Beranda / Romansa / Wanita Simpanan Mr. Dante / Keputusan penuh rasa putus asa

Share

Keputusan penuh rasa putus asa

Penulis: nindyarayu21
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 23:08:09

Sejak pembicaraannya dengan Fina tadi tentang menjual keperawanannya untuk biaya operasi sang ibu entah kenapa kata-kata penawaran dari Fina. Apakah dia sanggup mengorbankan harga dirinya dengan sejumlah uang? Selama ini ia tak memiliki apapun untuk di banggakan karena selama ini kehidupannya benar-benar sangat sulit. Lana hanya hidup bersama dengan ibunya saja bahkan setelah sang ayah meninggal sang ibu yang berjuang untuk bisa menghidupi mereka berdua. Walaupun kehidupan mereka tak mewah bahkan bisa dibilang susah tapi Lana tak pernah merasa mengeluh dengan semua itu. Ia masih sangat bersyukur dan bahagia bisa hidup dengan sang ibu hingga detik ini. Walaupun beberapa waktu terakhir kesehatan sang ibu tidak baik-baik saja tapi Lana masih bersyukur bisa melewati waktu bersama dengan sang ibu. Tapi sekarang kesehatan sang ibu semakin terpuruk dan itu benar-benar membuat Lana bingung apakah tawaran yang diberikan oleh Fina harus ia ambil? Dengan uang itu ia bisa membayar biaya operasi sang ibu dan biaya pengobatan selanjutnya. Tapi jika ia menerima tawaran dari Fina maka hidupnya tak berarti lagi. Tak ada hal yang ia bisa ia banggakan dari dirinya lagi. 

Lana mengusap wajahnya kasar karena memikirkan hal itu. Ia benar-benar merasa dilema. Walaupun sekarang ia sudah mendapatkan pekerjaan baru yang gajinya lumayan besar tapi tetap saja ia masih butuh uang yang banyak untuk biaya operasi sang ibu. Ketika Lana sedang pusing dan bingung tiba-tiba Fina masuk ke loker karyawan di club ini. Saat ini memang Lana sedang istirahat sejenak jadi ia memilih untuk berada di loker karyawan dimana bajunya berada. Walaupun ingin rasanya Lana mengganti seragam kerjanya yang seksi ini tapi ia tak bisa melakukannya. Di club ini memang di wajibkan untuk memakai seragam yang seksi walaupun Lana merasa tak nyaman tapi ia harus memakainya. Dan akibat seragam yang ia pakai sangat seksi di tubuhnya tak aneh jika ada tangan-tangan laki-laki hidung belang yang sering nakal kepada Lana. Tapi sampai detik ini Lana masih bisa menjaga dirinya. Kalau boleh memilih Lana tak mau bekerja disini. Tapi ia tak punya pilihan yang lain. Bekerja disini benar-benar membuat Lana memiliki tambahan penghasilan yang besar. Setidaknya dengan gaji di club ini ia bisa memakai uangnya untuk biaya sehari-hari dirinya dan sang ibu. Karena gajinya di kantor ia gunakan untuk membayar biaya pengobatan sang ibu. Walaupun ia sangat lelah tapi ia akan melakukan apapun untuk sang ibu. 

"Apa kamu masih memikirkan tawaran yang aku katakan tadi?" tanya Fina yang sudah duduk di samping Lana. 

"Hahhhhh..."

Lana menghembuskan nafasnya dengan begitu beratnya ketika mendengar pertanyaan dari Fina. 

"Aku benar-benar bingung harus berbuat apa lagi Fin? Semua cara sudah aku lakukan untuk bisa mencukupi biaya operasi ibu tapi sampai sekarang uang yang aku kumpulkan tak cukup juga. Ditambah lagi dokter sudah mengatakan jika ibu membutuhkan operasi secepat mungkin karena kondisi ibu benar-benar sudah sangat memburuk. Tapi apa aku harus mencari jalan pintas untuk bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu?" tanya Lana dengan nada yang sangat putus asa. 

