Saat di perjalanan tiba-tiba ada suara tembak. Azela merasakan mobilnya sedikit bergoyang dan mungkin akibat tembakan. Azela melihat ke kanan, ada sebuah mobil ingin menyamakan dengan mobilnya lalu menembak dan meleset ke kaca pintu belakang.Azela mengambil pistolnya, lalu menurunkan kaca mobilnya kemudian menembak ban mobil itu. Azela menembak lagi dan membuat mobil itu tidak seimbang.Orang yang berada di mobil itu tidak berhenti menembak mobil Azela. Azela lalu memusatkan pandangannya pada yang mengemudi mobil mereka. Saat pas, dia menembak kepala yang mengemudi mobil itu dan membuat tidak sadarkan diri. Mobil mereka menjadi menabrak tiang listrik.Mobil pengawal masih berada di belakang Azela. Mereka panik melihat mobil Nyonyanya di serang. Mereka terus mengikutinya. Azela merasa mobilnya sudah tidak aman untuk di lanjutkan ke butik karena tembakan pada ban mobilnya, mengambil tas dan pistol, membuka pintu dan meloncat keluar, Azela berguling ke rumput, mobil Azela menabrak pemba
Ferro Alexander keluar dari mobilnya, masuk dalam butik dengan tergesa-gesa di ikuti asistennya di belakang. Mala yang melihat Ferro masuk dalam butik dalam keadaan panik bergegas menghampiri."Dimana istriku ? Cepat katakan" ucap Ferro cepat pada Mala.Mala yang mendapat pertanyaan dari Ferro menjadi ketakutan mendengar suaranya."Miss Azela, ada di ruangannya Tuan" jawab Mala dengan menunduk.Dengan cepat Ferro berjalan memasuki lift. Mala dan pegawai butik lainnya yang mendengar Ferro mengatakan "istri" menjadi terkejut."Miss Azela istri dari Tuan Ferro ?""Kapan mereka menikah ?""Wahh mereka pasangan yang sempurna, tampan dan cantik""Pantas saja Miss Azela akhir-akhir ini selalu berada di Indonesia ternyata suaminya Tuan Ferro"Bisik-bisik mereka, Mala yang mendengar langsung menegur."Kalian jangan mengobrol" ucap tegas Mala pada para pegawai itu yang bisik-bisik tadi.Ferro yang sudah sampai di lantai ruangan Azela, berjalan dan langsung membuka pintu. Pandangannya langsung m
Sesuai dengan janjinya, Azela dan Ferro sekarang sedang bersiap. Azela akan membawa Ferro ke markasnya untuk memperkenal dunia laiannya. Setelah bersiap, mereka turun ke bawah, sebelum mereka pergi mereka sarapan terlebih dahulu. Kali ini Azela ingin melayani suaminya, mengambilkan makanan. Pelayan yang tidak sengaja keluar dari dapur, melihat ke arah Tuan dan Nyonyanya merasa iri melihat kemesraan mereka, pelayan itu ingin seperti Ferro dan Azela. Setelah makan, mereka langsung berjalan keluar mansion. Mobil Ferro sudah terparkir di depan pintu masuk utama.Ferro membuka pintu untuk Azela lalu mempersilahkaan Azela masuk. Ferro duduk di depan kemudi. Hari ini dia akan menyetir sendiri dan tanpa asisten dan pengawal mengikuti mereka. Mobil mereka keluar dari halaman mansion, sambil menyetir satu tangan Ferro memegang tangan Azela sesekali mengecupnya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya mereka sampai di mansion yang sangat besar dan megah yang tak lain adalah markas
