Share

Hari baru untuk Lana

"Operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan ibu kamu juga membaik. Tapi untuk saat ini saya akan membawa ibu anda ke ruang ICU agar di pantau 24 jam karena memang keadaannya yang belum begitu stabil karena harus mengalami operasi besar jadi kita harus pantau dulu keadaan ibu kamu untuk beberapa kedepan," kata dokter menjelaskan. 

Ada rasa lega yang Lana rasakan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Budi. Walaupun keadaan sang ibu belum stabil tapi setidaknya sang ibu sudah menjalani operasi. Hanya perlu waktu untuk bisa melihat keadaan sang ibu pulhh kembali. 

"Terima kasih dokter. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi dengan dokter. Selama ini dokter Budi sudah sangat baik terhadap ibu saya. Dan sekali lagi saya mempercayakan ibu saya kepada dokter," pinta Lana dengan mata yang berkaca-kaca. 

"Kamu tidak usah khawatir dengan keadaan ibu kamu walaupun masa pemulihannya akan membutuhkan waktu tapi setidaknya kondisi ibu kamu sudah dalam keadaan tak kritis lagi. Jadi kita sama-sama lihat bagaimana keadaan ibu kamu kedepannya. Dan tidak perlu mengucapkan terima kasih karena sudah menjadi tugas saya sebagai dokter untuk menyelematkan pasien," jawab dokter Budi dengan bijak. 

Lagi-lagi Lana dibuat terharu oleh perkataan dari dokter Budi. Lana selalu bersyukur ketika ia merasa hidupnya mengalami banyak kesusahan tapi masih banyak orang yang mau membantunya dengan tulus. Salah satunya adalah dokter Budi yang selalu membantu merawat ibunya. Walaupun dokter Budi tahu jika dirinya tak memiliki banyak uang maka sering kali dokter Budi memberikan alternatif ataupun proses pengobatan untuk sang ibu dengan harga yang tak mahal dan masih bisa Lana jangkau dan juga bisa dibayar asuransi milik pemerintah yang dimiliki oleh sang ibu. Jadi sejauh ini untuk biaya pengobatan sang ibu tak terlalu memberatkan Lana. Hanya saja biaya operasi yang dibutuhkan memang tak di tanggung oleh pihak asuransi sehingga Lana harus mencari uang untuk bisa membayar biaya operasi sang ibu. Dan untung saja ia bisa mendapatkan uang itu sehingga sang ibu bisa menjalani operasi tersebut. Jadi Lana benar-benar merasa bersyukur tentang apa yang terjadi pada dirinya. 

Setelah itu dokter Budi pun masuk lagi ke ruang operasi untuk membereskan semuanya. Dokter Budi adalah salah satu dokter jantung terbaik di rumah sakit ini jadi Lana sangat bersyukur sudah bertemu dengan dokter itu. Sekarang Lana hanya tinggal menunggu pemulihan dari sang ibu saja. Walaupun kata dokter mungkin sang ibu akan membutuhkan waktu yang lumayan lama Lana akan tetap setia menemani masa-masa penyembuhan sang ibu. 

"Kamu sudah melakukan yang terbaik Lana. Sekarang ibu sudah baik-baik saja jadi kamu gak perlu khawatir. Dan apa yang kamu lakukan kemarin gak perlu kamu sesali karena apa yang kamu lakukan itu adalah demi kebaikan ibu," puji Lana pada dirinya sendiri. 

Tadinya Lana merasakan rasa bersalah karena sudah memberikan uang yang tak baik untuk biaya operasi sang ibu. Ia takut jika ibunya akan merasa kecewa dengan apa yang ia lakukan. Jadi sebisa mungkin Lana aja menyimpan rapat-rapat rahasia ini kepada sang ibu. Tapi satu hal yang pasti Lana berjanji kepada sang ibu jika setelah ini ia akan mendapatkan uang dengan cara yang benar. Bahkan Lana berencana akan keluar dari pekerjaannya di club itu karena ia tak mau sampai bertemu dengan laki-laki yang telah menghabiskan malam bersamanya. Sebisa mungkin Lana akan memutuskan interaksi atau hubungan dan hal-hal yang mungkin akan mempertemukan dirinya dengan laki-laki laki-laki. Ia akan menganggap jika apa yang ia lakukan dengan laki-laki itu adalah masa lalu yang seharusnya tak ia ingat sama sekali. Karena mulai saat ini Lana akan memulai hidupnya yang baru. 

