Hingga kini hanya tinggal mereka berdua, tanpa kerumunan orang-orang, mereka berdiri hanya berjarak beberapa meter. Shen Hua menunggu, namun sang pangeran tidak kunjung pergi dari sana— atau memutuskan pandangan mereka. Shen Hua terus menatap Wang Zifei, sekali lagi, gelap bertemu dengan cerah seperti malam tadi. Apa yang Wang Zifei lakukan di sana? Apa dia melihat semua kejadian yang baru saja terjadi?Rasa sakit di pipinya mengalihkan tatapan Shen Hua dari Wang Zifei, apapun itu ia tidak peduli. Mungkin dulu dirinya yang naive akan berteriak penuh kegembiraaan ketika bertemu dengan Wang Zifei, tetapi sekarang, mereka berdua hanyalah masa lalu, bukankah sang pangeran seharusnya sudah menikahi putri Lian Ying? Tetapi lihatlah dia malah berkeliaran di sini, mengunjungi tempat hiburan dan sebagainya. Shen Hua mendengus, pada akhirnya semua laki-laki sama saja! Tidak peduli apakah itu seorang pangeran atau orang biasa!Shen Hua melongos masuk ke dalam rumahnya. Perutnya lapar dan ia harus
Beberapa detik kemudian, mereka diselimuti oleh keheningan. Di satu sisi, Shen Yandao begitu senang setelah mengenalkan kakaknya kepada tuan Wang, seseorang yang baru saja ia temui beberapa hari yang lalu. Di sisi lain, baik Shen Hua ataupun Wang Zifei saling menatap, Wang Zifei dengan tatapannya yang datar, tenang tanpa ekspresi sedikitpun di wajahnya, sedangkan Shen Hua mengerutkan keningnya sambil tidak percaya dengan ucapan sang adik."Kau ingin bergabung dengan prajurit Zhanshi?" Tanyanya kembali kepada sang adik. Shen Yandao mengangguk. "Ya. Aku pikir setelah beberapa tahun berada di sini, aku ingin menjadi seorang prajurit agar aku bisa melindungi kakak maupun A-Yuan. Zhanshi juga terkenal dengan pasukan mereka yang luar biasa, aku juga bisa berada di sini melindungi kalian semua termasuk anak-anak yang ada di penampungan. Bukankah tuan Song Zai mengatakan kemampuan bertarungku cukup bagus? Aku rasa tidak ada masalah." Lanjutnya, berpikir jika sang kakak membutuhkan alasan yan
Wang Zifei melihat ketegangan dari kedua mata cerah yang bergetar. Siapa yang tidak takut jika mendengar bahwa seseorang tengah mencari dirinya? Hidup dalam ketegangan serta ketakutan dalam bayang-bayang tidak lebih baik, kini mendengar orang lain juga mungkin saja menginginkan hidupnya Shen Hua semakin khawatir."Tenang saja, selama orang itu tidak tahu siapa dirimu, kau akan baik-baik saja. Pria itu juga tidak bisa bergerak dengan gegabah, apalagi ini adalah perbatasan, sedangkan Garden of Flowers tidak bisa diganggu dengan mudah."Entah dari mana sang pangeran tahu jika Garden of Flowers merupakan tempat yang paling aman di Perbatasan, jika Shen Hua merasakan sesuatu yang ganjal, maka ia mengabaikannya, sebab sekarang ada hal yang lebih penting."Selain itu, aku juga akan melindungimu." Lanjut Wang Zifei secara tiba-tiba, yang membuatnya terkejut. Wanita itu menggelengkan kepalanya, menghempaskan semua ide-ide gila yang memasuki pikirannya."Aku tidak perlu perlindungan darimu. Aku
