Share

Bab 91. Extra Part

Author: Aarelith
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Pada bagian belakang rumah besar bernuansa putih dipadu dengan gold serta memiliki empat pilar itu terdapat sebuah teman yang dipenuhi dengan bunga-bunga mekar berwarna-warni. Ada mawar, melati serta tulip kuning dan dua macam lainnya.

Di bawah pohon rindang terdapat sebuah ayunan. Dua anak lelaki tampak begitu ceria. Yang sedang duduk dalam ayunan itu berumur sembilan tahun, sementara satunya menginjak usia remaja yakni lima belas tahun.

Terdapat dua perbedaan besar di antara mereka. Anak remaja itu bertubuh tinggi tegap dengan hidung menjulang. Kulitnya putih bersih serta senyum begitu menawan. Rambutnya ikal, sedikit kecokelatan. Sementara sang adik berbeda. Kulit kuning langsat, rambutnya lurus berwarna hitam legam. Dia tampan, seperti kakaknya.

"Alif, Muammar! Sudahi mainnya, Nak. Sini makan pizza sama mama!" teriak seorang perempuan dewasa memakai kerudung sambil membawa kotak besar berwarna cokelat.

Dua anak lelaki itu seketika mendekat duduk di kursi panjang berwarna putih.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 1. Pesan dari Mentari

    +62 857-7017-xxxx : Olivia, mungkin pesan ini akan sedikit mengejutkanmu, tetapi aku sudah tidak bisa menyembunyikan rahasia ini lebih lama lagi. Kamu jangan tersinggung, mungkin ini bagian dari takdir. Aku mencintai Mas Abyan, tepatnya saling mencintai.Pesan singkat yang hanya berisi tiga kalimat itu seperti belati yang menusuk jantungku. Rasanya sakit, dada terasa sesak membuatku kesulitan mengambil napas. Saat mengecek nomor itu di Get-Contact, tertera sebuah nama yang terasa asing di telinga.Mentari. Siapa dia? Selama ini aku tidak pernah memiliki teman dengan nama Mentari atau mendengar Mas Abyan menyebut nama itu yang barangkali adalah rekan kerjanya. Ya, suamiku bekerja di sebuah pabrik yang ada di kota kami.+62 857-7017-xxxx : Tidak perlu mencari tahu aku siapa, cukup lepaskan Mas Abyan atau kamu akan hidup menderita. Ingat ucapan aku ini, Oliv. Aku tidak pernah bercanda tentang ancaman dan aku selalu berhasil mendapat apa yang aku inginkan meskipun dengan cara yang tidak d

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 2. Foto yang dikirim Wani

    Mendadak lidahku terasa kelu. Air mata pun mengalir semakin deras di sepanjang pipi. Aku menggigit bibir sekuat tenaga berharap tidak ada yang mendengar isakan ini. Kopi yang hangat ketika didiamkan dalam waktu lama akan terasa dingin, begitu pun dengan manusia. Meskipun Mas Abyan tidak mendiamiku selama ini, tetapi cintanya memudar. Bahkan sebelum menemukan kebenaran tentang pesan dari gadis bernama mentari, hatiku sudah remuk redam. Aku hancur, tidak lagi mampu untuk terlihat baik-baik saja. Seperti sebuah acara ulang tahun, aku terkejut bukan main. Kepercayaan yang kuberi sepenuhnya pada Mas Abyan dengan mudah dia rusak, tanpa rasa bersalah. Setengah jam setelah itu, ponsel yang aku simpan di nakas berdering. Ketika mendekat, aku melihat nama Mas Abyan tertera di sana. Kenapa dia menelepon, apakah belum cukup puas melukai hati istri sendiri? Jika dulu hati berdesir mendapat telepon dari suami, kini berbeda. Tanganku ikut gemetar, merasa enggan untuk mengangkat telepon itu sampai d

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 3. Tamu tak diundang

    "Iya, Mas. Mentari." Lelaki itu menggeleng. "Aku tidak punya teman dengan nama Mentari. Kenapa, Dek?" Aku memejamkan mata berusaha menahan setiap perih yang menghujam hati. Bagaimana mungkin Mas Abyan tidak mengenali Mentari sementara mereka saling mencintai? Sejumput nyeri menyebar cepat, mengalir di setiap aliran darahku. Waktu seolah berhenti, memaksaku menelan semua kesedihan. "Demi Allah, aku tidak mengenal Mentari," ulang Mas Abyan penuh penekanan ketika melihatku memalingkan wajah. Sekarang aku tidak bisa menjelaskan apapun tentang Mentari karena lidah terasa kelu. Dengan tangan gemetar, aku coba merogoh ponsel yang berada di bawah bantal, kemudian menunjukkan pesan itu pada Mas Abyan. Dia sendiri meraih ponselku dengan raut wajah santai, seakan memang tidak melakukan kesalahan. Begitu selesai membaca pesan itu, aku bisa menangkap keterkejutan di wajah Mas Abyan. Bola matanya membesar, dia menatapku sambil sedikit melongo. Kenapa? Mungkinkah dia tidak bisa mengelak sekarang

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 4. Kenapa Talak Satu?

