Sudah beberapa hari ini, Lian Hua duduk termenung menyaksikan setiap butiran salju yang turun. Ia membuka pintu yang menghadap ke arah halaman belakang dengan lebar, setiap ranting, bebatuan, seluruh halaman itu sudah berubah menjadi putih. Udara dingin berhembus untuk menusuk setiap benda yang dilewati, akan tetapi, wanita bermata cerah itu tidak beranjak dari sana. Ia mengeratkan mantel tebal yang ia gunakan, ia juga duduk di atas selimut tebal yang disiapkan oleh Xiao Qing untuknya, termasuk teh yang masih panas, memastikannya untuk tetap hangat.Jemari panjang seputih salju mengusap perutnya terus menerus, mencoba merasakan pergerakan calon bayinya di dalam perutnya yang masih kecil. Tentu saja ia masih belum merasakan apapun.Ya, bayi, karena sekarang, Lian Hua sedang hamil dan ia tidak mengetahui itu semua sebelum Su Mengli memberitahunya.Begitu banyak hal yang telah terjadi di dalam hidupnya hanya dalam waktu dua bulan. Semua itu terjadi begitu cepat, seperti petir yang menyam
Lima Tahun Kemudian......Setelah melewati musim dingin yang mengerikan, akhirnya musim semi datang membawa angin segar. Salju perlahan mulai mencair, pepohonan mulai memperlihatkan kembali dedaunan, dan bunga, mulai bermekaran. Cahaya matahari yang hangat namun tidak terlalu panas, selalu menjadi hal yang orang-orang tunggu setelah melewati musim dingin yang membekukan seluruh tubuh.Apalagi bagi mereka yang tinggal di perbatasan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana banyak orang-orang pengasingan yang mati karena tidak adanya tempat berteduh selama musim dingin, tahun ini angka kematian jauh berkurang. Juga, awal musim semi seperti ini, perbatasan menjadi lebih ramai daripada biasanya, tidak ada yang berani keluar selama musim dingin, sekarang mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau.Matahari baru saja tenggelam, malam mulai menyelimuti langit, namun bukannya semakin sepi, salah satu tempat di perbatasan malah semakin ramai.Seekor kuda berwarna putih berhenti di depan
Pembatas yang terpasang di tengah panggung diangkat seiring dengan suara musik yang mulai mengalun dengan lembut. Punggung seorang wanita yang menggunakan pakaian berwarna seperti buah peach terlihat. Tangannya terangkat dan kakinya bergerak begitu lincah. Ketika wanita itu berbalik, para tamu tercekat. Ia menggunakan pakaian yang memperlihatkan bahu mulusnya, bagian perutnya ditutupi dengan kain tranpasran yang masih memperlihatkan bagian perutnya yang putih. Wanita itu menutupi bagian bawah wajahnya dengan kain, meskipun begitu mereka masih bisa membayangkan betapa cantiknya wanita itu secara keseluruhan.Wanita itu bergerak ke sana kemari, ia bergerak ke semua sisi panggung, begitu hanyut dalam tariannya sendiri. Ia menggerakkan selendang transparan ditangannya, yang juga bergerak dengan indah bersama rambut hitam panjangnya yang berkilau ketika terkena cahaya dari lentera yang dipasang. Kaki telanjang bergerak dengan sangat lincah, ketika musik semakin cepat, gerakan kaki itu juga
Tubuh Shen Hua tiba-tiba menjadi lemas hingga Qin di tangannya terlepas, menimbulkan bunyi nyaring serta keras. Tubuhnya bergetar hebat dan matanya melotot kepada dua orang pria yang tidak akan pernah bisa hilang dari ingatannya. Lidahnya menjadi kelu hingga rasa sesak ia rasakan pada dadanya ketika berbagai emosi memenuhinya. Ada amarah, kesal, rasa kecewa yang semua itu bercampur menjadi satu, namun sebuah perasaan lainnya juga terselip di dalamnya, sebuah kerinduan yang coba ia abaikan sekuat tenaga."Kakak Hua?" gadis di belakangnya menyadari keanehan pada dirinya, "Kakak, apa kau baik-baik saja?" tanya yang lain mulai khawatir karena Shen Hua tidak menanggapi panggilan mereka."Huahua," ia tersentak dari rasa terkejut itu setelah mendengar suara dari Pangeran Lian Huai yang memanggil namanya dengan nada yang lirih. Sekali lagi ia menutup mata sambil menarik nafasnya dengan dalam. Sekarang wajah terkejutnya sudah menghilang dan kembali menjadi Shen Hua si wanita penghibur yang ora
