Share

13. Nyonya Su

Author: Callme_Kiira
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tepat di depan matanya, Lian Hua menyaksikan Shen Yandao di pukuli dan dicambuk oleh dua orang pria dewasa. Anak kecil itu meringkuk untuk melindungi kepalanya, berulang kali erangan dan rengekan terdengar, namun orang-orang yang memukulinya tidak juga berhenti.

Lian Hua, berlari ke arah Shen Yandao, tanpa peduli dengan pukulan yang datang, iapun memeluk tubuh sang adik. "Apa yang kalian lakukan?!" teriak Lian Hua, matanya merah karena marah memandangi orang-orang di sekitarnya.

Meskipun pukulan itu berhenti, namun mereka masih mengelilingi, melihatnya dengan pandangan menghakimi. "Siapa kau? jangan ikut campur!" teriak salah satu dari mereka. Dari pakaian yang mereka gunakan, itu adalah pakaian untuk penjaga prajurit kerajaan Yishu, geram, Lain Hua tidak menjawab pertanyaan itu, ia malah kembali berteriak.

"Apa yang kau lakukan memukuli anak kecil seperti ini? Kau adalah seorang penjaga yang harusnya melindungi rakyat Yishu! Jika raja tahu kau akan—"

"Cih, raja? Raja katamu? Kau pik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Penghibur Pangeran    14. Tidak Bisa Melupakan Masa Lalu

    Lian Hua dan seorang wanita yang dipanggil dengan sebutan Nyonya Su oleh si penjaga menuruni bukit dan kembali masuk ke dalam keramaian. Sepanjang perjalanan, Lian Hua berjalan di belakang wanita itu, ia ingin mengatakan sesuatu, "Kau..." tidak sempat melanjutkan kalimatnya, tanpa menoleh, wanita di hadapannya berkata, "kita bisa berbicara saat sampai di rumah." Lian Hua merinding. Ada apa dengan wanita ini? Auranya sangat mengerikan!"Nyonya Su! Aku akan mengunjungimu malam ini!""Nyonya Su, apa itu gadis baru? Wah, aku akan berkunjung!""Seperti biasa, Nyony Su selalu menemukan gadis-gadis yang cantik!"Dan sepertinya, Nyonya Su adalah seseorang yang terkenal. Orang-orang berpakaian bagus akan menyapa sang nyonya, mereka akan berhenti beberapa saat sebelum kembali melanjutkan perjalanan karena semua orang sepertinya sangat tertarik dengan Nyonya Su maupun dirinya. Menyaksikan pembicaraan dan tatapan yang orang-orang ini berikan kepadanya, sepertinya Lian Hua tahu kenapa Nyonya Su be

  • Wanita Penghibur Pangeran    15. Masa Depan yang Ia Tuju

    Sudah beberapa hari ini, Lian Hua duduk termenung menyaksikan setiap butiran salju yang turun. Ia membuka pintu yang menghadap ke arah halaman belakang dengan lebar, setiap ranting, bebatuan, seluruh halaman itu sudah berubah menjadi putih. Udara dingin berhembus untuk menusuk setiap benda yang dilewati, akan tetapi, wanita bermata cerah itu tidak beranjak dari sana. Ia mengeratkan mantel tebal yang ia gunakan, ia juga duduk di atas selimut tebal yang disiapkan oleh Xiao Qing untuknya, termasuk teh yang masih panas, memastikannya untuk tetap hangat.Jemari panjang seputih salju mengusap perutnya terus menerus, mencoba merasakan pergerakan calon bayinya di dalam perutnya yang masih kecil. Tentu saja ia masih belum merasakan apapun.Ya, bayi, karena sekarang, Lian Hua sedang hamil dan ia tidak mengetahui itu semua sebelum Su Mengli memberitahunya.Begitu banyak hal yang telah terjadi di dalam hidupnya hanya dalam waktu dua bulan. Semua itu terjadi begitu cepat, seperti petir yang menyam

  • Wanita Penghibur Pangeran    16. Pertunjukan dari Bunga Istimewa

    Lima Tahun Kemudian......Setelah melewati musim dingin yang mengerikan, akhirnya musim semi datang membawa angin segar. Salju perlahan mulai mencair, pepohonan mulai memperlihatkan kembali dedaunan, dan bunga, mulai bermekaran. Cahaya matahari yang hangat namun tidak terlalu panas, selalu menjadi hal yang orang-orang tunggu setelah melewati musim dingin yang membekukan seluruh tubuh.Apalagi bagi mereka yang tinggal di perbatasan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana banyak orang-orang pengasingan yang mati karena tidak adanya tempat berteduh selama musim dingin, tahun ini angka kematian jauh berkurang. Juga, awal musim semi seperti ini, perbatasan menjadi lebih ramai daripada biasanya, tidak ada yang berani keluar selama musim dingin, sekarang mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau.Matahari baru saja tenggelam, malam mulai menyelimuti langit, namun bukannya semakin sepi, salah satu tempat di perbatasan malah semakin ramai.Seekor kuda berwarna putih berhenti di depan

