Kini Azela sudah sampai di Singapura, dia langsung menuju perusahaan Chiragh Company. Di perjalanan ponsel Azela bergetar tanda ada pesan masuk, dia membukanya dan melihat sebuah video yang menampilkan Bibi Sumi sedang di sekap. Bibi Sumi saya sekap, kalau kau ingin melepaskannya, datanglah ke sini.Keterangan video tersebut. Di video itu juga terlihat wajah Bibi Sumi yang lebam, Azela geram melihatnya, dia tau siapa pengirim pesan ini, Azela lalu menekan kontak seseorang."Halo Miss" "Aku ingin kau menyamar sebagai pelayan di mansion Daddyku" ucap Azela pada seseorang di telpon."Baik Miss" Tiba di parkiran khusus perusahaan, Azela bergegas turun, berjalan masuk dalam lift yang akan langsung tiba di lantai paling atas. "Selamat pagi Miss" sapa Dira pada Azela. "Masuk di ruanganku" ucap singkat Azela.Dira langsung mengikuti Azela masuk ke dalam ruangannya."Apa semuanya sudah berkumpul di ruangan rapat""Sudah Miss, 5 menit yang lalu mereka semua sudah berada disana" "Baiklah,
Azela dan Ferro sedang berada di apertemen Azela. Sepulang dari perusahaan Azela kembali tidur, ntah kenapa dia merasa kelelahan dan ingin tidur terus. Ferro menemaninya memperhatikan wajah cantik Azela yang terlelap. Bunyi deringan ponsel mengalihkan perhatian Ferro, dia melihat ponsel Azela yang berbunyi. Di ambilnya dan melihat nama Ruki tertera di layar. Siapa Ruki ? Ferro membiarkan saja ponsel itu berdering. Sekali lagi ponsel itu berdering dan nama Ruki lagi yang tertera. Ferro sangat penasaran siapa Ruki yang menelpon terus menerus Azela.Setelah ponsel itu mati, Ferro mengambilnya kembali, membuka chat pesan masuk. Dia ingin mengetahui isi chat dalam pesan Azela. Setelah dia buka, tidak ada satu pun chat dari nama Ruki, hanya ada chat Kakek dan Neneknya, asistennya dan dirinya.Ferro lalu menyimpan kembali ponsel itu, dia membaringkan tubuhnya dan memeluk Azela. 5 menit kemudian, Azela terbangun."Ferro" panggil Azela setelah membuka matanya."Kenapa sayang ?" tanya Ferro
Dua insan yang saling memeluk masih terlelap dengan damainya. Sepertinya mereka sangat kelelahan setelah bertempur. Hingga akhirnya satu jam kemudian, Azela terbangun. Dia merasakan perutnya di timpah benda berat. Azela menatap kebawah, melihat tangan kekar Ferro yang memeluknya. Azela mencoba melepaskan tangan Ferro di perutnya. Namun, Ferro malah memeluknya semakin erat "Bangun Ferro" ucap Azela. Tidak ada jawaban, Azela berusaha lagi dan akhirnya tangan Ferro terlepas dari perutnya. Azela duduk, mengikat rambutnya. Setelah itu, dia ingin turun dari ranjang, tapi tiba-tiba pinggangnya di peluk oleh Ferro. "Sayang, mau kemana ?" tanya Ferro. "Ini sudah pagi, ayo bangun" ucap Azela. Ferro malah menarik Azela hingga Azela jatuh ke pelukan Ferro. Azela mengembuskan nafasnya. "Ferro" "Nanti saja sayang" "Tapi aku mau ke kamar mandi" Ferro diam, dia mencium pipi Azela. "Aku ingin anak" ucap Ferro tiba-tiba membuat Azela terkejut. Tangan Azela mencubit keras perut Ferro
