Beranda / Rumah Tangga / Wanita yang Kau Hinakan. Season 2. / Bab 27. Kedatangan Mas Roni dan istrinya.

Share

Bab 27. Kedatangan Mas Roni dan istrinya.

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 23:57:30

Astaghfirullah ... Mbak Ning harusnya enggak boleh begitu, walau bagaimana pun Wira kan, adiknya dan tadi juga dia mati-matian membelanya.

“Jadi, habis perang, ya? Pada diem-dieman gitu?” celetuk Mbak Asih.

“Ssstt ... kita ke dapur aja yuk, ambil buah,” ajakku, Mbak Asih melenggang duluan ke dapur.

Syukurlah. Bukannya apa, Mbak Asih ini kan, masih setengah waras dan setengah tidak waras jadi aku takut nanti dia cerita ke mana-mana kasihan Mas Danu harus menanggung malu karena ulah keluargaku.

Dari dapur aku bisa lihat Wira. Dia menyandarkan tubuhnya ke tembok. Sebenarnya aku tak tega dan juga kasihan. Adik kecilku yang dulu selalu kugendong ke mana-mana kini sedang salah jalan.

Kali ini aku harus tega, kalau tidak nanti Wira tidak akan pernah berubah. Biar dia bersikap dewasa dan mampu memecahkan masalahnya sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Maafkan aku Wira semoga setelah ini kamu bisa berubah.

“Ta, ini bagi dua ya, kebanyakan kalau kubawa pulang semua,” tawaran Mbak Asi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 28. Pelakor teriak pelakor.

    “Ada apa ini!?” teriak Mas Danu. Rahangnya mengeras giginya bergemeletuk. Dia pasti sangat marah.Rumahnya dilempar pakai batu besar. Untung saja bukan kaca jendela yang dilempar.“Dan, ini perempuan tiba-tiba datang ke rumah bawa parang mau nyabet Ibu. Dia nyariin Asih,” jelas ibu mertuaku beliau menghampiriku. Badannya gemetaran, ketakutan.“Mana Asih! Perempuan gatal tidak punya malu!” Istri Mas Roni pun tidak kalah kuat berteriak. Matanya sembab seperti habis menangis. Dadanya naik turun benar-benar dalam keadaan sangat marah.“Aku di sini, mau apa?” jawab Mbak Asih santai.Tanpa aba-aba istri Mas Roni menyerang Mbak Asih.“Ini mukamu boleh cantik, tapi otak dipakai!” pekik istri Mas Roni. Diolesinya wajah Mbak Asih menggunakan lumpur. Tadi memang habis turun hujan jadi tanah becek dan air menggenang.Tak terima Mbak Asih pun membalas, tapi dia kalah . Badannya Mbak Asih terlalu ramping hingga memudahkan lawannya untuk membanting Mbak Asih.Teriakan dan umpatan saling bersahutan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 30. Mbak Asih bersedih.

    “Makan dulu ya, Sih. Kalau kamu enggak makan kasihan anak yang di perutmu.”“Makan? Anakku apa harus makan? Kalau enggak makan apa akan mati?” tanyanya. Mamah Atik mengangguk.Suap demi suap berhasil masuk ke perut Mbak Asih dengan telaten Mamah Atik menyuapinya.“Assalamualaikum, Dik, gimana Mbak Asih?” tanya Mas Danu rupanya dia sudah kembali dari Masjid.“Lagi makan disuapi Mamah.”“Dan, tolong Ibu. Bilangin itu Mbak kamu. Ibu capek Dan, Ibu malu.”Mas Danu berkali-kali membuang nafas. Kasihan suamiku. Pasti dia pusing dan bingung. Masalah demi masalah terus saja ada.“Asih, dengar ya, Nak. Kasihan ibumu. Sudahi berhubungan dengan Roni.” Mbak Asih menatap kami bergantian lalu terkekeh.“Tidak bisa Bulek. Aku sangat mencintai Mas Roni. Lihat aku pun sekarang sedang hamil anaknya bagaimana nanti kalau anakku lahir tidak ada ayahnya pasti dia sangat sedih,” jawab Mbak Asih seraya mengelus perutnya yang masih datar.“Kamu lebih sayang Roni dari pada ibumu ini, hah?!” sahut ibu.“Bu—kan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 31. Hargai orang yang bersama kita.

