Di sebuah kamar tampak sangat berantakan tampak seorang wanita dan laki-laki yang masih terlelap tidur. Dengan tubuh yang tak mengenakan sehelai kain pun dan hanya di tutupi selimut saja tak membuat mereka merasa kedinginan karena mereka tidur saling berpelukan satu sama lain. Setelah semalam mereka berpacu dengan gairah mereka masing-masing sekarang mereka tampak masih terlelap tidur dan enggan untuk bangun karena rasa lelah yang ia rasakan.
Tapi tak berapa lama sang wanita tampak mulai mengerjapkan matanya dan perlahan mulai membuka matanya. Dan pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka matanya adalah wajah seorang laki-laki tampan yang tidur di sampingnya. Mengingat hal itu wanita itu jadi ingat apa yang terjadi kepada dirinya semalam. Ia juga menyadari jika saat ini semuanya tak lagi sama. Semalam ia sudah memberikan keperawanannya kepada seorang laki-laki asing yang tak ia kenal. Tapi laki-laki itu berhak mendapatkan keperawanannya karena sudah membayarnya dengan harga yang mahal. Mengingat hal itu membuat sang wanita perlahan mulai mendudukkan tubuhnya tapi ketika ia akan bangkit ada sebuah tangan yang memeluk pinggangnya dengan begitu kuatnya sehingga wanita itu dengan sangat hati-hati melepaskan tangan itu dari pinggangnya. Ia tak ingin sampai laki-laki yang masih tidur di sampingnya sampai bangun. Sebisa mungkin ia tak mau sampai berinteraksi dengan laki-laki itu anggap saja semalam adalah pertemuan pertama dan terakhir. Ia tak mau sampai mengulang lagi pertemuan tak penting ini lagi.
Setelah berhasil melepaskan pelukan tangannya wanita itu ia mencoba untuk bangkit dari ranjang tapi ketika ia mencoba untuk berjalan ia merasakan rasa sakit di selangkangannya dan ia baru ingat jika ini efek atas apa yang ia lakukan semalam. Dengan sangat hati-hati wanita mencoba berjalan menuju ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya dan sedikit membenarkan penampilannya yang berantakan. Bahkan ia mengambil kemeja milik laki-laki itu karena gaunnya sudah tak bisa di pakai lagi. Jadi wanita itu tak punya pilihan lain selain memakai pakaian laki-laki itu.
Ketika sampai di kamar mandi dan membuka selimut yang menutupi tubuh telanjangnya wanita benar-benar kaget dengan begitu banyaknya kissmark yang ada di tubuhnya. Ia tak menyangka begitu banyak tanda yang diberikan oleh laki-laki itu. Ia tak menyangka jika semalam laki-laki itu begitu ganasnya kepada dirinya sehingga memberikan banyak tanda untuk dirinya. Pantas saja ia merasakan badannya sakit semua karena laki-laki itu menggempurnya dengan begitu ganasnya. Wanita itu menatap wajahnya di depan cermin. Ia sama sekali tak mengenali sosok wanita yang sedang berdiri dengan bertelanjang. Hidupnya benar-benar sudah berubah dan tak sama seperti yang dulu.
"Lana kamu harus bangkit dan melupakan semuanya. Apa yang kamu lakukan saat ini adalah untuk kesembuhan ibu jadi jangan pernah merasa menyesal dengan apa yang kamu lakukan," kata Lana mencoba menguatkan dirinya.
Lana tahu jika apa yang ia lakukan salah tapi ia tak akan menyesali semua keputusan yang ia ambil. Ia menganggap jika apa yang ia lakukan adalah pengorbanan yang ia lakukan untuk bisa membuat sang ibu sembuh dan dengan sang ibu sembuh dari penyakitnya maka ia bisa berkumpul dengan sang ibu lagi seperti dulu. Lana pun segera membersihkan dirinya. Walaupun ia merasakan sakit di beberapa tubuhnya tapi ia tak menggubrisnya ia harus segera pergi ke rumah sakit karena saat ini sang ibu sedang menjalani operasi. Dan Lama ingin bersama dengan sang ibu saat sadar nantinya. Jadi ia harus segera pergi.
