Beranda / Rumah Tangga / Wanita yang Kau Hinakan. Season 2. / Bab 28. Pelakor teriak pelakor.

Share

Bab 28. Pelakor teriak pelakor.

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-22 23:26:13

“Ada apa ini!?” teriak Mas Danu. Rahangnya mengeras giginya bergemeletuk. Dia pasti sangat marah.

Rumahnya dilempar pakai batu besar. Untung saja bukan kaca jendela yang dilempar.

“Dan, ini perempuan tiba-tiba datang ke rumah bawa parang mau nyabet Ibu. Dia nyariin Asih,” jelas ibu mertuaku beliau menghampiriku. Badannya gemetaran, ketakutan.

“Mana Asih! Perempuan gatal tidak punya malu!” Istri Mas Roni pun tidak kalah kuat berteriak. Matanya sembab seperti habis menangis. Dadanya naik turun benar-benar dalam keadaan sangat marah.

“Aku di sini, mau apa?” jawab Mbak Asih santai.

Tanpa aba-aba istri Mas Roni menyerang Mbak Asih.

“Ini mukamu boleh cantik, tapi otak dipakai!” pekik istri Mas Roni. Diolesinya wajah Mbak Asih menggunakan lumpur. Tadi memang habis turun hujan jadi tanah becek dan air menggenang.

Tak terima Mbak Asih pun membalas, tapi dia kalah . Badannya Mbak Asih terlalu ramping hingga memudahkan lawannya untuk membanting Mbak Asih.

Teriakan dan umpatan saling bersahutan.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 30. Mbak Asih bersedih.

    “Makan dulu ya, Sih. Kalau kamu enggak makan kasihan anak yang di perutmu.”“Makan? Anakku apa harus makan? Kalau enggak makan apa akan mati?” tanyanya. Mamah Atik mengangguk.Suap demi suap berhasil masuk ke perut Mbak Asih dengan telaten Mamah Atik menyuapinya.“Assalamualaikum, Dik, gimana Mbak Asih?” tanya Mas Danu rupanya dia sudah kembali dari Masjid.“Lagi makan disuapi Mamah.”“Dan, tolong Ibu. Bilangin itu Mbak kamu. Ibu capek Dan, Ibu malu.”Mas Danu berkali-kali membuang nafas. Kasihan suamiku. Pasti dia pusing dan bingung. Masalah demi masalah terus saja ada.“Asih, dengar ya, Nak. Kasihan ibumu. Sudahi berhubungan dengan Roni.” Mbak Asih menatap kami bergantian lalu terkekeh.“Tidak bisa Bulek. Aku sangat mencintai Mas Roni. Lihat aku pun sekarang sedang hamil anaknya bagaimana nanti kalau anakku lahir tidak ada ayahnya pasti dia sangat sedih,” jawab Mbak Asih seraya mengelus perutnya yang masih datar.“Kamu lebih sayang Roni dari pada ibumu ini, hah?!” sahut ibu.“Bu—kan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 31. Hargai orang yang bersama kita.

    Hargailah orang yang setia membersamaimu. Yang mencintaimu tanpa kata tapi. Dia bertahan bukan karena tidak ada godaan di luar sana, tapi karena kamu begitu berharga baginya. 🌸🌸🌸Perjalanan ke rumah mantan suami Maya memakan waktu cukup lama. Sebenarnya rumahnya tidak terlalu jauh, 2 jam dari desaku.Tadi pagi di rumah pun terjadi drama yang menguras emosi. Bagaimana tidak, Wira yang membuat kesalahan sendiri malah menyalahkan kami dan mengancam mau bunuh diri dengan cara masuk ke sumur ibu mertuaku. Itu terjadi setelah salat subuh.Bapak bilang terserah dia saja, kalau mau mati dan bunuh diri silakan. Meski sebenarnya aku tahu bapak pun was-was terlihat sekali dari sorot matanya.Lucunya Wira tak jadi menyeburkan diri ke sumur. Dia malah menangis meraung-raung. Pasti tetanggaku heran dua hari ini terjadi peristiwa yang sangat tidak lazim di rumahku. Grup RT juga sudah numpuk ribuan chat dan kebanyakan mengetag nomorku, tapi masih aku abaikan.Aku harus menyelesaikan masalah ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 32. Mendatangi rumah Maya.

