Share

Bab 91

Suasana di klinik ini entah mengapa auranya terasa begitu mencekam bagiku. Menakutkan dan tegang. Beberapa kali ku putar bola mata demi melirik jam yang tergantung di dinding klinik ini. Rasanya begitu kesal melihat jarum jam di sana seakan enggan berputar. Membuatku sangat gelisah.

Aku masih duduk menunggu dokter yang memeriksa dengan perasaan cemas dan gelisah, yang bercampur aduk. Berkali kali ku panjatkan doa dalam hati memohon kepada tuhan agar menyelamatkan nyawa Mas Bayu, aku belum sanggup untuk kehilangan dirinya.

Ponsel Mas Reyhan terus berdering. Pun sama pula dengan Mbak Lisa, aku bisa mendengar ia membagi kabar mengenai keadaan disini dan apa yang menimpa Mas Bayu, kepada Mas Adi, suaminya.

Kuusap kasar wajahku dengan telapak tangan. Berharap akan datangnya sebuah keajaiban disini. Besar harapanku luka tusukan itu tidak dalam. Beberapa kali aku menepis pikiran buruk yang datang, sungguh, aku bahkan aku tak berani membayangkan hal buruk yang bisa saja menimpa Mas Bayu saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status