Share

Jambak-Jambakan

Author: Zizara Geoveldy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bian kembali masuk ke ballroom untuk menemui Gladys. Sementara Tatiana berjalan mengikuti di belakangnya. Tatiana ingin membuktikan sendiri apa Bian sanggup meninggalkan Gladys seperti yang dia katakan tadi.

Bian duduk di kursi di sebelah Gladys. Dia rasa perlu bicara baik-baik sebelum pergi.

Gladys memandang tidak suka pada Tatiana yang berdiri seperti bodyguard seolah sedang mengawasinya. Dipandang seperti itu Tatiana membalas dengan melipat tangan di dada, kemudian memalingkan muka.

Bian terbatuk-batuk kecil. Dia terpaksa berada lagi dalam situasi dilematis seperti ini. Seharusnya mudah saja bagi Bian. Dia tinggal mengajak Tatiana, lalu pulang. Nyatanya begitu sulit. Sejujurnya, satu sisi hatinya masih menyisakan rasa untuk Gladys. Sementara sisi hatinya yang lain masih abu-abu.

“Kenapa, Bi?” tanya Gladys saat melihat muka Bian yang tegang.

Bian menghela napas. Diliriknya Tatiana yang sedang berdiri sekilas, lalu kembali memindahkan mata p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mencarimu

    “Mama!” Lala berseru riang saat melihat Tatiana kembali muncul.“Lho, nggak jadi pulang?” tanya Rei heran. Seingatnya tadi Tatiana sudah berpamitan padanya. Tatiana menggeleng pelan. “Nggak jadi,” jawabnya sambil tersenyum lebar, seolah tidak terjadi apa-apa.“Kenapa?” Rei bertanya lagi.“Aku pulangnya sama kamu aja deh, nggak apa-apa kan?”“Bian mana?” Rei melongok ke arah pintu mencari sosok dimaksud.“Dia udah pulang sama Gladys.”“Terus kamu ditinggalin gitu aja?”Tatiana mengangakat bahu. Dia tidak ingn membahasnya.“Eh, La, pudingnya enak nggak?” Tatiana buru-buru bertanya saat melihat puding di atas meja. Bahkan punyanya tadi juga belum sempat dia cicipi.“Enak banget, Ma, cobain deh.”Tatiana langsung mengambil puding lapis cookies di meja dan mencicipinya.“Hmm… iya, beneran enak ternyata,” komentarnya setelah itu.Rei terus memandangi Tatiana yang terlihat biasa dan kini sedang menanggapi celotehan Lala dengan riang. Dia tidak terlihat sedih sama sekali. Apa memang dia sek

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bogem Mentah

    “Ma, ini di mana?” tanya Lala yang terbangun saat mobil Rei berhenti di depan rumah Tatiana. Sepasang mata bulatnya berlarian ke sana kemari.“Ini di rumah Mama, La,” jawab Tatiana. “Rei, mampir dulu yuk,” ajaknya kemudian.“Udah malam, nggak enak,” jawab Rei menolak.“Ayolah, Pa, kita turun, aku pengen lihat rumah Mama.” Lala menarik tangan Rei.Rei mengangguk pelan dan memenuhi keinginan anaknya. Rumah itu terlihat sepi seperti tidak ada penghuni.“Kayaknya mama sama Sandra belum pulang dari resto,” kata Tatiana, lantas mengeluarkan kunci cadangan dari dalam tas dan membuka pintu. “Masuk dulu, yuk, di luar banyak nyamuk,” ujarnya lagi. Semula Rei ingin duduk di beranda. Walau bagaimanapun dia hanya ingin mengantisipasi omongan dan pikiran buruk orang-orang. Apalagi tidak ada orang dewasa lain kecuali mereka berdua. Pada akhirnya Rei pun memilih masuk setelah Lala menarik-narik tangannya.“Jadi di sini cuma tinggal mama sama adek kamu?” tanya Rei setelah mereka duduk di sofa rua

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pingsan

    Tanpa terasa tiga minggu berlalu. Tapi tidak ada yang ingin mengalah. Bian membiarkan Tatiana di rumah orang tuanya. Dan Tatiana pun tidak ingin pulang. Tidak ada kabar dari Bian. Dia tidak pernah menelepon atau mengutus Mario datang menemuinya dan meminta Tatiana untuk pulang. Mereka memilih untuk memanjakan ego masing-masing. Mungkin untuk sementara memang lebih baik begini. Dari pada berdekatan tapi terus bersiteru dan saling menyakiti satu sama lain. Iya kan?Hari ini sepeti biasa juga, Tatiana menjalani rutinitasnya bekerja sebagai sekretaris Rei. Pekerjaan yang sangat menyenangkan. Tidak hanya karena gajinya yang besar, tapi bekerja dengan Rei baginya sudah seperti bekerja dengan sahabat atau bahkan sudah melebihi saudara sendiri. Dan siang ini Tatiana sedang berada di lantai dasar kantornya bersama Franda. Ada coffee shop yang baru saja dibuka di sana. Tidak hanya menjual kopi dan sejenisnya. Tapi juga minuman kekinian lain yang sedang hits dimana-mana.Berdiri di depan pintu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Jangan Sampai Dia Tahu