Seorang pria paruh baya menghancurkan semua barang yang berada di ruangannya. Dia sangat marah karena perusahaannya menjadi bangkrut. Pintu ruangannya di buka."Daddy apa benar perusahaan kita sekarang bangkrut ?" tanya pria muda dan tampan yang panik mengetahui perusahaan Daddynya bangkrut."Ya dan ini semua karena Ferro keparat itu" jawab geram pria paruh baya itu yang bernama Trijaya Jirax."Bukankah Daddy menculik wanitanya Ferro ?" tanya Delon, putranya."Anak buah Daddy mati semua. Wanita Ferro bukan wanita biasa, dia bisa beladiri dan memegang senjata" jawab Trijaya. "Menarik" ucap tersenyum licik Delon. "Apa Daddy punya foto wanita itu ?" tanya Delon yang sudah mempunyai rencana licik.Trijaya mengambil selembar foto di dalam laci lalu memberikannya pada putranya."Cantik sekali" ucap Delon tersenyum miring melihat foto Azela."Aku akan membalaskan dengan mendekati wanita itu Dad, aku akan membuat dia jatuh cinta padaku dan kita bisa membalaskan dendam pada Ferro"ucapnya lag
Hari-hari telah berlalu, kini sudah 2 bulan pernikahan Ferro dan Azela. Selama 2 bulan ini tidak ada pengganggu yang datang mengganggu pernikahan mereka. Baik dari Fadil dan Salsa atau dari Trijaya dan Delon. Mereka belum bergerak atau melakukan apapun. Ferro dan Azela makin hari makin mesra membuat para pegawai, anak buah dan pelayannya merasa iri. Bagaimana tidak Ferro akhir-akhir ini selalu saja menempeli Azela. Dari awal Ferro selalu menempel pada Azela tapi sekarang Full 24 jam berada di samping istrinya, membuat Azela sedikit pusing dengan tingkah Ferro.Bahkan saat Azela harus ke butik, Ferro ikut dengan istrinya dan melupakan perusahaan sehingga Hedy di buat kelimpungan dengan tingkah Ferro. Dia harus pulang balik ke mansion dan butik hanya untuk mengantar berkas yang harus di tanda tangani."Aku ikut kamu" ucap Ferro memeluk Azela dari belakang yang sedang merias wajah."Tidak, aku hanya sebentar saja""Aku tidak bisa kalau jauh darimu" jawab Ferro dengan manjanya.Azela men
Keesokan harinya setelah bangun dari tidur Ferro bergegas menyiapkan pakaian untuk istri tercintanya yang bahkan belum bangun tidur. Dia sudah tidak sabar ingin pergi memeriksa apakah istrinya hamil atau belum tapi dia sangat yakin jika istrinya hamil.Setelah pakaian istrinya sudah siap, melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Ferro turun ke bawah, dia ingin membuat sarapan buat istri dan dirinya."Tuan" sapa Bibi Wawa melihat Ferro masuk ke dalam dapur. "Ada yang bisa saya bantu Tuan ?" tanya Bibi Wawa."Tidak ada, kalian boleh pergi. Aku mau membuat sarapan untuk istriku" jawab Ferro, lalu menyuruh Bibi Wawa dan semua pelayan yang ada di dalam dapur keluar. "Baik Tuan" ucap Bibi Wawa kemudian memberi kode pada semua pelayan yang berada dalam dapur untuk pergi meninggalkan Tuannya sendiri di dapur.Setelah semuanya sudah keluar, Ferro membuka kulkas, mengambil daging, telur, susu full cream dan keju. Kemudian Ferro memanggang daging yang sudah di taburi bumbu. Ferro mengambil
Ferro telah kembali masuk ke perusahaan atas permintaan Azela, sebenarnya dia enggan pergi ke perusahaan tapi karena takut Azela ngambek dan akan mempengaruhi kandungannya dia mengalah saja.Kini Ferro sekarang berada di dalam ruangannya. Ferro sedang menandatangi berkas-berkas, keadaan Ferro sekarang mulai membaik walaupun masih ingin muntah tapi tidak separah kemarin karena dia juga sudah minum obat mual.TOKTOK"Masuk" ucap Ferro.CEKLEKPintu terbuka dan menampilkan Hedy yang masuk."Tuan, di luar ada Nona Rena ingin bertemu dengan Anda" ucap Hedy. "Usir dia" ucap tegas Ferro tanpa melihat Hedy."Baik Tuan" ucap Hedy lalu berbalik dan keluar dari pintu.Tapi sebelum menutup pintu Rena menerobos masuk ke ruangan Ferro."Apa lagi Hedy ?" tanya dingin Ferro yang tidak tau siapa yang masuk."Aku ingin bertemu denganmu" ucap Rena."Maaf Tuan, Nona ini memaksa masuk" ucap Hedy.Ferro mengangkat kepalanya dan menatap tajam Hedy yang berada di belakang Rena. Seketika Hedy menciut meliha
