnya itu.

Zuco pun menjauhkan tubuhnya dari hadapan Ailee dan membiarkan gadis itu melihat-lihat isi kulkasnya.

"Yah, gak ada apa-apa." Gumam Ailee seraya melipat kedua tangan di depan dada dan berpikir apa yang akan di masaknya.

Sedangkan Zuco, ia terlihat mengotak-atik ponselnya dan kembali menatap Ailee dengan tersenyum lembut.

"Yaang," panggil Zuco, namun Ailee tidak menyahutinya sama sekali, melirik pun tidak.

Zuco mengernyit heran, "is she mad at me?" Gumamnya karena tidak melihat Ailee bereaksi pada panggilannya.

"Yaang?" Lagi-lagi Ailee tidak menyahutinya.

"Ck. Ailee woy!"

"Hmm? Apaan sih?" Sahut Ailee yang terlihat tengah kebingungan.

Zuco berjalan menghampiri Ailee yang masih menatap isi kulkas dan membelakanginya. Dengan perlahan, Zuco melingkarkan lengannya dan memberikan Ailee sebuah 'back hug', Zuco kira Ailee akan marah, ternyata gadis itu hanya diam saja.

"Lagi ngapain sih?" Tanya Zuco yang membuyarkan lamunan Ailee.

Ailee memutar bola mata sebal seraya melepaskan pelukan Zuco. "Mau apa sih Zuco, hn? Seneng banget gangguin aku."

"Aku mau ngasih tahu kamu, kalau aku harus pulang. Aku pulang dulu yah,"

Ailee menganggukkan kepalanya. "Iya, hati-hati."

"Dih, udah gitu aja?"

Ailee mengernyit heran. "Ya aku harus apa?"

Zuco mencebikkan bibirnya, hal itu membuat Ailee tertawa pelan. "Mirip bebek tetangga aku, haha..."

Melihat itu Zuco ikut tertawa. "Kamu cantik kalau ketawa, ya udah, aku pulang yah... Dah sayang..."

"Gak bisa anter sampe depan yah, maaf..." Ucap Ailee.

Zuco mengangguk paham. Kemudian ia mengecup bibir Ailee sekilas, yang masih tetap membuat Ailee terkejut dan diam di tempat.

"Bisa langsung pergi gak? Modus mulu," heran Ailee.

Zuco terkekeh pelan. "Iya, aku pulang yah dah... Aku udah delivery makanan tadi, bentar lagi pasti sampe."

"Hah?"

"Udah tunggu aja, huh-hah mulu." Ujar Zuco. "Eh iya, nanti malem dandan yang cantik yah. Jam 8 aku jemput."

Ailee mengekori Zuco hingga ke halaman depan rumahnya. "Jemput ke mana sih?"

"Papah aku ngadain acara di rumah, udahlah kamu siap-siap aja, nanti aku jemput, okay?" Ujar Zuco.

Ailee memegang lengan Zuco yang hendak masuk ke dalam mobil. "Aku--aku gak bisa..."

Zuco mengernyit tidak suka. "Kenapa?"

"Aku--"

"Pokoknya aku akan tetep jemput kamu."

"Tapi--"

"Aku gak suka penolakan." Tekan Zuco.

"Zuco kamu gak bisa egois git--"

"Apa sih? Kenapa? Ada apa? Di rumah aku ada apa?"

Ailee terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Kenapa nunduk? Liat aku."

Dengan perlahan Ailee kembali menatap Zuco yang terlihat kesal atas penolakannya. "Gak pa-pa, kamu harus ngertiin aku juga dong, aku malu... Di sana pasti bakalan banyak orang-orang terpandang yang--"

"Semua orang sama kali." Potong Zuco. "Lagian kamu ke sana karena aku yang minta, kamu ke sana buat aku, bukan buat tamu yang lain. Jadi kamu cuma butuh fokus ke aku."

Ailee mengangguk paham, "tapi a--"

"Apa lagi sayang? Hn?"