Fina yang melihat temannya putus asa pun langsung memeluknya. Ia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Lana karena dulu ia juga pernah berada di posisinya Lana. Fina terpaksa mengambil pekerjaan hina seperti ini karena terhimpit soal ekonomi. Sebagai putri sulung ia memiliki tanggung jawab yang besar untuk bisa membiayai kehidupan dirinya dan juga keluarganya jadi dengan sangat terpaksa ia mengambil pekerjaan ini. Dan bukan maksud Fina untuk menjerumuskan Lana untuk mengikuti jejaknya tapi ia tahu jika ini jalan paling cepat untuk bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi sang ibu yang sangat besar itu. Tapi Fina tak mau memaksa Lana mengambil keputusan ini. 

"Jangan bersedih dan pikiran saja apa yang aku katakan tadi adalah angin lalu saja. Aku hanya asal memberikan penawaran seperti itu dan aku yakin kamu pasti akan mendapatkan cara lain untuk bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu kamu. Jadi gak usah terlalu di pikirkan soal hal itu," kata Fina yang tak ingin membebani Lana. 

Lana tak menjawab apapun dengan apa yang dikatakan oleh Fina. Ia sendiri masih bingung dengan keadaannya saat ini. Keputusan apa yang akan ia ambil nantinya. Karena apapun keputusan yang ia ambil akan sangat mempengaruhi kehidupan sang ibu dan juga dirinya. 

Sementara itu di ruang kerjanya Dante masih sibuk dengan segala pekerjaan yang tak ada habisnya. Ia benar-benar sangat bekerja sangat keras setelah kepemimpinan perusahaan Alfonso berpindah ke tangannya. Walaupun rasanya berat tapi Dante berusaha untuk mengatasi semuanya karena sebagai putra sulung di keluarga Alfonso ia memang diberikan tanggung jawab yang besar. Sedangkan sang adik memilih untuk tinggal bersama suaminya di Amerika. Jadi Dante yang harus menjadi pengganti sang Daddy untuk memimpin perusahaan. 

Dante menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Ia pun memejamkan matanya karena matanya terasa lelah karena ia harus membaca beberapa dokumen penting. Terkadang Dante merasa jika apa yang ia jalani sampai detik ini benar-benar sangat melelahkan. Walaupun ia disibukkan dengan segala pekerjaan yang ada tapi ia merasa kesepian. Kesepian yang Dante maksud adalah kesepian karena sampai detik ini ia masih saja sendiri. Dante tahu dengan permintaan sang mommy yang menginginkan dirinya untuk segera menikah apalagi usianya sudah menginjak 30 tahun dan ini sudah waktunya untuk menikah. Tapi sayangnya kenangan di masa lalu membuat Dante mengurungkan niatnya untuk memulai sebuah hubungan yang baru dengan seorang. Bukan karena tak ada wanita yang masih dengan Dante karena Dante sendiri yang belum siap membuka hatinya untuk wanita baru. Rasa kecewa masih ia rasakan hingga detik ini kepada seorang wanita yang sangat ia cintai bahkan hampir menjadi istrinya. Tapi sayangnya wanita itu memilih bersikap egois dan mengorbankan hubungan mereka hanya dengan karier yang tak penting itu. Terkadang Dante sering berpikir kenapa mantan kekasihnya lebih memilih karier modelingnya yang tak penting itu daripada hidup bersama dengan dirinya. Padahal Dante sudah menjanjikan kepada mantan kekasihnya itu bahwa setelah mereka menikah Dante menjamin kehidupan wanita itu akan nyaman dan pastinya tak akan susah karena memang saat itu Dante sudah di pastikan akan menjadi pemimpin perusahaan Alfonso. Tapi sayangnya mantan kekasihnya itu memilih kariernya daripada dirinya. Mengingat semua hal itu membuat amarah yang Dante pendam selama ini bangkit kembali. Dan ia butuh pelampiasan untuk bisa menyalurkan rasa marah dan gairahnya. Dante pun mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang kiranya bisa membantunya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya sambungan teleponnya pun di angkat. 

