Share

Akhirnya Dia Luluh

Duduk bersandar di tembok yang warna catnya sudah tidak karuan, Bian memejamkan matanya. Lantai tempatnya duduk dan menginjakkan kaki terasa sangat dingin. Terlalu berlebihan kalau Bian bilang sedingin es apalagi salju. Tapi hawanya begitu menusuk sampai ke tulang.

Membuka matanya, Bian menatap dirinya sendiri yang memakai baju berwarna biru dongker. Pun dengan celananya yang berwarna senada.

Pakaian yang melekat di badannya kini adalah baju seragam tahanan. Sama dengan warga binaan lainnya. Setelah lima tahun, akhirnya Bian berada kembali di tempat ini. Bedanya, kalau dulu Bian berdua menghuni ruang pengap ini, sekarang hanya sendiri.

Ini adalah hari ketiga Bian berada di hotel prodeo. Setelah tempo hari Bian menghubungi Hotma—pengacaranya, akhirnya setelah berbicara panjang lebar dan berdiskusi mengenai segala sesuatunya, Bian pun menyerahkan diri setelah diurus oleh pengacaranya itu.

“Fabian, ada yang berkunjung!” Suara tegas sipir yang bertugas membuat Bian bangkit dari duduknya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status