Share

2.Kelahiran Kembali

Rasanya Lin Sha Na seperti tertidur dalam ruangan gelap yang sangat terasa hampa selama ratusan tahun lamanya.

Di ruang itu gelap dan kosong. Tidak ada suara apapun.

Sampai akhirnya, Lin Sha Na melihat sebuah pintu yang sangat terang. Meskipun, cahaya yang menyinari pintu itu sangat terang, Lin Sha Na tetap melangkahkan kakinya dan mendekat ke arah pintu.

Saat dia berhasil melewati pintu itu. Tubuhnya perlahan menghilang di telan oleh cahaya. Pintu itu tertutup dan cahaya itu menghilang.

Lalu, perlahan Lin Sha Na merasa seperti berbaring di tanah yang sangat keras.

Seluruh tubuhnya terasa sakit dan secara perlahan sebuah memori memasuki ingatannya.

Seorang gadis yang memiliki nama yang sama dengannya bahkan, wajah mereka pun sama. Namun, mereka berbeda dimensi.

Gadis itu bernama Lin Sha Na. Dia hidup di Kediaman Menteri Lin. Karena gadis itu bodoh dan tidak memiliki keterampilan ia menjadi lelucon di seluruh ibu kota.

Kecantikan di wajahnya tertutupi oleh bintik bintik di seluruh area wajah karena racun yang di berikan oleh adik tirinya, Lin Ri Yue. Lin Ri Yue adalah putri dari Selir Hao Yue. Dia cantik dan tingkat kultivasinya juga tinggi.

Sementara dia memiliki basis kultivasi yang hanya mencapai Alam Yejing tingkat satu.

Tidak ada satu orang pun yang menyukainya bahkan keluarganya membiarkan para pelayan menindasnya.

Sang gadis hanya memiliki satu orang pelayan. Dan hanya pelayan itulah yang melayaninya dengan tulus.

Karena psikisnya selama ini terganggu akibat penindasan dan penghinaan membuatnya memilih untuk bunuh diri dengan cara melompat ke dalam danau. Namun, seseorang menyelamatkannya.

Sayang sekali, meskipun dia di selamatkan. Sang pemilik asli telah meninggal dan jiwanya telah bertukar dengan jiwa Lin Sha Na.

Kematian pemilik sebelumnya masih di selimuti dengan ketidak adilan yang di rasakannya. Terlebih orang yang di cintainya lebih memilih Lin Ri Yue dan mengatakan kata kata menyakitkan pada pemilik aslinya.

Menindas pemilik asli dan mengatakan kata yang menyakitkan, yang membuat pemilik aslinya semakin yakin untuk bunuh diri.

Sementara Ibunya bernama Lin Yue.Dia adalah seorang putri dari Kediaman Lin yang kaya sebelum akhirnya menikah dengan Li Hao.

Karenanya keluarga Lin mengganti namanya menjadi Lin Hao. Namun Lin Yue justru di khianati oleh Lin Hao.

Tidak hanya dia mengambil seorang selir, dia juga berkontribusi pada penyebab kematian Lin Yue. Lin Yue telah lama meninggal akibat fitnah Selir Hao Yue dan juga Ayahnya.

Lin Sha Na mendengar tangisan seorang wanita di tengah kegelapan dan kehampaan yang dirasakannya.

Perlahan Lin Sha Na membuka matanya. Karena jiwa pemilik aslinya telah bertukar dengannya maka basis kultivasi yang awalnya berada di alam Yejing tingkat satu, menjadi alam Shujing tingkat sembilan.

Di dunia ini kultivasi dan reputasi adalah hal yang sangat menentukan segalanya.

Jika seseorang dengan tingkat kultivasi sangat tinggi maka ia akan sangat dihormati dan dipuja di seluruh ibu kota.

Sebaliknya, orang yang memiliki tingkat kultivasi rendah akan menjadi lelucon di seluruh ibu kota.

Tingkat kultivasi di bagi menjadi Alam : Yejing, Hejing, Tajing, Wejing, Shujing, Aljing, Ghajing,  dan Zhejing. Masing masing alam di bagi menjadi sembilan tingkat.

Dan terdapat tiga benua yaitu Benua Xiantian, Benua Wentian, dan Benua Zhentian.

"Nona. Nona, akhirnya bangun. Syukurlah Nona baik baik saja. Nona, jangan bertindak bodoh lagi. Jika Nona meninggal siapa yang akan Nubi ikuti," ucap seorang gadis pelayan sambil menghapus air matanya.

Gadis pelayan itu bernama Dong Li Ya.

