Share

BAB 8 MENCARI IDENTITAS AZELA

Penulis: mawarputih_
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

1 bulan berlalu.

Sejak kejadian di restoran waktu itu. Ferro sering memikirkan wanita yang menolongnya, waktu itu dia hanya diam ketika di tolak untuk bertemu dengannya. Dia sangat yakin wanita itu akan datang kepadanya meminta balas budi, namun sampai sebulan ini wanita itu tidak pernah datang bahkan untuk sekedar menelpon juga tidak ada. Ferro jadi gelisah sendiri, membuatnya juga heran dengan dirinya yang tak biasanya.

Aku tidak pernah segelisah ini.

"Selidiki dan cari informasi wanita itu" ucap Ferro menelpon asistennya.

"Maaf Tuan, wanita yang mana anda maksud ?" tanya Hedy, yang belum paham.

"Wanita yang menolongku"

"Baik Tuan"

Sedangkan wanita yang membuat Ferro gelisah, sedang mengerjakan desain dibutiknya di Singapura, Azela sudah kembali 1 minggu yang lalu.

Huh banyak sekali.

Setiap bulan, Azela mengambil satu minggu full untuk membuat desain, model baru untuk di keluarkan setiap bulannya. Jadwal Azela sangat padat, dia juga harus mengecek semua laporan restoran dan terakhir perusahaan yang dia pimpin sekarang.

"Meta tolong datang ke ruanganku" ucap Azela menelpon Meta.

"Baik Nona" jawab Meta.

Tak lama itu, Meta masuk kedalam ruangan Azela.

"Tolong kirimkan desain ini untuk ke Indonesia, dan yang ini untuk di sini" ucap Azela, memberikan 2 flasdiks hasil desain kepada Meta.

"Baik, apa kamu mau aku pesankan kopi ?" tanya Meta yang melihat Azela tampak lelah.

"Boleh, tambahkan susu saja, jangan pakai gula" jawab Azela tanpa meliat Meta, dia masih sibuk dengan kertasnya.

"Baiklah, mau aku pesankan juga sekalian makanan, sepertinya kamu belum makan dari tadi Azela" tanya Meta.

"Ah iya pesankan aku seperti biasa saja, dan kamu juga bisa pesan sekalian" jawab Azela.

"Aku sudah makan, kamu tidak lihat jam ? sekarang sudah lewat jam makan siang, Azela"

"Benarkah, aku terlalu fokus, aku kira belum masuk makan siang"

"Lain kali, perhatikan jam Azela, kamu bisa sakit nanti kalau sering telat makan"

Azela mengangkat kepalanya, menatap Meta dengan tersenyum.

"Terima kasih Meta, kamu tidak pernah berubah"

"Aku akan tetap Meta sahabat kamu, ya sudah aku keluar yaa"

Azela menganggukkan kepala sambil tersenyum.

Meta berbalik, berjalan keluar ruangan Azela. Tiba-tiba, ponsel Azela berdering, melirik siapa yang menelponnya dan setelah melihat nama asistennya, Azela mengangkatnya langsung.

"Hum ada apa Dira ?" jawah Azela.

"Maaf Miss, ada Ceo dari perusahaan Sentro Company datang ingin menemui anda lagi" ucap Dira.

Dia lagi, apakah dia tidak bosan datang terus.

"Katakan saja aku tidak ada" ucap Azela dengan ketus.

"Saya sudah mengatakannya Miss, tapi dia tidak percaya"

"Katakan aku di luar negeri, jika dia datang besok lagi dan aku tidak ada di perusahaan, kamu langsung katakan saja aku keluar negeri" ucap lagi Azela lalu langsung memutuskan sambungan telpon.

Sementara di perusahaan, Dira terkejut mendengar sambungan telpon di matikan sepihak oleh atasannya.

Haduhh Miss Azela sepertinya marah.

Asisten Azela lalu menuju dimana Ceo Sentro Company duduk dengan asistennya.