"Kembali ke istana bersamamu? Untuk apa?" Shen Hua bertanya, bingung dengan permintaan dari pangeran kedua."Aku ingin kau kembali bersamaku ke istana, di sana kau akan hidup lebih layak daripada di sini. Kau tidak perlu lagi bekerja di tempat ini dan melakukan semua ini." Lian Huai merujuk kepada Garden of Flowers dan pekerjaannya sebagai seorang wanita penghibur."Kakak pertama— Pangeran Mahkota, dia sedang sakit. Jika kau datang menemuinya dan menjaganya keadaannya mungkin akan lebih baik. Dia selalu menyayangimu, bukan?" lanjut sang pangeran kedua dengan tatapan matanya yang menunjukkan kesedihan.Shen Hua paham dengan permintaan orang yang pernah menjadi kakaknya itu, namun nasi telah menjadi bubur, apa yang dia lakukan di sini tidak ada hubungannya lagi dengan para pangeran maupun keluarga kerajaan yang lain."Tentu saja Pangeran Mahkota menyayangiku hingga dia membiarkan Yang Mulia Raja mengusirku dan menyeretku dengan kasar keluar istana, bahkan tidak peduli padaku hingga memb
Hari demi hari, dinginnya musim dingin perlahan menghilang, yang terasa adalah kehangatan. Kini, hamparan putih yang sebelumnya menutupi benar-benar telah hilang sepenuhnya. Bunga-bunga mulai bermekaran, begitu juga dengan pepohonan yang mulai ditumbuhi oleh daun satu persatu.Beberapa malam terakhir, Shen Hua memasang telinga beserta matanya kepada tamu dari Xuanzhe, semua bukan semata-mata atas permintaan dari Wang Zifei, setelah mendengar bahwa dirinya juga menjadi incaran, Shen Hua menjadi lebih waspada.Mata cerah Shen Hua melirik kepada pria yang duduk beberapa langkah di depannya. Jemari lentiknya terus bergerak pada senar-senar Guqin yang ia mainkan, sedangkan matanya tidak lepas memperhatikan gerak-gerik pria tersebut. Itu bukanlah orang yang sesuai dengan deskripsi yang sesuai dengan perkataan Wang Zifei namun, satu hal yang pasti dia berasal dari Xuanzhe, berdasarkan dari pembicaraan yang ia dengar antara pria itu dengan Diaochan yang duduk di atas pangkuannya."Tuan, aku t
"Huahua, bagaimana denganmu? Apakah kau mengetahuinya?" Secara tiba-tiba Diaochan bertanya kepada Shen Hua, yang menghasilkan tatapan mata dari orang-orang yang ada di ruangan itu kepadanya. Bukan pertama kali dan tidak jarang Shen Hua menjadi pusat perhatian, dirinya selalu dipenuhi oleh rasa percaya diri. Kecuali saat ini, karena jantungnya berdebar tidak karuan."Kenapa kau bertanya kepadaku?" Tanyanya berpura-pura tidak mengerti."Bukankah kau juga berasal dari Yishu? Apa kau pernah mendengar tentang putri ini sebelumnya?" semua tatapan mata yang mengarah kepadanya menunggunya untuk menjawab, sebelum bibirnya bisa mengeluarkan sepatah kata pun, pria dihadapannya memotong secara tiba-tiba."Oh wanita ini, bukankah kau adalah wanita penghibur yang cukup terkenal belakangan ini? Orang-orang mulai membicarakan penampilanmu. Siapa namamu, Shen Hua?""Iya, tuan. Namaku adalah Shen Hua." Wanita bermata cara itu mengganggu sekilas."Benarkah kau berasal dari Yishu?""Benar sekali tuan,"
Suara kaki kuda yang membawa sebuah tandu berlari begitu cepat menjadi satu-satunya suara yang terdengar di tengah sunyinya hutan. Kuda itu seakan tidak peduli dengan beban yang sedang ia tarik.Kereta kuda itu, bergoyang ke sana kemari, menghasilkan suara gemericik dari lonceng yang terpasang. Sungguh keadaan itu sangat terbalik dengan keadaan di dalam kereta.Shen Hua menahan nafasnya, jangankan untuk bersuara ataupun berteriak, bernafas pun ia ketakutan sebab sebuah pedang yang sangat tajam sedang bersarang di lehernya.Di belakangnya, pria yang menggunakan tudung putih duduk tanpa menjauhkan ujung pedang itu darinya, satu gerakan saja bisa dipastikan dirinya akan terluka, mungkin nyawanya juga bisa tidak terselamatkan.Wanita bermata cerah itu menelan ludahnya dengan berat peluh dingin mengalir dari pelipisnya, sejak dulu Shen Hua memiliki ketakutan yang besar dengan penculikan, pengalaman masa lalunya begitu buruk, terlalu sering diculik, dirinya bukan semakin terbiasa namun sema