Hari yang sangat di tunggu Ferro, hari ini adalah hari dia menikahi Azela. Semua persiapan sudah di siapkan. Tercetak jelas di wajah Ferro yang bersinar, terpancar kebahagiaan yang tidak terkira. Azela sudah memakai gaun pengantinnya, berdiri di depan cermin melihat penampilannya.Sebenarnya Azela ingin menikah dan di saksikan oleh semua orang, tapi itu setelah misinya membalas dendam. Karena dia tidak ingin mengecewakan Ferro dan mencintai Ferro, dia menurut saja semua keinginan Ferro. Tapi dia ingin melakukan pemberkatan saja, mengenai resepsi nanti saja. "Sayang, kita akan berangkat sekarang" ucap Ferro ketika masuk dalam kamar.Ferro mematung melihat saat Azela berbalik, dia terpana melihat kecantikan Azela yang luar biasa. Azela juga melihat Ferro yang sudah memakai jas, tampan dan gagah sekali."Ayo" ucap Azela, berjalan mendekati Ferro.tersadar dari lamuannya, Ferro lalu mengambil tangan Azsla, menuntun keluar dari kamar. Kakek dan Nenek Azela beserta orang tua Ferro sudah b
Azela bangun jam 3 pagi. Dia terbangun dari tidurnya karena dari kemarin sampai sekarang dia memikirkan Bibi Sumi. Azela balik ke samping melihat Ferro yang masih tidur dengan memeluknya.Semalam ketika mereka ingin tidur tidak ada kegiatan suami istri yang mereka lakukan. Ferro tidak ingin melakukan ketika dia tau istrinya memikirkan Bibi Sumi. Jadi dia hanya memeluk dan mencium Azea saja sampai mereka tertidur.Dengan perlahan, Azela melepaskan tangan Ferro yang melilit di perutnya. Pelan-pelan dan akhirnya terlepas dan tidak membuat Ferro terbangun, Azela mencium kening suaminya."Aku pergi dulu sayang" ucap Azela dengan pelan dan mengelus pipi Ferro. Kemudian, dia turun ranjang dan masuk dalam kamar mandi. Setelah 15 menit, dia keluar langsung masuk ke dalam ruangan ganti pakaian. Azela mengambil tanktop hitam, celana hitam dan jaket kulit hitam lalu memakainya. Setelah siap, Azela turun ke bawah. Bibi Wawa menghampirinya."Nyonya" sapa Bibi Wawa."Aku akan pergi, tolong buatkan
Ferro membuka matanya, tangannya meraba-raba mencari wanita yang sudah menjadi istrinya. Merasa kosong dan dingin, Ferro melirik ke samping dan terkejut tidak menemukan Azela. Dia angsung duduk dan bersandar di sandaran ranjang."Sayang" panggil Ferro yang mengira Azela berada di kamar mandi atau ruangan pakaian. Namun, 2 menit sudah memanggilnya tapi tidak ada Azela muncul, Ferro bangkit menuju kamar mandi yang ternyata kosong. Lalu Ferro berjalan ke ruangan pakaian yang kosong juga. Ferro mengambil cepat bajunya yang ada di sofa dan memakai celana pendeknya. Setelah itu, dia keluar dari lift dan langsung berteriak memanggil Azela."Azela sayang" teriak Ferro.Bibi Wawa yang mendengar suara Tuannya mendekat menghampirinya. "Dimana istriku Bi ?" tanya Ferro setelah melihat Bibi Wawa mendekat."Nyonya Azela, pagi-pagi sekali keluar Tuan" jawab Bibi Wawa. "Pergi kemana ?" tanya Ferro yang heran."Nyonya tidak mengatakannya Tuan, Nyonya hanya bilang pergi sebentar"Sial, Azela selalun
Satu jam kemudian setelah kejadian, Salsa yang sudah bangun dan membersihkan tubuhnya turun ke lantai satu. DIa ingin ke dapur untuk mengambil air minum. Pelayan yang melihat Nyonyanya menghampiri Salsa dengan ketakutan."Nyo-nya" panggil pelayan yang terlihat ketakutan."Ada apa ?" tanya Salsa yang heran melihat pelayan itu."Tadi ada beberapa orang datang ke mansion Nyonya, mereka membunuh semua para pengawal dan mereka juga membawa Bibi Sumi" jawab memberitahu pelayan itu pada Salsa.Seketika tubuh Salsa gemetar mendengarnya, dia langsung pergi dari sana ingin menemui suaminya di kamar. Setelah sampai di kamar, Fadil baru saja keluar dari kamar mandi "Fadil, mansion kita di masuki beberapa orang, mereka membunuh semua para pengawal serta membawa Bibi Sumi pergi juga" ucap panik Salsa pada suaminya, membuat Fadil kaget terkejut."Ayo kita turun ke bawah" Mengajak Salsa turun ke bawah untuk memastikannya.Fadil dan Salsa langsung menuju ke halaman belakang. Seketika mereka terkejut