"Dress code nya?" Tanya Ailee.

"Kamu mau pake warna apa?" Tanya Zuco.

Ailee berpikir dan, "navy blue."

"Iya, itu dress codenya."

Ailee menatap Zuco tak percaya, kemudian pukul lengan Zuco dengan kesal. "Yang bener ih! Kesel banget aku ngobrol sama kamu. Gak pernah serius."

Zuco terkekeh pelan seraya mencubit pipi Ailee dengan gemas. "Kamu pake itu aja, nanti aku ikut. Yang lain terserah pake warna apa, yang penting kamu harus sama kayak aku." Ucapnya dengan mengerlingkan mata.

"Dih," Ailee tersenyum begitu saja.

"Aciee, blushing..."

"Apasih! Udah ah, sana pulang!" Ujar Ailee seraya mendorong Zuco masuk ke dalam mobil.

Dan beberapa saat kemudian, Zuco pun berlalu dari kediaman kekasihnya untuk pulang dan menemui Ayahnya yang sedang menyiapkan acara malam nanti.

Sedangkan Ailee, ia masih berdiri di depan rumah. Sampai akhirnya seorang kurir dari salah satu restoran berhenti di depan rumahnya.

Ailee tersenyum begitu saja. "Zuco... Makasih." Gumamnya dalam hati.

"Nona Ailee?"

Ailee menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ini pesanannya,"

"Baik pak, terima kasih..." Ucap Ailee, ia pun masuk ke dalam rumah dan memanggil adiknya untuk makan bersama.

Ailee terlihat menyiapkan makanannya di atas piring, sedangkan Kiran, ia sudah memakan makanannya di dalam box.

"Kakak beli?"

"Dari Kak Zuco," jawab Ailee.

"Kak Zuco baik, tadi juga ngasih aku jajanan."

Ailee mengernyitkan dahinya. "Serius?" Kiran mengangguk.

"Dia ish..." Ailee langsung meraih ponselnya.

To: Zuco

Makanan yang dari minimarket kamu kasih ke Kiran? Ck. Kamu itu yah, kan yang mau mampir ke minimarket kamu, kenapa makanannya di kasih ke adek aku...

Oh iya, kurir makannya udah sampe. Makasih yah, maaf sering ngerepotin...

Send.

Ailee terus memperhatikan ponselnya menunggu balasan dari kekasihnya namun tak kunjung ada notif pula.

"Aish... Pasti masih di jalan."

To: Zuco

Masih di jalan ya? Hati-hati.

Send.

Namun beberapa saat kemudian.

Cling!

From: Zuco

Iya sayang, ini aku lagi berhenti dulu.

Ailee mengernyit heran.

To: Zuco

Kenapa? Ada apa, kok berhenti? Gak ada apa-apa kan?

From: Zuco

Gak pa-pa sayang, gak usah khawatir:) mhehe... Seneng aja kamu chat duluan.

Ailee terkekeh pelan membaca balasan tersebut.

"Hadeuh, ni anak..."

To: Zuco

Hmm... Jalan lagi, hati-hati.

From: Zuco

Iya, sampai jumpa nanti malam...

Deg.

Ailee hampir saja melupakan hal itu. Akhirnya ia terdiam, memikirkan nanti malam.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Akbar Anthony
nice, funny, and good story
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 12. Pesta Perusahaan

    Semoga suka?Jangan dheuegwjgeg3jqj huaaah...Ini panjang loh partnya... Voteee dan komeeen.Yang komen next & lanjut, ini bakalan di lanjut kok sampai tamat. Ok.Gugup, itu yang Ailee rasakan. Ia berdiri menatap sekitar, beberapa orang terlihat sedang menikmati sajian dengan ditemani alunan musik dan yang lainnya ada yang berdansa dengan pasangan, juga ada yang tengah berbincang serta bersenda gurau di salah satu sudut ruangan dengan tempat duduk.Ia berdecak kesal karena Zuco tak kunjung kembali dari kamar kecil. Sampai akhirnya sang pemilik acara mulai berjalan dan berdiri di atas lantai yang lebih tinggi dengan microphone di tangannya."Ekhem, ya cek! Okay. Selamat malam semuanya, mohon perhatiannya sebentar." Ucap Jhonatan meminta dan para tamu pun mulai berkumpul.Jhonatan terlihat tersenyum senang