Dua bilah pedang yang tajam membelah udara, beserta cairan berwarna merah yang keluar dari kulit yang tiba-tiba terkena. Dalam hitungan detik saja pertempuran telah terjadi di depan mata Shen Hua. Suasana malam menjelang pagi yang mencekam di tengah hutan, wanita bermata cerah itu tidak bisa melakukan apapun selain hanya terpaku di tempatnya.Rasa sakit pada telapak tangan beserta kakinya adalah hal yang membuatnya menyadari keadaan yang terjadi di sekitar. Hingga sekarang, dirinya masih tidak habis pikir bagaimana bisa orang-orang dari Xuanzhe ini terus mencarinya. Dia bukanlah seseorang yang penting, ia bahkan bukan lagi seorang putri, tetapi entah kenapa, kehidupannya masih saja tidak tenang. Seolah-olah masa lalunya tidak akan pernah melepaskannya, terus mengejarnya seperti bayangan dan mencekiknya hingga ia tidak dapat bernafas.Rasa panik yang menggeluti seluruh dadanya mengakibatkan nafas Shen Hua tersengal. "Sial!" Kutukannya di dalam hati. Sudah lama dirinya tidak mengalami se
"A-Yuan, Apa kau tidak apa-apa? Apa yang kau lakukan di sini?" Shen Hua menyentuh wajah sang putra, memeriksa setiap bagian tubuhnya, memastikan tidak ada luka di tubuh anaknya itu."Tuan Zai menyuruh kami semua untuk pergi dan bersembunyi di dalam hutan. Dia terlihat begitu khawatir, tetapi aku ingin bertemu dengan ibu, jadi aku ingin menemui ibu." Shen Hua terdiam karena anaknya yang ketakutan setelah mengaku kepadanya. Ia tidak bisa marah sebab dirinya bisa merasakan ketulusan dari ucapan sang anak untuknya. Pada akhirnya, Shen Hua hanya bisa kembali memeluk tubuh A-Yuan ke dalam pelukannya."Ibu sangat berterima kasih karena kau memikirkan ibu, tetapi sekarang bukanlah saat yang tepat. Kita harus segera pergi dari sini, kita harus sembunyi karena saat ini keadaan Perbatasan tidak aman."A-Yuan meraih tangan ibunya. Mereka berdua berjalan dengan cepat menjauhi kekacauan yang ada di jalanan Perbatasan. Walaupun ia tidak bisa melihatnya dengan jelas, tetapi suara teriakan maupun kuda
Hal pertama yang Shem Hua lakukan adalah pergi ke tempat putranya— A-Yuan berada. Ia harus memastikan siapapun orang yang tengah mencarinya, tidak mengusik Shen Shunyuan.Bukan sekali ataupun dua kali orang-orang akan mencarinya, biasanya itu adalah salah satu pelanggannya, baik mereka yang tidak menyukainya ataupun orang yang terlalu terobsesi kepadanya. Tidak jarang para pelanggannya juga menawarkan kehidupan sebagai seorang wanita simpanan padanya, namun Shen Hua menolak semua tawaran itu. Sebagian akan menerima keputusannya dengan lapang dada, akan tetapi tidak sedikit yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan sang wanita penghibur.Dirinya hanyalah seseorang yang diasingkan, ia tidak memiliki kekuatan ataupun kekuasaan termasuk untuk menyembunyikan putranya serapat mungkin. Jika seseorang sudah berniat untuk menggali semua tentang dirinya, maka mereka akan mengetahui keberadaan A-Yuan, jadi, hal pertama yang ia lakukan adalah memastikan bahwa putranya masih baik-baik sa