  • Wanita Penghibur Pangeran    17. Orang yang Tidak Disangka-sangka

    Pembatas yang terpasang di tengah panggung diangkat seiring dengan suara musik yang mulai mengalun dengan lembut. Punggung seorang wanita yang menggunakan pakaian berwarna seperti buah peach terlihat. Tangannya terangkat dan kakinya bergerak begitu lincah. Ketika wanita itu berbalik, para tamu tercekat. Ia menggunakan pakaian yang memperlihatkan bahu mulusnya, bagian perutnya ditutupi dengan kain tranpasran yang masih memperlihatkan bagian perutnya yang putih. Wanita itu menutupi bagian bawah wajahnya dengan kain, meskipun begitu mereka masih bisa membayangkan betapa cantiknya wanita itu secara keseluruhan.Wanita itu bergerak ke sana kemari, ia bergerak ke semua sisi panggung, begitu hanyut dalam tariannya sendiri. Ia menggerakkan selendang transparan ditangannya, yang juga bergerak dengan indah bersama rambut hitam panjangnya yang berkilau ketika terkena cahaya dari lentera yang dipasang. Kaki telanjang bergerak dengan sangat lincah, ketika musik semakin cepat, gerakan kaki itu juga

  • Wanita Penghibur Pangeran    18. Hanya Sebuah Kenangan

    Tubuh Shen Hua tiba-tiba menjadi lemas hingga Qin di tangannya terlepas, menimbulkan bunyi nyaring serta keras. Tubuhnya bergetar hebat dan matanya melotot kepada dua orang pria yang tidak akan pernah bisa hilang dari ingatannya. Lidahnya menjadi kelu hingga rasa sesak ia rasakan pada dadanya ketika berbagai emosi memenuhinya. Ada amarah, kesal, rasa kecewa yang semua itu bercampur menjadi satu, namun sebuah perasaan lainnya juga terselip di dalamnya, sebuah kerinduan yang coba ia abaikan sekuat tenaga."Kakak Hua?" gadis di belakangnya menyadari keanehan pada dirinya, "Kakak, apa kau baik-baik saja?" tanya yang lain mulai khawatir karena Shen Hua tidak menanggapi panggilan mereka."Huahua," ia tersentak dari rasa terkejut itu setelah mendengar suara dari Pangeran Lian Huai yang memanggil namanya dengan nada yang lirih. Sekali lagi ia menutup mata sambil menarik nafasnya dengan dalam. Sekarang wajah terkejutnya sudah menghilang dan kembali menjadi Shen Hua si wanita penghibur yang ora

  • Wanita Penghibur Pangeran    19. Keributan di Pagi Hari

    Pada akhirnya, Lian Huai pergi meninggalkan Garden of Flowers bersama Wang Zifei. Berjalan menuju penginapan di tengah malam yang masih begitu ramai, sang pangeran mengabaikan kerusuhan yang terjadi selama perjalanannya. Ini adalah Perbatasan, banyak hal gila serta tidak masuk akal yang akan kau jumpai di sini.Kepalanya masih memikirkan pertemuannya dengan Lian Hua malam ini, ia menolak memanggilnya Shen Hua karena menurutnya, wanita itu tetaplah Putri Lian Hua— adiknya yang ia lindungi selama enam belas tahun, walaupun nampaknya bagi Lian Hua, dirinya sekarang hanyalah orang asing.Selama ini ia selalu memikirkan dimana sang adik berada, apa dia bisa bertahan ketika musim dingin tiba? Atau yang paling buruknya adalah, apakah Lian Hua masih hidup? Siapa yang mengira bahwa saat ia menemukannya adalah di sebuah rumah bordir dan Lian Hua adalah salah satu dari wanita penghibur di sana.Sebenarnya, Lian Huai langsung mencari keberadaan Lian Hua setelah ia mengetahui kekacauan yang meland