"Halo brother. Ada angin apa kamu telepon di jam segini. Kamu gak akan meminta aku untuk kembali ke kantor kan?" tanya Ryan penuh selidik. 

"Ryan carikan aku wanita malam ini juga. Dan kirim wanita itu ke apartemen aku sekarang juga," perintah Dante dengan suara yang penuh tegas. 

"Wow.. tunggu dulu. Aku gak salah dengar kan kalau seorang Dante Alfonso meminta seorang wanita untuk bisa menghangatkan ranjangnya. Are you ok Dante?" tanya Ryan penuh selidik. 

"Jangan banyak tanya Rya kamu bisa menjalankan perintah saya apa tidak?" tanya Dante dengan suara yang tak mau dibantah. 

"Ok bos. Aku akan mencarikan wanitanya dulu dan gak usah khawatir aku akan mencarikan wanita yang terbaik untuk bos dan aku jamin bos akan puas dengan pelayanan wanita itu," jawab Ryan penuh percaya diri.

Tanpa memperpanjang masalah lagi Dante langsung memutuskan sambungan telepon dengan Ryan. Ia benar-benar tak mau berlama-lama berbicara dengan anak buah sekaligus sahabatnya itu. Karena saat ini ia hanya butuh pelampiasan. 

Sementara itu setelah mendengar keadaan sang ibu memburuk Lana langsung menuju ke rumah sakit dan mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter membuat Lana sangat putus asa hingga ia pun menerima tawaran dari Fina untuk menjual dirinya sendiri. Ia sudah tak peduli lagi jika ia sudah tak perawan lagi karena saat ini yang lama butuhkan adalah uang untuk biaya operasi sang ibu. Dan hanya ini satu - satunya jalan agar sang ibu bisa di operasi. 

Ketika sedang menunggu di luar tiba -tiba ponselnya berdering dan nama Fina tertera di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang Lana langsung mengangkat telepon dari Fina. 

"Halo Fina gimana kamu sudah mendapatkan orang yang mau membayar tubuh aku dengan harga yang mahal?" tanya Lana langsung. 

"Aku baru saja dapat tawaran dari seseorang yang menginginkan seorang wanita. Dan bayaran yang ditawarkan cukup besar dan aku rasa cukup untuk biaya operasi ibu kamu. Apa kamu mau mengambil tawaran itu?" tanya Fina memastikan. 

"Aku ambil tawaran kamu Fin. Siapapun orang yang mau membayar tubuh aku mahal maka aku bersedia melakukan apapun yang ia inginkan. Jadi dimana aku harus menemuinya?" tanya Lana dengan suara yang mencoba untuk kuat. 

"Kamu masih di rumah sakit kan? Aku akan menjemput kamu dan mengantarkan kamu kesana. Mungkin setengah jam lagi aku akan sampai di rumah sakit," jawab Fina dengan nada yang bersalah. 

"Ok. Aku tunggu kamu di rumah sakit," kata Lana mencoba memantapkan hatinya. 

Setelah itu sambungan telepon pun berakhir. Lana pun mencoba menyiapkan semuanya. Ia tahu setelah ini ia tak akan menjadi Lana yang sama. Tapi ia kembali mengingat bahwa apa yang ia lakukan untuk kepentingan sang ibu. 

"Lana ini semua demi ibu. Kamu harus kuat dan gak perlu protes sama sekali," kata Lana menyemangati dirinya sendiri. 

