Di bawah sinar matahari sore yang bersinar lembut, serta bunga sakura yang terus berguguran.
Seorang pria memeluk seorang wanita yang tertusuk oleh panah di jantungnya.Wanita itu masih terlihat sangat cantik, meskipun wajahnya pucat pasi. Tangannya terulur menyentuh wajah pria yang menusuknya."Meskipun kamu membunuhku namun, tetap saja aku mencintaimu. Chen Xiu aku mencintaimu...," ucap seorang wanita dengan terbata dan gaun putihnya berlumuran darah.Wanita itu tersenyum sedih. Mati di tangan kekasihnya adalah hal yang amat menyakitkan, namun dia tidak mampu membencinya.Bahkan ketika dia membunuhnya, dia tetap mencintainya. Sang pria tidak menanggapi pernyataan cintanya dan tersenyum sedih.Perlahan mata wanita itu terpejam untuk selamanya. Dan tangannya perlahan jatuh ke atas tanah.Pria itu menangis dan mendekap erat tubuh tanpa nyawa itu. Angin bertiup menerbangkan bunga sakura, seakan memberikan ucapan selamat tinggal untuknya."Maafkan aku Yi'er. Maafkan aku. Semua ini aku lakukan demi kamu. Aku mencintaimu," ucap pria itu penuh rasa bersalah dan setetes air mata jatuh ke wajah wanita itu. Namun, ini yang terbaik untuknya. Takdir tidak mengizinkan mereka untuk bersama."Cut!" teriak sang sutradara.Wanita itu membuka matanya dan berdiri begitu pun dengan lelaki itu."Sempurna. Kerja bagus, Ratu Lin." Sang sutradara memujinya dan tersenyum puas ketika wanita itu berjalan mendekat.Wanita itu tersenyum tipis menambah kecantikan di wajah pucatnya akibat riasan."Terima kasih."Asistennya segera menghampirinya dan memberikannya sebotol air minum yang tutupnya telah terbuka. Wanita itu menerimanya dan meminumnya.Lin Sha Na, itulah namanya. Dia seorang Ratu Film yang memiliki karir yang sangat sukses dalam industri hiburan. Namun, di balik itu semua itu, dia adalah seorang mafia yang kekuatannya sangat ditakuti di dunia bawah.Tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya bahkan, kekasihnya pun tidak mengetahuinya."Nona, Lio Wen menelfon." Asistennya mengulurkan sebuah ponsel kepadanya.Lio Wen adalah kekasihnya dan Lin Sha Na sangat mencintainya. Di dunia ini, dia adalah orang yang paling ia percayai.Lin Sha Na menerima ponselnya. Dia memberikan botol itu kepada asistennya yang langsung menerimanya dan Lin Sha Na berjalan menjauh dengan ponsel di telinganya. Segera, dia menjawab panggilan itu.''Xiao Wen, ada apa?" tanya Lin Sha Na dengan nada lembut.Berbeda dengannya saat menjalankan misi yang menunjukkan ekspresi kejam di wajah dinginnya, saat bersama Lio Wen dia bersikap layaknya gadis normal yang sedang jatuh cinta."Aku ingin mengajak kamu ke suatu tempatmalam ini. Apakah kamu memiliki waktu?" tanya pria di seberang sana.Lin Sha Na berfikir sejenak, malam ini dia memiliki sebuah misi, namun jika bertemu dengannya untuk sesaat sepertinya bisa."Tentu. Aku akan menemuimu, tapi aku tidak bisa lama.""Baiklah sayang, aku akan menunggu kamu di tempat biasa setelah kamu selesai syuting," ucap Lio Wen.Lin Sha Na mengiyakan dan panggilan itu terputus. Panggilan dari kru mengalihkan perhatiannya. Lin Sha Na berbalik dan berbaur bersama kru lainnya....Lin Sha Na tersenyum kala melihat seorang pria menunggunya di samping mobil ferrari hitamnya.Dia adalah Lio Wen. Kekasihnya selama lima tahun ini. Pertemuan mereka adalah bagaikan keajaiban bagi Lin Sha Na.Pria itu terlihat sangat tampan malam ini.Lin Sha Na tersenyum dan berlari ke arahnya. Lin Sha Na memeluknya dan Lio Wen balas memeluk kekasihnya."Apakah kamu lelah?" tanya Lio Wen dengan lembut."Sedikit. Kita mau ke mana?" tanya Lin Sha Na sambil mendongak menatap Lio Wen penuh dengan senyuman dan cinta di mata indahnya."Ke suatu tempat yang akan kamu suka. Ayo masuk," perintah Lio Wen sambil membuka pintu mobil. Lin Sha Na menurut dan berjalan masuk duduk di samping pengemudi.Setelah memastikannya masuk Lio Wen menutup pintunya dan segera