    Hargailah orang yang setia membersamaimu. Yang mencintaimu tanpa kata tapi. Dia bertahan bukan karena tidak ada godaan di luar sana, tapi karena kamu begitu berharga baginya. 🌸🌸🌸Perjalanan ke rumah mantan suami Maya memakan waktu cukup lama. Sebenarnya rumahnya tidak terlalu jauh, 2 jam dari desaku.Tadi pagi di rumah pun terjadi drama yang menguras emosi. Bagaimana tidak, Wira yang membuat kesalahan sendiri malah menyalahkan kami dan mengancam mau bunuh diri dengan cara masuk ke sumur ibu mertuaku. Itu terjadi setelah salat subuh.Bapak bilang terserah dia saja, kalau mau mati dan bunuh diri silakan. Meski sebenarnya aku tahu bapak pun was-was terlihat sekali dari sorot matanya.Lucunya Wira tak jadi menyeburkan diri ke sumur. Dia malah menangis meraung-raung. Pasti tetanggaku heran dua hari ini terjadi peristiwa yang sangat tidak lazim di rumahku. Grup RT juga sudah numpuk ribuan chat dan kebanyakan mengetag nomorku, tapi masih aku abaikan.Aku harus menyelesaikan masalah ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 32. Mendatangi rumah Maya.

    “Eh, ada tamu. Siapa, Mak?” tanya seseorang dari dalam.“Enggak tahu Emak, juga!”“Ya, suruh masuk dong, Mak. Mari Kak, Bang, Masuk,” ujarnya ramah. Kutaksir wanita ini adik atau kakaknya suami Maya.“Silakan duduk, maaf ya, seadanya. Namanya di kampung begini,” ujarnya lagi. Kami pun mengangguk ramah. Mamah Atik keluar dan kembali lagi membawa beberapa kantong sembako dan jajanan untuk mereka.“Ya Allah, Bu, kok repot-repot segala. Saya tinggal ke belakang dulu, ya?”Ibu mertua Maya diam saja, tapi terus saja mengawasi kami.“Mas Iwansyahnya ada, Bu?” tanya Mas Danu.“Enggak ada!” jawabnya ketus. Astaghfirullah ... sabar-sabar. Apa karena ini Maya pisahan. Mertuanya galak.“Kenapa lihat-lihat gitu!” tegurnya padaku. Aku langsung buang muka. Kaget dan takut. Kuremas tangan suamiku kuat-kuat hingga dia meringis menahan sakit.“Kalau boleh tahu, Mas Iwansyah ke mana dan pulang kapan ya, Bu?” tanya Mas Danu lagi.“Tidak tahu!” jawabnya lagi. Kali ini tangannya sibuk meracik kinangan. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 33. Ternyata.

    Pantas saja Maya diceraikan suaminya ternyata kelakuan dia begitu. Aku bisa menyimpulkan bahwa di sini Mayalah yang bersalah.Waktu itu Maya curhat pada Mas Danu, katanya suaminya temperamen dan juga pelit.Kalau punya istri model seperti Maya kurasa semua suami di dunia ini yang tadinya kalem bisa mendadak menjadi jahat dan semena-mena. Bagaimana tidak, Maya tidak pernah bersyukur dengan apa yang dimiliki dan diberi oleh suaminya.“Anak-anak Maya, ke mana?” tanyaku penasaran. Rumah ini begitu sepi katanya Maya punya dua anak yang masih kecil-kecil.“Ada, lagi sama Udonya di rumah belakang. Tadi kami sedang nyeruit begitu lihat mobil terparkir di halaman rumah, langsung pulang,” jelas Septi.“Oh, begitu. Apa Maya tidak diperbolehkan untuk membawa ke dua anaknya?” tanya Mas Danu.“Boleh, kami mempersilakan Kak Maya bawa anak-anaknya asal diurus yang benar. Di sini saja yang dikelilingi saudara dan neneknya Kak Maya tak segan memukul apa lagi kalau mereka tinggal hanya berdua dengan Kak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 34. Keluarga tidak ada yang tahu.