Saat di perjalanan tiba-tiba ada suara tembak. Azela merasakan mobilnya sedikit bergoyang dan mungkin akibat tembakan. Azela melihat ke kanan, ada sebuah mobil ingin menyamakan dengan mobilnya lalu menembak dan meleset ke kaca pintu belakang.Azela mengambil pistolnya, lalu menurunkan kaca mobilnya kemudian menembak ban mobil itu. Azela menembak lagi dan membuat mobil itu tidak seimbang.Orang yang berada di mobil itu tidak berhenti menembak mobil Azela. Azela lalu memusatkan pandangannya pada yang mengemudi mobil mereka. Saat pas, dia menembak kepala yang mengemudi mobil itu dan membuat tidak sadarkan diri. Mobil mereka menjadi menabrak tiang listrik.Mobil pengawal masih berada di belakang Azela. Mereka panik melihat mobil Nyonyanya di serang. Mereka terus mengikutinya. Azela merasa mobilnya sudah tidak aman untuk di lanjutkan ke butik karena tembakan pada ban mobilnya, mengambil tas dan pistol, membuka pintu dan meloncat keluar, Azela berguling ke rumput, mobil Azela menabrak pemba
Hari-hari telah berlalu, sudah 5 hari Ferro belum pulang ke mansion, bahkan dia juga belum menelpon Azela. Selama itu, jika bukan menginap di perusahaan, Ferro akan menginap di markas. Ferro tidak sadar, bahwa Azela selalu gelisah setiap hari menunggu kepulangannya. Waktu itu, terhitung 3 hari Ferro tidak pulang ke mansion. Azela memberanikan dirinya untuk datang ke perusahaan Horace Group. Namun, yang Azela dapatkan, Ferro tidak ada diperusahaan, dia ada pertemuan dengan klien di luar, Azela merasa kecewa dan akhirnya pulang kembali ke mansion. Bahkan saat itu juga, Azela mencoba menelpon Ferro beberapa kali, Namun Ferro tidak menjawab nya sama sekali. Pernah juga tanpa segaja, Azela datang ke restorannya, saat dia ingin pulang di depan pintu masuk, Azela berpapasan dengan Ferro, hati Azela sakit Ferro hanya melihatnya saja tanpa mau menyapanya sedikitpun. Segala hal Azela pikirkan, dari sebuah kiriman video dari nomor yang tidak di kenal. Awalnya Azela tidak percaya, karena dia y
Pukul 10 malam, Ferro berjalan keluar ruangannya di ikuti Hedy di belakangnya. Ferro ingin ke markas dia ingin melihat wajah Delon seperti apa setelah melihatnya datang.Di perjalanan, ponsel Hedy bergetar tanda ada pesan masuk dari Azela. Dengan ragu Hedy mengatakan pada Ferro."Tuan, Nyonya Azela mengirim pesan padaku" ucap Hedy. "Apa yang dia katakan ?" tanya Ferro. "Nyonya bertanya apakah anda akan pulang ke mansion nanti atau tidak" "Katakan saja kalau aku tidak pulang" "Baik Tuan" Hedy lalu membalas pesan Azela. Semua pertanyaan Azela dia jawab semua tanpa ada kebohongan. Di dalam pesan itu juga, Azela meminta Hedy untuk memperhatikan kesehatan Ferro, makanannya dan memintanya jangan sampai Ferro telat makan. Sebenarnya, Hedy merasa heran pada Tuannya. Jika di lihat Ferro sekarang sudah baik-baik saja dan kenapa tidak pulang ke mansion untuk menemui istrinya. Tapi Hedy tidak mau ikut campur, Hedy hanya berharap pernikahan Ferro dan Azela tetap utuh apalagi sekarang Azela s