Bab terkait

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Malam panas

    Dante berjalan menuju apartemennya yang memang tak jauh dari kantornya berada. Sering kali Dante menginap di apartemennya bila ia merasa lelah dan malas untuk kembali ke rumahnya. Jadi apartemennya ini adalah solusi yang tepat untuk dirinya. Dan malam ini entah apa yang ada di pikiran Dante tiba-tiba ia menginginkan seorang wanita yang bisa menghangatkan ranjangnya. Selama ini Dante tak pernah memakai jasa wanita penghibur seperti ini untuk bisa menyalurkan gairahnya karena setelah ia mengakhiri hubungannya dengan mantan kekasihnya ia tak pernah tertarik lagi dengan urusan ranjang. Ia lebih memilih menyibukkan dirinya dengan segudang pekerjaan yang ada. Tapi entah kenapa tadi tiba-tiba ia merasa menginginkan seorang wanita yang bisa menghangatkan ranjangnya. Jadi ia meminta sahabatnya Ryan yang memang suka terlibat dengan dunia seperti itu untuk mencarikan dirinya seorang wanita yang bisa menemani dirinya malam ini. Walaupun ia harus mengeluarkan uang yang tak sedikit tapi Dante tak p

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Siapa dia sebenarnya?

    Di sebuah kamar tampak sangat berantakan tampak seorang wanita dan laki-laki yang masih terlelap tidur. Dengan tubuh yang tak mengenakan sehelai kain pun dan hanya di tutupi selimut saja tak membuat mereka merasa kedinginan karena mereka tidur saling berpelukan satu sama lain. Setelah semalam mereka berpacu dengan gairah mereka masing-masing sekarang mereka tampak masih terlelap tidur dan enggan untuk bangun karena rasa lelah yang ia rasakan. Tapi tak berapa lama sang wanita tampak mulai mengerjapkan matanya dan perlahan mulai membuka matanya. Dan pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka matanya adalah wajah seorang laki-laki tampan yang tidur di sampingnya. Mengingat hal itu wanita itu jadi ingat apa yang terjadi kepada dirinya semalam. Ia juga menyadari jika saat ini semuanya tak lagi sama. Semalam ia sudah memberikan keperawanannya kepada seorang laki-laki asing yang tak ia kenal. Tapi laki-laki itu berhak mendapatkan keperawanannya karena sudah membayarnya dengan harga ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Memulai hidup yang baru

    Setelah membayar uang taksi Lana langsung berjalan menuju ke ruang operasi dimana sang ibu berada. Tadi ia sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit jika sang ibu sedang menjalani proses operasi jantung. Dan pihak rumah sakit mengatakan jika operasi jantung ini akan memakan waktu yang tak sebentar jadi Lana tak perlu datang untuk menemui sang ibu. Jadi ketika tadi ia pergi dari apartemen laki-laki itu ia memilih untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Ia tak mungkin berpenampilan kacau dan juga berantakan seperti itu. Dan sekarang ia sudah berpenampilan jauh lebih sopan dan pastinya ia juga merasa jauh lebih baik walaupun ia masih merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya terutama daerah selangkangannya. Tapi lagi-lagi Lana tak menggubrisnya. Secepat mungkin ia harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu. Ia benar-benar berharap jika keadaan sang ibu akan baik-baik saja setelah menjalani operasi. Dan pastinya ia sangat berharap jika operasi yang dilakukan dokter untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Hari baru untuk Lana

    "Operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan ibu kamu juga membaik. Tapi untuk saat ini saya akan membawa ibu anda ke ruang ICU agar di pantau 24 jam karena memang keadaannya yang belum begitu stabil karena harus mengalami operasi besar jadi kita harus pantau dulu keadaan ibu kamu untuk beberapa kedepan," kata dokter menjelaskan. Ada rasa lega yang Lana rasakan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Budi. Walaupun keadaan sang ibu belum stabil tapi setidaknya sang ibu sudah menjalani operasi. Hanya perlu waktu untuk bisa melihat keadaan sang ibu pulhh kembali. "Terima kasih dokter. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi dengan dokter. Selama ini dokter Budi sudah sangat baik terhadap ibu saya. Dan sekali lagi saya mempercayakan ibu saya kepada dokter," pinta Lana dengan mata yang berkaca-kaca. "Kamu tidak usah khawatir dengan keadaan ibu kamu walaupun masa pemulihannya akan membutuhkan waktu tapi setidaknya kondisi ibu kamu sudah dalam keadaan tak kritis lagi. Jadi kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Aku harus apa?