Sesuai dengan perkataan Ferro pada Azela saat tadi siang menelpon mereka akan makan malam di restoran. Kini mereka sedang berada dalam mobil menuju restoran bintang lima yang merupakan restoran milik Azela.Mobil sudah sampai di pelantaran restoran, sebelum turun Azela mengambil masker dalam tasnya lalu memakainya. Setelah itu mereka turun dari mobil. Ferro memeluk pinggang Azela memasuki restoran. Semua mata memandang ke arah Ferro dan Azela. Semua orang bertanya-tanya dalam pikirannya siapa wanita yang bersama Tuan Ferro.Ferro dan Azela santai saja dan cuek, terus berjalan memasuki Private Room. Sang Manager dengan cepat memanggil satu pelayan untuk mengikutinya."Selamat datang Tuan Ferro dan Miss Azela" sapa Manager restoran dan pelayan sambil menundukkan kepala."Kalian siapkan makanan favorite istriku" ucap Ferro.Manager dan pelayan terkejut mendengar kata "istri" keluar dari mulut Ferro. Azela yang melihat gelagat penasaran pun berkata."Dia adalah suamiku" ucap Azela."Baik
Hari-hari telah berlalu, sudah 5 hari Ferro belum pulang ke mansion, bahkan dia juga belum menelpon Azela. Selama itu, jika bukan menginap di perusahaan, Ferro akan menginap di markas. Ferro tidak sadar, bahwa Azela selalu gelisah setiap hari menunggu kepulangannya. Waktu itu, terhitung 3 hari Ferro tidak pulang ke mansion. Azela memberanikan dirinya untuk datang ke perusahaan Horace Group. Namun, yang Azela dapatkan, Ferro tidak ada diperusahaan, dia ada pertemuan dengan klien di luar, Azela merasa kecewa dan akhirnya pulang kembali ke mansion. Bahkan saat itu juga, Azela mencoba menelpon Ferro beberapa kali, Namun Ferro tidak menjawab nya sama sekali. Pernah juga tanpa segaja, Azela datang ke restorannya, saat dia ingin pulang di depan pintu masuk, Azela berpapasan dengan Ferro, hati Azela sakit Ferro hanya melihatnya saja tanpa mau menyapanya sedikitpun. Segala hal Azela pikirkan, dari sebuah kiriman video dari nomor yang tidak di kenal. Awalnya Azela tidak percaya, karena dia y
Pukul 10 malam, Ferro berjalan keluar ruangannya di ikuti Hedy di belakangnya. Ferro ingin ke markas dia ingin melihat wajah Delon seperti apa setelah melihatnya datang.Di perjalanan, ponsel Hedy bergetar tanda ada pesan masuk dari Azela. Dengan ragu Hedy mengatakan pada Ferro."Tuan, Nyonya Azela mengirim pesan padaku" ucap Hedy. "Apa yang dia katakan ?" tanya Ferro. "Nyonya bertanya apakah anda akan pulang ke mansion nanti atau tidak" "Katakan saja kalau aku tidak pulang" "Baik Tuan" Hedy lalu membalas pesan Azela. Semua pertanyaan Azela dia jawab semua tanpa ada kebohongan. Di dalam pesan itu juga, Azela meminta Hedy untuk memperhatikan kesehatan Ferro, makanannya dan memintanya jangan sampai Ferro telat makan. Sebenarnya, Hedy merasa heran pada Tuannya. Jika di lihat Ferro sekarang sudah baik-baik saja dan kenapa tidak pulang ke mansion untuk menemui istrinya. Tapi Hedy tidak mau ikut campur, Hedy hanya berharap pernikahan Ferro dan Azela tetap utuh apalagi sekarang Azela s