masuk ke balik kemudi. Mobil itu melaju meninggalkan lokasi syuting....Lin Sha Na memandang kagum pada pemandangan yang ia lihat dari atas tebing. Terlihat sangat indah. Kunang-kunang terbang dari bawah tebing ke atas dan bintang bersinar terang."Sangat indah," gumam Lin Sha Na dengan nada penuh kekaguman.Perlahan tangan Lio Wen meraih kedua jemari Lin Sha Na. Membuat Lin Sha Na memutar badannya dan menatapnya penuh tanda tanya."Lin Sha Na, aku mencintaimu. Will you marry me?" tanya Lio Wen dengan nada penuh harap menanti jawaban 'ya' dari kekasihnya.Lin Sha Na sedikit menundukkan kepalanya dan tersenyum malu. Jantungnya berdetak kencang."Yes, i will," jawab Lin Sha Na dengan lirih.Lio Wen tersenyum dan memeluknya."Aku mencintaimu," ucap Lio Wen."Aku juga mencintaimu."Lin Sha Na membalas pelukannya dan memejamkan matanya dalam pelukannya.Namun, kebahagiaannya tidak lama, ketika sesuatu menusuk dadanya, membuat Lin Sha Na memekik terkejut dan seketika membuka matanya.Lin Sha Na ingin melepaskan pelukan itu, namun dia tidak bisa melepaskannya. Yang paling tidak ia percaya adalah kekasihnya, orang yang paling ia percaya, justru dialah yang membunuhnya.Lio Wen menikamnya dengan belati tajam. Darah menetes jatuh ke atas tanah."Mengapa?" Lin Sha Na memandang Lio Wen dengan keterkejutan, kekecewaan, sekaligus tidak percaya.Matanya berkaca-kaca.Rasa sakit dari pedang yang menusuknya terasa amat menyakitkan ketika yang menusuknya adalah seseorang yang teramat di cintainya."Karena Ayahmulah penyebab keluargaku terbunuh. Ingatkah kamu pada keluarga bermarga Qi?" tanya Lio Wen pada Lin Sha Na dengan ekspresi dingin. Matanya menatap mata Lin Sha Na dengan penuh dendam.Sebuah ekspresi yang tidak pernah Lin Sha Na lihat selama bersamanya. Ini adalah pertama kalinya Lin Sha Na melihatnya berekspresi seperti itu dan pertama kalinya dia menunjukkan wajahnya yang sebenarnya.Mendengar itu membuat Lin Sha Na terkejut. Keluarga bermarga Qi-lah yang membunuh ibunya dan kakak laki lakinya hanya karena mereka kalah dalam sebuah tender besar.Lio Wen tersenyum menyadari reaksinya."Benar. Aku adalah anak dari keluarga itu, Qi Lio itulah namaku. Namun, karena Ayahmu, aku kehilangan keluargaku dan aku bersusah payah untuk bertahan hidup dan terpaksa mengganti identitas demi membalaskan dendam keluargaku," ucap Lio Wen dengan nada yang sangat dingin.Lin Sha Na tersenyum miris dan mengangkat tangannya yang memegang belati tajam miliknya yang ia ambil secara diam diam tanpa Lio Wen ketahui dan menusuknya tepat di jantungnya."Aakh..."Lio Wen terkejut saat benda tajam menembus dadanya dan tidak menduga bahwa Lin Sha Na akan menusuknya."Jika hari ini aku mati di tanganmu maka aku akan menyeretmu ikut ke dalam neraka. Akanku pastikan kamu mati di tanganku.""Memang benar, Ayahku yang membunuh keluargamu. Namun, keluargamulah yang terlebih dulu membunuh Ibu dan Kakakku hanya karena keluargamu kalah dalam sebuah tender besar," ucap Lin Sha Na sambil menatap mata Lio Wen dengan penuh kebencian.Sedikit keterkejutan melintas di mata Lio Wen."Tidak mungkin.""Percaya atau tidak. Itulah kebenarannya."Tubuh mereka lemah karena darah yang terus mengalir.Lin Sha Na mendorong Lio Wen hingga tubuhnya terlepas darinya. Lin Sha Na tanpa sadar melangkah mundur. Namun, Lin Sha Na mundur terlalu jauh. Dia lupa bahwa di bawahnya adalah tebing yang curam.Lin Sha Na terjatuh ke dalam jurang. Saat tubuhnya berada di udara, Lin Sha Na memandang Lio Wen yang kesakitan di atas sana dan menatapnya penuh kesedihan.Di ambang kematiannya setetes air mata jatuh.Malam ini akan menjadi malam terakhir dia mencintainya. Setelah semua ini Lin Sha Na akan melupakannya dan menghapus semua perasaannya untuknya.Jika ada kehidupan selanjutnya, dia tidak akan mengulangi kesalahannya dalam memilih orang yang mencintainya....Rasanya Lin Sha Na seperti tertidur