Setelah membersihkan dirinya sendiri Lana pun dengan perlahan berjalan keluar dengan sangat pelan-pelan karena tak ingin membangun laki-laki yang sudah mengambil keperawanannya semalam. Ia benar-benar tak mau sampai membuat laki-laki itu bangun dan berinteraksi lagi dengan dirinya. Karena jujur saja Lana tak mau sampai berinteraksi dengan laki-laki itu dan memperpanjang hubungan lagi. Apa yang ia lakukan semalam adalah yang pertama dan juga yang terakhir jadi tak akan ada pertemuan lainnya.
Sebelum pergi Lana meninggalkan sepucuk surat yang mengatakan jika ia berterima kasih atas uang yang diberikan oleh laki-laki itu dan meminta maaf jika pelayanan yang ia berikan tak memuaskan. Setelah itu Lana benar-benar pergi dari apartemen itu. Walaupun ia merasakan sakit di selangkangannya Lana menghiraukan semua itu karena baginya saat ini ia harus segera menemui sang ibu.
Untung aja ia berhasil menemukan tasnya sehingga ia bisa membayar taksi yang sekarang ia tumpangi. Bahkan tadi ia sudah meminum pil anti hamil yang diberikan oleh Fina. Tentu saja Lana tak ingin hamil anak dari laki-laki yang tak di kenal. Jadi ia harus meminum pil ini agar tak hamil. Lana hanya berharap jika ia tak akan pernah bertemu dengan laki-laki itu lagi dan ia akan mencoba melupakan semuanya dan memulai hidupnya yang baru bersama dengan sang ibu. Karena di dunia ini hanya sang ibu yang Lana miliki. Jadi Lana akan melakukan apapun untuk bisa membuat ibunya sembuh seperti semuanya.
Sementara itu di apartemennya Dante masih terlelap tidur tanpa menyadari jika wanita yang menghabiskan malam bersamanya sudah pergi dari sampingnya. Karena ia benar-benar merasa lelah sehingga ia tak terbangun sedikit pun ketika Lana pergi. Hingga akhirnya bunyi ponselnya membuatnya bangun dari tidur.
"Shitttt....."
Dante mengumpat ketika ada yang menganggu tidurnya. Dengan masih memejamkan matanya ia pun mencoba mencari keberadaan ponselnya. Hingga akhirnya ia mendapatkan ponselnya. Tanpa melihat siapa yang meneleponnya Dante langsung mengangkat teleponnya.
"Halo," jawab Dante dengan suara tBg Parau.
"Dante kamu masih tidur? Mommy telepon rumah katanya kamu tidak pulang ke rumah. Sekarang kamu ada dimana?" tanya sang mommy langsung.
"Aku ada di apa mom. Semalam aku terlalu lelah jadi lebih memilih tidur di apartemen. Gimana keadaan Dyandra disana?" tanya Dante balik.
"Dyandra baik-baik saja tapi dari tadi ia sudah merasakan perutnya tidak nyaman. Mungkin hari kelahirannya akan terjadi sebentar lagi jadi mommy akan bersiap-siap untuk ini semuanya," jawab sang mommy dengan sangat lembut.
"Kalau gitu salam saja buat Dyandra dan George. Nanti kalau Dyandra sudah melahirkan Dante akan kesana tapi untuk saat ini Dante harus berada disini dulu. Mommy tahu sendiri banyak pekerjaan yang harus Dante kerjakan jadi Dante tidak bisa pergi kesana dulu. Tapi nanti Dante usahakan akan ke Amerika ketika Dyandra sudah melahirkan," kata Dante kepada sang mommy.
"Mommy tahu kalau kamu sibuk di kantor tapi jangan sampai kamu melupakan kesehatan kamu. Jangan sering-sering tunggal di apartemen karena tidak ada yang mengurus kamu. Lebih baik kamu tinggal di rumah karena akan ada banyak pelayan yang nantinya akan mengurus semua kebutuhan kamu. Kamu mengerti kan apa yang mama katakan Dante." Dan seperti biasa sang mommy pun berubah cerewet.