    " Maksud kamu apa Fina?" tanya Lana bingung ketika mendengar apa.yang dikatakan oleh Fina. Saat ini Fina memang berada di rumah Lana. Tadi Fina sempat menghubungi dirinya dan berkata jika ia ingin menemui dirinya karena Fina bilang jika ada hal penting yang ingin ia katakan. Dan Lana begitu kaget ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Fina."Kenapa laki-laki itu mencari aku? Dan tadi kamu bilang jika laki-laki itu menginginkan aku kembali? Apa aku berbuat salah sehingga laki-laki itu meminta aku datang kembali? Atau jangan-jangan dia menginginkan uangnya kembali karena tak puas dengan pelayanan yang aku lakukan?" tanya Lana dengan suara yang gugup. "Aku juga gak tahu apa yang dicari laki-laki itu. Tapi tadi aku mendapatkan permintaan dari orang yang meminta kamu untuk menghangatkan ranjangnya bahwa dia meminta kamu datang lagi ke tempatnya malam ini. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Apa yang terjadi malam itu? Coba kamu ingat apakah mungkin berbuat salah?" tanya Fina yang memanda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Pertemuan yang tertunda

    Beberapa hari ini hidup Lana sudah kembali seperti ini. Bahkan sekarang kondisi sang ibu sudah jauh lebih baik walaupun masih belum dipindahkan ke ruangan rawat biasa tapi dokter Budi mengatakan jika pemulihan kondisi sang ibu sudah membaik. Kalau kondisi sang ibu terus membaik seperti ini maka awal Minggu depan sang ibu sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Karena memang sang ibu baru saja melakukan operasi jantung yang pastinya tak mudah jadi dokter Budi harus memastikan keadaan sang ibu baik-baik saja. Dan Lana pun hanya mengiyakan saja semua perkataan dokter Budi. Lana sendiri sudah mulai terbiasa bekerja di tempat kerjanya yang baru. Walaupun ia hanya seorang admin saja tapi Lana mau belajar hal-hal yang baru sehingga dengan cepat ia bisa beradaptasi dengan baik. Seperti saat ini Lana sedang mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh sang bos. Ia selalu melakukan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin dan sebisa mungkin tak melakukan kesalahan. Bahkan terkadang ia harus melewatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Pemikiran liar Dante

    Lana benar-benar mulai menyesuaikan diri dengan beberapa rekan kerjanya. Setelah atasannya mengatakan untuk mencoba berinteraksi dengan sesama rekan kerjanya akhirnya perlahan-lahan Lana mulai diterima oleh beberapa rekan kerjanya. Dan soal keadaan sang ibu juga mulai membaik bahkan sekarang sang ibu sudah berada di ruang perawatan biasa dan sudah tidak di ruang ICU lagi. Tentu saja itu kabar yang sangat menggembirakan buat Lana. Seperti sore ini Lana sudah selesai menyelesaikan semua pekerjaannya dan ia berencana untuk pergi langsung ke rumah sakit untuk bisa menjaga sang ibu. Memang setelah pulang kerja Lana selalu menyiapkan waktu untuk menemani sang ibu walaupun ketika malam ia akan pulang ke rumah karena esok harinya ia akan bekerja. Tapi terkadang Lana juga memilih untuk menginap bersama sang ibu di rumah sakit. Ketika Lana sedang membereskan barang-barang bawaannya tiba-tiba rekan kerjanya yang bernama Anita memanggil namanya."Lana kamu mau pulang sekarang?" tanya Anita ketik

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Apakah semuanya akan baik-baik saja?