    "Lihat saja sendiri,” jawab mamah.“Apa yang terjadi dengan Maya? Apa ini Maya menantuku?”“Iya, Bu. Itulah sebabnya mengapa kami ke sini?” jawabku.“Ya Allah, Maya!” Mertua Maya menangis histeris sampai menjatuhkan dirinya ke lantai saat membaca berita yang sedang trending dua hari ini. Beliau memukul-mukul dadanya sendiri.Septi pun ikut menangis sampai sesunggukan, tangannya sibuk mengutak-atik HP.Aku bisa menilai bahwa mereka memang benar-benar sayang pada Maya, tapi kenapa Maya begitu tega.“Sabar, Bu. Mari duduk sini saya jelaskan.” Mamah Atik memapah mertua Maya untuk duduk di sebelahnya.“Mbak, aku tidak punya aplikasi Tik-Tok dan memang sudah seminggu ini saya tidak punya data internet jadi tidak bisa akses internet. Ini saya lagi minta isiin pulsa sama tetanggaku untuk telepon Abangku,” jelas Septi seraya berkali-kali mengelap air matanya.“Apa ibu siap mendengarkan apa yang akan saya ceritakan?” tanya Mamah Atik. Ibu mertua Maya mengangguk.“Jadi, berdasarkan yang ditulis

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 35. Terbongkar!

    “Mak, akan pukul muka tersangka itu, Sep. Kurang ajar sekali sudah melecehkan wanita. Memang dia lahir dari mana kalau bukan dari rahim seorang wanita.Berbuat semena-mena. Kejam, dan jahat pada orang,” ucap mertua Maya.“Iya, Mak, aku juga. Sembarangan jadi manusia. Hidup hanya sekali kok, jahat!”“Anak menantuku meski salah begitu Mak tetap sayang padanya karena dari rahimnyalah lahir ke dua cucu Mak yang nantinya menjadi penerus keturunan kami.”“Harusnya Maya beruntung sekali punya mertua sebaik dan sesayang ini padanya,” sahutku.“Entahlah, Mbak Ita, mungkin mata hati menantu Mak itu sedang dibutakan oleh indahnya dunia. Menilai orang lain jauh lebih indah hidupnya dari pada dia.”“Istilah kerennya rumput tetangga terlihat lebih hijau, padahal kita belum tahu dalamnya seperti apa. Banyak ularnyakah? Atau bahkan rumput palsu makanya hijau seger tak cacat sama sekali,” imbuh Mamah Atik.“Salah, saya juga, Bu. Jadi mertua tidak pandai menasihati menantu.”“Di mana-mana orang tua itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 36. Tak bisa berkata-kata lagi.

    “Aku kurang paham kalau untuk itu, Sep. Aku jarang ke toko, paling ke sana kalau anter makanan aja,” jawabku jujur.“Aku salah enggak sih, buka aib Kak Maya?” gumam Septi lirih.“Tadi kamu bilang apa Mbak Ita, Maya zalim bagaimana?” tanya mertua Maya.“Em ... itu zholim pada dirinya sendiri maksudnya ....”Akhirnya kuceritakan malam itu saat kupergoki Maya menggunakan terong untuk berbuat tak senonoh.Mendengar ceritaku baik Septi ataupun ibunya berkali-kali istighfar.“Masa Kak Maya begitu sih, Mbak?” ujar Septi, pasti dia tak percaya.“Aku saja kaget kok, Sep. Kalau aku tidak melihatnya sendiri dan memergokinya mana mungkin aku menceritakan ini padamu dan ibumu,” jawabku.“Ternyata selain tidak puas dengan nafkah lahir dia pun tidak puas dengan nafkah batin yang selama ini diberikan anakku. Apa anakku seburuk itu sampai Maya berbuat senonoh tak masuk akal begitu. Ya Allah, Maya ....” rintih ibu mertua Maya. Melihatnya sedari tadi mengelap air mata aku tidak tega. Mertua sebaik ini m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 168. Siapa?