Dante sudah sangat hafal dengan sikap sang mama yang masih suka khawatir dan cerewet dengan anak-anaknya. Padahal anak-anaknya sudah dewasa dan tumbuh besar. Tapi Dante bisa mengerti akan hal itu. Sang mommy hanya ingin selalu melakukan perannya sebagai sang ibu.
"Iya mom Dante mengerti. Mommy gak perlu khawatir yang penting saat ini Dante baik-baik saja. Dante juga gak akan sering tinggal di apartemen terus hanya sesekali Dante akan tinggal disini jika Dante merasa lelah untuk pulang ke rumah. Dan juga Dante akan bisa menjaga diri Dante sendiri," jawab Dante mengerti.
" Ok. Mama tahu kamu pasti melakukan apa yang baik buat diri kamu sendiri. Kamu sudah dewasa dan pastinya lebih bisa mengerti apa yang baik atau tidak. Ya udah mama tutup teleponnya dulu adik kamu yang manja itu dari tadi terus memanggil mommy karena merasakan perutnya sangat sakit. Jadi mommy harus segera menemui adik kamu itu," kata sang mommy sambil menutup sambungan teleponnya.
Dante hanya bisa tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sang mommy. Ia tahu jika sang mommy sudah ada di samping sang adik maka adiknya itu akan bersikap sangat manja kepada sang adik. Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa sang mommy agak merasa khawatir ketika sang adik memilih tinggal bersama sang suami yang berada di Amerika. Karena sifatnya yang manja itu yang membuat sang mommy merasa berat melepas sang putri. Tapi pada akhirnya sang mommy setuju untuk melepas sang putri dan tinggal bersama sang suami.
Ketika sambungan telepon dengan sang mommy berakhir ingatan Dante kembali. Ia jadi ingat dimana wanita yang menghabiskan malam panas bersama dirinya? Dante pun bangkit dari ranjangnya dan mengambil celana pendek yang ada di bawah ranjangnya. Ia pun langsung mencari dimana keberadaan wanita itu tapi ia tak menemukan keberadaan wanita itu. Hingga Dante melihat secarik kertas di meja samping ranjangnya. Ia membaca surat itu dan ternyata berisi soal rasa terima kasih atas uang yang ia berikan dan juga kata maaf jika pelayanannya tidak memuaskan. Serta ia juga mengatakan jika meminjam salah satu kemejanya karena gaunnya tak bisa di pakai lagi. Membaca surat itu membuat Dante tersenyum penuh arti. Untuk pertama kalinya ia bertemu wanita yang membuat Dante penasaran. Apalagi semalam ia baru tahu jika wanita yang ia bayar untuk memuaskannya ternyata masih perawan. Pantas saja Dante bisa merasakan jika wanita yang tak ia tahu namanya itu masih sangat kaku seperti tak pernah berinteraksi dengan laki-laki sebelumnya. Mengetahui hal itu membuat Dante merasa penasaran tentang siapa wanita itu sebenarnya. Karena kalau boleh jujur semalam adalah salah satu malam terindah yang pernah Dante rasakan. Dan itu dengan wanita yang tak Dante kenal sama sekali. Maka dari itu Dante penasaran dengan sosok wanita itu.
"Sebenarnya siapa kamu sebenarnya?" tanya Dante yang mengingat wajah wanita itu.
