Share

Bab 94

"Alina!"

Bu Maryam mengguncang bahuku, seakan ingin membangunkanku, kupalingkan segera wajahku darinya lalu menatap nanar Diyara yang sedang tertidur pulas dalam gendongan pengasuhnya. Haruskah berakhir seperti ini, di saat kami baru memperbaikinya dan memulainya kembali dari awal? Sungguh, aku masih tak ingin percaya jika jodohku dan Mas Bayu telah berakhir hari ini.

***

"Bu ..." bisikku lirih nyaris tak terdengar.

"Bersabarlah, Alina," ucap Bu Maryam terisak di telingaku.

"A-pa saya boleh melihatnya?"

Mendengar ucapanku, Mas Reyhan langsung menghampiri. "Ayo Alina, lihatlah."

Aku menoleh sebentar pada Mbak Sita, pengasuhnya Diyara itu membalas tatapanku dengan sorot mata sayu. Melihat wajah Diyara, membuat mataku akhirnya mengembun.

"Aku akan menjaga Diyara, bu." Ucap Mbak Sita seakan mengerti apa yang sedang kupikirkan.

Aku mengikuti langkah Mas Reyhan di iringi oleh Bu Maryam yang berjalan selangkah di belakangku. Begitu hampir mendekati ranjang dimana tubuh Mas Bayu dibaringkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
tadi berharap ada keajaiban pas Alinaencium tangan Bayu,Bayu siuman lagi
goodnovel comment avatar
Husna Amri Jihan A
kisah cinta baru dimulai.. SM Reyhan kyk nya ni... tp berhrpnya jln CRT g gini bayu sembuh trs si pelakor hamil .. trs dan terus.. g th... y udhlah udh dimakam jg.. pdhl pemeran utamanya kan Bayu...
goodnovel comment avatar
Yunaisha P
Kenapa harus gini sih :( udah jauh banget perjuangan Alina sama Bayu, menguras emosi tapi malah kayak gini...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status