Hari ini adalah hari kedua Ferro berada di Singapura. Sambil menunggu informasi dari asistennya mengenai Azela yang keluar negeri, Ferro mengerjakan pakerjaannya, memeriksa email yang masuk. Dan akhirnya satu jam kemudian, asistennya sudah menemukan informasi. "Tuan, Nona Azela tidak keluar negeri" ucap Hedy. "Dimana dia sekarang ?" "Nona Azela berada di perusahaan Chiragh Company Tuan" "1 jam kemudian kita datang ke sana" "Baik Tuan" Di mansion mewah, lebih tepatnya di Indonesia, Fadil memberitau soal undangan ulang tahun perusahaan kepada istri dan anaknya, mereka sedang makan siang bersama. "Sayang kita ada undangan ulang tahun dari perusahaan Horace Group minggu depan" ucap Fadil. "Papi, aku mau ikut, aku mau bertemu dengan Tuan Ferro yang sangat tampan itu" ucap Rena dengan antusias. "Tentu saja kamu ikut sayang" jawab Fadil sambil tersenyum. "Papi jodohkan aku dengan Tuan Ferro, aku suka sama dia, aku mau jadi istrinya" ucap lagi Rena dengan memohon. "Hmm P
Keesokan harinya di mansion Alexander. "Sayang bagaimana, apakah Tuan Smit mau menjodohkan putra kita dengan cucunya ?" ucap Risa, Mommy Ferro. "Dia setuju sayang tapi Tuan Smit mau menanyakannya dulu kepada cucunya, katanya biar cucunya yang memutuskan" jawab Alexander. "Bagaimana kalau dia menolak ?" "Tidak ada yang bisa menolak pesona putra kita sayang" "Kita juga belum memberitaukan Ferro, aku takut Ferro menolak" "Kalau dia menolak, kita berikan pilihan kepadanya, membawa pilihannya sendiri atau menjodohkannya. Kalau dia tidak membawa pilihannya sendiri, berarrti dia harus mau" Risa diam, dalam hatinya ia ragu dengan putranya. Dia sangat tau putranya anti kepada wanita, tapi dia juga tidak mau putranya sendiri terus, dia mau putranya menikah dan mempunyai anak, apalagi umurnya sudah mendekati kepala tiga. "Aku mau menelpon Ferro dulu sayang" ucap Risa. "Iya sayang, aku ke ruang kerja dulu ya" jawab Alexander lalu mengecup bibir istrinya sekilas lalu berlalu. Risa men
Sepasang suami istri paruh baya dan seorang cucu lagi menikmati udara pagi di halaman belakang mansion. Azela hari ini tidak sibuk dengan pekerjaannya, hari ini dia akan berangkat kerja siang hari. "Sayang kamu tadi malam pulang dengan siapa lagi, aku melihat ada mobil asing yang masuk dalam mansion ?" tanya Nada kepada Azela yang lagi memberikan makanan pada ikan di kolam. "Aku pulang dengan teman nek" jawab Azela tersenyum tipis mengingat perhatian Ferro tadi malam. "Teman kamu pria sayang ?" tanya Nada lagi. "Hmm iya nek" Nada dan Smit saling pandang, lalu Nada menganggukkan kepala. "Azela, Kakek mau bicara sama kamu, ayo sini mendekatlah nak" ucap Smit memanggil Azela mendekat. "Mau bicara apa kek ?" tanya Azela yang sudah berada dekat kakek dan neneknya. "Kakek mau menjodohkanmu dengan cucu sahabat kakek." ucap Smit. Azela mengerutkan keningnya, lalu dia terkekeh. Di jodohkan yang benar saja. "Azela, apa kamu mau di jodohkan dengan cucu sahabat kakek ?" tanya Smit
Di perusahaan Horace Group, Ferro sedang melakukan rapat dengan klien dari luar negeri, rapat sudah berlangsung selama 2 jam. "Bagaimana Tuan Ferro ?" tanya klien dari luar negeri meminta persetujuan Ferro. "Aku setuju, tapi aku mau 60%" jawab Ferro. "Baiklah Tuan, Deal ?" ucap klien itu mengajak Ferro menjabat tangan dan Ferro membalasnya. Sedari tadi Hedy memperhatikan sekertaris klien mereka, Wanita itu selalu menatap Ferro dengan tatapan memuja dan berbicara yang di buat selembut agar Ferro meliriknya. Setelah rapat selesai, mereka pun berjabat tangan untuk tanda berpisah. Tiba ketika sekertaris ingin menjabat tangan Ferro, dengan menghargai perasaan klienya itu, ia membalas jabat tangan wanita tersebut. Tiba-tiba wanita itu menggoda tangan Ferro dengan ibu jarinya mengelus telapak tangan Ferro dan mengedipkan matanya sebelah, membuat Ferro menatap tajam dan melepaskan cepat tangan wanita itu. Sial, berani sekali dia menggodaku seperti itu. Setelah itu klien dan s