    [Aku tidak peduli, pokoknya cepat kembalikan uangku! Aku sudah benar-benar marah padamu, aku sudah tidak percaya lagi padamu. Terserah kamu masih mau berteman denganku atau tidak karena itu sama sekali tidak membuatku rugi.][Iyalah baik, aku ke sana, tunggu!]Dengan senang hati aku menunggu kedatangan Novi, semoga saja kali ini dia tidak berbohong dan tidak banyak alasan. Kalau sampai dia tidak datang ke sini maka aku yang akan datang menghampiri ke rumahnya. Dia yang memulai, dia pun yang harus mengakhiri.Brak! tiba-tiba saja kacaku kembali dilempar oleh seseorang dengan batu yang sangat besar, kami yang sedang asyik bersantai di ruang TV pun bergegas lari ke depan.Tidak ada siapa-siapa hanya ada batu bata besar dengan bungkusan plastik hitam. Bapak lari ke jalan dan celingak-celinguk mencari apakah ada orang yang patut dicurigai.“Mbak Asih dari mana?" tanyaku pada Mbak Asih. Dia sepertinya dari minimarket karena menenteng plastik berlogo minimarket terkenal dengan segala isinya

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 167. Tak terima.

    Setelah selesai sarapan aku segera beres-beres rumah. Hari ini rencananya akan berbelanja untuk acara esok yang akan kami adakan 5 hari lagi.Ting!WA dari Novi.[Ita maksudmu apa nulis status begitu, kamu menyindirku?Kamu tidak ikhlas menolongku. Oke, aku, kembalikan uang kamu, tapi tolong dong, kamu nggak usah bikin status-status begitu! Kamu merendahkan sekali. Jadi manusia baru kaya begitu saja sudah sombong.][Sepertinya kamu harus berkaca pakai kaca yang besar, kalau tidak ada datanglah ke rumahku sini. Berkaca di sini kamu kan, yang memulainya duluan, Nov! Kamu update status menyinggung aku bahwa aku ini berutang padamu subuh-subuh padahal kan, kamu yang hutang sama aku, jadi manusia itu jangan suka memutarbalikkan fakta. Ingat dosa, ingat mati, memangnya aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku? Banyak orang yang laporan padaku.] balasku berapi-api, kalau dia benar-benar mengajak perang maka aku akan ladeni.[Eh, fitnah itu, siapa yang bilang begitu. Aku tidak ada u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 166. Nasihat.

    “Iya, Mah, Bu. Terima kasih sudah mengingatkan aku, tapi aku sudah kadung bikin status unek-unek di story WA.”“Ya, sudah tidak apa-apa biar kamu merasa puas kali ini Ibu maklum, tapi lain kali jangan kamu ulangi lagi, ya, Nak? Ibu tidak mau loh anak Ibu yang Ibu banggakan ini terpengaruh oleh lingkungan yang kotor.”“Astaghfirullahaladzim ... Iya, Bu, insya Allah aku tidak akan mengulangi lagi. Terima kasih Mama dan Ibu sudah selalu mmenasihatiku.”“Iya, kan, ini memang sudah tugas orang tua untuk selalu mengingatkan anaknya jika anaknya tersesat di jalan yang salah. Sudah kamu makan saja dulu. Lupakan masalahmu kalau kamu makan sambil mengingat-ingat kejadian yang bikin kamu emosi tidak akan pernah jadi daging makanan yang kamu telan itu,” jawab mamah Atik.“Iya, Mah. Terima kasih, ya, sudah masakin nasi goreng yang super enak ini kalau kita buka restoran dan ada menu nasi gorengnya, Mama wajib yang masak, rasanya enak banget. Pasti laris dan keuntungannya juga banyak,” pujiku pada

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 165. Balasan SW.