"Maaf Tuan, saya sudah menelpon Miss Azela tapi Miss Azela sekarang berada di luar negeri" ucapnya.

"Kapan dia kembali ?" tanya pria tampan yang merupakan Ceo Sentro Company yang kekeh ingin bertemu dengan Azela karena penasarannya, dia adalah Felix Stanujaya.

"Saya tidak mengetahuinya Tuan"

Felix lalu berlalu begitu saja di hadapan asisten Azela, dia berdecak kesal keinginannya belum tercapai

Hari ini dia. Besok siapa lagi ? Pesona Miss Azela memang hebat, padahal mereka belum pernah melihat wajah Miss Azela, bagaimana sudah melihatnya, sepertinya akan membuat Miss Azela jadi pusing.

Asisten Azela terkekeh sendiri memikirkan atasannya, dia pun lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

**

"Bagaimana apa kau sudah mendapatkan informasinya ?" tanya Ferro yang sudah tidak sabar.

"Maaf Tuan, saya hanya menemukan sedikit saja, sepertinya identitas Nona itu disembunyikan" jawab Hedy.

"Aku tidak mau, kau harus dapat semua infomasi wanita itu secepatnya dan katakan yang kau dapatkan" ucap Ferro.

"Nona itu bernama Azela Hanton, dia tinggal di Singapura selama ini Tuan tapi dia mempunyai keluarga di Indonesia. Sebelum Nona Azela tinggal di Singapura, dia tinggal bersama tantenya di Indonesia yang merupakan adik angkat dari ayah Nona Azela, mereka memperlakukan Nona Azela tidak baik selama mereka tinggal bersama. Tante Azela memiliki putri yang merupakan model yang bernama Rena Tuan, wanita yang menyiram Nona Azela di restoran, dialah Nona Rena" jawab Hedy, memberitaukan semua informasi yang dia dapat.

"Ohh dia seorang Model ?" tanya Ferro.

"Benar Tuan, Nona Rena sangat membenci Nona Azela, untuk alasannya belum saya ketahui Tuan"

"Lanjutkan penyelidikanmu, aku mau besok kau sampaikan kepadaku, tidak ada kata penolakan dan setengah informasi" ucap Ferro dengan tegas.

"Baik Tuan"

Hedy lalu undur diri dari ruangan Ferro.

Siapa sebenarnya kamu, sepertinya aku sudah gila memikirkanmu setiap hari.

Ferro menggelengkan kepala, tidak ingin semakin membiarkan tumpukkan kertas menumpuk, dia melanjutkan pekerjaannya.

**

Di mansion megah, sepasang suami istri lagi makan siang bersama, tiba-tiba anaknya datang lalu mengecup pipi mereka secara bergantian.

"Papi, Mami" sapa Rena kepada orang tuanya.

"Hmm duduklah, makan nak" ucap Fadil.

"Papi aku ketemu Azela beberapa minggu yang lalu" ucap Rena yang baru mengatakannya setelah lewat beberapa minggu.

"Azela ? anak Tamara ? Kamu ketemu dimana sayang ?" tanya Salsa.

"Aku ketemu dibutik dan restoran, waktu direstoran aku menyiram dia dengan air, dia masih sama saja seperti dulu, dia tidak melawan"

"Dia bersama siapa sayang ?" tanya Fadil.

"Dia sendiri papi" jawab Rena.

"Kamu harus hati-hati, bukan cuma kamu tapi kami harus hati-hati, bisa saja kakek Azela datang membalaskan dendamnya" ucap Fadil kepada istri dan anaknya.

"Kamu benar sayang, Kakek Azela itu bukang orang biasa, walaupun kita sudah berhak atas semua kekayaan kakakku dengan surat palsu itu tapi kita tetap harus hati-hati, surat aslinya belum kita temukan" ucap Salsa.

"Memangnya surat itu tidak ada di dalam rumah ini mi ? Di ruang kerja atau kamarnya uncle Bara sebelumnya" tanya Rena.