Terik matahari memasuki sela-sela horden kamar Azela yang masih dalam selimut menikmati tidurnya yang sangat nyaman. Semalam, Ferro tidak hentinya mengajak mengobrol panjang lebar membuat wanita cantik ini kelelahan melayani kekasihnya sampai ia tertidur, kebetulan hari ini adalah hari libur. Tak lama deringan ponsel berbunyi. Deringan itu terus berbunyi sampai ke lima kalinya. Dengan malas Azela mengangkat telpon. "Halo" jawab Azela dengan suara khas baru bangun. "Sayang" "Hmmm" balas Azela. "Sayang" panggil Ferro agi. "Hmm ada apa, aku masih mau tidur" ucap Azela yang masih memejamkan matanya. "Sudah jam 8, ayo bangun sarapan" "Hmmm" "Baiklah, tidurlah lagi tapi jangan ditutup ya" "Hmm" Beberapa saat kemudian, seseorang masuk dalam kamar Azela. Nada tersenyum melihat Azela yang masih memejamkan matanya. "Azela sayang bangun" ucap Nada. Nada berjalan membuka horden sehingga terik matahari memasuk menyirangi kamar Azela. "Nenek" panggil Azela. "Bangun sa
Setelah belanja memasuki beberapa toko. Azela memasuki Swalayan mengambil banyak cemilan, roti, ice cream, perlengkapan alat mandi beberapa kotak, sabun cuci, mie 10 dus, telur 10 rak, gula, tepung, rempah-rempah dan makanan frozen seperti kentang, nugget, daging ayam, daging sapi, udang, ikan serta aneka buah. Azela akan menghabiskan uang Ferro sangat banyak hari ini. Kebeteluan Ferro membayar semua belanjanku, ekalian saja aku belanja keperluan anak panti. Setelah pengawal Ferro mengurus pembayaran, mereka terkejut dengan banyaknya belanjaan kekasih Tuannya, mereka merasa ini adalah kebutuhan untuk 3 bulan. Azela akhirnya keluar dari Mall. Barang-barang semua untuk keperluan panti iya simpan dalam mobil pengawal Ferro. Sedangkan barang belanjaanya sendiri dia simpan di mobilnya. Azela membawa mobilnya keluar dari halaman Mall. Setelah berjalan selama 10 menit Azela singgah di toko kue. Dia ingin membeli kue untuk anak dan ibu panti. Pengawal yang berada di belakang juga ikut
Pesta ulang tahun perusahaan Horace Group telah tiba, Pestanya akan di lakukan pada malam hari pukul 7 di salah satu hotel milik Ferro. Deringan ponsel berbunyi. Ferro yang sedang mengecek email, mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menelpon, setelah melihat kalau Mommynya yang menelpon, Ferro langsung mengangkatnya. "Halo" jawab Ferro. "Sayang, kamu akan datang kan nanti malam ke pesta ulang tahun perusahaan ?" "Tentu saja Mom, Ferro akan datang" "Hmm, Mommy mau kamu membawa kekasihmu pada kami nanti malam" ucap permintaan Risa. "Akan aku usahakan Mommy" "Baiklah, sampai jumpa nanti malam sayang" "Iya Mom" sepasang suami istri paruh baya sedang menikmati secangki teh di balkon kamar. Alexander yang melihat Risa telah selesai menelpon Ferro, berjalan mendekat. "Apa kata Ferro sayang ?" tanya Alexander sambil memeluk istrinya dari belakang. "Hmm dia mengatakan akan datang dan aku menyuruhnya untuk membawa kekasihnya nanti malam" jawab Risa Berbalik bada
Pagi berganti malam, suasana Ballroom pesta ulang tahun perusahaan sudah ramai dengan para tamu undangan. Berbagai kalangan telah datang dari pejabat, pengusaha dan para artis. Semua mengenakan pakaian yang mewah. Pemilik pesta belum hadir, para tamu sudah tidak sabar menunggu pemilik pesta terutama para wanita tidak sabar melihat Ferro Alexander, pria paling tampan di negara ini. Semua wanita tergila-gila ingin melihatnya. Setelah 10 menit kemudian berlalu, akhirnya pemilik pesta telah datang. Dari pintu Ballroom sepasang suami istri berjalan masuk, pria paruh baya yang masih tampan dan gagah di usianya yang tidak mudah lagi dan seorang wanita yang sangat cantik walau umur sudah tidak mudah juga, tapi kecantikannya tidak pernah sirna. Berjalan di karpet merah dengan satu tangan Alexander memeluk pinggang istrinya. Para sesama usianya merasa iri melihat keromatisan Alexander kepada istrinya. Para wanita paruh baya juga sama menggilai Alexander. Mereka semua masih berusaha mende