Setelah membayar uang taksi Lana langsung berjalan menuju ke ruang operasi dimana sang ibu berada. Tadi ia sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit jika sang ibu sedang menjalani proses operasi jantung. Dan pihak rumah sakit mengatakan jika operasi jantung ini akan memakan waktu yang tak sebentar jadi Lana tak perlu datang untuk menemui sang ibu. Jadi ketika tadi ia pergi dari apartemen laki-laki itu ia memilih untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Ia tak mungkin berpenampilan kacau dan juga berantakan seperti itu. Dan sekarang ia sudah berpenampilan jauh lebih sopan dan pastinya ia juga merasa jauh lebih baik walaupun ia masih merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya terutama daerah selangkangannya. Tapi lagi-lagi Lana tak menggubrisnya. Secepat mungkin ia harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu. Ia benar-benar berharap jika keadaan sang ibu akan baik-baik saja setelah menjalani operasi. Dan pastinya ia sangat berharap jika operasi yang dilakukan dokter untuk
"Operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan ibu kamu juga membaik. Tapi untuk saat ini saya akan membawa ibu anda ke ruang ICU agar di pantau 24 jam karena memang keadaannya yang belum begitu stabil karena harus mengalami operasi besar jadi kita harus pantau dulu keadaan ibu kamu untuk beberapa kedepan," kata dokter menjelaskan. Ada rasa lega yang Lana rasakan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Budi. Walaupun keadaan sang ibu belum stabil tapi setidaknya sang ibu sudah menjalani operasi. Hanya perlu waktu untuk bisa melihat keadaan sang ibu pulhh kembali. "Terima kasih dokter. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi dengan dokter. Selama ini dokter Budi sudah sangat baik terhadap ibu saya. Dan sekali lagi saya mempercayakan ibu saya kepada dokter," pinta Lana dengan mata yang berkaca-kaca. "Kamu tidak usah khawatir dengan keadaan ibu kamu walaupun masa pemulihannya akan membutuhkan waktu tapi setidaknya kondisi ibu kamu sudah dalam keadaan tak kritis lagi. Jadi kita
" Maksud kamu apa Fina?" tanya Lana bingung ketika mendengar apa.yang dikatakan oleh Fina. Saat ini Fina memang berada di rumah Lana. Tadi Fina sempat menghubungi dirinya dan berkata jika ia ingin menemui dirinya karena Fina bilang jika ada hal penting yang ingin ia katakan. Dan Lana begitu kaget ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Fina."Kenapa laki-laki itu mencari aku? Dan tadi kamu bilang jika laki-laki itu menginginkan aku kembali? Apa aku berbuat salah sehingga laki-laki itu meminta aku datang kembali? Atau jangan-jangan dia menginginkan uangnya kembali karena tak puas dengan pelayanan yang aku lakukan?" tanya Lana dengan suara yang gugup. "Aku juga gak tahu apa yang dicari laki-laki itu. Tapi tadi aku mendapatkan permintaan dari orang yang meminta kamu untuk menghangatkan ranjangnya bahwa dia meminta kamu datang lagi ke tempatnya malam ini. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Apa yang terjadi malam itu? Coba kamu ingat apakah mungkin berbuat salah?" tanya Fina yang memanda
Beberapa hari ini hidup Lana sudah kembali seperti ini. Bahkan sekarang kondisi sang ibu sudah jauh lebih baik walaupun masih belum dipindahkan ke ruangan rawat biasa tapi dokter Budi mengatakan jika pemulihan kondisi sang ibu sudah membaik. Kalau kondisi sang ibu terus membaik seperti ini maka awal Minggu depan sang ibu sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Karena memang sang ibu baru saja melakukan operasi jantung yang pastinya tak mudah jadi dokter Budi harus memastikan keadaan sang ibu baik-baik saja. Dan Lana pun hanya mengiyakan saja semua perkataan dokter Budi. Lana sendiri sudah mulai terbiasa bekerja di tempat kerjanya yang baru. Walaupun ia hanya seorang admin saja tapi Lana mau belajar hal-hal yang baru sehingga dengan cepat ia bisa beradaptasi dengan baik. Seperti saat ini Lana sedang mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh sang bos. Ia selalu melakukan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin dan sebisa mungkin tak melakukan kesalahan. Bahkan terkadang ia harus melewatk