"Kita sudah mencarinya sayang tapi tidak ada satupun kami dapatkan, sepulang dari pemakamannya kami langsung mencarinya tapi tidak ketemu" jawab Salsa jadi kesal jika mengingat hari itu.

"Berarti ada yang sudah mengambil dan menyimpannya mi" ucap Rena lagi.

Fadil dan Salsa saling pandang, mereka juga berfikir seperti itu. Namun, mereka tidak tau siapa yang mengambilnya.

"Aku sudah tanya Tio dari dulu, tapi dia tidak mengetahuinya walaupun sudah aku ancam" ucap Fadil.

"Coba mami ingat-ingat siapa kerabat atau sahabat uncle Bara, mungkin uncle menyerahkan salah satu kepada mereka"

"Kalau kerabat tidak ada, hanya aku saudaranya kebaratnya, sedangkan sahabatnya semua di luar kota dan negeri" jawab Salsa.

"Bisa saja kan pas mereka ketemu, uncle Bara menyerahkannya" ucap Rena lagi.

"Sepertinya tidak sayang. Sebelum kejadian itu terjadi, beberapa bulan belakangan dia tidak pernah keluar kota atau negeri, dia hanya di kota ini" ucap Salsa yang sangat tau, karena dia memperhatikan Barra dan istrinya setiap harinya.

"Kalau berkas itu sampai pada tangan Azela dan kakeknya kita bisa hancur" ucap Fadil membuat Rena kaget.

"Aku tidak mau jadi miskin pi" ucap Rena sedih.

"Tidak akan sayang, kamu tenang saja" Salsa mengelus kepala Rena, dia tidak akan membiarkan putrinya kesusahan.

Bab terkait

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 9 FERRO KESAL

    Keesokan harinya, Azela masih mengulum dirinya dalam selimut, tidurnya sangat nyenyak. Mungkin karena semalam dia lembur jadi membuatnya tidur nyenyak sampai pagi. "Azela bangun sayang" Nada, nenek Azela datang ke kamar, membuka horden sehingga terik matahari masuk menyirangi kamar Azela. "Huumm Azela masih mau tidur nek" jawab Azela dengan mata yang masih tertutup. "Sudah pagi sayang" ucap Nada sambil memperbaiki rambut Azela yang berantakan. "Cucu nenek cantik bangat" ucap Nada lagi, wajah Azela sangat mirip dengan Tamara putrinya. "Humm nenek gombal" Azela dengan perlahan membuka matanya. Nada pun terkekeh, "Nenek tidak bohong sayang, kamu cantik sekali seperti mommy kamu" "Aku anak mommy dan cucu nenek" jawab Azela. Nada tersenyum sambil mengelus kepala Azela dengan lembut. "Ayo sekarang bangun, mandi dulu, nenek tunggu di meja makan yaa" "Iya nek" jawab Azela langsung bangun dan berjalan masuk ke kamar mandi. Setelah 20 menit kemudian, setelah mandi dan berpak

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 10 KE PERUSAHAAN CHIRAGH COMPANY

    Hari ini adalah hari kedua Ferro berada di Singapura. Sambil menunggu informasi dari asistennya mengenai Azela yang keluar negeri, Ferro mengerjakan pakerjaannya, memeriksa email yang masuk. Dan akhirnya satu jam kemudian, asistennya sudah menemukan informasi. "Tuan, Nona Azela tidak keluar negeri" ucap Hedy. "Dimana dia sekarang ?" "Nona Azela berada di perusahaan Chiragh Company Tuan" "1 jam kemudian kita datang ke sana" "Baik Tuan" Di mansion mewah, lebih tepatnya di Indonesia, Fadil memberitau soal undangan ulang tahun perusahaan kepada istri dan anaknya, mereka sedang makan siang bersama. "Sayang kita ada undangan ulang tahun dari perusahaan Horace Group minggu depan" ucap Fadil. "Papi, aku mau ikut, aku mau bertemu dengan Tuan Ferro yang sangat tampan itu" ucap Rena dengan antusias. "Tentu saja kamu ikut sayang" jawab Fadil sambil tersenyum. "Papi jodohkan aku dengan Tuan Ferro, aku suka sama dia, aku mau jadi istrinya" ucap lagi Rena dengan memohon. "Hmm P

