Azela dan Ferro sedang berada di apertemen Azela. Sepulang dari perusahaan Azela kembali tidur, ntah kenapa dia merasa kelelahan dan ingin tidur terus. Ferro menemaninya memperhatikan wajah cantik Azela yang terlelap. Bunyi deringan ponsel mengalihkan perhatian Ferro, dia melihat ponsel Azela yang berbunyi. Di ambilnya dan melihat nama Ruki tertera di layar. Siapa Ruki ? Ferro membiarkan saja ponsel itu berdering. Sekali lagi ponsel itu berdering dan nama Ruki lagi yang tertera. Ferro sangat penasaran siapa Ruki yang menelpon terus menerus Azela.Setelah ponsel itu mati, Ferro mengambilnya kembali, membuka chat pesan masuk. Dia ingin mengetahui isi chat dalam pesan Azela. Setelah dia buka, tidak ada satu pun chat dari nama Ruki, hanya ada chat Kakek dan Neneknya, asistennya dan dirinya.Ferro lalu menyimpan kembali ponsel itu, dia membaringkan tubuhnya dan memeluk Azela. 5 menit kemudian, Azela terbangun."Ferro" panggil Azela setelah membuka matanya."Kenapa sayang ?" tanya Ferro
Dua insan yang saling memeluk masih terlelap dengan damainya. Sepertinya mereka sangat kelelahan setelah bertempur. Hingga akhirnya satu jam kemudian, Azela terbangun. Dia merasakan perutnya di timpah benda berat. Azela menatap kebawah, melihat tangan kekar Ferro yang memeluknya. Azela mencoba melepaskan tangan Ferro di perutnya. Namun, Ferro malah memeluknya semakin erat "Bangun Ferro" ucap Azela. Tidak ada jawaban, Azela berusaha lagi dan akhirnya tangan Ferro terlepas dari perutnya. Azela duduk, mengikat rambutnya. Setelah itu, dia ingin turun dari ranjang, tapi tiba-tiba pinggangnya di peluk oleh Ferro. "Sayang, mau kemana ?" tanya Ferro. "Ini sudah pagi, ayo bangun" ucap Azela. Ferro malah menarik Azela hingga Azela jatuh ke pelukan Ferro. Azela mengembuskan nafasnya. "Ferro" "Nanti saja sayang" "Tapi aku mau ke kamar mandi" Ferro diam, dia mencium pipi Azela. "Aku ingin anak" ucap Ferro tiba-tiba membuat Azela terkejut. Tangan Azela mencubit keras perut Ferro
Hari yang sangat di tunggu Ferro, hari ini adalah hari dia menikahi Azela. Semua persiapan sudah di siapkan. Tercetak jelas di wajah Ferro yang bersinar, terpancar kebahagiaan yang tidak terkira. Azela sudah memakai gaun pengantinnya, berdiri di depan cermin melihat penampilannya.Sebenarnya Azela ingin menikah dan di saksikan oleh semua orang, tapi itu setelah misinya membalas dendam. Karena dia tidak ingin mengecewakan Ferro dan mencintai Ferro, dia menurut saja semua keinginan Ferro. Tapi dia ingin melakukan pemberkatan saja, mengenai resepsi nanti saja. "Sayang, kita akan berangkat sekarang" ucap Ferro ketika masuk dalam kamar.Ferro mematung melihat saat Azela berbalik, dia terpana melihat kecantikan Azela yang luar biasa. Azela juga melihat Ferro yang sudah memakai jas, tampan dan gagah sekali."Ayo" ucap Azela, berjalan mendekati Ferro.tersadar dari lamuannya, Ferro lalu mengambil tangan Azsla, menuntun keluar dari kamar. Kakek dan Nenek Azela beserta orang tua Ferro sudah b
Azela bangun jam 3 pagi. Dia terbangun dari tidurnya karena dari kemarin sampai sekarang dia memikirkan Bibi Sumi. Azela balik ke samping melihat Ferro yang masih tidur dengan memeluknya.Semalam ketika mereka ingin tidur tidak ada kegiatan suami istri yang mereka lakukan. Ferro tidak ingin melakukan ketika dia tau istrinya memikirkan Bibi Sumi. Jadi dia hanya memeluk dan mencium Azea saja sampai mereka tertidur.Dengan perlahan, Azela melepaskan tangan Ferro yang melilit di perutnya. Pelan-pelan dan akhirnya terlepas dan tidak membuat Ferro terbangun, Azela mencium kening suaminya."Aku pergi dulu sayang" ucap Azela dengan pelan dan mengelus pipi Ferro. Kemudian, dia turun ranjang dan masuk dalam kamar mandi. Setelah 15 menit, dia keluar langsung masuk ke dalam ruangan ganti pakaian. Azela mengambil tanktop hitam, celana hitam dan jaket kulit hitam lalu memakainya. Setelah siap, Azela turun ke bawah. Bibi Wawa menghampirinya."Nyonya" sapa Bibi Wawa."Aku akan pergi, tolong buatkan