Terik matahari muncul di sela-sela horden. Ferro membuka matanya, perlahan dia merasakan sakit di kepalanya, dia lalu bersandar di sandaran ranjang.Ferro melihat sekelilingnya, kalau dia ternyata menginap di perusahaan. Ferro memegang kepalanya dan berusaha turun dari ranjang ingin masuk dalam kamar mandi. Setelah 15 menit membersihkan tubuh, Ferro membuka lemari, mengambil satu set pakaiannya lalu dia pakai. "Sepertinya Ini efek aku minum banyak kemarin jadi kepalaku sakit" lirih Ferro, diam dan mengingat semuanya.Ferro lalu berjalan keluar ruangan pribadinya, duduk di kursi kebesarannya, membuka ponselnya dan langsung menekan panggilan pada asistennya. "Halo Tuan" "Pesankan aku sarapan sekarang juga" "Baik Tuan" Kemudian mematikan telpon, Ferro membuka laptopnya dan mulai melakukan pekerjaannya. Ferro seolah-olah melupakan Azela yang berada di mansion. Di mansion, Azela berdiri merenung di balkon kamar. Hatinya gelisah setelah mengetahui dari Bibi Wawa kalau Ferro tidak pul
Semenjak kepergian Azela, Ferro tidak bekerja. Dia hanya diam memejamkan matanya, bersandar di kursinya. Ferro tidak tidur, dia hanya ingin menenangkan pikirannya saja yang kalut, menghilangkan amarah dalam dirinya yang tadi mencuak tapi tidak bisa di keluarkan. Akhirnya, Ferro tidak tahan, jam sudah menunjukkan jam pulang kerja. Dia meminta asistennya Hedy membawakan minuman yang beralkohol tinggi. Ferro lama-lama menghabiskan banyak minuman alkohol itu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Ferro belum juga ingin pulang. Dia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sejak siang tadi. Semua pegawai sudah pulang, tidak ada pegawai yang lembur malam ini dan Hedy masih setia menunggu Ferro di depan ruangan Ferro. Satu jam kemudian, Hedy berjalan masuk ke dalam ruangan Ferro. "Tuan mari kita pulang, sudah jam 9 malam" ucap Hedy dengan hati-hati."Pekerjaanku belum selesai, kau bisa pulang duluan" jawab Ferro tanpa melihat Hedy. "Baiklah, Tuan. Saya akan menunggu anda sampai selesai" ucap
Di perusahaan Horace Group, Ferro baru saja selesai melakukan rapat dari klien luar negeri. Kini dia sekarang berada di ruangannya. Diasudah membeli ponsel baru dan akan menelpon istrinya nanti siang setelah dia mengecek semua berkas laporan.Setelah pekerjaan Ferro sudah selesai, dia akan menelpon istrinya tapi pintu di ketuk tiba-tiba. TOKTOK"Masuk" ucap Ferro.Yang mengetuk pintu adalah Hedy."Ada apa ?" tanya Ferro."Maaf Tuan, ada yang ingin saya sampaikan" ucap Hedy dengan ragu. "Apa ? Cepat katakan" ucap Ferro."Saya mendapat pesan dari nomor yang tidak di kenal dan ini Tuan" ucap Hedy sambil menyerahkan ponselnya pada Ferro.Ferro mengambil ponsel itu, seketika dia mengeraskan rahangnya, mencengkram erat ponsel itu. Beberapa detik kemudian dia melemparkan ponsel itu dan untung saja ponsel itu jatuh di sofa dan tidak membuat pecah. Hedy terkejut dan bernafas lega ponselnya masih aman, karena posel itu masih baru dan harganya juga mahal. "Selidiki siapa yang mengirim gambar
Jam menunjukkan pukul 11 siang, Azela bersiap ingin pergi menghadiri ajakan makan siang Delon. Azela ragu meminta izin, dia tau pasti suaminya tidak akan mengizinkannya. Tapi jika dia tidak menghadiri ajakan makan siang Delon dia tidak akan tau apa yang akan di rencanakan Delon selanjutnya.Dengan terpaksa Azela akhirnya harus menyembunyikan atau jika nanti Ferro mengetahuinya Azela siap akan menerima resikonya. Setelah bersiap Azela turun ke bawah."Bibi Wawa" panggil Azela."Ya Nyonya, ada yang bisa saya bantu" tanya Bibi Wawa menghampiri Azela. "Oh tidak, aku hanya mau bilang jika suamiku bertanya padamu katakan padanya jika aku ke butik" ucap Azela."Baik Nyonya" jawab Bibi Wawa.Kemudian Azela pergi dari mansion menuju restoran yang di maksud Delon. Setelah 30 menit, Azela sampai dan langsung masuk dalam restoran."Selamat siang Nona" sapa salah satu pelayan restoran."Meja atas nama Delon" ucap Azela."Mari Nona saya antar" ucap pelayan itu.Ternyata Delon belum datang. Azela d