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 11 MENERIMA

    Keesokan harinya di mansion Alexander. "Sayang bagaimana, apakah Tuan Smit mau menjodohkan putra kita dengan cucunya ?" ucap Risa, Mommy Ferro. "Dia setuju sayang tapi Tuan Smit mau menanyakannya dulu kepada cucunya, katanya biar cucunya yang memutuskan" jawab Alexander. "Bagaimana kalau dia menolak ?" "Tidak ada yang bisa menolak pesona putra kita sayang" "Kita juga belum memberitaukan Ferro, aku takut Ferro menolak" "Kalau dia menolak, kita berikan pilihan kepadanya, membawa pilihannya sendiri atau menjodohkannya. Kalau dia tidak membawa pilihannya sendiri, berarrti dia harus mau" Risa diam, dalam hatinya ia ragu dengan putranya. Dia sangat tau putranya anti kepada wanita, tapi dia juga tidak mau putranya sendiri terus, dia mau putranya menikah dan mempunyai anak, apalagi umurnya sudah mendekati kepala tiga. "Aku mau menelpon Ferro dulu sayang" ucap Risa. "Iya sayang, aku ke ruang kerja dulu ya" jawab Alexander lalu mengecup bibir istrinya sekilas lalu berlalu. Risa men

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 12 MENOLAK DI JODOHKAN

    Sepasang suami istri paruh baya dan seorang cucu lagi menikmati udara pagi di halaman belakang mansion. Azela hari ini tidak sibuk dengan pekerjaannya, hari ini dia akan berangkat kerja siang hari. "Sayang kamu tadi malam pulang dengan siapa lagi, aku melihat ada mobil asing yang masuk dalam mansion ?" tanya Nada kepada Azela yang lagi memberikan makanan pada ikan di kolam. "Aku pulang dengan teman nek" jawab Azela tersenyum tipis mengingat perhatian Ferro tadi malam. "Teman kamu pria sayang ?" tanya Nada lagi. "Hmm iya nek" Nada dan Smit saling pandang, lalu Nada menganggukkan kepala. "Azela, Kakek mau bicara sama kamu, ayo sini mendekatlah nak" ucap Smit memanggil Azela mendekat. "Mau bicara apa kek ?" tanya Azela yang sudah berada dekat kakek dan neneknya. "Kakek mau menjodohkanmu dengan cucu sahabat kakek." ucap Smit. Azela mengerutkan keningnya, lalu dia terkekeh. Di jodohkan yang benar saja. "Azela, apa kamu mau di jodohkan dengan cucu sahabat kakek ?" tanya Smit

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 13 WANITA PENGGODA & TOPENG

    Di perusahaan Horace Group, Ferro sedang melakukan rapat dengan klien dari luar negeri, rapat sudah berlangsung selama 2 jam. "Bagaimana Tuan Ferro ?" tanya klien dari luar negeri meminta persetujuan Ferro. "Aku setuju, tapi aku mau 60%" jawab Ferro. "Baiklah Tuan, Deal ?" ucap klien itu mengajak Ferro menjabat tangan dan Ferro membalasnya. Sedari tadi Hedy memperhatikan sekertaris klien mereka, Wanita itu selalu menatap Ferro dengan tatapan memuja dan berbicara yang di buat selembut agar Ferro meliriknya. Setelah rapat selesai, mereka pun berjabat tangan untuk tanda berpisah. Tiba ketika sekertaris ingin menjabat tangan Ferro, dengan menghargai perasaan klienya itu, ia membalas jabat tangan wanita tersebut. Tiba-tiba wanita itu menggoda tangan Ferro dengan ibu jarinya mengelus telapak tangan Ferro dan mengedipkan matanya sebelah, membuat Ferro menatap tajam dan melepaskan cepat tangan wanita itu. Sial, berani sekali dia menggodaku seperti itu. Setelah itu klien dan s

