Hampir enam bulan lebih Azalea Jenyfeer belum mendapatkan pekerjaan setelah ia lulus SMA. Mencari pekerjaan begitu sulit baginya saat ini. Beberapa temannya sudah banyak yang bekerja di kota namun, nasib Azalea masih menunggu panggilan di perusahaan besar yang ia kirimkan surat lamaran.
Gadis yang baru berusia 18 tahun ini benar-benar gerah karena, ibu tirinya selalu mengomel soal biaya hidup yang ia keluarkan untuk membiayai dirinya dan ayahnya yang bekerja sebagai buruh tani. Dengan terpaksa Santi harus ikut bekerja menjadi pembantu di salah satu rumah orang kaya di desa.
"Sampai kapan sih, mau diam terus di rumah? Cari pekerjaan sana! Kamu harus mengganti uangku yang kau pakai untuk biaya hidupmu dari kecil sampai sekarang," omel Santi kesal pada anak tirinya hasil pernikahan yang kedua dengan Roni yang hanya buruh tani dengan penghasilan tak seberapa.
"Ibu, aku akan mengganti uang yang kau keluarkan untukku dan Bapak itu pasti tak perlu mengingatkan aku terus untuk semua itu," timpal Azalea merasa lelah karena, harus tinggal bersama ibu tiri namun, tak ada tempat tinggal lain selain rumah ini.
Santi terus saja mengomel membuat wanita muda itu meninggalnya dari pada harus mendengarkan ocehannya yang begitu menyebalkan. Ia pun masuk kamar sambil menutup telinganya.
Azalea pun membaringkan tubuhnya di kamar tidurnya. Ia memilih untuk mendengarkan lagu di headset-nya.
Hampir dua tahun yang lalu ayahnya pergi entah ke mana? Karena, tak mempunyai tempat tinggal lain dengan terpaksa Azalea harus tinggal di sini. Sebenarnya ia malas tinggal di sini tapi, mau bagaimana lagi?
Semua yang gadis itu lakukan tak pernah berarti di mata Santi tetap saja Amaya yang selalu di banggakannya. Amaya berbeda dua tahun dengan Azalea. Kakaknya lebih beruntung darinya. Sebelum lulus SMA ia sudah ditarik perusahaan besar sampai sekarang ia sudah bekerja di salah satu perusahaan besar di Ibukota.
Untuk hidup sehari-hari, Santi dibantu Amaya untuk hidupnya sehari-hari. Padahal Amaya begitu baik padanya berbeda dengan ibunya yang tak pernah menganggapnya sebagai putrinya. Perlakukan pun beda benar-benar seperti cerita di dongeng kalau ibu tirinya selalu jahat.
Setiap pagi, Azalea selalu bangun lebih pagi membereskan semua pekerjaan rumahnya dikerjakan olehnya. Bahkan memasak pun dilakukan. Akan tetapi semua tak berharga selalu salah di matanya.
Bila seperti ini ia merindukan orang tuanya. Sebenarnya ke mana mereka? Kenapa mereka meninggalkannya sendiri. Azalea tak pernah melihat wajah ibunya karena, saat ia lahir ibunya sudah memberikannya pada Ayahnya. Rosid pun menikah dengan Santi janda beranak satu.
Santi tak pernah memperlakukannya dengan baik dari ia kecil sampai sekarang usianya 18 tahun. Yang paling miris lagi kini ayahnya malah meninggalkannya sudah dua tahun ini tak ada kabar. Beberapa kali Azalea sudah melaporkan pada polisi tetap saja tak ada kabar sampai sekarang.
Santi tak pernah memberikannya uang namun, secara diam-diam Amaya sudah memberikan rekening khusus untuknya yang berbeda dari rekening Santi. Kakaknya mengatakan kalau ibunya jangan sampai tau karena, Amaya tau kalau Santi selalu bersikap buruk bila tak ada dirinya. Azalea sangat berterima kasih pada Amaya karena,semua yang telah ia lakukan padanya.
****
Beberapa hari setelah itu seseorang datang ke rumahnya. Atas undangan dari Santi.
Pagi-pagi Santi sudah mengedor-gedor pintu kamar Azalea.