    "Kenapa talak satu, Mas?" "Ibu harus tahu masalah ini. Aku tidak mau disalahkan. Jadi, kita sebaiknya menunda perpisahan abadi." Tanpa bisa kubendung, air mata turun berduyun-duyun. Satu-satunya yang kuanggap sebagai rumah justru telah mengasingkanku jauh-jauh. Jawaban yang Mas Abyan beri ternyata tidak berhasil melegakan hati. Aku ditalak, tanpa tapi, tanpa nanti. Apakah sudah terlalu dalam cintanya untuk Kamila sehingga begitu mudah menjatuhkan talak padaku yang telah dinikahi tiga tahun silam? Laki-laki yang dulu menjadi kebanggaanku justru mengkhianat. Aku mengais banyak alasan yang mungkin menjadi penyebab runtuhnya kesetiaan Mas Abyan selain prediksi dokter yang mengatakan kalau aku tidak akan bisa punya anak lagi. Berkeping-keping kenangan masa silam kembali kukais, rasanya terlalu menyakitkan. "Sekarang, keluar dari kamar ini, Liv. Besok ibu akan pulang, jangan biarkan dia tahu aku menjatuhkan talak satu sebelum aku bisa menyelesaikan urusanku dengan Kamila," lanjut Mas Aby

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 5. Tangisan Ibu Mertua

    Gara-gara ibu pulang cepat, aku terpaksa kalah lagi dari Kamila. Wina mengantarku sampai depan rumah saja, setelah itu memutar haluan untuk pulang meski sebelumnya kami sudah menyusun rencana untuk mendatangi Kamila lagi suatu hari nanti. Dengan perasaan gusar, aku membuka pintu rumah lebar. Benar saja, ibu dan papa yang sebelumnya aku panggil Om Zafir duduk di depan televisi tempat aku tidur tadi malam. Tatapan mata mereka tidak bersahabat. Walau aku sudah dianggap seperti anak sendiri, rasanya takut juga melihat mereka tanpa senyuman. Aku duduk dengan sangat hati-hati. "Ibu sama papa kenapa nggak bilang biar aku beresin rumah dulu?" "Ibu merasa ada sesuatu yang terjadi di rumah ini, Liv. Ada apa, kenapa bantal kamu ada di luar kamar dan bukannya di dalam?" "Itu ... tadi malam aku ketiduran saat menonton televisi, Bu." Aku tersenyum kikuk, kemudian melanjutkan untuk mengalihkan pembicaraan, "bagaimana liburannya di Bandung? Lancar nggak, Bu, Pa?" Mereka berdua diam membuatku sema

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 6. Jangan Mengulang Sejarah

    POV Author____Papa Zafir berhasil mencekal tangan Olivia, lalu kembali membawanya masuk ke rumah. Sesak sekali, air mata perempuan itu tidak berhenti berlinang.Kembali berada di ruang keluarga, ternyata Abyan masih diam di tempatnya. Namun, terlalu menyakitkan bagi Olivia karena lelaki tersebut sudah memainkan ponsel seolah tidak pernah ada masalah."Duduk dulu, Oliv!" pinta Ibu Namira dengan tatapan sendu.Perempuan itu menjatuhkan dirinya di lantai yang beralaskan karpet. Sesekali melirik pada Abyan yang menatapnya ketus setelah menyimpan ponsel."Nak, kalian sudah dewasa, jangan bertingkah seperti anak kecil lagi. Setelah melewati banyak ujian dalam pernikahan, apa masih belum bisa mengokohkan cinta dan kasih sayang?" Ibu Namira bertanya lembut, suaranya terdengar memilukan."Untuk apa mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak didasari rasa cinta, Bu? Hati Mas Abyan telah berpaling dan kurasa memang sepatutnya hidup sendiri sekarang. Aku sudah banyak merepotkan Mas Abyan.""Y