Terik matahari muncul di sela-sela horden. Ferro membuka matanya, perlahan dia merasakan sakit di kepalanya, dia lalu bersandar di sandaran ranjang.Ferro melihat sekelilingnya, kalau dia ternyata menginap di perusahaan. Ferro memegang kepalanya dan berusaha turun dari ranjang ingin masuk dalam kamar mandi. Setelah 15 menit membersihkan tubuh, Ferro membuka lemari, mengambil satu set pakaiannya lalu dia pakai. "Sepertinya Ini efek aku minum banyak kemarin jadi kepalaku sakit" lirih Ferro, diam dan mengingat semuanya.Ferro lalu berjalan keluar ruangan pribadinya, duduk di kursi kebesarannya, membuka ponselnya dan langsung menekan panggilan pada asistennya. "Halo Tuan" "Pesankan aku sarapan sekarang juga" "Baik Tuan" Kemudian mematikan telpon, Ferro membuka laptopnya dan mulai melakukan pekerjaannya. Ferro seolah-olah melupakan Azela yang berada di mansion. Di mansion, Azela berdiri merenung di balkon kamar. Hatinya gelisah setelah mengetahui dari Bibi Wawa kalau Ferro tidak pul
Semenjak kepergian Azela, Ferro tidak bekerja. Dia hanya diam memejamkan matanya, bersandar di kursinya. Ferro tidak tidur, dia hanya ingin menenangkan pikirannya saja yang kalut, menghilangkan amarah dalam dirinya yang tadi mencuak tapi tidak bisa di keluarkan. Akhirnya, Ferro tidak tahan, jam sudah menunjukkan jam pulang kerja. Dia meminta asistennya Hedy membawakan minuman yang beralkohol tinggi. Ferro lama-lama menghabiskan banyak minuman alkohol itu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Ferro belum juga ingin pulang. Dia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sejak siang tadi. Semua pegawai sudah pulang, tidak ada pegawai yang lembur malam ini dan Hedy masih setia menunggu Ferro di depan ruangan Ferro. Satu jam kemudian, Hedy berjalan masuk ke dalam ruangan Ferro. "Tuan mari kita pulang, sudah jam 9 malam" ucap Hedy dengan hati-hati."Pekerjaanku belum selesai, kau bisa pulang duluan" jawab Ferro tanpa melihat Hedy. "Baiklah, Tuan. Saya akan menunggu anda sampai selesai" ucap
Di perusahaan Horace Group, Ferro baru saja selesai melakukan rapat dari klien luar negeri. Kini dia sekarang berada di ruangannya. Diasudah membeli ponsel baru dan akan menelpon istrinya nanti siang setelah dia mengecek semua berkas laporan.Setelah pekerjaan Ferro sudah selesai, dia akan menelpon istrinya tapi pintu di ketuk tiba-tiba. TOKTOK"Masuk" ucap Ferro.Yang mengetuk pintu adalah Hedy."Ada apa ?" tanya Ferro."Maaf Tuan, ada yang ingin saya sampaikan" ucap Hedy dengan ragu. "Apa ? Cepat katakan" ucap Ferro."Saya mendapat pesan dari nomor yang tidak di kenal dan ini Tuan" ucap Hedy sambil menyerahkan ponselnya pada Ferro.Ferro mengambil ponsel itu, seketika dia mengeraskan rahangnya, mencengkram erat ponsel itu. Beberapa detik kemudian dia melemparkan ponsel itu dan untung saja ponsel itu jatuh di sofa dan tidak membuat pecah. Hedy terkejut dan bernafas lega ponselnya masih aman, karena posel itu masih baru dan harganya juga mahal. "Selidiki siapa yang mengirim gambar
Jam menunjukkan pukul 11 siang, Azela bersiap ingin pergi menghadiri ajakan makan siang Delon. Azela ragu meminta izin, dia tau pasti suaminya tidak akan mengizinkannya. Tapi jika dia tidak menghadiri ajakan makan siang Delon dia tidak akan tau apa yang akan di rencanakan Delon selanjutnya.Dengan terpaksa Azela akhirnya harus menyembunyikan atau jika nanti Ferro mengetahuinya Azela siap akan menerima resikonya. Setelah bersiap Azela turun ke bawah."Bibi Wawa" panggil Azela."Ya Nyonya, ada yang bisa saya bantu" tanya Bibi Wawa menghampiri Azela. "Oh tidak, aku hanya mau bilang jika suamiku bertanya padamu katakan padanya jika aku ke butik" ucap Azela."Baik Nyonya" jawab Bibi Wawa.Kemudian Azela pergi dari mansion menuju restoran yang di maksud Delon. Setelah 30 menit, Azela sampai dan langsung masuk dalam restoran."Selamat siang Nona" sapa salah satu pelayan restoran."Meja atas nama Delon" ucap Azela."Mari Nona saya antar" ucap pelayan itu.Ternyata Delon belum datang. Azela d