dalam ruangan gelap yang sangat terasa hampa selama ratusan tahun lamanya.Di ruang itu gelap dan kosong. Tidak ada suara apapun.Sampai akhirnya, Lin Sha Na melihat sebuah pintu yang sangat terang. Meskipun, cahaya yang menyinari pintu itu sangat terang, Lin Sha Na tetap melangkahkan kakinya dan mendekat ke arah pintu.Saat dia berhasil melewati pintu itu. Tubuhnya perlahan menghilang di telan oleh cahaya. Pintu itu tertutup dan cahaya itu menghilang.Lalu, perlahan Lin Sha Na merasa seperti berbaring di tanah yang sangat keras.Seluruh tubuhnya terasa sakit dan secara perlahan sebuah memori memasuki ingatannya.Seorang gadis yang memiliki nama yang sama dengannya bahkan, wajah mereka pun sama. Namun, mereka berbeda dimensi.Gadis itu bernama Lin Sha Na. Dia hidup di Kediaman Menteri Lin. Karena gadis itu bodoh dan tidak memiliki keterampilan ia menjadi lelucon di seluruh ibu kota. Kecantikan di wajahnya tertutupi oleh bintik bintik di seluruh area
Lin Sha Na terus melangkah semakin dalam ke hutan. Ia memperhatikan ke sekelilingnya. Suasana di hutan terlihat sedikit gelap dan terasa sunyi. Terdapat banyak binatang roh yang bersembunyi di dalam hutan ini.Di hutan ini juga terdapat banyak pohon menjulang tinggi. Biasanya dalam keadaan seperti ini pasti kebanyakan orang normal akan takut. Tapi tidak untuk Lin Sha Na. Hal seperti ini biasa ia hadapi.Bahkan Lin Sha Na sudah terbiasa hidup di hutan yang berbahaya sejak usia nya 10 tahun. Tidak hanya harus bertahan hidup tetapi juga harus mampu melindungi diri dari bahaya. Lin Sha Na melihat satu tanaman obat untuk menyembuhkan racunnya.Ia segera berjalan menuju ke arah tanaman itu. Tanaman itu bernama Bunga Ashira. Bunga itu memiliki warna berbeda disetiap kelopak bunganya. Setiap satu bunga berwarna pink, putih, ungu, biru, dan kuning.Setiap warna memiliki khasiat tersendiri.Kelopak pink untuk membuat kulit wajah tampak bercahaya. Kelopak putih untuk memutihkan kulit wajah. Kelop
Lin Sha Na perlahan membuka matanya. Sosok yang dulunya buruk rupa itu telah menjelma menjadi wanita tercantik yang dapat menghancurkan negara. Lin Sha Na tersenyum penuh kepuasan ketika mendapati penampilan nya seperti dulu. Lin Sha Na memasukkan tungku itu ke dalam cincin penyimpanan lalu berdiri dan melangkah keluar. Saat dia tiba di ruang gua pertama, dia melihat seorang pria tampan yang terluka. Matanya terpejam dengan mengernyitkan dahinya dan dia berbaring tanpa daya. Sosok itu tampak familiar di matanya. Mencari dalam memori pemilik aslinya, Lin Sha Na ingat dia lah yang menyelamatkannya. Karena dia telah menyelamatkannya, maka Lin Sha Na harus membalas budi padanya. Lin Sha Na duduk di sampingnya. Ia hendak meraih pergelangan tangannya, namun tangannya di tangkap oleh sebuah tangan. Lin Sha Na menatap tangan yang memegang pergelangan tangannya, mengangkat kepala nya menatap pria itu yang kini telah membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan tajamnya. Meskipun pria it
Lin Sha Na mengambil salah satu gaun dan berjalan masuk menuju ke ruang ganti.Ketika Lin Sha Na mengganti pakaiannya, Lin Sha Na menyadari bahwa dia memiliki tanda lahir yang sangat indah di pergelangan tangannya. Tanda ini akan mudah dikenali jika Lin Sha Na sedang melakukan misi rahasia, sepertiya dia perlu mencari cara untuk menyembunyikannya.Lin Sha Na mengusap tanda itu dan perhatiannya kembali fokus ke tujuannya semula datang ke tempat ini.Ketika Lin Sha Na keluar, pelayan itu terkejut dengan penampilannya.Dia memiliki wajah yang sangat cantik bahkan, kecantikannya melebihi Lin Ri Yue yang di nobatkan menjadi gadis tercantik.Sementara itu, Lin Sha Na sangat puas dengan gaun yang dikenakannya.Gaun itu hanya mencapai atas lututnya. Warnanya pink cerah sangat sesuai dengan kulitnya yang seputih salju dan surai pinknya."Bungkus semua barang ini dan kirimkan ke kediaman Menteri Lin atas nama Lin Sha Na," ucap Lin Sha Na, akan Lin Sha Na tunjukkan kekayaannya pada seluruh. Lin S