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 14 JALAN-JALAN

    Terik matahari memasuki sela-sela horden kamar Azela yang masih dalam selimut menikmati tidurnya yang sangat nyaman. Semalam, Ferro tidak hentinya mengajak mengobrol panjang lebar membuat wanita cantik ini kelelahan melayani kekasihnya sampai ia tertidur, kebetulan hari ini adalah hari libur. Tak lama deringan ponsel berbunyi. Deringan itu terus berbunyi sampai ke lima kalinya. Dengan malas Azela mengangkat telpon. "Halo" jawab Azela dengan suara khas baru bangun. "Sayang" "Hmmm" balas Azela. "Sayang" panggil Ferro agi. "Hmm ada apa, aku masih mau tidur" ucap Azela yang masih memejamkan matanya. "Sudah jam 8, ayo bangun sarapan" "Hmmm" "Baiklah, tidurlah lagi tapi jangan ditutup ya" "Hmm" Beberapa saat kemudian, seseorang masuk dalam kamar Azela. Nada tersenyum melihat Azela yang masih memejamkan matanya. "Azela sayang bangun" ucap Nada. Nada berjalan membuka horden sehingga terik matahari memasuk menyirangi kamar Azela. "Nenek" panggil Azela. "Bangun sa

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 15 PANTI ASUHAN

    Setelah belanja memasuki beberapa toko. Azela memasuki Swalayan mengambil banyak cemilan, roti, ice cream, perlengkapan alat mandi beberapa kotak, sabun cuci, mie 10 dus, telur 10 rak, gula, tepung, rempah-rempah dan makanan frozen seperti kentang, nugget, daging ayam, daging sapi, udang, ikan serta aneka buah. Azela akan menghabiskan uang Ferro sangat banyak hari ini. Kebeteluan Ferro membayar semua belanjanku, ekalian saja aku belanja keperluan anak panti. Setelah pengawal Ferro mengurus pembayaran, mereka terkejut dengan banyaknya belanjaan kekasih Tuannya, mereka merasa ini adalah kebutuhan untuk 3 bulan. Azela akhirnya keluar dari Mall. Barang-barang semua untuk keperluan panti iya simpan dalam mobil pengawal Ferro. Sedangkan barang belanjaanya sendiri dia simpan di mobilnya. Azela membawa mobilnya keluar dari halaman Mall. Setelah berjalan selama 10 menit Azela singgah di toko kue. Dia ingin membeli kue untuk anak dan ibu panti. Pengawal yang berada di belakang juga ikut

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 16 AKAN DATANG

    Pesta ulang tahun perusahaan Horace Group telah tiba, Pestanya akan di lakukan pada malam hari pukul 7 di salah satu hotel milik Ferro. Deringan ponsel berbunyi. Ferro yang sedang mengecek email, mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menelpon, setelah melihat kalau Mommynya yang menelpon, Ferro langsung mengangkatnya. "Halo" jawab Ferro. "Sayang, kamu akan datang kan nanti malam ke pesta ulang tahun perusahaan ?" "Tentu saja Mom, Ferro akan datang" "Hmm, Mommy mau kamu membawa kekasihmu pada kami nanti malam" ucap permintaan Risa. "Akan aku usahakan Mommy" "Baiklah, sampai jumpa nanti malam sayang" "Iya Mom" sepasang suami istri paruh baya sedang menikmati secangki teh di balkon kamar. Alexander yang melihat Risa telah selesai menelpon Ferro, berjalan mendekat. "Apa kata Ferro sayang ?" tanya Alexander sambil memeluk istrinya dari belakang. "Hmm dia mengatakan akan datang dan aku menyuruhnya untuk membawa kekasihnya nanti malam" jawab Risa Berbalik bada