  • Wanita Penghibur Pangeran    20. Keluarga yang Ia Punya

    Hingga kini hanya tinggal mereka berdua, tanpa kerumunan orang-orang, mereka berdiri hanya berjarak beberapa meter. Shen Hua menunggu, namun sang pangeran tidak kunjung pergi dari sana— atau memutuskan pandangan mereka. Shen Hua terus menatap Wang Zifei, sekali lagi, gelap bertemu dengan cerah seperti malam tadi. Apa yang Wang Zifei lakukan di sana? Apa dia melihat semua kejadian yang baru saja terjadi?Rasa sakit di pipinya mengalihkan tatapan Shen Hua dari Wang Zifei, apapun itu ia tidak peduli. Mungkin dulu dirinya yang naive akan berteriak penuh kegembiraaan ketika bertemu dengan Wang Zifei, tetapi sekarang, mereka berdua hanyalah masa lalu, bukankah sang pangeran seharusnya sudah menikahi putri Lian Ying? Tetapi lihatlah dia malah berkeliaran di sini, mengunjungi tempat hiburan dan sebagainya. Shen Hua mendengus, pada akhirnya semua laki-laki sama saja! Tidak peduli apakah itu seorang pangeran atau orang biasa!Shen Hua melongos masuk ke dalam rumahnya. Perutnya lapar dan ia harus

  • Wanita Penghibur Pangeran    21. Dalam Pembicaraan

    Beberapa detik kemudian, mereka diselimuti oleh keheningan. Di satu sisi, Shen Yandao begitu senang setelah mengenalkan kakaknya kepada tuan Wang, seseorang yang baru saja ia temui beberapa hari yang lalu. Di sisi lain, baik Shen Hua ataupun Wang Zifei saling menatap, Wang Zifei dengan tatapannya yang datar, tenang tanpa ekspresi sedikitpun di wajahnya, sedangkan Shen Hua mengerutkan keningnya sambil tidak percaya dengan ucapan sang adik."Kau ingin bergabung dengan prajurit Zhanshi?" Tanyanya kembali kepada sang adik. Shen Yandao mengangguk. "Ya. Aku pikir setelah beberapa tahun berada di sini, aku ingin menjadi seorang prajurit agar aku bisa melindungi kakak maupun A-Yuan. Zhanshi juga terkenal dengan pasukan mereka yang luar biasa, aku juga bisa berada di sini melindungi kalian semua termasuk anak-anak yang ada di penampungan. Bukankah tuan Song Zai mengatakan kemampuan bertarungku cukup bagus? Aku rasa tidak ada masalah." Lanjutnya, berpikir jika sang kakak membutuhkan alasan yan

Latest chapter

  • Wanita Penghibur Pangeran    40. Keputusan

    "A-Yuan, Apa kau tidak apa-apa? Apa yang kau lakukan di sini?" Shen Hua menyentuh wajah sang putra, memeriksa setiap bagian tubuhnya, memastikan tidak ada luka di tubuh anaknya itu."Tuan Zai menyuruh kami semua untuk pergi dan bersembunyi di dalam hutan. Dia terlihat begitu khawatir, tetapi aku ingin bertemu dengan ibu, jadi aku ingin menemui ibu." Shen Hua terdiam karena anaknya yang ketakutan setelah mengaku kepadanya. Ia tidak bisa marah sebab dirinya bisa merasakan ketulusan dari ucapan sang anak untuknya. Pada akhirnya, Shen Hua hanya bisa kembali memeluk tubuh A-Yuan ke dalam pelukannya."Ibu sangat berterima kasih karena kau memikirkan ibu, tetapi sekarang bukanlah saat yang tepat. Kita harus segera pergi dari sini, kita harus sembunyi karena saat ini keadaan Perbatasan tidak aman."A-Yuan meraih tangan ibunya. Mereka berdua berjalan dengan cepat menjauhi kekacauan yang ada di jalanan Perbatasan. Walaupun ia tidak bisa melihatnya dengan jelas, tetapi suara teriakan maupun kuda

  • Wanita Penghibur Pangeran    39. Kedatangan Pasukan Xuanzhe

    Hal pertama yang Shem Hua lakukan adalah pergi ke tempat putranya— A-Yuan berada. Ia harus memastikan siapapun orang yang tengah mencarinya, tidak mengusik Shen Shunyuan.Bukan sekali ataupun dua kali orang-orang akan mencarinya, biasanya itu adalah salah satu pelanggannya, baik mereka yang tidak menyukainya ataupun orang yang terlalu terobsesi kepadanya. Tidak jarang para pelanggannya juga menawarkan kehidupan sebagai seorang wanita simpanan padanya, namun Shen Hua menolak semua tawaran itu. Sebagian akan menerima keputusannya dengan lapang dada, akan tetapi tidak sedikit yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan sang wanita penghibur.Dirinya hanyalah seseorang yang diasingkan, ia tidak memiliki kekuatan ataupun kekuasaan termasuk untuk menyembunyikan putranya serapat mungkin. Jika seseorang sudah berniat untuk menggali semua tentang dirinya, maka mereka akan mengetahui keberadaan A-Yuan, jadi, hal pertama yang ia lakukan adalah memastikan bahwa putranya masih baik-baik sa

