Share

Bab 21. Wira keterlaluan!

Aku tidak boleh percaya begitu saja padanya, meski sebenarnya aku merasa Dina berkata jujur.

“Lalu rencana apa yang akan kalian lakukan tadi?”

“Em ... itu, Mas Wira menyuruhku mengambil beberapa perhiasan Mbak Ita dan menjualnya.”

Astaghfirullah ... Wira, dia benar-benar sudah kelewatan!

“Apa aku harus percaya padamu?”

“Terserah Mbak mau percaya atau tidak, tapi aku mohon jangan kasih pinjaman pada Mas Wira. Aku bisa menahan jika dipukuli Mas Wira, tapi aku tidak bisa menanggung hutang banyak Mbak. Malu, selalu jadi gunjingan tetangga.”

“Hapus air matamu. Itu suamimu memanggil.” Buru-buru Dina ke kamar mandi mencuci muka dan menyisir rambutnya lalu ke luar dari kamarku tanpa berkata apa pun.

Kalau itu benar kasihan sekali Dina. Apa yang harus aku lakukan. Ck, waktu istirahatku jadi terganggu gara-gara Wira.

Dari kecil memang Wira temperamen, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan bertindak sejauh ini. Dina itu istrinya dan sedang hamil kenapa dia tega sekali.

“Nak, ini Kia cariin kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status