Lin Sha Na dengan lincah terus menyerang.
Zhen Chen Xi hanya melihat Lin Sha Na bertarung.Hati nya masih terasa kesal saat mengingat Fu Luo memegang kaki nya yang halus dan putih.
Untung nya dia sedikit tenang setelah melihat akting Lin Sha Na yang berpura pura menyelamat kan nya.
Cangkang kulit nya sekeras besi sehingga saat pedang milik nya mengenai kulit nya yang keras hanya membuat suara gesekan benda tanpa ada tanda terluka.
Lin Sha Na mengincar mulut nya namun Axydom hanya membuka mulut nya selama 5 detik setiap 1 menit nya.
Lin Sha Na menyiapkan jarum beracun di tangan nya dan menyerang sambil menunggu kesempatan ketika Axydom membuka mulut nya.
Lin Sha Na menghindar dari serangan ekor beracun nya serta capit tajam nya.
Di ekor Axydom mengandung racun yang sangat berbahaya dan ekor nya berbentuk seperti sebuah kait yang berukuran besar yang dapat mengoyak tubuh dalam sekali kaitan.
Sementara mulut nya di penuhi den
Lin Sha Na kembali melanjut kan perjalanan nya.Setelah makan sedikit.Hari ini Lin Sha Na teringat sesuatu yang membuat nya tidak memiliki semangat bertarung.Hari ini Lin Sha Na hanya ingin menyendiri tanpa melakukan apapun.Di kejauhan Lin Sha Na tanpa sengaja melihat Ice Flower yang tengah di jaga oleh White Bear yang tengah tertidur di samping Ice Flower.Ice Flower adalah bunga seperti mawar berwarna biru seperti es dan semua nya berwarna biru bahkan sampai akar nya.Tidak hanya itu ini adalah tanaman langka yang sangat bagus untuk membuat pil.Ice Flower juga bercahaya saat musim dingin di mulai sampai musim dingin berakhir.Cahaya yang di hasil kan sangat cantik.Tapi penjaga Ice Flower juga ganas dan kuat.Binatang penjaga Ice Flower berbentuk seperti beruang.dengan besar 10 kali lipat dari beruang asli dan berwarna biru.Tapi Lin Sha Na sedang malas bertarung karena itu dia memanggil Xiao Tian.Dia ingin menjadikan nya bunga hias
Kala itu saat Lin Sha Na baru terlahir.Dia memiliki.wajah yang sangat cantik dan imut.Surai pink nya.dia dapatkan dari Ibu nya.Semua fitur wajah nya juga persis seperti Ibu nya kecuali tanda lahir yang ada di pergelangan tangan nya di turun kan oleh ayah nya.Keturunan kekaisaran Wen memiliki tanda lahir yang tanaman unik yang saling melilit melingkari pergelangan tangan nya.Jika Lin Sha Na memiliki tanda bunga mawar seperti ayah nya maka Wen Yuan memiliki tanda lahir tanaman merambat yang memiliki daun merah yang saling melilit melingkari pergelangan tangan nya.Tanda lahir itu memiliki arti mereka yang terlahir dari Kekaisaran Wen di berkati keberuntungan oleh para Dewa.Entah itu keberuntungan dalam cinta ,takdir atau hal lain nya.Wen Yuan terlahir dengan keberuntungan sebagai putra mahkota satu satu nya.Karena itu setiap selir yang mengandung akan mengalami keguguran.Dan mereka mati karena pertengkaran di dalam harem.Sedang kan Lin Sha Na ter
Lin Sha NaLin Sha Na terlahir dengan keberuntungan Darah Dewa.Karena nya Lin Sha Na harus menjalani malapetaka sebagaui ganti nya.Jiwa nya terbagi menjadi dua.Satu jiwa menjalani kehidupan di dunia ini untuk mempertahan kan tubuh asli nya dan agar kehidupan nya tetap berjalan normal sementara satu jiwa nya akan pergi ke dunia paralel lain nya ke tubuh bayi yang telah mati dan menjalani malapetaka di dunia itu.Karena itu Lin Sha Na terlahir di keluarga mafia.Keluarga nya selalu berfikir itu adalah keajaiban karena putri mereka hidup kembali.Pada dasar nya mereka tidak tahu bahwa putri mereka yang sebenar nya telah meninggal dan di gantikan oleh jiwa Lin Sha Na yang terbagi untuk menjalani malapetaka.Malapetaka pertama yang harus di jalani oleh Lin Sha Na adalah kematian orang yang di anggap oleh nya sebagai keluarga nya.Dan malapetaka terakhir yang harus di hadapi oleh nya adalah kematian dirinya oleh tangan orang yang sangat di cintai ny
Lin Sha Na, seorang mafia yang juga memiliki identitas lain sebagai seorang aktris. Dia adalah seorang Ratu Film dengan bayaran paling mahal. Namun, karena penghianatan Lio Wen membuatnya terbunuh bersamanya.Waktu demi waktu terasa berlalu bagi Lin Sha Na di tengah sedikit kesadarannya dan saat dia membuka mata dia menyadari bahwa dia telah berpindah dimensi.Jiwanya memasuki tubuh seorang gadis yang memiliki wajah yang sama dengan wajahnya di kehidupan sebelumnya bahkan nama mereka pun sama.Namun, sangat disayangkan gadis itu bodoh dan tidak memiliki keterampilan apapun sehingga menjadi bahan tertawaan di seluruh ibu kota.Siapa yang tahu bahwa suatu hari dia akan menjadi sosok terkenal di ibu kota dan mengguncang seluruh dunia kultivasi....