Sementara itu Dante masih berada di apartemennya dan belum kembali ke rumahnya seperti apa yang sang mommy inginkan. Dante masih penasaran dengan sosok wanita yang menghangatkan ranjangnya semalam. Entah kenapa wajahnya terus berputar di kepala Dante dan itu membuat Dante frustasi karena tak tahu apapun tentang identitas wanita itu. Maka dari itu Dante ingin mencari tahu sebenarnya siapa wanita itu. Dante pun menelepon seseorang yang mungkin tahu siapa wanita itu. Karena memang ia mendapatkan wanita itu dari orang ini. Jadi mau tak mau ia harus bertanya dengan orang itu. 

Dante menunggu cukup lama hingga akhirnya orang yang ia telepon mengangkat teleponnya. 

"Dante kenapa kamu menelpon aku di akhir pekan? Kalau mau bahas soal pekerjaan maka aku akan menutup teleponnya langsung. Karena aku akan langsung menutup telepon dari kamu," kata Ryan dengan tegas. 

"Siapa wanita yang kamu kirimkan ke apartemen saya? Dimana dia tinggal saat ini?" tanya Dante secara langsung. 

Di ujung telepon Ryan mengerutkan keningnya ketika bos sekaligus sahabatnya itu menanyakan seorang wanita untuk pertama kalinya. Dan itu cukup membuat Ryan kaget dibuatnya. 

"Ada apa bos kita menanyakan soal wanita malam itu? Apa jangan-jangan bos suka dengan pelayanannya? Apakah perlu aku mencari wanita yang lainnya?" tanya Ryan balik. 

"Ryan jawab saja pertanyaan saya. Apa kamu tahu identitas dari wanita itu? Dan saya mau malam ini wanita itu datang lagi ke apartemen saya," perintah Dante dengan nada yang tegas. 

"Hahahaha....."

Di seberang telepon Ryan tertawa dengan kencangnya ketika mendengar permintaan dari bosnya ini. Ia tak menyangka seorang Dante Alfonso yang dingin tak tersentuh wanita tiba-tiba saja menginginkan seorang wanita malam untuk kembali menghangatkan ranjangnya. Ryan sendiri jadi penasaran seperti apa wanita yang bisa menaklukkan bos dinginnya itu. Karena jujur saja Ryan sendiri tak melihat wajah dari wanita yang memang dirinya sendiri yang memesankan untuk sang bos. 

"Hmmm sepertinya ada yang puas dengan pelayanan wanita semalam. Siap bos saya akan mencari tahu identitas dari wanita itu dan saya usahakan malam ini wanita itu datang lagi ke apartemen bos," jawab Ryan berkata-kata formal. 

"Lakukan saja perintah saya dan jangan banyak bertanya," kata Dante tetap dengan suara yang tegas. 

Tanpa banyak kata Dante langsung menutup teleponnya. Entah kenapa Dante ingin sekali mengulang apa yang terjadi semalam karena ia masih penasaran dengan wanita itu. Wanita semalam benar-benar bisa membangkitkan gairah yang selama ini Dante kubur dalam-dalam setelah kisah cintanya kandas. Walaupun setelah Dante pernah melakukan one night stand dengan beberapa wanita tapi rasanya hambar. Tapi semalam adalah malam yang begitu menggairahkan bagi Dante jadi ia ingin melihat lebih jelas lagi wajah dari wanita yang sudah bisa mengubahnya menjadi seperti ini. 

"Aku pasti akan menemukan kamu dan setelah ini aku akan melihat secara jelas siapa kamu sebenarnya," kata Dante sambil menerawang jauh. 

Sementara Lana hanya bisa melihat ibunya dari arah luar karena memang ibunya belum bisa di jenguk ataupun ada orang luar selain dokter dan juga perawat yang boleh masuk. Tapi walaupun begitu Lana sudah merasa lega karena sang ibu di tangani oleh orang-orang yang tepat. Sekarang hanya tinggal menunggu sang ibu sadar setelah itu tinggal menjalani masa-masa pemulihan. Jadi sekarang Lana bisa lebih fokus dengan masa depannya dengan ibu. 

