Share

Bab 93

"Tak apa apa, mbak. Biar saja aku menggendongnya sebentar. Rasanya beban ini sedikit berkurang saat memeluknya." ucapku.

Aku memeluk Diyara, mencium pucuk kepalanya dengan lembut, kehadirannya di sini sedikit banyak menenangkan emosiku, sungguh, hati kecilku masih sangat berharap Diyara akan tetap bersama papanya.

***

Tangan kecilnya menggapai wajahku, mengelusnya lembut. Ada rasa haru menyeruak di dada saat merasakan sentuhannya, tak tahu mengapa rasanya begitu membuatku nyaman. Memeluk dirinya seperti ini seakan memberi kekuatan untukku.

Berusaha tenang meski jantung ini berdegup kencang bukanlah hal yang mudah. Pikiran buruk kini bermain dibenakku, membuatku semakin gelisah. Menakutkan, kata itu sangat pas dengan hari yang kulalui saat ini. Senyum tipis mungkin bisa menyembunyikan lara namun, itulah yang sekarang sedang kulakukan.

"Aku yakin ibu kuat dan sabar dengan cobaan ini." Ucap pengasuh anakku itu berusaha menghiburku. Aku menaikkan salah satu sudut bibir padanya. Menyungg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
cataleyaa
akhirnya...mas reyhan...alina adalah takdirmu... dari awal cerita emang udah ga srek ama yg si bayu..alina berhak mendapatkan yg terbaik...
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
yah, thor..kok suami Alba dimatikan?
goodnovel comment avatar
Siti Raehan
tenang Alina,,, kn ada mas Raehan menanti dg setia...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status