"PENGUSAHA NOMOR SATU DI NEGARA INI FERO ALEXANDER MEMASUKI RESTORAN BINTANG LIMA BERSAMA SEORANG WANITA, MEREKA TAMPAK MESRA. APAKAH WANITA ITU KEKASIH FERRO ALEXANDER ?""ALEXANDER BERSAMA ISTRINYA RISA BERKUNJUNG KERUMAH SAKIT BERSAMA SEORANG WANITA CANTIK. MEREKA JUGA JALAN BERSAMA KE MALL, DI DUGA WANITA ITU ADALAH CALON MENANTU KELUARGA ALEXANDER. BAGAIMANA DENGAN KEKASIH FERRO ALEXANDER ? SIAPA YANG AKAN DI PILIH FERRO ALEXANDER ?Di Singapura, nenek Azela, Nada. Memperhatikan berita yang beredar di sosial media, dia membaca semua berita itu dan ada yang membuatnya merasa heran. "Smit, lihatlah ini, apa wanita ini Azela ?" tanya Nada pada Smit yang baru masuk kamar. "Tentu saja Azela" jawab Smit tanpa melihat berita di ponsel Nada, dia sudah menebak maksud istrinya itu. "Kamu sudah melihat beritanya ?" "Sudah" "Penglihatanku sedikit tidak jernih, sehingga aku tidak bisa mengenali cucuku sendiri" ucap Nada sambil terkekeh. Smit itu terkekeh juga. "Kita sudah tua, wajar ji
Alexander dan Risa sedang dalam perjalanan menuju ke mansion Ferro dan Azela sesuai dengan janji Alexander pada Risa. Sedangkan Ferro dan Azela kini berdebat di dalam kamar karena Ferro tak ingin ke perusahaan."Aku baik-baik saja, kamu jangan khawatir" ucap Azela."Aku takut, keram di perut kamu muncul lagi sayang" ucap Ferro."Ayolah, begini saja aku akan langsung menelponmu jika terjadi sesuatu denganku" ucap Azela membujuk Ferro. "Bukankah, kamu ada rapat penting hari ini" lanjutnya. "Rapat itu bisa Hedy yang mewakiliku, aku tidak mau meninggalkanmu sendiri" ucap Ferro.Azela menghelah nafasnya, lalu berjalah duduk di atas ranjang. TOK TOKSuara ketukan pintu terdengar, Ferro berjalan membuka pintu."Ada apa Bi ?" tanya Ferro ketika sudah membuka pintu."Maaf Tuan mengganggu, ada Tuan besar dan Nyonya besar datang. Sekarang mereka ada di ruangan keluarga sedang menunggu Tuan dan Nyonya" ucap Bibi Wawa."Katakan pada orang Tuaku bi, aku dan istriku akan turun sebentar lagi" uc
Sesuai dengan perkataan Ferro pada Azela saat tadi siang menelpon mereka akan makan malam di restoran. Kini mereka sedang berada dalam mobil menuju restoran bintang lima yang merupakan restoran milik Azela.Mobil sudah sampai di pelantaran restoran, sebelum turun Azela mengambil masker dalam tasnya lalu memakainya. Setelah itu mereka turun dari mobil. Ferro memeluk pinggang Azela memasuki restoran. Semua mata memandang ke arah Ferro dan Azela. Semua orang bertanya-tanya dalam pikirannya siapa wanita yang bersama Tuan Ferro.Ferro dan Azela santai saja dan cuek, terus berjalan memasuki Private Room. Sang Manager dengan cepat memanggil satu pelayan untuk mengikutinya."Selamat datang Tuan Ferro dan Miss Azela" sapa Manager restoran dan pelayan sambil menundukkan kepala."Kalian siapkan makanan favorite istriku" ucap Ferro.Manager dan pelayan terkejut mendengar kata "istri" keluar dari mulut Ferro. Azela yang melihat gelagat penasaran pun berkata."Dia adalah suamiku" ucap Azela."Baik