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 7. Kejutan Istimewa

    "Aku kirim lokasi, temui aku kalau kamu memang berani. Kalau tidak datang, artinya kamu membenarkan ucapan Mas Abyan.""Ucapan apa?!""Mental pecundang!"Jawaban Kamila di seberang sana membuat emosi Olivia memuncak. Dia mematikan sambungan telepon, lalu membuka lokasi yang baru saja dikirim oleh si Pelakor.Lumayan dekat, Olivia menambah kecepatan kendaraannya. Untung saja tangki bensin full, jadi dia bisa menambah kecepatan sesuka hati.Hal yang membuat Olivia berani pergi dari rumah adalah memiliki tabungan yang lebih dari cukup. Tentu saja karena sehari setelah menikah dengan Abyan, dia langsung diangkat jadi manager oleh Papa Zafir.Pekerjaan itu ditekuni selama dua tahun sebelum akhirnya istri kedua Papa Zafir membuat masalah, hampir menjual seluruh aset perusahaan ketika suaminya diserang stroke."Sialan!" teriak Olivia hampir saja menabrak motor yang belok tanpa menyalakan sen.Setibanya di lokasi tujuan, Olivia langsung turun dari mobil, kemudian melangkah begitu anggun memas

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 8. Semua Terlalu Menyakitkan

    Bab 8. Semua Terlalu Menyakitkan"Siapa yang merebut suami kamu, hah? Kamu dan Mas Abyan sudah lama bercerai, kalau sudah jadi mantan itu sebaiknya dilupakan. Wajar kalau Mas Abyan mau nikah lagi, toh kamu itu mandul!" balas Kamila berapi-berapi.Dia sengaja mengatakan itu demi menyakiti hati Olivia lebih dalam lagi. Memanas-manasi agar mengamuk dan kehilangan kendali. Bukankah menarik? Tentu saja."Wow, yang satu bilang perebut, satunya lagi bilang mandul. Entah mana yang benar!" celetuk salah satu pelanggan.Olivia mendengus. Dia sudah bayar tiga ratus ribu untuk menyogok penyanyi kafe, tetapi dia harus dikalahkan juga?Tidak, itu tidak boleh terjadi. Olivia memutar otak, mencari cara untuk mengalahkan perempuan sialan itu yang kini sudah tertawa mengejek padanya."Kenapa, Oliv? Kamu malu ketahuan mandul, ya?""Seharusnya rekaman tadi sudah cukup menjadi bukti kalau aku dan Mas Abyan belum bercerai. Sementara kamu, perempuan kotor yang selalu menggoda suami aku. Kamila, semua orang

Latest chapter

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 91. Extra Part

    Pada bagian belakang rumah besar bernuansa putih dipadu dengan gold serta memiliki empat pilar itu terdapat sebuah teman yang dipenuhi dengan bunga-bunga mekar berwarna-warni. Ada mawar, melati serta tulip kuning dan dua macam lainnya. Di bawah pohon rindang terdapat sebuah ayunan. Dua anak lelaki tampak begitu ceria. Yang sedang duduk dalam ayunan itu berumur sembilan tahun, sementara satunya menginjak usia remaja yakni lima belas tahun. Terdapat dua perbedaan besar di antara mereka. Anak remaja itu bertubuh tinggi tegap dengan hidung menjulang. Kulitnya putih bersih serta senyum begitu menawan. Rambutnya ikal, sedikit kecokelatan. Sementara sang adik berbeda. Kulit kuning langsat, rambutnya lurus berwarna hitam legam. Dia tampan, seperti kakaknya. "Alif, Muammar! Sudahi mainnya, Nak. Sini makan pizza sama mama!" teriak seorang perempuan dewasa memakai kerudung sambil membawa kotak besar berwarna cokelat. Dua anak lelaki itu seketika mendekat duduk di kursi panjang berwarna putih.

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 90. Bawa Kenzo Bersamamu!

    Tepat tanggal 21 September, Muammar di-aqiqah. Acara demi acara berlangsung dengan lancar. Meskipun tidak banyak mengundang, ternyata tamu membludak. Olivia tidak tahu jika Papa Zafir juga mengundang mantan karyawannya dahulu.Banyak doa terhatur pada Muammar, termasuk keluasan rezeki, tumbuh menjadi anak salih serta hidup dalam keberkahan di bawah naungan Allah. Kyai dan ustadz yang kemarin meruqyah mereka juga datang.Sebelum sesi foto keluarga, Olivia berdiri di di depan para tamu undangan, memintanya untuk diam dulu agar fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Olivia.Semua mata memandang kepadanya. Dari yang raut wajahnya terlihat santai sampai judes stadium empat. Namun, Olivia tidak peduli karena tentu saja mereka adalah komplotan tetangga iri dan dengki."Terima kasih atas perhatiannya. Di sini saya sebagai istri Abyan dan juga mama dari Muammar memberitahu kalian semua kalau kami ...." Olivia melirik ke arah kanan, kemudian meminta Kenzo naik ke panggung. "Dia adalah Alexa

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 89. Apa Tante Oliv Membenciku?