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 13. Jealousy Strike

    Jangan lupa Vote dan komen...Semoga sukaaa ya... Ini juga panjang loh. Maaf kalau ceritanya absksueiwuuehekakh...Zuco mengusap wajahnya kasar, ia sangat mengkhawatirkan keadaan Ailee yang tengah memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuhnya. Saat ini ia memakai pakaian milik Zuco dengan dibantu oleh asisten rumah tangga yang memang khusus untuk membantu mengurusi kebutuhannya."Den, Dokter bilang kan Non Ailee sudah tidak pa-pa. Sebaiknya Den Zuco juga beristirahat." Ucap Asisten rumah tangga yang sejak Zuco SMP ia panggil Nanny Sarnah.Zuco terlihat mengepalkan lengannya menahan rasa kesal. Kemudian ia bangkit dan berlalu dari dalam kamar .Ia berjalan setengah berlari menuruni anak tangga, membuat sang Ayah dan Kakak yang sudah mengenakan pakaian biasa menatap ke arahnya, para tamu pun sudah meninggalkan rumah, kini hanya para pegawai katering dan pegawai yang membe

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 14. Sekolah Baru

    I am back...Semoga suka...Jangan bosen dan,Jangan lupa vote dan comment for the next part.Ailee tersenyum lebar melihat beberapa siswa yang berpapasan di sekolah barunya memberikan sebuah senyuman. Ia melirik Zuco yang berjalan di samping kanannya, kemudian ia melepaskan genggaman Zuco pada lengannya. Zuco mengernyit heran."Kenapa di lepas?" Tanya Zuco.Ailee tersenyum manis, kemudian memeluk lengan kiri Zuco. "Terima kasih," ucapnya.Zuco mengacak rambut Ailee dengan gemas. "Are you happy?" Ailee mengangguk dengan cepat."Sangat, sekali lagi terima kasih."Zuco pun mengusap lengan Ailee dengan lembut. Zuco senang melihat Ailee bahagia, sangat senang lagi jika dirinyalah yang menjadi alasannya. Hatinya sudah mulai tenang, setidaknya Ailee sudah merasa lebih baik."I'll never let you go." Gumam Zuco dalam hati

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 15. Disuapin Ailee

    Part ini gak ada darah tinggi awowkk...Semoga suka...Dan jangan lupa vote sama komentarnya...Ailee tersenyum pada Zuco yang sudah menunggunya di depan kelas untuk pulang bersama. Setelah guru yang mengajar di kelasnya keluar, Ailee serta para siswa dan siswi lainnya pun menyusul pergi.Zuco mengusap rambut Ailee saat gadis itu berdiri di hadapannya dengan tersenyum manis. Membuat Zuco semakin gemas saja"Pulang?" Ailee menganggukkan kepalanya."Aku gak sabar ketemu Ibu dan ceritain sekolah baru ini," ucap Ailee.Zuco mengangguk pelan, kemudian ia genggam lengan Ailee dan menuntunnya pergi menuju tempat parkir."Sekolah ini luas banget, banyak gedungnya." Ucap Ailee dengan mata yang terus memandangi sekitarnya. "Zuco, yang di sana itu gedung apa?" Ailee menunjuk sebuah gedung yang hanya terlihat atapnya saja karena terhalang bangunan kelas