Pada akhirnya, Lian Huai pergi meninggalkan Garden of Flowers bersama Wang Zifei. Berjalan menuju penginapan di tengah malam yang masih begitu ramai, sang pangeran mengabaikan kerusuhan yang terjadi selama perjalanannya. Ini adalah Perbatasan, banyak hal gila serta tidak masuk akal yang akan kau jumpai di sini.Kepalanya masih memikirkan pertemuannya dengan Lian Hua malam ini, ia menolak memanggilnya Shen Hua karena menurutnya, wanita itu tetaplah Putri Lian Hua— adiknya yang ia lindungi selama enam belas tahun, walaupun nampaknya bagi Lian Hua, dirinya sekarang hanyalah orang asing.Selama ini ia selalu memikirkan dimana sang adik berada, apa dia bisa bertahan ketika musim dingin tiba? Atau yang paling buruknya adalah, apakah Lian Hua masih hidup? Siapa yang mengira bahwa saat ia menemukannya adalah di sebuah rumah bordir dan Lian Hua adalah salah satu dari wanita penghibur di sana.Sebenarnya, Lian Huai langsung mencari keberadaan Lian Hua setelah ia mengetahui kekacauan yang meland
Hingga kini hanya tinggal mereka berdua, tanpa kerumunan orang-orang, mereka berdiri hanya berjarak beberapa meter. Shen Hua menunggu, namun sang pangeran tidak kunjung pergi dari sana— atau memutuskan pandangan mereka. Shen Hua terus menatap Wang Zifei, sekali lagi, gelap bertemu dengan cerah seperti malam tadi. Apa yang Wang Zifei lakukan di sana? Apa dia melihat semua kejadian yang baru saja terjadi?Rasa sakit di pipinya mengalihkan tatapan Shen Hua dari Wang Zifei, apapun itu ia tidak peduli. Mungkin dulu dirinya yang naive akan berteriak penuh kegembiraaan ketika bertemu dengan Wang Zifei, tetapi sekarang, mereka berdua hanyalah masa lalu, bukankah sang pangeran seharusnya sudah menikahi putri Lian Ying? Tetapi lihatlah dia malah berkeliaran di sini, mengunjungi tempat hiburan dan sebagainya. Shen Hua mendengus, pada akhirnya semua laki-laki sama saja! Tidak peduli apakah itu seorang pangeran atau orang biasa!Shen Hua melongos masuk ke dalam rumahnya. Perutnya lapar dan ia harus
Beberapa detik kemudian, mereka diselimuti oleh keheningan. Di satu sisi, Shen Yandao begitu senang setelah mengenalkan kakaknya kepada tuan Wang, seseorang yang baru saja ia temui beberapa hari yang lalu. Di sisi lain, baik Shen Hua ataupun Wang Zifei saling menatap, Wang Zifei dengan tatapannya yang datar, tenang tanpa ekspresi sedikitpun di wajahnya, sedangkan Shen Hua mengerutkan keningnya sambil tidak percaya dengan ucapan sang adik."Kau ingin bergabung dengan prajurit Zhanshi?" Tanyanya kembali kepada sang adik. Shen Yandao mengangguk. "Ya. Aku pikir setelah beberapa tahun berada di sini, aku ingin menjadi seorang prajurit agar aku bisa melindungi kakak maupun A-Yuan. Zhanshi juga terkenal dengan pasukan mereka yang luar biasa, aku juga bisa berada di sini melindungi kalian semua termasuk anak-anak yang ada di penampungan. Bukankah tuan Song Zai mengatakan kemampuan bertarungku cukup bagus? Aku rasa tidak ada masalah." Lanjutnya, berpikir jika sang kakak membutuhkan alasan yan
Wang Zifei melihat ketegangan dari kedua mata cerah yang bergetar. Siapa yang tidak takut jika mendengar bahwa seseorang tengah mencari dirinya? Hidup dalam ketegangan serta ketakutan dalam bayang-bayang tidak lebih baik, kini mendengar orang lain juga mungkin saja menginginkan hidupnya Shen Hua semakin khawatir."Tenang saja, selama orang itu tidak tahu siapa dirimu, kau akan baik-baik saja. Pria itu juga tidak bisa bergerak dengan gegabah, apalagi ini adalah perbatasan, sedangkan Garden of Flowers tidak bisa diganggu dengan mudah."Entah dari mana sang pangeran tahu jika Garden of Flowers merupakan tempat yang paling aman di Perbatasan, jika Shen Hua merasakan sesuatu yang ganjal, maka ia mengabaikannya, sebab sekarang ada hal yang lebih penting."Selain itu, aku juga akan melindungimu." Lanjut Wang Zifei secara tiba-tiba, yang membuatnya terkejut. Wanita itu menggelengkan kepalanya, menghempaskan semua ide-ide gila yang memasuki pikirannya."Aku tidak perlu perlindungan darimu. Aku