    Saat membuka mata, Tatiana mendapati dirinya sedang berada di ruang asing yang sama sekali tidak familiar dengannya. Aroma menusuk khas rumah sakitlah yang memanggil kesadaran Tatiana agar segera datang. Di ruangan yang sama dengannya, ada dua orang yang begitu dia kenali. Rei dan Franda. Sama seperti orang-orang pada umumnya, rona khawatir begitu kental menghiasi wajah mereka. Tatiana mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi dengan mengumpulkan serpihan ingatannya. Hal yang pertama berhasil diingatnya adalah saat dia sedang antri di coffee shop. Keluar dari sana dia jatuh saat sedang mengejar lift karena ditabrak seseorang. Tatiana kesulitan untuk berdiri hingga akhirnya seorang petugas cleaning service membantunya. Dan kemudian saat sedang menunggu di depan lift, tiba-tiba saja kepalanya menjadi pusing hingga gelap di sekelilingnya. Lantas Tatiana tidak tahu apa-apa lagi setelah itu.“Tia!” Franda yang sedang duduk di sofa rumah sakit langsung berseru begitu mendengar deheman

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pura-Pura Tidak Kenal

    Rei dan Franda sudah pergi. Mereka kembali ke kantor. Rei berjanji akan kembali lagi nanti sore. Dan sekarang Alya yang menjaga Tatiana di rumah sakit. “Bian sudah dikasih tahu apa belum?” tanya Alya karena tidak menemukan siapa-siapa di sana selain Tatiana. Tadi Rei yang meneleponnya dan meminta untuk datang.Tatiana menggeleng pelan. “Belum, Ma."“Kenapa belum datang?” Alya bertanya heran. Menurutnya Bian harus segera diberitahu. Bukankah ini kabar bahagia?“Dia lagi kerja, Ma. Aku nggak mau ganggu dia.” Tatiana beralasan dan berharap ibunya itu tidak akan bertanya lagi.“Mengganggu gimana? Apa pun yang terjadi pada kalian, Bian tetap harus tahu kalau kamu sedang mengandung anaknya.”Tatiana menghela napas. Tidak ada yang mengerti perasaannya. Andai saja Alya tahu fakta sesungguhnya, Tatiana jamin responnya akan berbeda.Alya menyentuh lengan Tatiana dan memberinya nasihat. "Tia, Mama nggak tau apa masalah kalian sebenarnya. Tapi Mama rasa kalian hanya salah paham dan misskomunika

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kamu Orang Yang Aku Sayang

    Sepanjang perjalanan pulang Tatiana lebih banyak diam. Dia lebih memilih berbicara dengan hatinya sendiri. Pertemuan tanpa sengaja dengan Bian tadi mau tidak mau sudah mengusiknya. Andai saja tidak ada Gladys, meskipun sikap Bian dingin padanya, tapi pasti Tatiana sudah mengajak Bian bicara. Tapi biarlah, toh sudah terjadi. Tidak ada gunanya disesali.Rei langsung pergi setelah mengantar Tatiana. Dia sudah berjanji pada Lala akan pulang sebelum malam.“Kalau masih belum pulih betul besok nggak usah ngantor dulu.” Rei berpesan sebelum pergi.“Iya, makasih,” jawab Tatiana, lalu menunggu sampai Rei menghilang dari pandangan. Setelahnya dia masuk ke dalam rumah.Alya mengikuti Tatiana sampai ke kamar. Perasaannya tidak enak. Sudah lebih dari tiga minggu Tatiana tinggal di rumahnya, padahal waktu itu Tatiana bilang cuma satu malam. Kalau tidak ada masalah yang besar tidak mungkin putrinya itu masih terus berada di rumahnya dan tidak pulang-pulang. Duduk di tepi ranjang, Alya mulai bicara