Bab terbaru

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 56 MENYADARI KESALAHAN

    Hari-hari telah berlalu, sudah 5 hari Ferro belum pulang ke mansion, bahkan dia juga belum menelpon Azela. Selama itu, jika bukan menginap di perusahaan, Ferro akan menginap di markas. Ferro tidak sadar, bahwa Azela selalu gelisah setiap hari menunggu kepulangannya. Waktu itu, terhitung 3 hari Ferro tidak pulang ke mansion. Azela memberanikan dirinya untuk datang ke perusahaan Horace Group. Namun, yang Azela dapatkan, Ferro tidak ada diperusahaan, dia ada pertemuan dengan klien di luar, Azela merasa kecewa dan akhirnya pulang kembali ke mansion. Bahkan saat itu juga, Azela mencoba menelpon Ferro beberapa kali, Namun Ferro tidak menjawab nya sama sekali. Pernah juga tanpa segaja, Azela datang ke restorannya, saat dia ingin pulang di depan pintu masuk, Azela berpapasan dengan Ferro, hati Azela sakit Ferro hanya melihatnya saja tanpa mau menyapanya sedikitpun. Segala hal Azela pikirkan, dari sebuah kiriman video dari nomor yang tidak di kenal. Awalnya Azela tidak percaya, karena dia y

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 55 MEMBERI PELAJARAN DELON

    Pukul 10 malam, Ferro berjalan keluar ruangannya di ikuti Hedy di belakangnya. Ferro ingin ke markas dia ingin melihat wajah Delon seperti apa setelah melihatnya datang.Di perjalanan, ponsel Hedy bergetar tanda ada pesan masuk dari Azela. Dengan ragu Hedy mengatakan pada Ferro."Tuan, Nyonya Azela mengirim pesan padaku" ucap Hedy. "Apa yang dia katakan ?" tanya Ferro. "Nyonya bertanya apakah anda akan pulang ke mansion nanti atau tidak" "Katakan saja kalau aku tidak pulang" "Baik Tuan" Hedy lalu membalas pesan Azela. Semua pertanyaan Azela dia jawab semua tanpa ada kebohongan. Di dalam pesan itu juga, Azela meminta Hedy untuk memperhatikan kesehatan Ferro, makanannya dan memintanya jangan sampai Ferro telat makan. Sebenarnya, Hedy merasa heran pada Tuannya. Jika di lihat Ferro sekarang sudah baik-baik saja dan kenapa tidak pulang ke mansion untuk menemui istrinya. Tapi Hedy tidak mau ikut campur, Hedy hanya berharap pernikahan Ferro dan Azela tetap utuh apalagi sekarang Azela s

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 54 MENANGKAP DELON

    Terik matahari muncul di sela-sela horden. Ferro membuka matanya, perlahan dia merasakan sakit di kepalanya, dia lalu bersandar di sandaran ranjang.Ferro melihat sekelilingnya, kalau dia ternyata menginap di perusahaan. Ferro memegang kepalanya dan berusaha turun dari ranjang ingin masuk dalam kamar mandi. Setelah 15 menit membersihkan tubuh, Ferro membuka lemari, mengambil satu set pakaiannya lalu dia pakai. "Sepertinya Ini efek aku minum banyak kemarin jadi kepalaku sakit" lirih Ferro, diam dan mengingat semuanya.Ferro lalu berjalan keluar ruangan pribadinya, duduk di kursi kebesarannya, membuka ponselnya dan langsung menekan panggilan pada asistennya. "Halo Tuan" "Pesankan aku sarapan sekarang juga" "Baik Tuan" Kemudian mematikan telpon, Ferro membuka laptopnya dan mulai melakukan pekerjaannya. Ferro seolah-olah melupakan Azela yang berada di mansion. Di mansion, Azela berdiri merenung di balkon kamar. Hatinya gelisah setelah mengetahui dari Bibi Wawa kalau Ferro tidak pul

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 53 PELAMPIASAN AMARAH FERRO