    Lana akhirnya bisa tersenyum dengan lebih besar ketika mendengar apa yang baru saja dokter Budi katakan kepada dirinya. Dokter Budi mengatakan jika proses pemulihan sang ibu berjalan dengan lancar bahkan sudah semakin membaik dari hari ke hari. Tentu saja itu adalah kabar yang membahagiakan bagi Lana. Jadi sekarang Lana tinggal menemani sang ibu hingga pulih total. Dan juga ia akan bekerja lebih keras lagi agar bisa memenuhi semua kebutuhan sang ibu. Dengan membawa makanan yang ia beli di kantin Lana berjalan menuju kearah kamar perawatan sang ibu. Malam ini rencananya ia akan menginap di rumah sakit karena memang besok hari Sabtu jadi ia tak harus pergi ke kantor. Bahkan tadi ia sudah membawa beberapa bajunya yang akan ia gunakan untuk menginap sampai hari Minggu. Ketika ia sampai di ruang perawatan sang ibu ia masih melihat sang ibu tertidur karena sebelum meninggalkan sang ibu tadi ada perawat yang memberikan obat untuk sang ibu sehingga sekarang sang ibu sudah terlelap tidur. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02

Bab terbaru

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   The End

    5 tahun kemudian....Tahun berganti dan kehidupan Lana serta Dante pun berjalan dengan baik-baik saja. Walaupun dalam perjalanannya tetap saja banyak kendala yang harus mereka hadapi. Tapi tetap saja mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang begitu besarnya. Bagi mereka bisa dapat berkumpul bersama anak-anaknya sudah lebih dari cukup. Seperti hari ini tampak seorang wanita dengan penampilan yang cukup berantakan sedang menyiapkan barang-barang keperluan milik anak-anaknya karena hari ini wanita itu ingin menitipkan anak-anaknya di rumah Mama mertuanya karena malam nanti ia ingin merayakan aniversary pernikahanannya dengan sang suami berdua saja. Maka dari itu ia ingin menitipkan anak-anaknya di rumah mertuanya. "Ibu, Alex menangis lagi," teriak Alden dari arah ruang main. "Hahhhh....."Lana hanya bisa menghela napasnya berat karena menjadi seorang ibu ternyata tak mudah. Apalagi sekarang Lana sudah menjadi ibu dari empat orang anak sekaligus. Anak pertama dan keduanya merupakan anak

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Happy ever after

    Beberapa hari kemudian....Lana sedang melihat penampilannya di cermin. Dan ia merqsa tak percaya percaya dengan bentuk tubuhnya yang belum sepenuhnya kembali dan malam ini ada acara ulang tahun sang Opa sekaligus akan memperkenalkan dirinya sebagai cucu dari keluarga Atmaja. Sebenarnya Lana sudah mengatatakan kepada sang Opa untuk tidak melakukan pesta penyambutan dirinya tapi sang Opa menolak dengan alasan beliau ingin orang-orang tahu jika Lana berasal dari keluarga Atmaja. Dan sekarang Lana bingung harus memakai baju apa karena ia tak membawa gaun apapun kesini. Dan kalau pun membeli baju baru tak ada waktu untuk Lana hanya sekedar untuk membelinya karena ia selalu diikuti oleh kedua putranya yang sepanjang hari selalu mencari keberadaannya. Tapi untung saja sang Opa menunjukkan lemari pakaian milik sang Oma dan setelah Lana mencoba memilih beberapa baju akhirnya ia mendapatkan sebuah gaun yang simple berwarna hitam. Dan sekarang ia merasa tak percaya diri dengan penampilannya."A