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kangen

    “Tia, kamu nggak apa-apa?” Franda yang baru saja masuk ke toilet mengkhawatirkan kondisi Tatiana yang kini membungkuk di atas wastafel. Dadanya berguncang kencang, bahunya juga naik turun. Suara-suara muntahan mencuri keluar dari mulutnya.Saat ini Tatiana sedang berjuang melawan mual yang terus mendera. Hari ini tepat satu minggu setelah dia mengetahui mengenai kehamilannya. Hal itu juga berarti sudah satu bulan dia berpisah dengan Bian. Ya, sudah selama itu. Dan hingga saat ini tidak satu pun dari mereka memulai komunikasi. Baik Bian maupun Tatiana.Hueekk…Tatiana kembali memuntahkan isi perutnya ke wastafel hingga tidak ada yang tersisa kecuali cairan berwarna kekuningan. Sudah sejak tadi dia melakukan hal yang sama. Mungkin lebih dari sepuluh menit yang lalu.Franda mendekat, lalu mengusap-usap pundak dan punggung Tatiana. Tatiana merasa sedikit lebih baik dengan tindakan itu mesti tidak sepenuhnya membuat dirinya nyaman.“Aku antar ke klinik ya?” Franda menawarkan diri. Dia sung

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pengakuan

    “Tia ...” Sekali lagi Bian memanggil Tatiana yang mematung di hadapannya.“Iya.” Tatiana menjawab sama seperti tadi.“Gimana kabar kamu?” Bian mengulangi kembali pertanyaannya.“Baik,” sahut Tia singkat dengan nada biasa. Sepenting itukah bagi Bian untuk mengetahui keadaannya? Terus setelah dia tahu keadaannya apa dia akan peduli?“Tapi kamu kayak lagi sakit.”“Iya, sakit hati.” Bian langsung terdiam. Dia merasa tersentil oleh jawaban Tatiana barusan.Tatiana lalu menarik langkah melintasi Bian. Dia tidak ingin lebih lama lagi berada di sana. “Tia, tunggu!” Bian menjangkau lengan Tatiana sehingga menghentikan langkah kakinya. “Aku mau bicara sebentar.”“Aku nggak punya banyak waktu, aku harus kerja.” Tatiana mencoba membebaskan tangan dari cekalan Bian.“Hanya sebentar, nggak akan lama.”“Kalau gitu bilang aja sekarang,” ujar Tatiana agar Bian segera mengatakannya. “Nggak di sini tapi. Bisa kan kita ngobrolnya di coffee shop bawah?”Tatiana melirik jam tangannya seraya mempertimba

Latest chapter

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Love You Till The End of Time

    Rei membuka pintu rumah dan menemukan Clara ada di rumah bersama anak perempuannya.“Rei, kamu akhirnya pulang juga.” Clara yang sedang membantu Lala mengerjakan PR sontak berdiri menyambut kedatangan Rei.“Astaga, Clara, ternyata kamu yang membawa Lala pulang, Aku sudah khawatir karena tidak menemukannya di sekolah,” ucap Rei memberitahu. Tadi dia sudah menjemput Lala ke sekolah tapi gurunya mengatakan kalau Lala sudah dijemput oleh tantenya. “Sorry, Rei, aku lupa memberitahumu, tapi aku hanya ingin membantumu,” jawab Clara sedikit merasa bersalah saat melihat raut khawatir lelaki itu.“Lain kali tolong beritahu aku dulu kalau ingin menjemput Lala atau ingin membawanya ke mana pun,” kesal Rei.“Iya, Rei, baik.”Rei mengembuskan napas lantas duduk di sofa. Dia ingin beristirahat sejenak. Diambilnya remot lantas menyalakan televisi dan memilih-milih saluran. Tapi ternyata tidak ada satu pun yang berhasil menarik minatnya. Pada akhirnya Rei mematikan kembali televisinya. Matanya lantas

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bertemu Kamu

    “Jenis kelaminnya laki-laki. Kondisinya sehat dan normal.”Flo melebarkan bibirnya mendengar keterangan dari dokter. Matanya ikut memindai monitor USG yang menampilkan hasil gerakan serta kondisi janin di dalam rahimnya. Tanpa terasa ini adalah bulan kelima Flo mengandung buah cintanya bersama Rei. Dan selama itu dia benar-benar putus komunikasi dengan sang suami. Flo tidak ingin berharap lagi untuk kembali. Apalagi dari kabar yang dia dengar hubungan Rei dan Clara semakin menjadi.Flo keluar dari ruangan dokter setelah dibekali nasehat-nasehat mengenai kesehatan dia dan calon bayinya. Selanjutnya langkah Flo tertuju ke arah apotik. Dia harus menebus obat-obatan ataupun vitamin yang diresepkan untuknya. Kali ini Flo datang sendiri karena ibu dan adik tirinya tidak bisa menemani.Sambil menunggu namanya dipanggil, Flo duduk di kursi tunggu apotik sembari mengelus-elus perutnya. Di dalam sana sedang tumbuh buah cintanya dengan lelaki yang dia sayangi. Andai saja Rei tahu pasti dia akan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sudah Bercerai