    Semenjak kepergian Azela, Ferro tidak bekerja. Dia hanya diam memejamkan matanya, bersandar di kursinya. Ferro tidak tidur, dia hanya ingin menenangkan pikirannya saja yang kalut, menghilangkan amarah dalam dirinya yang tadi mencuak tapi tidak bisa di keluarkan. Akhirnya, Ferro tidak tahan, jam sudah menunjukkan jam pulang kerja. Dia meminta asistennya Hedy membawakan minuman yang beralkohol tinggi. Ferro lama-lama menghabiskan banyak minuman alkohol itu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Ferro belum juga ingin pulang. Dia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sejak siang tadi. Semua pegawai sudah pulang, tidak ada pegawai yang lembur malam ini dan Hedy masih setia menunggu Ferro di depan ruangan Ferro. Satu jam kemudian, Hedy berjalan masuk ke dalam ruangan Ferro. "Tuan mari kita pulang, sudah jam 9 malam" ucap Hedy dengan hati-hati."Pekerjaanku belum selesai, kau bisa pulang duluan" jawab Ferro tanpa melihat Hedy. "Baiklah, Tuan. Saya akan menunggu anda sampai selesai" ucap

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 52 BERTENGKAR

    Di perusahaan Horace Group, Ferro baru saja selesai melakukan rapat dari klien luar negeri. Kini dia sekarang berada di ruangannya. Diasudah membeli ponsel baru dan akan menelpon istrinya nanti siang setelah dia mengecek semua berkas laporan.Setelah pekerjaan Ferro sudah selesai, dia akan menelpon istrinya tapi pintu di ketuk tiba-tiba. TOKTOK"Masuk" ucap Ferro.Yang mengetuk pintu adalah Hedy."Ada apa ?" tanya Ferro."Maaf Tuan, ada yang ingin saya sampaikan" ucap Hedy dengan ragu. "Apa ? Cepat katakan" ucap Ferro."Saya mendapat pesan dari nomor yang tidak di kenal dan ini Tuan" ucap Hedy sambil menyerahkan ponselnya pada Ferro.Ferro mengambil ponsel itu, seketika dia mengeraskan rahangnya, mencengkram erat ponsel itu. Beberapa detik kemudian dia melemparkan ponsel itu dan untung saja ponsel itu jatuh di sofa dan tidak membuat pecah. Hedy terkejut dan bernafas lega ponselnya masih aman, karena posel itu masih baru dan harganya juga mahal. "Selidiki siapa yang mengirim gambar

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 51 FERRO MARAH

    Jam menunjukkan pukul 11 siang, Azela bersiap ingin pergi menghadiri ajakan makan siang Delon. Azela ragu meminta izin, dia tau pasti suaminya tidak akan mengizinkannya. Tapi jika dia tidak menghadiri ajakan makan siang Delon dia tidak akan tau apa yang akan di rencanakan Delon selanjutnya.Dengan terpaksa Azela akhirnya harus menyembunyikan atau jika nanti Ferro mengetahuinya Azela siap akan menerima resikonya. Setelah bersiap Azela turun ke bawah."Bibi Wawa" panggil Azela."Ya Nyonya, ada yang bisa saya bantu" tanya Bibi Wawa menghampiri Azela. "Oh tidak, aku hanya mau bilang jika suamiku bertanya padamu katakan padanya jika aku ke butik" ucap Azela."Baik Nyonya" jawab Bibi Wawa.Kemudian Azela pergi dari mansion menuju restoran yang di maksud Delon. Setelah 30 menit, Azela sampai dan langsung masuk dalam restoran."Selamat siang Nona" sapa salah satu pelayan restoran."Meja atas nama Delon" ucap Azela."Mari Nona saya antar" ucap pelayan itu.Ternyata Delon belum datang. Azela d