    “Eh, ada tamu. Siapa, Mak?” tanya seseorang dari dalam.“Enggak tahu Emak, juga!”“Ya, suruh masuk dong, Mak. Mari Kak, Bang, Masuk,” ujarnya ramah. Kutaksir wanita ini adik atau kakaknya suami Maya.“Silakan duduk, maaf ya, seadanya. Namanya di kampung begini,” ujarnya lagi. Kami pun mengangguk ramah. Mamah Atik keluar dan kembali lagi membawa beberapa kantong sembako dan jajanan untuk mereka.“Ya Allah, Bu, kok repot-repot segala. Saya tinggal ke belakang dulu, ya?”Ibu mertua Maya diam saja, tapi terus saja mengawasi kami.“Mas Iwansyahnya ada, Bu?” tanya Mas Danu.“Enggak ada!” jawabnya ketus. Astaghfirullah ... sabar-sabar. Apa karena ini Maya pisahan. Mertuanya galak.“Kenapa lihat-lihat gitu!” tegurnya padaku. Aku langsung buang muka. Kaget dan takut. Kuremas tangan suamiku kuat-kuat hingga dia meringis menahan sakit.“Kalau boleh tahu, Mas Iwansyah ke mana dan pulang kapan ya, Bu?” tanya Mas Danu lagi.“Tidak tahu!” jawabnya lagi. Kali ini tangannya sibuk meracik kinangan. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 33. Ternyata.

    Pantas saja Maya diceraikan suaminya ternyata kelakuan dia begitu. Aku bisa menyimpulkan bahwa di sini Mayalah yang bersalah.Waktu itu Maya curhat pada Mas Danu, katanya suaminya temperamen dan juga pelit.Kalau punya istri model seperti Maya kurasa semua suami di dunia ini yang tadinya kalem bisa mendadak menjadi jahat dan semena-mena. Bagaimana tidak, Maya tidak pernah bersyukur dengan apa yang dimiliki dan diberi oleh suaminya.“Anak-anak Maya, ke mana?” tanyaku penasaran. Rumah ini begitu sepi katanya Maya punya dua anak yang masih kecil-kecil.“Ada, lagi sama Udonya di rumah belakang. Tadi kami sedang nyeruit begitu lihat mobil terparkir di halaman rumah, langsung pulang,” jelas Septi.“Oh, begitu. Apa Maya tidak diperbolehkan untuk membawa ke dua anaknya?” tanya Mas Danu.“Boleh, kami mempersilakan Kak Maya bawa anak-anaknya asal diurus yang benar. Di sini saja yang dikelilingi saudara dan neneknya Kak Maya tak segan memukul apa lagi kalau mereka tinggal hanya berdua dengan Kak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 34. Keluarga tidak ada yang tahu.

    "Lihat saja sendiri,” jawab mamah.“Apa yang terjadi dengan Maya? Apa ini Maya menantuku?”“Iya, Bu. Itulah sebabnya mengapa kami ke sini?” jawabku.“Ya Allah, Maya!” Mertua Maya menangis histeris sampai menjatuhkan dirinya ke lantai saat membaca berita yang sedang trending dua hari ini. Beliau memukul-mukul dadanya sendiri.Septi pun ikut menangis sampai sesunggukan, tangannya sibuk mengutak-atik HP.Aku bisa menilai bahwa mereka memang benar-benar sayang pada Maya, tapi kenapa Maya begitu tega.“Sabar, Bu. Mari duduk sini saya jelaskan.” Mamah Atik memapah mertua Maya untuk duduk di sebelahnya.“Mbak, aku tidak punya aplikasi Tik-Tok dan memang sudah seminggu ini saya tidak punya data internet jadi tidak bisa akses internet. Ini saya lagi minta isiin pulsa sama tetanggaku untuk telepon Abangku,” jelas Septi seraya berkali-kali mengelap air matanya.“Apa ibu siap mendengarkan apa yang akan saya ceritakan?” tanya Mamah Atik. Ibu mertua Maya mengangguk.“Jadi, berdasarkan yang ditulis

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 35. Terbongkar!