"PENGUSAHA NOMOR SATU DI NEGARA INI FERO ALEXANDER MEMASUKI RESTORAN BINTANG LIMA BERSAMA SEORANG WANITA, MEREKA TAMPAK MESRA. APAKAH WANITA ITU KEKASIH FERRO ALEXANDER ?""ALEXANDER BERSAMA ISTRINYA RISA BERKUNJUNG KERUMAH SAKIT BERSAMA SEORANG WANITA CANTIK. MEREKA JUGA JALAN BERSAMA KE MALL, DI DUGA WANITA ITU ADALAH CALON MENANTU KELUARGA ALEXANDER. BAGAIMANA DENGAN KEKASIH FERRO ALEXANDER ? SIAPA YANG AKAN DI PILIH FERRO ALEXANDER ?Di Singapura, nenek Azela, Nada. Memperhatikan berita yang beredar di sosial media, dia membaca semua berita itu dan ada yang membuatnya merasa heran. "Smit, lihatlah ini, apa wanita ini Azela ?" tanya Nada pada Smit yang baru masuk kamar. "Tentu saja Azela" jawab Smit tanpa melihat berita di ponsel Nada, dia sudah menebak maksud istrinya itu. "Kamu sudah melihat beritanya ?" "Sudah" "Penglihatanku sedikit tidak jernih, sehingga aku tidak bisa mengenali cucuku sendiri" ucap Nada sambil terkekeh. Smit itu terkekeh juga. "Kita sudah tua, wajar ji
Alexander dan Risa sedang dalam perjalanan menuju ke mansion Ferro dan Azela sesuai dengan janji Alexander pada Risa. Sedangkan Ferro dan Azela kini berdebat di dalam kamar karena Ferro tak ingin ke perusahaan."Aku baik-baik saja, kamu jangan khawatir" ucap Azela."Aku takut, keram di perut kamu muncul lagi sayang" ucap Ferro."Ayolah, begini saja aku akan langsung menelponmu jika terjadi sesuatu denganku" ucap Azela membujuk Ferro. "Bukankah, kamu ada rapat penting hari ini" lanjutnya. "Rapat itu bisa Hedy yang mewakiliku, aku tidak mau meninggalkanmu sendiri" ucap Ferro.Azela menghelah nafasnya, lalu berjalah duduk di atas ranjang. TOK TOKSuara ketukan pintu terdengar, Ferro berjalan membuka pintu."Ada apa Bi ?" tanya Ferro ketika sudah membuka pintu."Maaf Tuan mengganggu, ada Tuan besar dan Nyonya besar datang. Sekarang mereka ada di ruangan keluarga sedang menunggu Tuan dan Nyonya" ucap Bibi Wawa."Katakan pada orang Tuaku bi, aku dan istriku akan turun sebentar lagi" uc
Sesuai dengan perkataan Ferro pada Azela saat tadi siang menelpon mereka akan makan malam di restoran. Kini mereka sedang berada dalam mobil menuju restoran bintang lima yang merupakan restoran milik Azela.Mobil sudah sampai di pelantaran restoran, sebelum turun Azela mengambil masker dalam tasnya lalu memakainya. Setelah itu mereka turun dari mobil. Ferro memeluk pinggang Azela memasuki restoran. Semua mata memandang ke arah Ferro dan Azela. Semua orang bertanya-tanya dalam pikirannya siapa wanita yang bersama Tuan Ferro.Ferro dan Azela santai saja dan cuek, terus berjalan memasuki Private Room. Sang Manager dengan cepat memanggil satu pelayan untuk mengikutinya."Selamat datang Tuan Ferro dan Miss Azela" sapa Manager restoran dan pelayan sambil menundukkan kepala."Kalian siapkan makanan favorite istriku" ucap Ferro.Manager dan pelayan terkejut mendengar kata "istri" keluar dari mulut Ferro. Azela yang melihat gelagat penasaran pun berkata."Dia adalah suamiku" ucap Azela."Baik