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Rumah bagi Dante

    Ternyata melakukan perjalanan yang panjang menuju Canada bersama balita sangat tak mudah bagi orang tua baru seperti Dante dan juga Lana. Walaupun mereka sudah memakai class bisnis tapi tetap saja ia mereka harus bergantian menenangkan kedua putranya yang tiba-tiba saja rewel. Tapi sejauh ini baik Dante dan juga Lana menikmati perjalanan ini walaupun harus diikuti dengan banyak hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah kenangan. Jadi baik Lana maupun Dante tak mengeluh sama sekali. Saat ini mereka sudah sampai di di Canada dengan keadaan yang dingin karena sekarang sudah masuk musim dingin. Maka dari itu sebelum keluar dari pesawat Lana sudah memakaikan pakaian yang tebal untuk kedua putranya agar tidak kedinginan. Dan sekarang Lana sedang menunggu Dante untuk mengambil koper mereka. "Kita tunggu Daddy dulu setelah itu kita baru bertemu dengan Opa. Jadi ibu kasih cookies untuk kalian berdua karena sudah bersikap baik selama perjalanan," ucap Lana yang memberikan cookies. "Bu.

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   First Vacation

    "Dante semua koper punya Aiden dan Alden sudah masuk mobil kan?" tanya Lana yang sedang menyiapkan kedua putranya. "Sudah semua sayang jadi kamu gak perlu khawatir," jawab Dante yang sudah bergabung bersama dengan Lana. Saat ini Lana baru saja selesai memandikan kedua anaknya karena hari ini mereka akan terbang ke Canada untuk menghadiri acara ulang tahun sang Opa dan juga untuk mempertemukan Aiden dan juga Alden dengan sang Opa. Hubungan Lana dengan Edwin Atmaja berjalan dengan baik dan sekarang hubungan mereka sudah lebih dekat walaupun butuh waktu untuk bisa menjadi seorang kakek dan cucu. Tapi setidaknya Lana sudah bisa menerima kehadiran sang Opa dan juga Lana sudah setuju untuk menyandang nama Atmaja dibelakang namanya. Maka dari itu sekarang ia akan berangkat kesana untuk bisa bertemu dengan sang Opa. Sebenarnya sang Opa sudah lama ingin bertemu dengan Lana dan juga kedua anaknya tapi karena masalah kesehatan sehingga membuatnya tak bisa melakukan penerbangan jarak jauh. Jadi

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   My world

    Suasana di sebuah rumah yang tadi meriah sekarang berubah menjadi lebih tenang karena para tamu undangan sudah pulang meninggalkan rumah yang besar dan juga mewah milik Dante Alfonso. Dan sekarang mereka sedang duduk santai di ruang keluarga dengan nyaman. "Mommy gak menyangka jika acara tadi sukses dan banyak tamu yang datang juga. Terus Aiden dan juga Alden juga terlihat senang mengikuti acara tadi walaupun tak mengerti," kata Wanda yang terlihat bahagia. Dante menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang Mommy. "Mommy benar tadi Aiden dan juga Alden terlihat sangat bahagia walaupun belum terlalu mengerti dan sekarang mereka sudah langsung tidur setelah Lana mandikan dan ganti bajunya," jawab Lana yang ikut bergabung dengan Dante dan mertuanya. "Senang Mommy mendengarnya. Rasanya Mommy masih terasa seperti mimpi bisa melihat kamu ada disini dan juga melihat cucu-cucu Mommy dalam keadaan sehat. Dulu sekitar setahun yang lalu Mommy masih ingat bagaimana Mommy

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Masa depan?

    Satu tahun kedepan......Di ruang kerjanya Dante sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kerjakan sebelum akhirnya ia harus pulang kerja rumah karena ada acara penting yang akan diadakan di rumah. Jadi hari ini ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dante harus segera jalan sekarang karena ia harus datang keacara penting itu. "Rika, batalkan jadwal saya semuanya dan jika ada pekerjaan yang mendadak maka harus ditunda sampai saya kembali dari melakukan cuti," perintah Dante dengan ekspresi datar. "Baik pak Dante," jawab Rika yang merupakan sekretaris Dante. Setelah mengatakan perintahnya Dante langsung bangkit dari kursi kerjanya dan berusia meninggalkan kantornya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Dante sehingga senyum terus mengembang di wajahnya yang tampan. Walaupun usia Dante sudah memasuki kepala tiga tapi tak membuat ketampanannya luntur. Tapi ketampanannya semakin terlihat hingga saat ini. Dengan la

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Happy ending or sad ending?