    “Mak, akan pukul muka tersangka itu, Sep. Kurang ajar sekali sudah melecehkan wanita. Memang dia lahir dari mana kalau bukan dari rahim seorang wanita.Berbuat semena-mena. Kejam, dan jahat pada orang,” ucap mertua Maya.“Iya, Mak, aku juga. Sembarangan jadi manusia. Hidup hanya sekali kok, jahat!”“Anak menantuku meski salah begitu Mak tetap sayang padanya karena dari rahimnyalah lahir ke dua cucu Mak yang nantinya menjadi penerus keturunan kami.”“Harusnya Maya beruntung sekali punya mertua sebaik dan sesayang ini padanya,” sahutku.“Entahlah, Mbak Ita, mungkin mata hati menantu Mak itu sedang dibutakan oleh indahnya dunia. Menilai orang lain jauh lebih indah hidupnya dari pada dia.”“Istilah kerennya rumput tetangga terlihat lebih hijau, padahal kita belum tahu dalamnya seperti apa. Banyak ularnyakah? Atau bahkan rumput palsu makanya hijau seger tak cacat sama sekali,” imbuh Mamah Atik.“Salah, saya juga, Bu. Jadi mertua tidak pandai menasihati menantu.”“Di mana-mana orang tua itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 36. Tak bisa berkata-kata lagi.

    “Aku kurang paham kalau untuk itu, Sep. Aku jarang ke toko, paling ke sana kalau anter makanan aja,” jawabku jujur.“Aku salah enggak sih, buka aib Kak Maya?” gumam Septi lirih.“Tadi kamu bilang apa Mbak Ita, Maya zalim bagaimana?” tanya mertua Maya.“Em ... itu zholim pada dirinya sendiri maksudnya ....”Akhirnya kuceritakan malam itu saat kupergoki Maya menggunakan terong untuk berbuat tak senonoh.Mendengar ceritaku baik Septi ataupun ibunya berkali-kali istighfar.“Masa Kak Maya begitu sih, Mbak?” ujar Septi, pasti dia tak percaya.“Aku saja kaget kok, Sep. Kalau aku tidak melihatnya sendiri dan memergokinya mana mungkin aku menceritakan ini padamu dan ibumu,” jawabku.“Ternyata selain tidak puas dengan nafkah lahir dia pun tidak puas dengan nafkah batin yang selama ini diberikan anakku. Apa anakku seburuk itu sampai Maya berbuat senonoh tak masuk akal begitu. Ya Allah, Maya ....” rintih ibu mertua Maya. Melihatnya sedari tadi mengelap air mata aku tidak tega. Mertua sebaik ini m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 37. Surat cinta siapa?

    Kata orang jatuh cinta itu biasa yang luar biasa adalah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Yuk, cintai pasangan hidup kita dengan tulus tanpa kata tapi! 💕🌸🌸🌸“Berdiri, Nak.” Ibu dan anak itu saling berpelukan cukup lama. Banyak kamera mengabadikan momen itu. Para wartawan.“Jaga Emak baik-baik ya, Dik, dan ke dua anak Abang. Maafkan abangmu ini yang telah membuat semuanya jadi berantakan. Abang khilaf,” ucap Mas Iwan.“Iya, Bang. Aku janji bakal jaga anak-anak Abang dan juga Emak.” Kakak beradik itu pun berpelukan cukup lama.Hatiku kenapa sakit melihat pemandangan ini.Amarah memang bisa mengubah segalanya ibarat api yang bisa membakar hutan rimbun nan hijau.Mas Iwan dikenakan sangsi pasal 360 KUHP di penjara maksimal 9 tahun, tapi katanya nanti akan ada sidang dan Mas Iwan diberi kesempatan untuk membela dirinya sendiri menunggu korban pulih yang tak lain adalah istrinya Mas Iwan sendiri.Kurang lebih itu yang aku dengar dari pihak kepolisian. Kasihan sekali Mas Iw

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 164. Mulut comberan.

