Share

Bab 17

Dengan tubuh ringkih penuh ketidakberdayaan, aku merasakan badanku yang terasa amat sangat lengket, sekaligus merasa sangat kotor.

Akhirnya aku kembali meringis memikirkan tindakan pria itu yang bahkan aku seperti tidak mengenalnya sama sekali.

Sambil mengumpulkan kesadaran, aku dihadapkan dengan bagian bawah yang terasa nyeri dan ngilu.

Kesadaranku perlahan kembali, saat mendengar suara panggilan dari Richie yang bertubi-tubi.

Anak itu memanggilku dengan suara khasnya.

"Ma, aku masuk, ya. Mama lagi ngapain sih?!"

Aku memijat kepala, mencoba untuk tersadar, hingga akhirnya mataku mengerjap melihat putraku yang sudah naik ke atas tempat tidur.

Rupanya aku terlelap tanpa sadar tadi.

Tapi, astaga, jangan sampai dia melihat mamanya dalam keadaan yang paling menyedihkan ini.

Dengan gerakan cepat aku menutupi seluruh badanku dengan selimut, tapi Richie malah menautkan alisnya sambil mencium pipiku lembut.

"Mama, kenapa sih? Apa masih ngantuk?!"

"Ehm, Richie, bisa keluar sebentar nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status