Di bawah sinar matahari sore yang bersinar lembut, serta bunga sakura yang terus berguguran.Seorang pria memeluk seorang wanita yang tertusuk oleh panah di jantungnya.Wanita itu masih terlihat sangat cantik, meskipun wajahnya pucat pasi. Tangannya terulur menyentuh wajah pria yang menusuknya."Meskipun kamu membunuhku namun, tetap saja aku mencintaimu. Chen Xiu aku mencintaimu...," ucap seorang wanita dengan terbata dan gaun putihnya berlumuran darah.Wanita itu tersenyum sedih. Mati di tangan kekasihnya adalah hal yang amat menyakitkan, namun dia tidak mampu membencinya.Bahkan ketika dia membunuhnya, dia tetap mencintainya. Sang pria tidak menanggapi pernyataan cintanya dan tersenyum sedih.Perlahan mata wanita itu terpejam untuk selamanya. Dan tangannya perlahan jatuh ke atas tanah.Pria itu menangis dan mendekap erat tubuh tanpa nyawa itu. Angin bertiup menerbangkan bunga sakura, seakan memberikan ucapan selamat tinggal untuknya."Maafkan aku Yi'er. Maafkan aku. Semua ini aku lak
Rasanya Lin Sha Na seperti tertidur dalam ruangan gelap yang sangat terasa hampa selama ratusan tahun lamanya.Di ruang itu gelap dan kosong. Tidak ada suara apapun.Sampai akhirnya, Lin Sha Na melihat sebuah pintu yang sangat terang. Meskipun, cahaya yang menyinari pintu itu sangat terang, Lin Sha Na tetap melangkahkan kakinya dan mendekat ke arah pintu.Saat dia berhasil melewati pintu itu. Tubuhnya perlahan menghilang di telan oleh cahaya. Pintu itu tertutup dan cahaya itu menghilang.Lalu, perlahan Lin Sha Na merasa seperti berbaring di tanah yang sangat keras.Seluruh tubuhnya terasa sakit dan secara perlahan sebuah memori memasuki ingatannya.Seorang gadis yang memiliki nama yang sama dengannya bahkan, wajah mereka pun sama. Namun, mereka berbeda dimensi.Gadis itu bernama Lin Sha Na. Dia hidup di Kediaman Menteri Lin. Karena gadis itu bodoh dan tidak memiliki keterampilan ia menjadi lelucon di seluruh ibu kota. Kecantikan di wajahnya tertutupi oleh bintik bintik di seluruh area
Lin Sha Na terus melangkah semakin dalam ke hutan. Ia memperhatikan ke sekelilingnya. Suasana di hutan terlihat sedikit gelap dan terasa sunyi. Terdapat banyak binatang roh yang bersembunyi di dalam hutan ini.Di hutan ini juga terdapat banyak pohon menjulang tinggi. Biasanya dalam keadaan seperti ini pasti kebanyakan orang normal akan takut. Tapi tidak untuk Lin Sha Na. Hal seperti ini biasa ia hadapi.Bahkan Lin Sha Na sudah terbiasa hidup di hutan yang berbahaya sejak usia nya 10 tahun. Tidak hanya harus bertahan hidup tetapi juga harus mampu melindungi diri dari bahaya. Lin Sha Na melihat satu tanaman obat untuk menyembuhkan racunnya.Ia segera berjalan menuju ke arah tanaman itu. Tanaman itu bernama Bunga Ashira. Bunga itu memiliki warna berbeda disetiap kelopak bunganya. Setiap satu bunga berwarna pink, putih, ungu, biru, dan kuning.Setiap warna memiliki khasiat tersendiri.Kelopak pink untuk membuat kulit wajah tampak bercahaya. Kelopak putih untuk memutihkan kulit wajah. Kelop
Lin Sha Na perlahan membuka matanya. Sosok yang dulunya buruk rupa itu telah menjelma menjadi wanita tercantik yang dapat menghancurkan negara. Lin Sha Na tersenyum penuh kepuasan ketika mendapati penampilan nya seperti dulu. Lin Sha Na memasukkan tungku itu ke dalam cincin penyimpanan lalu berdiri dan melangkah keluar. Saat dia tiba di ruang gua pertama, dia melihat seorang pria tampan yang terluka. Matanya terpejam dengan mengernyitkan dahinya dan dia berbaring tanpa daya. Sosok itu tampak familiar di matanya. Mencari dalam memori pemilik aslinya, Lin Sha Na ingat dia lah yang menyelamatkannya. Karena dia telah menyelamatkannya, maka Lin Sha Na harus membalas budi padanya. Lin Sha Na duduk di sampingnya. Ia hendak meraih pergelangan tangannya, namun tangannya di tangkap oleh sebuah tangan. Lin Sha Na menatap tangan yang memegang pergelangan tangannya, mengangkat kepala nya menatap pria itu yang kini telah membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan tajamnya. Meskipun pria it