    Hampir 24 jam lamanya Dante melakukan perjalanan dari Canada hingga akhirnya ia sampai di Indonesia. Seharusnya ia sudah sampai beberapa jam yang lalu ia sudah sampai di Indonesia tapi ia ketika ia sampai di Dubai pesawatnya sempat delay hampir 2 jam lamanya hingga membuatnya terhambat. Padahal Dante benar-benar ingin bisa mengetahui keadaan dari sang istri. Tadi Dante sudah menghubungi sang Daddy untuk menanyakan keadaan Lana tapi sang Daddy bilang jika Lana sedang menjalani operasi. Dan setelah itu Dante tak tahu lagi dengan keadaan Lana saat ini karena ia sudah harus melakukan penerbangan. Jadi sekarang yang ada di kepalanya benar-benar hanya ada Lana seorang. Ia benar-benar takut terjadi hal yang buruk kepada Lana maka dari itu ekspresi wajah Dante sudah benar-benar terlihat sangat takut. Tak berapa lama Dante sampai juga di parkiran mobil dan ia sudah disambut oleh beberapa pengawal milik keluarga Alfonso. "Selamat malam tuan Dante," sapa salah satu pengawal. "Tunjukkan dimana

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Tangis Pilu

    Air mata terus mengalir dari mata Wanda ketika melihat kondisi Lana yang sangat mengkhawatirkan. Ia masih ingat bagaimana darah keluar dari sela-sela pahanya dan membuatnya sangat takut terjadi hal buruk kepada sang menantu dan juga calon cucunya. "Sayang, bagaimana jika terjadi hal yang buruk kepada Lana dan calon cucu kita. Seharusnya tadi aku ikut menemani Lana ketika di toilet bukannya malah belanja. Aku benar-benar sangat menyesal," ungkap Wanda menyesal. "Ssssttt....."Tommy mencoba menenangkan sang istri yang dari tadi terus menyalahkan dirinya sendiri. "Ini bukan salah kamu sayang. Dan kamu gak perlu khawatir tentang keadaan Lana. Dokter pasti akan menyelamatkan Lana dan calon cucu kita. Jadi kamu berhenti menyalahkan diri kamu sendiri," pinta Tommy menenangkan dirinya sendiri. Wanda hanya bisa menangis dalam pelukan sang suami sambil menunggu Lana sedang dilakukan tindakan diluar sana. Tadi ketika Lana ditemukan tak sadarkan di toilet dengan cepat Lisa pengawal pribadinya

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Tragedi

    Lana berjalan dengan perlahan dengan Mama mertuanya setelah mereka pergi dari rumah sakit. Dengan perlahan sang Mama mertua mengandeng tangan Lana karena beliau melihat jika dirinya memang sudah agak susah jalan cepat karena memang perutnya yang sudah membesar. "Lana sayang kamu pasti capek jalan dari depan lobby tadi. Apa perlu Mommy carikan kursi roda untuk kamu?" tanya Wanda penuh perhatian. "Gak usah Mom. Aku juga ingin banyak jalan biar nanti ketika melahirkan bisa lebih nyaman. Lagipula dokter meminta aku untuk banyak olahraga biar kondisi aku tetap stabil jadi tak akan masalah kalau cuma jalan seperti ini," tolak Lana sambil tersenyum. "Ya udah kalau kamu maunya gitu. Kalau gitu kita cari makan dulu baru kalau kamu mau beli yang lain baru kita cari lagi," kata Wanda mengambil keputusan. Lana menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh mama mertuanya. Mereka pun kembali melangkahkan kakinya sambil mencari restoran yang tepat yang akan dijadikan makan siang m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status