    “Hal ini biasa saja terjadi pada wanita hamil. Namanya juga hamil muda, nanti mual dan muntahnya akan hilang setelah lewat bulan ketiga,” jelas dokter yang memeriksa Flo sore itu. “Tapi kandungan saya baik-baik saja kan, Dok?” tanya Flo khawatir. Seluruh badannya terasa lemas karena sejak tadi sudah muntah berkali-kali. Dan dia rasa hari ini adalah puncaknya. Rasanya Flo tidak kuat.Dokter mengangguk meyakinkan. “Kandungannya sehat dan ibu tidak perlu khawatir. Setelah ini saya beri resep obat yang harus ditebus di apotik. Nanti petugas di sana akan menerangkan aturan dan cara pakainya.”Anne yang menemani Flo sore itu ke dokter kandungan menerima resep dari dokter lalu menuntun Flo keluar dari ruangan dokter. Sedikit pun adik tirinya itu tidak melepaskan pegangan tangannya dari Flo. Dia khawatir kalau sekali saja melepaskan tangannya maka Flo akan jatuh saking lemasnya. Padahal dalam keadaan normal sebenarnya Flo adalah seorang wanita yang kuat.“Tunggu di sini dulu, Flo, biar aku u

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bersembunyi

    Sudah hari kelima Flo menghilang. Rei sudah mencarinya ke mana saja, tapi nihil. Istrinya itu tidak ada di mana-mana. Rei sempat berpikir untuk melapor ke kantor polisi atas kasus orang hilang. Tapi setelah dipikir lagi, rasanya itu tidak perlu. Rei rasa Flo pasti berada di suatu tempat dan dia bersembunyi di sana. Mungkin pada saatnya nanti Flo akan menunjukkan diri.“Mommy Flo mana, Pa?” tanya Lala keheranan saat Rei yang menjemputnya ke sekolah setelah summer camp selesai.Rei terbatuk. Seharusnya dia sudah memperkirakan kemungkinan ini sebelumnya dan menyiapkan jawabannya. Putrinya itu pasti tidak akan tinggal diam. Nyatanya Rei malah gelagapan. Tidak tahu harus menjawab apa.“Mommy, mommy pergi, La,” jawabnya kemudian.“Pergi ke mana, Pa?” tanya Lala ingin tahu.“Mommy ke luar kota.”“Ke luar kota? Mommy kerja ya, Pa?” Kening Lala berkerut dalam.Rei terpaksa berbohong lagi. “Iya, Sayang. Mommy diutus kantornya dan harus melaksanakannya.”“Sayang sekali ya, Pa, padahal aku ingin

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mencarimu

    Pagi hari saat Rei terbangun dia tidak menemukan Flo di sebelahnya. Diedarkannya pandangan melalui matanya yang berat dan belum terbuka sempurna ke setiap penjuru ruangan, tapi tetap tidak ada Flo di sana. Begitu pun saat dia melongok ke kamar mandi, hasilnya sama saja.Lantas Rei teringat apa yang terjadi semalam. Saat itu dia terlibat pertengkaran kecil dengan Flo. Dan… dia teringat akan kalimat terakhirnya.Astaga! Jangan-jangan Flo benar-benar pergi.Rei membuka lemari dan tidak menemukan baju-baju Flo di sana. Begitu dia melihat tempat penyimpanan tas, koper Flo juga sudah lenyap. Jadi benar dugaannya. Flo sudah pergi. Rei membatu di tempatnya. Ternyata begitu cara Flo menghadapi masalah. Flo childish. Bisanya main kabur, kecam Rei kecewa. Maunya Rei, apapun masalah mereka, Flo tetap bertahan di rumah. Karena dirinya pun tidak kemana-mana saat mereka terlibat perselisihan seperti ini.Lama Rei termangu sendiri sambil memikirkan apa yang terjadi. Sebelah tangannya menggenggam han