    [Dasar manusia tidak tahu diri, tidak bersyukur tidak tahu diuntung, sudah dibantu malah memutar balikan fakta. Semoga saja kamu tidak bertemu dengan orang yang sifatnya sama denganmu. Pagi-pagi datang memohon-mohon meminjam uang setelah dapat bukanya mengucapkan terima kasih malah mengatakan yang tidak-tidak tentang aku.]Kutulis status di WA-ku panjang lebar agar semua orang-orang yang ada di sini, tetangga-tetanggaku bisa membacanya. Aku sudah benar-benar gerah dengan sikap Novi Yang keterlaluan padaku.Kutinggalkan ponselku di atas nakas lalu membantu Mama Atik dan ibuku untuk masak. Sebentar lagi pasti Mas Danu akan pulang.“Kamu kenapa, Ta, kok senyum-senyum begitu?” tanya ibu penuh selidik.“Tidak apa-apa, Bu, hanya ingat kejadian lucu tadi di warung,” jawabku.“Kejadian apa itu? Ibu, jadi kepo, nih! Duh bahasanya sudah kayak Si Nopi saja kepo,” ujar ibu.“Jadi ceritanya, Bu, tadi pagi subuh-subuh Novi itu datang ke sini pinjam uang sama aku satu juta katanya uangnya untuk be

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 164. Mulut comberan.

    “Wak, aku, bukan tipe orang yang suka melupakan jasa orang lain. Ya, terserah awak saja mau percaya atau tidak. Yng jelas aku tidak ada uutang dengan Novi," jawabku kesal lalu ikut mengantri untuk belanja.“Nih, Wak, dimakan! Biar itu mulut nggak pedes kayak cabe setan!" sahut Ibuku lalu memasukkan segenggam cabe caplak jawa yang kata orang cabe setan ke mulut Wak Jum yang sedang menganga karena menertawakanku.“Apa-apaan sih, kamu, Wak, jelek-jelekin menantuku! Bibirmu itu lama-lama nanti double dan dosamu menumpuk. Ingat, dosa woi! Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Menantuku itu orang baik tidak mungkin dia berhutang kepada orang lain," bela ibu mertuaku.“Iya, betul tuh masih aja ada yang percaya sama mulutnya Novi. Dia itu kan, ember dan juga mulut comberan. PAgi-pagi sudah bikin orang ribut saja!" sahut Mbak Fitri yang ternyata dia ada di sini belanja sayuran juga.“Sudah jangan ribut perkara uutang orang lain nggak baik. Dasar itu aja mulutnya comberan mau ikut campur aja u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 163. Dicela.

    “Assalamualaikum permisi! Assalamualaikum permisi! berkali-kali kuulangi panggilan dan menggedor pintu Novi, tetapi tetap juga tidak dibukakan olehnya. Benar-benar memang dia sudah keterlaluan! Oke baiklah Novi aku akan pakai caramu!Dia benar-benar sudah tidak menghormati aku sebagai tetangga dan tidak menganggapku teman lagi. Padahal tadi pagi subuh-subuh dia memohon-mohon padaku untuk meminjamkan uang padanya. Lalu dia menyindirku lewat status WA. Aku datangi dia tidak berani nongol! Maunya apa? Kenapa dia bersikap seperti itu padaku? Padahal aku merasa tidak pernah punya salah pada dia.Bukankah seharusnya jika sudah mengenalku dari kecil, menganggapku teman, dan sekarang kami bertetanggaan, sikapnya harusnya lebih baik padaku bahkan menganggapku lebih dari saudara. Seperti aku menganggapnya begitu. Dasar saja Novi ternyata sifatnya sejak dulu tidak pernah berubah.Aku telusuri jalanan di depan rumahku dengan perasaan dongkol dan kesal. Astagfirullah pagi-pagi aku tidak boleh beg

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 162. Putar balik fakta.