  • Wanita Penghibur Pangeran    38. Akhir dari Ketenangan

    "Ibu!""Kakak!" seorang remaja laki-laki bersama anak laki-laki berlari ke arahnya saat Shen Hua baru menginjakkan kakinya keluar dari kereta kuda yang ia tumpangi.Shen Yandao berdiri di depannya, memberinya pandangan yang mengisyaratkan rasa lega dari kedua bola matanya yang hampir serupa dengan Shen Hua. Sedangkan si anak laki-laki langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di perutnya.Shen Hua sedikit terkejut, karena ia baru saja meninggalkan wilayah Xuanzhe, sedangkan Perbatasan yang menjadi tujuannya masih jauh di depan saja."Apa yang kalian lakukan di sini? Alisnya bertaut, dengan ujungnya yang naik. Tangannya berusaha melihat wajah Shen Shunyuan yang semakin mengeratkan pelukannya pada pinggangnya dengan tangannya yang kecil."Jangan marah dulu, A-Yuan sangat mengkhawatirkanmu. Kau tidak perlu cemas sesuatu akan terjadi kepadanya. Karena dia datang bersamaku.""Kau tahu bukan itu yang aku khawatirkan, tentu kau bisa menjaganya dengan baik—""Kakak.." dengan lembut sang

  • Wanita Penghibur Pangeran    37. Kebenaran Su Mengli

    "Apakah itu berarti kau adalah salah satu kepercayaan Wang Zifei? Kalian pasti begitu dekat. Dia juga tidak terlihat memperlakukanmu seperti seorang bawahan." jika diingat kembali, kesan pertamanya kepada Su Mengli adalah seorang wanita yang begitu misterius. Tatapannya, caranya berbicara serta aura yang mengelilinginya, yang bisa membuat Shem Hua terdiam hanya dari lirikan matanya.Mungkin karena mereka telah saling mengenal selama lima tahun, hingga pandangannya terhadap Su Mengli sedikit berubah. Shen Hua pikir ia telah mengenal wanita itu lebih jauh, namun ternyata melihat Su Mengli yang ada di depannya sekarang iapun sadar jika setiap orang memiliki rahasia mereka sendiri, dan mungkin banyak orang yang ia anggap sudah mengenal dengan baik namun ternyata ia tidak tahu apa-apa tentang mereka."Aku dan Pangeran Wang Zifei memiliki hubungan yang cukup rumit." Su Mengli Menjawabnya setelah diam cukup lama."Apa? Apa kalian dulu adalah mantan kekasih?" Entah apa yang merasukinya hingg

  • Wanita Penghibur Pangeran    36. Pertemuan Terakhir

    "Kau tidak akan pergi sendiri. Seseorang akan menemanimu kembali ke Perbatasan." Di tengah berbagai kebingungan dalam pikirannya, Wang Zifei berkata, namun seolah Shem Hua tidak ingin mendengarnya, wanita itu kembali memotong dengan cepat."Tidak perlu. Perjalanan kembali ke Perbatasan tidak begitu jauh, juga tidak berbahaya. Aku bisa kembali sendiri." ada rasa kesal dan amarah di dalam hatinya. Suasana hatinya langsung berubah dan yang keluar dari mulutnya sekarang hanyalah gerutuan. Ini seperti bertemu dengan dirinya yang lalu, seorang putri yang terus menggerutu, kesal, dan marah sepanjang hari."Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu kembali seorang diri. Aku sudah berjanji akan mengantarmu kembali ke Perbatasan dengan selamat. Walaupun bukan diriku yang mengantarkanmu secara langsung, tetapi aku juga harus memastikan keselamatanmu. Tidak ada penolakan. Bersiaplah dan kita akan segera kembali."Jujur saja berpikir harus kembali seorang diri ke Perbatasan Shen Hua juga tidak bisa memas