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 16. Perkara Beasiswa

    Hari ini sangatlah menyebalkan. Ailee baru saja sampai di kelas, beberapa saat kemudian mantan dari kekasihnya menyusul masuk dengan dua orang sahabatnya. Ailee kira Kinara akan berhenti setelah kejadian kemarin, karena wanita itu tidak mengganggunya. Ternyata Kinara mencari sekutu terlebih dahulu. Ck. Sial."Heh!" Tegur Kinara. Ailee yang sudah duduk manis di bangkunya, kembali berdiri."Lo masih belum jauhin Zuco?"Ailee menatap Kakak kelasnya itu dengan malas. "Kenapa? Dia pacar gue, Kak. Gue masih sopan loh ini,""Kalau gue bilang jauhin, ya jauhin." Tekan Kinara.Ailee memberikan tatapan datarnya. "Gue bilang gak mau, ya gak mau. Paham?"Kinara terlihat menggeram tertahan. Kedua tangannya sudah mengepal kuat. Sedangkan dua temannya kini berdiri di kedua sisi Ailee."Berani lo nolak perintah gue? Hm?" Tekannya."Gue masih diem, kare

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 17. Dimasakin Pacar

    Halo!!Semoga suka:*Jangan lupa vote dan comment!Share juga yah!Ailee masih belum mau berbicara pada Zuco, menatap matanya pun ia tak mau. Mereka kini sedang duduk di bangku taman sekolah, bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Tapi Zuco hanya diam menemani Ailee tanpa mengatakan sepatah katapun. Zuco hanya menatap Ailee dengan terus menggenggam lengannya.Sampai akhirnya Ailee mendengus kesal. "Kamu kalau gak ada yang mau diomongin mending pulang." Ucapnya."Katanya kamu sebel denger suara aku. Ya aku gak mau kalau kamu tambah marah," sahut Zuco dengan polosnya.What?!Ailee menatap Zuco dengan tatapan tak percaya. Ia sangat takjub mendengar alasan yang baru saja Zuco lontarkan."Au ah!" Kesal Ailee."Yaang, aku udah jujur sama kamu. Aku minta maaf, aku gak bilang tentang beasiswa itu."

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 18. Hanya ingin didengar

    Semoga suka.Maaf kalau ngebosenin:*Stay tune ya kesayangan Didit huhu... Zuco duduk bersila di atas tempat tidur, begitupun dengan Ailee. Mereka saling berhadapan. Sesuai dengan apa yang Ailee minta, setelah makan siang, Zuco akan berbagi cerita dengan dirinya. Sedangkan Kenan, ia diharuskan kembali menuju kantor atas permintaan Jhonatan."Okay, karena aku bingung. Jadi, kamu tanya aku aja," ucap Zuco.Ailee mengangguk setuju. Itu pun akan menghemat waktu."Siapa temen terdekat kamu?" Tanya Ailee."Kak Kenan, Papah dan kamu." Jawab Zuco dengan senyuman."Yang lainnya?"Zuco mengangkat bahu tak tahu bahkan tak peduli. "TK, SD sampai SMP sih masih ada, tapi pertengahan SMA, aku mulai paham kalau gak ada orang yang beneran temenan sama aku." Ucapnya."Contohnya?" Tanya Ailee.Zuco terlihat b

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 19. Lapang dan Milan

    Semoga suka...Jangan lupa vomment.Selepas mengantar Angga pulang ke rumah dengan selamat, kini Zuco terlihat duduk di ruang tamu kediaman Ailee sembari menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugup. Ia terus melirik jam tangan mewahnya dan sesekali tersenyum canggung pada kekasihnya."Kamu kenapa, sakit?" Heran Ailee.Zuco menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ibu kamu kok belum pulang juga?"Ailee mengangguk paham. Ia kira Zuco tidak akan pernah merasakan gugup akan sesuatu, ternyata ia bisa gugup hanya untuk bertemu dengan Ibunya untuk pertama kali. Namun sebelumnya Zuco beberapa kali berbincang, tetapi hanya lewat telpon saja.Ceklek."Nah itu, Ibu." Ucap Ailee. Zuco langsung berdiri dari duduknya dan memasang senyuman ramah sesempurna mungkin.Ibu Ailee yang baru saja kembali dari warung terlihat menatap Zuco untu

Latest chapter

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā Sequel!!