"Ibu!""Kakak!" seorang remaja laki-laki bersama anak laki-laki berlari ke arahnya saat Shen Hua baru menginjakkan kakinya keluar dari kereta kuda yang ia tumpangi.Shen Yandao berdiri di depannya, memberinya pandangan yang mengisyaratkan rasa lega dari kedua bola matanya yang hampir serupa dengan Shen Hua. Sedangkan si anak laki-laki langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di perutnya.Shen Hua sedikit terkejut, karena ia baru saja meninggalkan wilayah Xuanzhe, sedangkan Perbatasan yang menjadi tujuannya masih jauh di depan saja."Apa yang kalian lakukan di sini? Alisnya bertaut, dengan ujungnya yang naik. Tangannya berusaha melihat wajah Shen Shunyuan yang semakin mengeratkan pelukannya pada pinggangnya dengan tangannya yang kecil."Jangan marah dulu, A-Yuan sangat mengkhawatirkanmu. Kau tidak perlu cemas sesuatu akan terjadi kepadanya. Karena dia datang bersamaku.""Kau tahu bukan itu yang aku khawatirkan, tentu kau bisa menjaganya dengan baik—""Kakak.." dengan lembut sang
"Apakah itu berarti kau adalah salah satu kepercayaan Wang Zifei? Kalian pasti begitu dekat. Dia juga tidak terlihat memperlakukanmu seperti seorang bawahan." jika diingat kembali, kesan pertamanya kepada Su Mengli adalah seorang wanita yang begitu misterius. Tatapannya, caranya berbicara serta aura yang mengelilinginya, yang bisa membuat Shem Hua terdiam hanya dari lirikan matanya.Mungkin karena mereka telah saling mengenal selama lima tahun, hingga pandangannya terhadap Su Mengli sedikit berubah. Shen Hua pikir ia telah mengenal wanita itu lebih jauh, namun ternyata melihat Su Mengli yang ada di depannya sekarang iapun sadar jika setiap orang memiliki rahasia mereka sendiri, dan mungkin banyak orang yang ia anggap sudah mengenal dengan baik namun ternyata ia tidak tahu apa-apa tentang mereka."Aku dan Pangeran Wang Zifei memiliki hubungan yang cukup rumit." Su Mengli Menjawabnya setelah diam cukup lama."Apa? Apa kalian dulu adalah mantan kekasih?" Entah apa yang merasukinya hingg
"Kau tidak akan pergi sendiri. Seseorang akan menemanimu kembali ke Perbatasan." Di tengah berbagai kebingungan dalam pikirannya, Wang Zifei berkata, namun seolah Shem Hua tidak ingin mendengarnya, wanita itu kembali memotong dengan cepat."Tidak perlu. Perjalanan kembali ke Perbatasan tidak begitu jauh, juga tidak berbahaya. Aku bisa kembali sendiri." ada rasa kesal dan amarah di dalam hatinya. Suasana hatinya langsung berubah dan yang keluar dari mulutnya sekarang hanyalah gerutuan. Ini seperti bertemu dengan dirinya yang lalu, seorang putri yang terus menggerutu, kesal, dan marah sepanjang hari."Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu kembali seorang diri. Aku sudah berjanji akan mengantarmu kembali ke Perbatasan dengan selamat. Walaupun bukan diriku yang mengantarkanmu secara langsung, tetapi aku juga harus memastikan keselamatanmu. Tidak ada penolakan. Bersiaplah dan kita akan segera kembali."Jujur saja berpikir harus kembali seorang diri ke Perbatasan Shen Hua juga tidak bisa memas
"Aku rasa ini adalah tempat yang bagus." Shen Hua melepaskan pegangan tangannya pada pergelangan tangan Wang Zifei yang besar. Pria itu melirik ke arah tangannya yang tiba-tiba hampa dan melihat kepada seorang wanita di hadapannya."Kau akan menari di sini?" Tanyanya, menarik tangan yang masih menggantung di udara."Ya, tempat yang bagus juga akan mendukung sebuah penampilan. Kau berdirilah di sana, nikmati pertunjukan yang aku tampilkan." Ia memberikan gestur dengan tangannya.Setelah dengan penuh semangatnya Shen Hua menarik sang pangeran kesana kemari mencari tempat untuk menampilkan tariannya, akhirnya wanita itu memilih sebuah tempat yang berdekatan dengan gurun. Tanah yang ia injak bukan lagi tanah keras, tetapi pasir, dengan pepohonan rindang yang masih menaungi mereka. Malam itu bulan begitu terang, tidak ada awan yang menutupi cahayanya nan jatuh tepat kepada seorang wanita yang berdiri di bawahnya.Wang Zifei memundurkan langkahnya, memberikan ruang yang cukup untuk Shen Hua