    “Wak, aku, bukan tipe orang yang suka melupakan jasa orang lain. Ya, terserah awak saja mau percaya atau tidak. Yng jelas aku tidak ada uutang dengan Novi," jawabku kesal lalu ikut mengantri untuk belanja.“Nih, Wak, dimakan! Biar itu mulut nggak pedes kayak cabe setan!" sahut Ibuku lalu memasukkan segenggam cabe caplak jawa yang kata orang cabe setan ke mulut Wak Jum yang sedang menganga karena menertawakanku.“Apa-apaan sih, kamu, Wak, jelek-jelekin menantuku! Bibirmu itu lama-lama nanti double dan dosamu menumpuk. Ingat, dosa woi! Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Menantuku itu orang baik tidak mungkin dia berhutang kepada orang lain," bela ibu mertuaku.“Iya, betul tuh masih aja ada yang percaya sama mulutnya Novi. Dia itu kan, ember dan juga mulut comberan. PAgi-pagi sudah bikin orang ribut saja!" sahut Mbak Fitri yang ternyata dia ada di sini belanja sayuran juga.“Sudah jangan ribut perkara uutang orang lain nggak baik. Dasar itu aja mulutnya comberan mau ikut campur aja u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 163. Dicela.

    “Assalamualaikum permisi! Assalamualaikum permisi! berkali-kali kuulangi panggilan dan menggedor pintu Novi, tetapi tetap juga tidak dibukakan olehnya. Benar-benar memang dia sudah keterlaluan! Oke baiklah Novi aku akan pakai caramu!Dia benar-benar sudah tidak menghormati aku sebagai tetangga dan tidak menganggapku teman lagi. Padahal tadi pagi subuh-subuh dia memohon-mohon padaku untuk meminjamkan uang padanya. Lalu dia menyindirku lewat status WA. Aku datangi dia tidak berani nongol! Maunya apa? Kenapa dia bersikap seperti itu padaku? Padahal aku merasa tidak pernah punya salah pada dia.Bukankah seharusnya jika sudah mengenalku dari kecil, menganggapku teman, dan sekarang kami bertetanggaan, sikapnya harusnya lebih baik padaku bahkan menganggapku lebih dari saudara. Seperti aku menganggapnya begitu. Dasar saja Novi ternyata sifatnya sejak dulu tidak pernah berubah.Aku telusuri jalanan di depan rumahku dengan perasaan dongkol dan kesal. Astagfirullah pagi-pagi aku tidak boleh beg

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 162. Putar balik fakta.

    Astaghfirullahaladzim ... kubaca status WA-nya Novi.“Pagi-pagi buta sudah ada orang datang ke rumah pinjam uang. Kelihatannya sih, kaya raya, rumahnya gede, bagus, ke mana-mana naiknya mobil ternyata pagi-pagi sudah pinjam uang. Yaa, elah, berarti dia lebih miskin dari aku, dong!”Aku geram sekali membaca status WA-nya Novi. Kenapa dia memutarbalikkan fakta seperti itu? Ini orang pagi-pagi sudah membuat kepalaku mendidih.Apa iya, aku harus mengikuti saran Mbak Fitri untuk melabrak dia, tapi meskipun Novi nulis status WA begitu itu, tapi tidak ada orang yang percaya dengan status dia buktinya Mbak Fitri malah marah-marah pada dia. Kalau meladeni Novi tidak akan pernah habisnya dan itu sangat buang-buang waktuku.Hidupku bukan hanya untuk mengurusi urusan orang lain. Lebih dari itu, tapi kalau dia tidak dikasih pelajaran dia bakalan selamanya menginjak-nginjak harga diriku. Salah apa aku ini pada Novi? Perasaan aku sudah selalu berbuat baik padanya, tapi masih saja dia menjelek-jelek

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 161. Kurang kerjaan.