Lin Sha Na membuka matanya saat mendengar ketukan jendela di tengah malam.Lin Sha Na bangkit. Ia berjalan menuju ke arah jendela. Lin Sha Na membuka jendela dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan bunyi.Seseorang berpakaian hitam menyerahkan setelan pakaian hitam kepadanya.Dia adalah seorang pengawal yang dia suap untuk mengantarkan pakaian yang diperlukannya setelah pakaiannya diselesaikan oleh penjahit."Ingat! Jangan sampai kamu memberitahu hal ini ataupun tertangkap orang lain," ancam Lin Sha Na."Tenang saja, Nona. Semuanya aman."Lin Sha Na menerima pakaian itu. Dalam sekejap orang itu menghilang.Lin Sha Na segera pergi mengganti pakaian tidurnya dengan setelan hitam itu. Desain pakaian itu sesuai dengan yang diinginkan oleh Lin Sha Na dan selesai dalam waktu yang telah disepakati.Lin Sha Na mengolah terlebih dahulu tanaman beracun miliknya dan menjadikannya dua variasi, jarum beracun dan bubuk beracun.Setelah selesai Lin Sha Na membereskan semuanya.Lin Sha Na keluar da
Zhen Chen Xi menatap malam yang tak berbintang.Rintik salju perlahan turun.Dia ingat dia menderita Racun Erxi sejak usia nya menginjak sepuluh tahun.Setiap racun itu kambuh dia akan merasa sangat kesakitan.Tidak seorang pun yang dapat menyembuh kan nya.Bertahun tahun dia menahan rasa sakit dari racun yang di derita nya.Hingga suatu hari dia dan ibu nya bertemu seorang pengemis yang kesusahan dan membantu nya.Pengemis itu meramal nya sebagai ucapan terima kasih.Menurut ramalan selama dia tinggal di benua Xian Tian dan menyelamatkan gadis yang tenggelam maka akan muncul seorang gadis yang mampu menyembuhkan racun yang berada di tubuh nya.Dan gadis itu lah yang di takdir kan menjadi permaisuri nya.Karena ramalan itulah Zhen Chen Xi ,sang Kaisar Kerajaan Zhentian atau yang lebih di kenal Kaisar Zhen pergi ke Benua Xiantian dengan menyamar menjadi orang biasa.Meskipun ibu nya tampak tidak rela namun ia sudah berada d
Di Kediaman Menteri Lin..Menteri Lin ,Li Hao dan Selir Hao Yue di tempat kan dalam satu ruangan yang sama.Sudah empathari mereka merasakan rasa sakit yang teramat menyakitkan.Mereka mengutuk orang yang berani meracuni mereka dan memerintahkan para pengawal nya untuk menemukan orang yang berani meracuni nya.Namun tidak ada satu pun yang menemukan petunjuk.Para tabib pun tidak berdaya.Selama empat hari Lin Sha Na menangis sedih melihat ayah nya yang merasa kan kesakitan dan tak kunjung sembuh.Dalam hati Lin Sha Na merasakan sangat senang.Tidak ada satu pun bukti karena Lin Sha Na melakukan nya dengan sangat rapi tanpa satu pun petunjuk yang di tinggal kan nya.Terlebih lagi hanya dirinya yang bisa membuat penawar nya.Tidak ada yang bisa membuat nya selain dirinya.Bahkan jika itu seorang alkemis tingkat dewa pun tidak akan bisa membuat penawar nya.Karena bahan terpenting untuk membuat penaw
Lin Sha Na merias diri nya menjadi gadis yang terlihat sederhana dengan kecantikan yang luar biasa. Sementara Dong Li Ya menata surai pink panjang nya dengan tatanan yang unik dan rumit. "Selesai Nona." Lin Sha Na tersenyum puas melihat tampilan wajah nya di cermin. Saat ini dirinya benar benar terlihat seperti gadis cantik yang polos namun memiliki kecantikan tak terkalahkan. Riasan nya sederhana namun memancarkan kecantikan murni nya.Mata yang berbentuk hazel menambah kecantikan nya.Di tambah rambutnya yang di bentuk sedemikian rupa menambah kecantikan nya.Sempurna. Tangan nya di lengkapi dengan Kipas Salju.Sebuah senjata berbentuk kipas berwarna putih salju yang baru saja di buat nya. "Ayo pergi."Dengan itu Lin Sha Na pergi di temani dayang nya ,Dong Li Ya. ... Aula Xiang tempat di adakan nya uji bakat penuh sesak dengan orang orang. Para peserta menjalani uji bakat berharap dapat lolos seleksi dan pe