    Bab 89. Apa Tante Oliv Membenciku?Setelah satu minggu berlalu, Kenzo masih juga tinggal di rumah Abyan. Dia tetap dipanggil Timothee karena Olivia kesal mendengar nama aslinya. Meskipun perempuan itu telah tertimbun dengan tanah sesaat setelah hasil autopsi keluar, maka pihak rumah sakit langsung memandikannya.Mereka mengatakan bahwa Nadin meninggal bunuh diri karena tidak ada luka lebam di tubuhnya. Luka sayatan bisa saja dia buat sendiri karena menurut informasi dari beberapa tetangga bahwa Nadin memang sering dimarahi para rentenir karena menunggak. Rumah pun disita oleh bank.Namun, ketika dilelang, siapa yang akan mau membeli jika tahu kalau dulu pernah ada orang yang mati secara tragis di sana? Sungguh, sebuah rumah yang dulunya adem ayem kini terlihat angker. Para tetangga yang kebetulan lewat saja enggan menengok ke dalam karena beberapa malam terakhir terdengar suara tangisan dan lolongan meminta tolong.Kenzo sendiri berusaha mengubur masa lalu dengan hidup sebagai Timothe

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 88. Karma Sang Pelakor

    Bab 88. Karma Sang PelakorOlivia terdiam cukup lama. Untuk saat ini hatinya benar-benar terluka. Dia geram pada Nadin dan bersyukur karena dia telah tiada. Melirik sekali pada Kenzo, anak itu menatap penuh harap.Haruskah dia mematahkan harapannya? Dia lahir sebagai seorang muslim bahkan sudah belajar salat dan mengaji, meski hanya dilangsungkan ketika di sekolah atau saat Andre berada di rumah.Lantas, jika ikut pada Stephan, apakah Kenzo akan tetap menjadi muslim? Anting salib pada telinga kiri lelaki berambut landak itu memperkuat dugaan Olivia kalau mereka berbeda agama.Abyan pun sama takutnya. Dia tahu bahwa Stephan adalah anak seorang mafia dari Italia, tepatnya di Kota Turin. Jika Kenzo ikut dengannya lantas belajar menjadi seorang pembunuh, maka dia bisa saja tumbuh sebagai ketua mafia kelas kakap.Terutama karena ada dendam membara di dalam hatinya. Abyan semakin risau. Dia juga ingat kalau Kamila pernah bilang, kedatangan Stephan ke Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 87. Penjelasan dan Bukti Terkuat

    Bab 87. Penjelasan dan Bukti TerkuatKenzo terus menangis dalam pelukan Ibu Namira. Anak lelaki berambut ikal itu sangat terluka atas berita yang dia dengar dari layar kaca. Sekarang, dia merasa tidak punya siapa-siapa lagi.Dalam pikirannya, para rentenir lah yang bersalah karena mereka menagih hutang dengan cara sangat kasar bahkan sengaja menampar wajah Nadin dua kali. Hal itu memang tidak disaksikan langsung oleh Kenzo, tetapi dia bisa mendengarnya.Ibu Namira sendiri berusaha menenangkan anak itu karena dia tahu bahwa Kenzo tak bersalah. Apa pun tindakan orang tuanya, dia tetap masih anak kecil. Ibu Namira kasihan karena kini menjadi yatim piatu, padahal Alex masih hidup.Hampir dua jam Ibu Namira menenangkan Kenzo, gantian dengan Bi Surti dan juga Papa Zafir. Anak tersebut terus dibujuk oleh semua orang di dalam rumah selain Olivia.Perempuan itu menangis dalam kamarnya sambil memeluk Muammar. Dia sengaja menyalakan murottal agar pikiran tenang dan tidak melakukan tindakan cerob

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 86. Kebenaran yang Terungkap

    Bab 86. Kebenaran yang TerungkapAbyan menuju rumah Nadin memakai taksi online dengan sedikit tergesa karena Kamila memberi kabar kalau dia sudah berada di lokasi kejadian bersama Stephan. Perasaannya campur aduk sambil terus berharap kalau nanti Kenzo tidak terlalu sakit hati mendengarnya.Hanya butuh waktu satu jam lebih untuk tiba di sana. Mereka bertemu di bawah pohon yang cukup untuk berteduh. Stephan memintanya bergabung dalam satu mobil karena harus membahas sesuatu."Polisi belum datang, kabarnya sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Aku meminta Kamila pulang dengan memakai taksi karena dia sangat ketakutan. Kau tidak boleh grogi, orang-orang bisa mencurigai kita. Nanti dalam bahaya, sementara pembunuhnya tersenyum menang. Kau mengerti?"Abyan yang baru saja menutup pintu mobil Pajero itu langsung mengangguk. Napasnya sedikit tersengal. Abyan meminum air mineral yang disodorkan oleh Stephan."Siapa pembunuhnya?""Kalau aku memberitahumu, kau janji tidak akan membuka mulut?"