    “Mas, sepertinya dia ini manusia benar-benar tidak punya pekerjaan. Bayangkan saja dia meneror kita setiap hari, setiap waktu dengan kata-kata serupa, tapi dia tidak berani menunjukkan actionnya selain mengirimi kita makhluk-makhluk halus begitu ya, enggak sih, Mas?” ucapku kepada Mas Danu.“Iya, betul, Dik, itulah kenapa Mas, selalu berpesan padamu dan juga yang lainnya agar selalu hati-hati karena lawan kita tidak kasat mata. Jika manusia di depan kita hendak mencelakai, kita, bisa melawannya, tapi kalau makhluk halus begitu kita tidak melihat bagaimana kita akan melawan mereka selain dengan doa dan kehati-hatian kita. Kamu paham kan, maksudku?” ujar Mas Danu.“Iya, Mas, aku paham, maka dari itu aku pun selalu mewanti-wanti Ibu, Mama, Ibumu, untuk selalu waspada. Apalagi Mbak Asih kan, sekarang dia sudah bertaubat memperbaiki diri, menutup, aurat, banyak-banyak mendekatkan diri pada Allah. Intinya yang pasti sudah tidak ada lagi media yang bisa digunakan untuk menteror kita dengan m

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 160. Minta kerjaan.

    "Ada, Nov. Alhamdulillah ini aku kasih jangka waktu sampai suamimu gajian, ya? Oh, ya suamimu gajiannya tanggal berapa, Nov?” tanyaku seraya memberikan uang yang aku pegang kepada Novi.“Gajiannya akhir bulan, Ita, ini kan masih tanggal 5 masih lama. Ya, makanya aku harus hemat uang satu juta ini sampai tanggal 25 nanti, ya, sudah terima kasih ya, Ta, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti akan aku bayar,” ucap Novi senang.“Iya, Nov, santai aja pakai aja dulu pokoknya begitu suamimu gajian, kamu langsung aja datang ke rumah. Aku tidak mau menagih padamu, Nov, selain tidak enak aku juga menjaga privasimu takutnya pas aku lagi nagih, eh, ada tetangga kita atau yang lain atau ada teman kamu, jadi kan, mereka tahu kalau kamu punya utang. Jadi, aku minta tolong kamu cukup tahu diri aja ya, Nov. Kalau sudah gajian langsung ke rumah,” kataku to the point. Orang seperti Novi memang harus ditegasin. Kalau tidak dia akan menganggap remeh.“Oh, jelaslah itu. Kamu enggak usah khawatir. Ya, kalau

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 159. Utang.

    Paginya saat aku baru saja membuka pintu rumah tepatnya setelah salat subuh tiba-tiba Novi datang ke tergopoh-gopoh menghampiriku.Tumben sekali dia datang sepagi ini.“Ita! Boleh aku minta tolong padamu sekali ini saja,” tanya Novi. Aku mengangguk meskipun sedikit ragu.“Ada apa, ya, Nov? Tumben sekali kamu subuh-subuh datang ke sini,” jawabku balik bertanya.“Itu, Suamiku belum ngambil uang di ATM dan kebetulan uangku juga habis. Hari ini susu anakku habis ini dia lagi nangis karena minta susu enggak aku buatin ditambah lagi listriku tokennya sudah bunyi. Kasih aku pinjam uang satu juta saja Ita, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti langsung aku ganti,” jawab Novi.“Oh, mau pinjam uang Nov? Pagi-pagi begini memang ada minimarket buka,” tanyaku lagi.“Ya, enggak, ada sih, Ta, tapi kan, setelah ini aku mau langsung ke minimarket mau beli susu sekalian mau beli token listrik. Kamu tahu kan, Ta, rumahku itu besar pemakainya banyak jadi boros sekali listriknya,” jawab Novi.“Kalau gitu

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 158. Siapa Novi sebenarnya?