"Kita bisa beristirahat di sini." Setelah kuda putih yang dirinya dan sang pangeran tunggangi berhenti di sebuah penginapan, Shen Hua juga berpikir bahwa tubuhnya juga lelah, tidak lupa perutnya juga terasa lapar. Matahari sudah mulai tenggelam di ujung barat, tidak lama lagi malam akan datang, dan perjalanan mereka akan jauh lebih berbahaya di malam hari.Wanita cantik bermata cerah itu tidak tahu sejak kapan pangeran yang duduk di belakangnya telah turun terlebih dahulu, Shen Hua menoleh dengan suara yang tertahan di tenggorokannya saat dengan mudahnya sang pria menurunkannya dari atas kuda. Tentu saja ia ingin menyuarakan protes, tetapi semua itu tertahan tanpa bisa ia keluarkan.Sekarang mereka sedang berada di sebuah desa kecil yang cukup jauh dari pusat kota kerajaan Xuanzhe. Desa yang berbatasan langsung dengan gurun pasir besar Xuanzhe yang tidak dihuni oleh banyak penduduk. Menurut Wang Zifei desa itu juga jarang dikunjungi oleh pendatang, namun sejauh yang ia lihat, penduduk
"Bukankah kita akan pergi ke perbatasan? Tetapi di mana ini?" disela perjalanan yang terasa begitu panjang, wanita cantik yang memiliki mata cerah nan mempesona menyuarakan pertanyaan kepada pangeran tampan dari kerajaan Zanshi yang duduk di belakangnya. Kuda putih yang mereka tunggangi berjalan dengan kecepatan normal, membelah jalan setapak di tengah rimbunnya pepohonan.Shen Hua mengedarkan matanya ke seluruh sisi jalan, di saat dirinya sadar jika jalan yang mereka lewati bukanlah jalan menuju ke arah tujuannya— perbatasan."Kita akan ke Perbatasan." Jawaban dari sang pangeran begitu tenang. Wanita itu mendengus, memutar bola matanya walaupun tidak terlihat oleh pria di belakangnya."Apa kau pikir aku begitu bodoh? Ini bukanlah jalan menuju ke Perbatasan." Seingatnya mereka berjalan ke arah berlawanan dengan jalan yang mengarah ke Perbatasan."Seperti yang aku janjikan kepadamu, aku akan mengantarmu kembali dengan selamat, tetapi, kita akan melewati jalan yang memutar, melewati ja
"Apa kau melihatnya? Aku sedang menantikan si putri kejam itu lewat.""Pengasingan? Bukankah lebih baik jika Yang Mulia Raja menghukum seluruh keluarga Shen dengan hukuman mengarak mereka semua keliling kota lalu menggantungkan tubuh mereka di gerbang? Apapun yang mereka lakukan adalah perbuatan yang tidak dapat dimaafkan! Bagaimana mungkin si tua bangka Shen berani menukar putri dengan anaknya dari kalangan rendah? Orang rendah tetap akan menjadi orang rendahan!""Lalu apa yang akan kau lakukan?""Akan melempar batu ketika putri palsu beserta keluarganya lewat!"Samar, Shen Hua seperti mendengar seseorang berbicara, di dalam ingatan yang terlihat begitu kabur serta samar. Kabut menghalangi penglihatannya, begitu pula dengan wajah orang-orang yang tengah berbicara. Ia berada di tengah-tengah keramaian dan semua orang seolah-olah tengah menghakiminya."Aku akan menyeretmu mengelilingi kota kemudian menggantung kepalamu di tengah gerbang!" Tiba-tiba saja keramaian itu berganti dengan di