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 50 BERITA

    "PENGUSAHA NOMOR SATU DI NEGARA INI FERO ALEXANDER MEMASUKI RESTORAN BINTANG LIMA BERSAMA SEORANG WANITA, MEREKA TAMPAK MESRA. APAKAH WANITA ITU KEKASIH FERRO ALEXANDER ?""ALEXANDER BERSAMA ISTRINYA RISA BERKUNJUNG KERUMAH SAKIT BERSAMA SEORANG WANITA CANTIK. MEREKA JUGA JALAN BERSAMA KE MALL, DI DUGA WANITA ITU ADALAH CALON MENANTU KELUARGA ALEXANDER. BAGAIMANA DENGAN KEKASIH FERRO ALEXANDER ? SIAPA YANG AKAN DI PILIH FERRO ALEXANDER ?Di Singapura, nenek Azela, Nada. Memperhatikan berita yang beredar di sosial media, dia membaca semua berita itu dan ada yang membuatnya merasa heran. "Smit, lihatlah ini, apa wanita ini Azela ?" tanya Nada pada Smit yang baru masuk kamar. "Tentu saja Azela" jawab Smit tanpa melihat berita di ponsel Nada, dia sudah menebak maksud istrinya itu. "Kamu sudah melihat beritanya ?" "Sudah" "Penglihatanku sedikit tidak jernih, sehingga aku tidak bisa mengenali cucuku sendiri" ucap Nada sambil terkekeh. Smit itu terkekeh juga. "Kita sudah tua, wajar ji

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 49 DI MALL

    Alexander dan Risa sedang dalam perjalanan menuju ke mansion Ferro dan Azela sesuai dengan janji Alexander pada Risa. Sedangkan Ferro dan Azela kini berdebat di dalam kamar karena Ferro tak ingin ke perusahaan."Aku baik-baik saja, kamu jangan khawatir" ucap Azela."Aku takut, keram di perut kamu muncul lagi sayang" ucap Ferro."Ayolah, begini saja aku akan langsung menelponmu jika terjadi sesuatu denganku" ucap Azela membujuk Ferro. "Bukankah, kamu ada rapat penting hari ini" lanjutnya. "Rapat itu bisa Hedy yang mewakiliku, aku tidak mau meninggalkanmu sendiri" ucap Ferro.Azela menghelah nafasnya, lalu berjalah duduk di atas ranjang. TOK TOKSuara ketukan pintu terdengar, Ferro berjalan membuka pintu."Ada apa Bi ?" tanya Ferro ketika sudah membuka pintu."Maaf Tuan mengganggu, ada Tuan besar dan Nyonya besar datang. Sekarang mereka ada di ruangan keluarga sedang menunggu Tuan dan Nyonya" ucap Bibi Wawa."Katakan pada orang Tuaku bi, aku dan istriku akan turun sebentar lagi" uc

  • Wanita Tangguh untuk Sang Billionaire   BAB 48 BERTEMU LAGI

    Sesuai dengan perkataan Ferro pada Azela saat tadi siang menelpon mereka akan makan malam di restoran. Kini mereka sedang berada dalam mobil menuju restoran bintang lima yang merupakan restoran milik Azela.Mobil sudah sampai di pelantaran restoran, sebelum turun Azela mengambil masker dalam tasnya lalu memakainya. Setelah itu mereka turun dari mobil. Ferro memeluk pinggang Azela memasuki restoran. Semua mata memandang ke arah Ferro dan Azela. Semua orang bertanya-tanya dalam pikirannya siapa wanita yang bersama Tuan Ferro.Ferro dan Azela santai saja dan cuek, terus berjalan memasuki Private Room. Sang Manager dengan cepat memanggil satu pelayan untuk mengikutinya."Selamat datang Tuan Ferro dan Miss Azela" sapa Manager restoran dan pelayan sambil menundukkan kepala."Kalian siapkan makanan favorite istriku" ucap Ferro.Manager dan pelayan terkejut mendengar kata "istri" keluar dari mulut Ferro. Azela yang melihat gelagat penasaran pun berkata."Dia adalah suamiku" ucap Azela."Baik

DMCA.com Protection Status