Lana benar-benar mulai menyesuaikan diri dengan beberapa rekan kerjanya. Setelah atasannya mengatakan untuk mencoba berinteraksi dengan sesama rekan kerjanya akhirnya perlahan-lahan Lana mulai diterima oleh beberapa rekan kerjanya. Dan soal keadaan sang ibu juga mulai membaik bahkan sekarang sang ibu sudah berada di ruang perawatan biasa dan sudah tidak di ruang ICU lagi. Tentu saja itu kabar yang sangat menggembirakan buat Lana. Seperti sore ini Lana sudah selesai menyelesaikan semua pekerjaannya dan ia berencana untuk pergi langsung ke rumah sakit untuk bisa menjaga sang ibu. Memang setelah pulang kerja Lana selalu menyiapkan waktu untuk menemani sang ibu walaupun ketika malam ia akan pulang ke rumah karena esok harinya ia akan bekerja. Tapi terkadang Lana juga memilih untuk menginap bersama sang ibu di rumah sakit. Ketika Lana sedang membereskan barang-barang bawaannya tiba-tiba rekan kerjanya yang bernama Anita memanggil namanya."Lana kamu mau pulang sekarang?" tanya Anita ketik
Lana akhirnya bisa tersenyum dengan lebih besar ketika mendengar apa yang baru saja dokter Budi katakan kepada dirinya. Dokter Budi mengatakan jika proses pemulihan sang ibu berjalan dengan lancar bahkan sudah semakin membaik dari hari ke hari. Tentu saja itu adalah kabar yang membahagiakan bagi Lana. Jadi sekarang Lana tinggal menemani sang ibu hingga pulih total. Dan juga ia akan bekerja lebih keras lagi agar bisa memenuhi semua kebutuhan sang ibu. Dengan membawa makanan yang ia beli di kantin Lana berjalan menuju kearah kamar perawatan sang ibu. Malam ini rencananya ia akan menginap di rumah sakit karena memang besok hari Sabtu jadi ia tak harus pergi ke kantor. Bahkan tadi ia sudah membawa beberapa bajunya yang akan ia gunakan untuk menginap sampai hari Minggu. Ketika ia sampai di ruang perawatan sang ibu ia masih melihat sang ibu tertidur karena sebelum meninggalkan sang ibu tadi ada perawat yang memberikan obat untuk sang ibu sehingga sekarang sang ibu sudah terlelap tidur. Se
Saat ini Dante sedang bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia setelah hampir satu bulan lamanya ia tinggal di Amerika. Kenapa Dante bisa selama ini berada di Amerika selain karena sang mommy meminta dirinya untuk tinggal lebih lama disini dan juga menikmati liburan keluarga yang jarang terjadi tapi Dante juga melakukan beberapa pertemuan dengan klien-klien penting yang kebetulan berada di Amerika. Jadi bisa dibilang Dante berlibur sambil bekerja. Tapi ia tak bisa lagi menunda lagi kepulangannya karena begitu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Maka dari itu hari ini ia harus segera kembali ke Indonesia walaupun sang mommy masih saja meminta dirinya untuk tinggal disini lebih lama lagi. "Apa kamu tidak bisa menunda lagi kepulangan kamu Dante?" tanya Wanda yang sedang membantu sang putra sulung beres-beres. "Come on mom kita sudah membicarakan ini dan aku sudah bilang sama mama kan kalau aku gak bisa menunda lagi kepulangan aku ke Indonesia. Aku sudah terlalu lama disini dan di
Lana masih mencoba untuk mengatur nafasnya setelah tadi ia mendapatkan mimpi yang sangat buruk. Walaupun itu hanya mimpi tapi Lana merasa jika itu seperti kenyataan. Di dalam mimpi itu Lana kembali bertemu dengan laki-laki yang membelinya. Laki-laki itu menatapnya dengan tajam seakan-akan ia melihatnya dirinya seakan-akan menelanjanginya. Dan yang membuat Lana sangat ketakutan ketika laki-laki itu mendekat kearahnya dan mengatakan kata-kata yang membuat Lana sangat ketakutan. Laki-laki itu mengatakan jika hidup Lana berada dalam genggamannya dan pastinya laki-laki itu akan menjadikan Lana sebagai pelampiasan gairahnya sampai laki-laki itulah bosan. Tentu saja Lana sangat ketakutan ketika mendengar kata-kata ancaman seperti itu. Ketika ia mencoba lari dari laki-laki itu tapi tangan laki-laki itu langsung memegangnya dan mengancam Lana kalau ia pasti akan segera menemukan Lana dan akan mengurungnya di bawah kungkungan laki-laki itu. Keringat masih menetes dari kening Lana ketika mengin