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 85. Jawaban dari Sebuah Pertanyaan

    Bab 85. Jawaban dari Sebuah Pertanyaan"Pelankan suaramu, nanti Timothee dengar!""Memangnya dia tidak boleh tahu, Mas? Kenapa? Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku?""Tidak, tetapi dia masih terlalu kecil. Timothee bisa hilang kesadaran atau justru mengamuk.""Memang mamanya meninggal di mana, Mas?""Olivia, aku harap kamu bisa tenang dulu sekarang. Sudah jauh malam, besok aku jelaskan, oke?"Sadar dia tak mendapat jawaban yang sesuai keinginan, Olivia beringsut masuk kamar dan menguncinya dari dalam. Dia kesal karen merasa Abyan menyembunyikan sesuatu.Sementara lelaki itu bersandar panda dinding sambil mengacak rambutnya. Dia semakin bingung sekarang, tetapi di sisi lain sedikit bersyukur karena bisa menyelamatkan Kenzo.Hatinya resah, sedangkan waktu terus berputar. Abyan tidak bisa tidur sekarang. Dia melirik pada ponsel dan membuka aplikasi hijau berlogo telepon itu menunggu pesan dari Kamila.Dia sangat penasaran, tetapi ternyata saat mencoba mengirim pesan, akunnya sudah cen

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 84. Perempuan Tak Bernyawa

    Bab 84. Perempuan tak BernyawaLepas makan siang bersama, Papa Zafir dan Ibu Namira beristirahat dalam kamar, begitu pula dengan Kenzo. Anak lelaki itu ditemani Bi Inem karena dia masih sakit kepala meskipun demam sudah turun.Kamar Kenzo ada di tengah yang pernah ditempati oleh Bu Lisa dan suami, sedangkan Olivia kembali ke lantai satu. Dia belum bisa naik turun tangga lebih sering karena takut terpeleset."Mas, Timothee itu beneran bukan anak orang jahat, kan? Aku takut dia bawa bom dan meledakkannya di rumah kita. Dia anak orang Prancis, bisa saja kan punya bibit penjajah," kata Olivia menyampaikan unek-unek yang sejak tadi dia pendam."Menurut kamu dia anak orang jahat? Kamu mencurigai Timothee?"Olivia menggeleng mendengar suaminya balik bertanya. Saat memasukkan pakaian Kenzo ke dalam lemari, Bi Surti mengaku tidak menemukan benda mencurigakan. Papa Zafir pun turut memeriksa karena khawatir.Melihat Kenzo yang memilih diam, kecuali berbicara ketika ditanya, hati Olivia memaksa u

  • Wanita yang Mencintai Suamiku   Bab 83. Nama Baru

    Bab 83. Nama BaruPOV AUTHOR___________________"Kenapa terkejut begitu?" lanjut Olivia mendekati suaminya."Nggak apa-apa, Sayang. Tadi cuma lagi serius scrool video di Insta-gram, ada gitu yang bunuh selingkuhan sendiri biar gak ketahuan dari istri pertama." Abyan menjawab sambil berusaha menetralkan suasana hati agar kebohongannya tidak terkuak.Olivia sendiri mengangguk, lalu gegas kembali ke kamar saat mendengar tangisan Muammar. Lelaki itu mengelus dada, sekarang bisa bernapas lega. Bagaimana tidak, tadi dia menerima pesan dari Nadin agar Kenzo ikut tinggal dengannya dengan alasan sibuk.Jujur saja, Abyan bingung. Jika dia membawa Kenzo ke rumah, bukankah akan menuai kontroversi? Pasti Olivia bertanya dia siapa dan bagaimana mereka bertemu. Bagus kalau seandainya Kenzo bisa diajak kerjasama, pasti aman.Pesan dari Nadin kembali masuk ke akunnya. Abyan mengusap wajah, lalu menanyakan perihal itu pada Kamila. Lihatlah bagaimana dia berkirim pesan dengan dua perempuan sekaligus pa

DMCA.com Protection Status