    “Barusan ada kok. Cepat sekali mereka pergi. Kenapa kalau pulang tidak pamitan? Dasar manusia hutan tidak punya etika!” gerutu Mbak Wulan.“Sebentar, ya, aku lihat ke depan, barangkali dia ngobrol dengan Mas Danu dan yang lainnya," kataku seraya menghampiri suamiku yang sedang duduk di depan.Loh, kok tidak ada juga, ke mana, ya? Di sana hanya ada suaminya yang ikut ngobrol dengan Mas Danu. Apa Novi pulang mengantarkan anak-anak, ya?“Ti—dak kok, Nyah, semuanya aman terkendali, Nyonya di sana baik-baik, ya, pokoknya nanti pas pulang ke sini semuanya sudah beres dan nyonya pasti terkejut sama rumah barunya.” Aku mendengar suara Novi di teras, aku tengok rupanya dia sedang menerima telepon. Pantas saja aku cari ke mana-mana tidak ada. “Oh, yang taman depan rumah tenang saja, Nyah, itu juga sedang dikerjain sama suamiku. Pokoknya beres terkendali. Nyonya di sana jaga kesehatan, baik-baik pokoknya. Aku di sini akan menjaga amanah Nyonya,” ucap Novi lagi.Aku sedikit terkejut dengar ob

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 157. Bikin geregetan.

    Kata Rasulullah saudara yang terdekat dengan kita adalah tetangga kita. Itu artinya kita harus bersikap baik kepada tetangga kita agar berikatan simbiosis mutualisme, saling membutuhkan satu sama lain, saling tolong menolong satu sama lain, tidak mungkin kan kita mati dikubur sendiri? Tidak mungkin juga kita dalam keadaan sakit pergi ke rumah sakit sendiri itu sebabnya kita diwajibkan selalu berbuat baik kepada orang lain terutama tetangga kita.Kalau kasusnya seperti Novi ini aku bisa apa? Dibaikin seenaknya sendiri, tidak dibaikin juga seenaknya sendiri, jadi serba salah.Jadi satu-satunya jalan yang bisa aku lakukan adalah jika dia tanya aku jawab, jika tidak, ya, sudah diam saja yang penting jika, Novi memiliki kesusahan aku harus pasang badan untuk menolong walaupun dia sangat menyebalkan, tapi Novi tetangga dekatku dan juga temanku dari kecil.Aku mengamati Novi sejak tadi terus saja berbicara mengeluarkan unek-uneknya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain.Salahku

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 156. Lidah tak bertulang.

    “Nov, langit itu tidak perlu memberitahukan bahwa dirinya tinggi karena tanpa diberitahu semua orang pun sudah tahu. Begitu juga dengan kehidupan kita, tak perlu lagi kita memberitahu kebahagiaan kita, harta-harta kita, kalau memang itu ada pasti nampak, kalau memang itu benar semua orang akan tahu dengan sendirinya, Nov.” Nasihatku kepadanya.“Alah kamu itu, Ta, sok, bijak! Padahal aslinya kamu juga kepo kan, sama kehidupanku? Kamu, kan, dari kecil dulu memang sudah terbiasa di bawahku, jadi ketika kamu hidup kaya, kamu terus mengepoin aku karena merasa tersaingi, ya, kan? Jujur aja, Ta. Enggak apa-apa kok, kita kan memang sudah teman sejak kecil jadi aku tahu betul loh, gimana sifat kamu," jawab Novi lagi.“Ita, ngepoin hidup kamu? Noh, kalau menurutku sih, kebalikannya. Kamu yang selalu mengepoin hidupnya Ita, kalau Ita mah udah mode kalem, mode tidak pernah memamerkan hartanya, dan juga mode dermawan sedangkan kamu kebalikannya," sahut Wulan kesal.“Iya, deh iya, Nov, memang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status