    Zuco's BorderlineDeskripsi:S E Q U E L dari Zuco's ObsessionšŸ’«_________________________________________Zuco menatap Ailee dengan tersenyum manis."Kuliah, pulang. Dan... Jauhin cowok tadi. Okay?""Zuco, aku gak--""Jangan aneh-aneh. Nurut aja."Ailee terlalu bahagia, sampai dirinya lupa bahwa pernikahan adalah awal. Dengan ekspektasi yang tinggi tentang kebahagiaan, mereka berdua harus berjuang untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan serta meminimalisir perdebatan.*****Di Wattpad yah... Sudah update sejak kemarin. Malam ini update lagi yeaay!!Jangan lupa tinggalkan jejak di sana. Share ke temen-temen. Dan jangan lupa juga mampir ke cerita Didit.Judul: Ice CreamKisah si manja nan keras kepala Aruna bersama kekasihnya yang cold.Seru kok, gak perc

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 56. Long Distance Relationship (The Ending)

    Ekspresi wajah Zuco terlihat sangat jelas menunjukkan kesedihan. Bahkan bukan hanya itu, ada rasa takut serta khawatir yang sedang dirinya rasakan. Dari posisi duduk, berdiri hingga mondar mandir sudah dirinya lakukan untuk mengurangi rasa cemas.Bagaimana tidak, setengah jam lagi pesawatnya akan berangkat dan sampai saat ini Ailee belum juga menunjukkan keberadaannya."Dek, sabar dong. Duduk dulu, mungkin jalanan macet." Ucap Jhonatan.Zuco melirik jam di tangannya. "Ailee bilang dia bakalan nyusul, tapi kok gak dateng.""Belum, Zuco. Bukan gak dateng." Sebagai seorang Ayah, Jhonatan terus berusaha menenangkannya sedari tadi.Zuco menggigit bibir bawahnya. "Is she okay? Gak terjadi apa-apa kan sama Ailee?" Tanyanya pada Jhonatan."Enggak, nak.""Tapi aku telpon gak di angkat, chat juga gak dibaca Pah. Aku khawatir," ucapnya gelisah.Zuco kembali me

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 55. Proud to have you

    Zuco terlihat merebahkan diri di sofa ruang keluarga dengan TV yang hanya dinyalakan untuk menemani dirinya saja. Rumahnya terlalu besar untuk ditinggali 2 orang dan beberapa asisten rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Hari ini Zuco menyelesaikan Ujian Nasional pertamanya, dengan Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pembuka.Zuco tampak menatap langit-langit rumahnya yang tinggi dengan memeluk bantal sofa."Zuco..."Mata Zuco membulat sempurna. "Ailee..." Gumamnya seraya bangun dari posisi rebahannya.Zuco tersenyum senang ketika melihat Ailee tersenyum ke arahnya. Kemudian duduk di dekatnya."Dih nyengir," ucap Ailee.Zuco menggigit bibir bawahnya. Kemudian tertunduk."Kenapa? Gak seneng yah aku ke sini? Ganggu yah?"Zuco menggelengkan kepalanya. "I miss you..."&

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 54. Kondangan

    Malam ini, Ailee memutuskan untuk menginap, menemani Zuco. Dengan sedikit paksaan dan rayuan, akhirnya Ailee mau menemani Zuco yang sendirian. Karena Jhonatan masih berada di luar negeri untuk satu minggu ke depan.Mereka berdua terlihat sibuk sendiri, Ailee yang mengerjakan tugas di atas karpet karena mejanya lebih rendah dari sofa dan Zuco tampak bermain game di sofa belakang Ailee.Lalu, Dhara? Ailee sudah mengeceknya. Gadis itu pergi. Entah kemana. Karena rasa malu telah berkata dengan keras, mengingatkan Zuco bahwa pria itu terlahir dari rahim istri kedua. Ailee berharap, Dhara tidak akan pernah menunjukkan wajahnya lagi."Aarghh, anjing kalah." Umpat Zuco.Ailee yang duduk di dekatnya terkejut. "Eoh? Kasar banget." Kagetnya.Zuco memukul mulutnya sendiri pelan. "Sorry sorry.""Sorry mulutmu. Udahlah, jangan main game dulu, berisik tahu. Aku lagi ngerjain tugas." Ujar