Rentetan kalimat gadis pelayan itu membuat kepala Lin Sha Na pusing.

"Diamlah. Aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi," ucap Lin Sha Na dengan lembut.

Perlahan Lin Sha Na bangkit, gadis pelayan itu segera membantunya duduk bersandar di atas tempat tidurnya.

Lin Sha Na melihat ke sekelilingnya. Tempat ini sangat lusuh dan tidak layak huni.

Hanya ada satu pintu, satu jendela, satu meja, satu meja, dan kursi kecil serta satu tempat tidur yang kini tengah dipakainya.

Lin Sha Na memperhatikan ke arah tempat tidurnya dan seketika Lin Sha Na mengumpat penuh kekesalan. Pantas saja seluruh tubuhnya sakit. Itu karena tempat tidurnya sekeras batu dan hanya ada selimut tipis.

Jika musim dingin pasti akan sangat dingin. Lin Sha Na merasa kasihan terhadap kehidupan pemilik asli sebelumnya.

Lin Sha Na menganggap dia sedang berakting menjadi seorang gadis yang polos dan bodoh. Yang akan membalas dendam secara perlahan. Dan setelah itu dia baru akan hidup untuk dirinya sendiri.

Karena Tuhan memberikannya kehidupan kedua maka, seluruh orang yang telah menyakiti pemilik aslinya akan di balaskan olehnya berkali-lipat.

Lin Sha Na tersenyum lembut.

"Apakah ada makanan? Aku lapar," tanya Lin Sha Na pada Dong Li Ya.

Sikap Lin Sha Na yang berubah di rasakan oleh Dong Li Ya. Biasanya Lin Sha Na jarang berbicara dan tidak banyak kata yang di ucapkannya. Namun, menurutnya hal itu adalah hal yang baik jadi dia tidak berkomentar.

Dong Li Ya segera mengambil piring yang berada di atas meja kecil dan menyerahkannya untuk Lin Sha Na.

"Nona, Nubi hanya bisa mendapatkan sayur kemarin," ucap Dong Li Ya dengan sedih.

Lin Sha Na mengambil piring itu. Bahkan hanya dengan mencium baunya, Lin Sha Na mengetahui bahwa sayur itu dimasak beberapa hari yang lalu bukan kemarin.

Jangankan untuk memakannya untuk menelannya saja Lin Sha Na takut dia akan mati. Bukannya kenyang karena makan, tetapi mati karena makan.

Lin Sha Na mengembalikan piring itu ke Dong Li Ya.

"Buang itu jangan memakannya. Aku akan pergi sebentar kamu tetaplah di rumah," ucap Lin Sha Na.

Sebelum Dong Li Ya menjawab Lin Sha Na telah menghilang dari pandangannya. Lin Sha Na melesat dengan cepat pergi keluar melalui pintu kamarnya.

...

Lin Sha Na pergi ke toko pedang dengan sebuah kain tipis yang menutupi setengah wajahnya dan membeli sebuah pedang usang di toko itu.

Pedang yang di beli olehnya memiliki kualitas yang buruk. Tetapi, hanya pedang itu yang mampu di beli dengan uang 30 tembaga miliknya.

Tapi itu bukan masalah besar untuknya.

Lin Sha Na kembali melanjutkan langkahnya menuju ke sebuah hutan terlarang. Hutan itu penuh dengan binatang roh yang kuat dan di dalamnya terdapat banyak tanaman obat paling berharga dan jika beruntung dapat menemukan benda berharga.

Meskipun nyawanya taruhannya, Lin Sha Na tetap mengambil resiko itu.

Sekarang hal yang terpenting yang harus di lakukan olehnya adalah mencari tanaman obat untuk menawar racun yang ada di tubuhnya dan mencari makanan yang bisa di makan olehnya dan pelayannya.

Tentu saja sebagai pemimpin mafia yang paling di takuti di seluruh dunia bawah, dia harus berani meskipun taruhannya nyawanya dan dia harus pandai dalam segala hal baik itu penyerangan, pertempuran, strategi, ataupun medis.

Dalam masa pelatihannya dia di latih sangat keras dan kejam oleh Ayahnya sendiri. Luka dan darah hampir ia rasakan dan ia lihat setiap detik di setiap harinya.

Awalnya, Lin Sha Na akan menangis setiap kali ia terluka. Tapi, semakin lama dia semakin terbiasa. Dan luka yang dulu ia rasa sakit menjadi tidak terasa menyakitkan.

Di dunianya yang gelap hanya ada dua pilihan bunuh atau di bunuh.

...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status