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pergi

    Flo dan Kyle sama-sama terkejut saat melihat kedatangan Rei yang tiba-tiba dan tidak pernah disangka seperti ini. Naasnya lagi apa yang tengah terjadi sekarang bisa saja membuat Rei atau siapa pun menjadi salah paham. Itu bisa dipastikan. Terlebih saat melihat muka Rei yang menegang dan matanya yang memerah menahan emosi.“Rei…,” panggil Flo lirih setelah napasnya kembali normal.Rei menggelengkan kepalanya tidak percaya pada apa yang baru saja disaksikannya. Flo yang katanya cinta dan sangat menyayanginya bisa berbuat sehina ini? For god's sake, Rei tidak akan memaafkannya.“Lanjutkan saja.” Rei memutar tubuh meninggalkan Flo dan Kyle yang tidak siap menanggapi kejadian barusan.“Rei tunggu dulu, aku bisa jelaskan!” Flo berteriak dan berusaha untuk bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. Sehingga dia tetap berada di tempatnya.“Rei, aku bisa menjelaskannya padamu, semua tidak seperti yang kamu lihat!” Kyle segera mengejar Rei yang melangkah cepat meninggalkan ruangan Flo.“Aku tidak bu

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Napas Buatan

    Seharian ini Rei dan Flo menghabiskan waktu di kamar. Mereka bercerita tentang apa saja dan berusaha mengenal satu sama lain. Ternyata selama ini mereka memang tidak saling mengenal sepenuhnya. Mereka mengambil keputusan kilat tuntuk menikah hanya atas dasar emosi sesaat. Keputusan bodoh, gila namun penuh hikmah.‘’Aku minta maaf atas sikapku yang dulu,” ujar Flo penuh rasa bersalah kala mengingat tingkahnya yang mengabaikan Rei sebagai suaminya.“Aku juga, Flo, aku minta maaf atas semua kesalahanku,” ucap Rei sambil membelai mesra rambut Flo. “aku sudah menciptakan jarak yang membuat kamu berpikir yang macam-macam.”Rei menyadari sekarang kalau kehadiran Clara sedikit banyak pasti menimbulkan dugaan negatif di antara mereka. Flo tidak berkata apa-apa dan memilih menyembunyikan mukanya di dada Rei. Flo bisa mendengar dengan jelas detak jantung Rei yang berpacu dengan degup jantungnya sendiri. Andai saja bisa Flo ingin begini selamanya. Berada dalam hubungan yang harmonis bersama Rei,

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Yang Ketiga

    “Papa… Mommy… Bangun….!” Lala mengetuk pintu kamar Rei karena tidak ada tanda-tanda papanya itu akan keluar kamar. “Papa… Mommy… Bangun, ini sudah pagi!” Lala menaikkan suaranya disertai dengan ketukan keras di pintu kamar Rei.Di dalam kamar, Rei dan Flo sama-sama menggeliatkan badan. Suara Lala membuat keduanya merasa terusik.“Astaga, sudah pagi!” Rei terkejut saat melihat sinar matahari yang menerobos masuk melalui kaca jendela. Bagaimana bisa dia terlambat seperti ini? Seingat Rei, ini adalah pertama kalinya dia terlambat bangun pagi dalam enam bulan terakhir.“Papa… sudah pagi, Pa!!! Papa tidak kerja?” Suara Lala terdengar lagi memanggil Rei.“Iya, La! Papa sudah bangun!” Rei menyahut dari dalam kamar. Rei menepis selimutnya sambil menutup mulut yang terus menguap. Dan sama seperti sebelumnya tidak ada kain lain yang melapisinya selain selimut itu sendiri. Rei ingat, dirinya dan Flo tertidur setelah serangan fajar yang entah siapa yang memulai duluan.“Rei, apa kita terlambat?”

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Sakit Berujung Nikmat

    Jam tiga dini hari.Rei menggeliat ketika merasa ada yang menegang di bagian bawah tubuhnya. Saat membuka mata dia mendapati Flo berada dalam pelukannya. Wajahnya begitu tenang dalam tidurnya yang lelap. Dalam diam Rei mengagumi kecantikannya. Di mata Rei dia semakin terlihat seperti Tatiana dengan muka polos tanpa riasan seperti ini.‘Dia bukan Tia, dia Flo.’ Rei mengingatkan dirinya sendiri. Dia tidak boleh lagi dihantui bayang-bayang Tatiana. Karena tidak akan adil untuk Flo.Diusapnya rambut Flo dan dibelainya kepala perempuan itu penuh cinta. Adegan demi adegan percintaan mereka masih terbayang jelas di mata Rei. Bagaimana seorang Flo berhasil membangkitkan gairahnya yang sudah lama mati suri dan membahagiakannya sepenuh hati. Yang paling membuat Rei bersyukur Flo masih suci saat dimasukinya. Ternyata perempuan itu bisa menjaga dirinya dengan baik.Rei kembali tersentak ketika ada yang menyentaknya. Bukan istrinya, tapi berasal dari dirinya sendiri. Bagian bawahnya memberontak me

DMCA.com Protection Status