Ferro membuka matanya, tangannya meraba-raba mencari wanita yang sudah menjadi istrinya. Merasa kosong dan dingin, Ferro melirik ke samping dan terkejut tidak menemukan Azela. Dia angsung duduk dan bersandar di sandaran ranjang."Sayang" panggil Ferro yang mengira Azela berada di kamar mandi atau ruangan pakaian. Namun, 2 menit sudah memanggilnya tapi tidak ada Azela muncul, Ferro bangkit menuju kamar mandi yang ternyata kosong. Lalu Ferro berjalan ke ruangan pakaian yang kosong juga. Ferro mengambil cepat bajunya yang ada di sofa dan memakai celana pendeknya. Setelah itu, dia keluar dari lift dan langsung berteriak memanggil Azela."Azela sayang" teriak Ferro.Bibi Wawa yang mendengar suara Tuannya mendekat menghampirinya. "Dimana istriku Bi ?" tanya Ferro setelah melihat Bibi Wawa mendekat."Nyonya Azela, pagi-pagi sekali keluar Tuan" jawab Bibi Wawa. "Pergi kemana ?" tanya Ferro yang heran."Nyonya tidak mengatakannya Tuan, Nyonya hanya bilang pergi sebentar"Sial, Azela selalun
Satu jam kemudian setelah kejadian, Salsa yang sudah bangun dan membersihkan tubuhnya turun ke lantai satu. DIa ingin ke dapur untuk mengambil air minum. Pelayan yang melihat Nyonyanya menghampiri Salsa dengan ketakutan."Nyo-nya" panggil pelayan yang terlihat ketakutan."Ada apa ?" tanya Salsa yang heran melihat pelayan itu."Tadi ada beberapa orang datang ke mansion Nyonya, mereka membunuh semua para pengawal dan mereka juga membawa Bibi Sumi" jawab memberitahu pelayan itu pada Salsa.Seketika tubuh Salsa gemetar mendengarnya, dia langsung pergi dari sana ingin menemui suaminya di kamar. Setelah sampai di kamar, Fadil baru saja keluar dari kamar mandi "Fadil, mansion kita di masuki beberapa orang, mereka membunuh semua para pengawal serta membawa Bibi Sumi pergi juga" ucap panik Salsa pada suaminya, membuat Fadil kaget terkejut."Ayo kita turun ke bawah" Mengajak Salsa turun ke bawah untuk memastikannya.Fadil dan Salsa langsung menuju ke halaman belakang. Seketika mereka terkejut
Saat di perjalanan tiba-tiba ada suara tembak. Azela merasakan mobilnya sedikit bergoyang dan mungkin akibat tembakan. Azela melihat ke kanan, ada sebuah mobil ingin menyamakan dengan mobilnya lalu menembak dan meleset ke kaca pintu belakang.Azela mengambil pistolnya, lalu menurunkan kaca mobilnya kemudian menembak ban mobil itu. Azela menembak lagi dan membuat mobil itu tidak seimbang.Orang yang berada di mobil itu tidak berhenti menembak mobil Azela. Azela lalu memusatkan pandangannya pada yang mengemudi mobil mereka. Saat pas, dia menembak kepala yang mengemudi mobil itu dan membuat tidak sadarkan diri. Mobil mereka menjadi menabrak tiang listrik.Mobil pengawal masih berada di belakang Azela. Mereka panik melihat mobil Nyonyanya di serang. Mereka terus mengikutinya. Azela merasa mobilnya sudah tidak aman untuk di lanjutkan ke butik karena tembakan pada ban mobilnya, mengambil tas dan pistol, membuka pintu dan meloncat keluar, Azela berguling ke rumput, mobil Azela menabrak pemba
Ferro Alexander keluar dari mobilnya, masuk dalam butik dengan tergesa-gesa di ikuti asistennya di belakang. Mala yang melihat Ferro masuk dalam butik dalam keadaan panik bergegas menghampiri."Dimana istriku ? Cepat katakan" ucap Ferro cepat pada Mala.Mala yang mendapat pertanyaan dari Ferro menjadi ketakutan mendengar suaranya."Miss Azela, ada di ruangannya Tuan" jawab Mala dengan menunduk.Dengan cepat Ferro berjalan memasuki lift. Mala dan pegawai butik lainnya yang mendengar Ferro mengatakan "istri" menjadi terkejut."Miss Azela istri dari Tuan Ferro ?""Kapan mereka menikah ?""Wahh mereka pasangan yang sempurna, tampan dan cantik""Pantas saja Miss Azela akhir-akhir ini selalu berada di Indonesia ternyata suaminya Tuan Ferro"Bisik-bisik mereka, Mala yang mendengar langsung menegur."Kalian jangan mengobrol" ucap tegas Mala pada para pegawai itu yang bisik-bisik tadi.Ferro yang sudah sampai di lantai ruangan Azela, berjalan dan langsung membuka pintu. Pandangannya langsung m