    Astaghfirullahaladzim ... kubaca status WA-nya Novi.“Pagi-pagi buta sudah ada orang datang ke rumah pinjam uang. Kelihatannya sih, kaya raya, rumahnya gede, bagus, ke mana-mana naiknya mobil ternyata pagi-pagi sudah pinjam uang. Yaa, elah, berarti dia lebih miskin dari aku, dong!”Aku geram sekali membaca status WA-nya Novi. Kenapa dia memutarbalikkan fakta seperti itu? Ini orang pagi-pagi sudah membuat kepalaku mendidih.Apa iya, aku harus mengikuti saran Mbak Fitri untuk melabrak dia, tapi meskipun Novi nulis status WA begitu itu, tapi tidak ada orang yang percaya dengan status dia buktinya Mbak Fitri malah marah-marah pada dia. Kalau meladeni Novi tidak akan pernah habisnya dan itu sangat buang-buang waktuku.Hidupku bukan hanya untuk mengurusi urusan orang lain. Lebih dari itu, tapi kalau dia tidak dikasih pelajaran dia bakalan selamanya menginjak-nginjak harga diriku. Salah apa aku ini pada Novi? Perasaan aku sudah selalu berbuat baik padanya, tapi masih saja dia menjelek-jelek

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 161. Kurang kerjaan.

    “Mas, sepertinya dia ini manusia benar-benar tidak punya pekerjaan. Bayangkan saja dia meneror kita setiap hari, setiap waktu dengan kata-kata serupa, tapi dia tidak berani menunjukkan actionnya selain mengirimi kita makhluk-makhluk halus begitu ya, enggak sih, Mas?” ucapku kepada Mas Danu.“Iya, betul, Dik, itulah kenapa Mas, selalu berpesan padamu dan juga yang lainnya agar selalu hati-hati karena lawan kita tidak kasat mata. Jika manusia di depan kita hendak mencelakai, kita, bisa melawannya, tapi kalau makhluk halus begitu kita tidak melihat bagaimana kita akan melawan mereka selain dengan doa dan kehati-hatian kita. Kamu paham kan, maksudku?” ujar Mas Danu.“Iya, Mas, aku paham, maka dari itu aku pun selalu mewanti-wanti Ibu, Mama, Ibumu, untuk selalu waspada. Apalagi Mbak Asih kan, sekarang dia sudah bertaubat memperbaiki diri, menutup, aurat, banyak-banyak mendekatkan diri pada Allah. Intinya yang pasti sudah tidak ada lagi media yang bisa digunakan untuk menteror kita dengan m

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 160. Minta kerjaan.

    "Ada, Nov. Alhamdulillah ini aku kasih jangka waktu sampai suamimu gajian, ya? Oh, ya suamimu gajiannya tanggal berapa, Nov?” tanyaku seraya memberikan uang yang aku pegang kepada Novi.“Gajiannya akhir bulan, Ita, ini kan masih tanggal 5 masih lama. Ya, makanya aku harus hemat uang satu juta ini sampai tanggal 25 nanti, ya, sudah terima kasih ya, Ta, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti akan aku bayar,” ucap Novi senang.“Iya, Nov, santai aja pakai aja dulu pokoknya begitu suamimu gajian, kamu langsung aja datang ke rumah. Aku tidak mau menagih padamu, Nov, selain tidak enak aku juga menjaga privasimu takutnya pas aku lagi nagih, eh, ada tetangga kita atau yang lain atau ada teman kamu, jadi kan, mereka tahu kalau kamu punya utang. Jadi, aku minta tolong kamu cukup tahu diri aja ya, Nov. Kalau sudah gajian langsung ke rumah,” kataku to the point. Orang seperti Novi memang harus ditegasin. Kalau tidak dia akan menganggap remeh.“Oh, jelaslah itu. Kamu enggak usah khawatir. Ya, kalau

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status