Share

Bab 92

Dengan cepat perawat yang mendampingi kami, langsung membuka pintu dan keluar, aku dan mbak lisa ikut turun. pelan pelan, tubuh mas bayu pun dibawa keluar dari mobil menuju instalasi gawat darurat rumah sakit umum daerah bogor ini.

Aku hanya diam terpaku menatap wajah pucat itu, memandang nanar mereka yang tergesa mendorong brankar itu masuk kedalam. kakiku serasa berat melangkah. untuk ikut mendorong, atau sekedar memegang tangan mas bayu.

"Alina, kau baik-baik saja?" Mbak Lisa menepuk bahuku pelan.

***

Aku sedikit tersentak, lalu segera menoleh padanya, "iya, mbak. aku tak apa apa. Jangan terlalu mencemaskanku."

Aku memandang Mbak Lisa sambil tersenyum, wajah kakak iparku itu terlihat lelah. Wajar saja, sebab begitu tiba dari surabaya ia langsung menemaniku ke cisarua hingga dirumah sakit ini.

Mbak Lisa adalah orang pertama yang mendukungku dan meragukan niat poligami yang ingin dilakukan Mas Bayu. ia begitu memahami apa yang kurasakan, didukung dengan perbedaan usia kami yang tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status