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 53. Love each Other

    Jangan lupa untuk komentaršŸ˜˜ dan review yah sayaangnya Zuco sekalian. BTW, kayaknya Didit bakalan bikin sequel Zuco kalau tamat. Bodo amat Didit bakalan tetep bikin:v Gak bakalan di posting di sini yah.Find me on: Ig @ditanyxoul.*****Saat ini, Ailee dan Zuco sedang duduk berdua, menonton TV dikediaman corner dengan ditemani oleh ramyeon instan yang sebelumnya mereka beli di perjalanan. Awalnya Zuco akan menemani Ailee di dirumahnya, namun ternyata ia berubah pikiran dan memutuskan untuk mengajak Ailee ke rumahnya saja."Punya kamu pedes gak sih?" Tanya Zuco.Ailee menatapnya dan langsung memasang ekspresi tak percaya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Zuco ke arah belakang."Keringetan banget, kalau pedes gak usah dilanjutin. Bibir kamu udah merah gitu," ucap Ailee.Zuco menyimpan cup mie di atas meja. Kemudian meraih susu kedelai miliknya.

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 52. Tanpa Izin

    Sesuai dengan apa yang Ailee inginkan, dua hari setelah kemarin, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani perawat di rumah saja. Ailee sudah mempertimbangkan segalanya, ia tidak ingin membuat Ibunya, Zuco dan Sara juga Nayma kerepotan karena dengan baik hatinya mereka bergantian menemani Ailee. Walau Ailee telah mengatakan, bahwa suster dan Dokter ada disekitarnya.Pagi ini Ailee sudah bersiap untuk berangkat sekolah dengan bantuan tongkat. Akan sangat merepotkan jika ia menggunakan kursi roda.Apa Zuco mengetahuinya? Tentu saja, tidak. Zuco masih belum setuju jika Ailee berangkat sekolah. Tapi hari ini Ailee akan keras kepala, ia sudah terlalu banyak ketinggalan materi. Sepintar apapun dia, tetap akan kesulitan jika harus mengejar banyak pelajaran.Ibunya sudah pergi 15 menit yang lalu, bersama dengan Kiran. Kini Ailee terlihat sedang mengunci pintu, kemudian berlalu untuk mencari Angkot. Akan sangat boros jika ia menggunakan taksi

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 51. 2gather

    Ailee memejamkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin semilir di sore hari. Saat ini, Ailee sedang berada di taman rumah sakit dengan di temani oleh Zuco. Di hadapan Ailee terdapat sebuah kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Di sekitarnya juga terlihat beberapa pasien yang sedang berkeliling, menikmati udara luar sebelum kembali ke dalam ruangan."Liat deh, ikan yang orange itu ngikutin mulu yang putih!" Ujar Ailee menunjuk dua ekor ikan di dalam kolam."Iya, kayak kamu yang ngikutin aku terus. Gak mau pisah."Ailee tertawa pelan. "Gak kebalik tuh?"Zuco berdiri di atas kedua lututnya seraya menggenggam tangan kanan Ailee. "Aku beneran gak bisa jauh dari kamu.""Oh ya?"Zuco mengangguk dengan cepat. "Gak percaya? Belah dada aku.""Hahaha, ketawa banget aku! Lebay banget, kalau aku belah, kamu meninggal." Ujar Ailee seraya menepuk pipi Zuco

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 50. Untuk Kesekian kali

    3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 49. His Feeling

    Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga

DMCA.com Protection Status