Setelah melihat keadaan sang ibu yang memang memilih untuk pulang ke rumahnya karena percuma saja menunggu disini jika ia tak boleh masuk lagipula ia masih merasakan badannya sakit jadi ia butuh istirahat sebelum besok ia akan kembali lagi ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu. Ketika Lana sedang berjalan menuju keluar dari rumah sakit tiba-tiba ponselnya berbunyi dan nama Fina tertera di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang Lana pun langsung mengangkat telepon dari Fina. 

"Iya Fin," jawab Lana ketika mengangkat telepon dari Fina. 

"Lana sekarang kamu ada dimana?" tanya Fina langsung. 

"Aku ada di rumah sakit tapi ini mau perjalanan menuju ke rumah. Memangnya ada apa?" tanya Lana bingung. 

"Kalau gitu aku ke rumah kamu sekarang. Ada hal yang ingin aku bicarakan sama kamu tapi lebih baik kita bicarakan ketika aku sampai di rumah kamu," jawab Fina dengan nada yang terburu-buru. 

Lana menghentikan langkahnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Fina. Kenapa tiba-tiba Fina ingin bertemu dengan dirinya dan yang membuat Lana bingung ketika mendengar nada bicaranya yang terburu-buru seperti itu membuat Lana jadi merasa takut dibuatnya. 

"Fina sebenarnya ada apa? Apa ada hal buruk yang terjadi?" tanya Lana yang kini merasa takut. 

"Aku gak bisa menjelaskannya saat ini tapi aku akan bicara ketika sampai di rumah kamu. Kita bicara disana nanti," jawab Fina yang tidak mau bercerita saat ini. 

Mau tak mau Lana pun hanya mengiyakan perkataan dari Fina. Entah apa yang akan di katakan oleh Fina tapi Lana merasa ada hal buruk yang terjadi dan itu membuat Lana merasa takut. 

"Apa??"

Dante langsung berdiri dari duduknya ketika mendengar penjelasan dari Ryan. 

"Apa maksud kamu dengan tak tahu identitas dari wanita semalam? Bukannya kamu yang mencarikan wanita itu untuk aku tapi kenapa sekarang kamu bilang jika tak tahu identitas asli dari wanita itu?" Teriak Dante dengan nada yang emosi. 

"Sorry brother. Aku juga mendapatkan wanita itu dari kenalan aku jadi aku tidak tahu tentang identitas aslinya. Yang pasti kenalan aku bilang jika ia punya seorang wanita yang bisa dipakai dan dia juga minta jumlah yang lumayan besar dan ketika itu kamu bilang membutuhkan seorang wanita jadi aku langsung mengiyakan penawaran itu dan mengirimkan wanita itu kepada kamu. Tadi aku juga sudah menanyakan kepada kenalan aku itu jika wanita itu tidak akan pernah melakukan hal itu lagi. Jadi harapan kamu untuk bisa menikmati malam bersama dengan wanita itu tak akan bisa tercapai karena wanita itu sudah tak ada kabar lagi. Apa mau aku berikan wanita yang lain. Aku jamin wanita itu akan lebih bisa memuaskan kamu?" tanya Ryan berhati-hati. 

Ryan harus berkata hati-hati dengan bosnya ini karena memang benar jika suasana hati sang bos sedang tak baik-baik saja jadi ia harus lebih berhati-hati. Sedangkan Dante sendiri terlihat sangat marah karena tak bisa bertemu dengan wanita itu lagi. Tapi walaupun begitu ia semakin penasaran dengan sosok wanita itu. 

"Tak perlu kamu kirim wanita lain karena saya sudah tak tertarik sama sekali," kata Dante langsung menutup teleponnya. 

Setelah itu Dante langsung menutup telepon dari Ryan. Ia benar-benar masih merasa penasaran dengan siapa wanita itu sebenarnya. 

"Aku pasti akan menemukan kamu," kata Dante penuh tekad. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status