  • Wanita Penghibur Pangeran    35. Di Bawah Cahaya Bulan

    "Aku rasa ini adalah tempat yang bagus." Shen Hua melepaskan pegangan tangannya pada pergelangan tangan Wang Zifei yang besar. Pria itu melirik ke arah tangannya yang tiba-tiba hampa dan melihat kepada seorang wanita di hadapannya."Kau akan menari di sini?" Tanyanya, menarik tangan yang masih menggantung di udara."Ya, tempat yang bagus juga akan mendukung sebuah penampilan. Kau berdirilah di sana, nikmati pertunjukan yang aku tampilkan." Ia memberikan gestur dengan tangannya.Setelah dengan penuh semangatnya Shen Hua menarik sang pangeran kesana kemari mencari tempat untuk menampilkan tariannya, akhirnya wanita itu memilih sebuah tempat yang berdekatan dengan gurun. Tanah yang ia injak bukan lagi tanah keras, tetapi pasir, dengan pepohonan rindang yang masih menaungi mereka. Malam itu bulan begitu terang, tidak ada awan yang menutupi cahayanya nan jatuh tepat kepada seorang wanita yang berdiri di bawahnya.Wang Zifei memundurkan langkahnya, memberikan ruang yang cukup untuk Shen Hua

  • Wanita Penghibur Pangeran    34. Khusus Untukmu

    "Kita bisa beristirahat di sini." Setelah kuda putih yang dirinya dan sang pangeran tunggangi berhenti di sebuah penginapan, Shen Hua juga berpikir bahwa tubuhnya juga lelah, tidak lupa perutnya juga terasa lapar. Matahari sudah mulai tenggelam di ujung barat, tidak lama lagi malam akan datang, dan perjalanan mereka akan jauh lebih berbahaya di malam hari.Wanita cantik bermata cerah itu tidak tahu sejak kapan pangeran yang duduk di belakangnya telah turun terlebih dahulu, Shen Hua menoleh dengan suara yang tertahan di tenggorokannya saat dengan mudahnya sang pria menurunkannya dari atas kuda. Tentu saja ia ingin menyuarakan protes, tetapi semua itu tertahan tanpa bisa ia keluarkan.Sekarang mereka sedang berada di sebuah desa kecil yang cukup jauh dari pusat kota kerajaan Xuanzhe. Desa yang berbatasan langsung dengan gurun pasir besar Xuanzhe yang tidak dihuni oleh banyak penduduk. Menurut Wang Zifei desa itu juga jarang dikunjungi oleh pendatang, namun sejauh yang ia lihat, penduduk

  • Wanita Penghibur Pangeran    33. Akan Aku Lindungi

    "Bukankah kita akan pergi ke perbatasan? Tetapi di mana ini?" disela perjalanan yang terasa begitu panjang, wanita cantik yang memiliki mata cerah nan mempesona menyuarakan pertanyaan kepada pangeran tampan dari kerajaan Zanshi yang duduk di belakangnya. Kuda putih yang mereka tunggangi berjalan dengan kecepatan normal, membelah jalan setapak di tengah rimbunnya pepohonan.Shen Hua mengedarkan matanya ke seluruh sisi jalan, di saat dirinya sadar jika jalan yang mereka lewati bukanlah jalan menuju ke arah tujuannya— perbatasan."Kita akan ke Perbatasan." Jawaban dari sang pangeran begitu tenang. Wanita itu mendengus, memutar bola matanya walaupun tidak terlihat oleh pria di belakangnya."Apa kau pikir aku begitu bodoh? Ini bukanlah jalan menuju ke Perbatasan." Seingatnya mereka berjalan ke arah berlawanan dengan jalan yang mengarah ke Perbatasan."Seperti yang aku janjikan kepadamu, aku akan mengantarmu kembali dengan selamat, tetapi, kita akan melewati jalan yang memutar, melewati ja

  • Wanita Penghibur Pangeran    32. Tidak Pernah Berubah

    "Apa kau melihatnya? Aku sedang menantikan si putri kejam itu lewat.""Pengasingan? Bukankah lebih baik jika Yang Mulia Raja menghukum seluruh keluarga Shen dengan hukuman mengarak mereka semua keliling kota lalu menggantungkan tubuh mereka di gerbang? Apapun yang mereka lakukan adalah perbuatan yang tidak dapat dimaafkan! Bagaimana mungkin si tua bangka Shen berani menukar putri dengan anaknya dari kalangan rendah? Orang rendah tetap akan menjadi orang rendahan!""Lalu apa yang akan kau lakukan?""Akan melempar batu ketika putri palsu beserta keluarganya lewat!"Samar, Shen Hua seperti mendengar seseorang berbicara, di dalam ingatan yang terlihat begitu kabur serta samar. Kabut menghalangi penglihatannya, begitu pula dengan wajah orang-orang yang tengah berbicara. Ia berada di tengah-tengah keramaian dan semua orang seolah-olah tengah menghakiminya."Aku akan menyeretmu mengelilingi kota kemudian menggantung kepalamu di tengah gerbang!" Tiba-tiba saja keramaian itu berganti dengan di

DMCA.com Protection Status