Brak Brak Brak
Suara ketukan pintu kamar Azalea terdengar begitu keras di telinganya membuatnya bangun seketika karena, terkejut. "Ya, ampun mau apa lagi nenek sihir itu? Menganggu saja," gerutunya kesal sembari beranjak bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Cepat kamu mandi sana!" suruh wanita itu memaksa sembari menarik tangan gadis tersebut.
"Ada apa sih Bu?" tanyanya malas sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Sudah sana mandi!" serunya memaksanya masuk kamar mandi.
Dengan malas setengah sadar ia pun masuk kamar mandi. Di dalam hatinya ia bertanya-tanya ada apa ibunya menyuruhnya untuk mandi sepagi ini. Gadis itu lelah sekali karena, dua hari ini ia harus memasak banyak untuk acara arisan di rumahnya. Azalea benar-benar menjadi pembantu di rumahnya sendiri.
Semenjak Amaya kerja di kota nasib Santi sedikit meningkat dan membuatnya sombong. Ia mulai merasakan menjadi orang kaya dan sering kali menghamburkan uang pemberian putrinya. Santi yang tak tau diri membiarkan Amaya kerja rodi untuk memenuhi keinginannya.
Azalea hanya diberikan makanan yang ia masak untuk Santi namun, tak pernah memberikan uang. Azalea selalu menerima pemberian baju bekas pakai Santi untuk ia pakai sehari-hari. Sama sekali tak memiliki baju yang layak pakai. Untunglah Azalea selalu memiliki akal untuk memodifikasi baju bekas ibunya menjadi baju yang bagus dan layak pakai.
Tubuh Santi semakin melebar semenjak Amaya kerja di kota besar dan hampir seluruh bajunya diberikan kepada Azalea.
Santi kembali mengedor-gedor pintu kamar mandi. Karena, gadis itu tak kunjung keluar dari kamar mandi.
"Lea, cepatlah!" gerutunya kesal karena, gadis itu tak kunjung keluar membuat kesabarannya benar-benar diuji di sini.
Santi cemberut saat melihat Azalea baru keluar dari kamar mandi setelah satu jam wanita bertubuh gempal dan lebar itu menunggunya.
"Kamu benar-benar membuang waktuku," bentaknya kesal dan hampir saja menamparnya akan tetapi suara ketukan pintu rumahnya menyelamatkan Azalea dari itu.
Melihat ibu tirinya pergi gadis tersebut pun segera masuk kamar untuk memakai baju ia tak mau keluar kamar lagi sebelum wanita gendut itu pergi.
Selesai memakai baju ganti lagi-lagi Santi membuka pintu kamarnya. Dengan paksa ia menarik tangannya untuk keluar kamarnya.
"Ada apa?" tanyanya berusaha melepaskan diri dari tangan Santi akan tetapi genggaman tangan Santi begitu erat sampai membuat gadis tersebut sulit untuk melepaskan diri.
Di ruang tamu terlihat dua orang tua bisa dibilang kakek-kakek sudah duduk menunggu kedatangan Azalea dan Santi.
"Ini Azalea," ucap Santi tiba-tiba.
"Cantik dan masih muda," guman salah seorang dari mereka berdua.
Gadis tersebut mengerutkan keningnya. Tak mengerti apa yang dimaksud Santi. Ibu tirinya menyuruhnya untuk duduk berhadapan dengan dua Kakek-kakek itu.
"Aku sudah bilang anak bungsu ini sangat cantik ia baru keluar sekolah dan ia masih ting-Ting," ujarnya sambil tersenyum.
Dua kakek-kakek itu tersenyum mengembang benar-benar menyukai Azalea yang menurutnya pas.
"Sebentar, apa maksudnya ini?" tanya Azalea tiba-tiba karena, dua kakek-kakek ini begitu memujinya.
"Kita melamar mu, Nak," sanggah salah satu darinya.
"Apa? Aku tak mau menikah dengan kalian?" Azalea terkejut dan segera beranjak berdiri namun, Santi menahannya.
Gadis tersebut berusaha melepaskan diri karena ia benar-benar tak ingin bersama dua kakek-kakek tua itu. Azalea benar-benar sangat takut pada mereka dan masih berusaha melepas diri dari genggaman Santi.
Bersambung...
"Aku tak mau menikah dengan kalian?" tolak Azalea beranjak pergi."Tidak bisa? Kita sudah memberimu mahar kepada ibumu!" ucap salah satu dari mereka."Tidak mau?" Azalea pun segera keluar dari rumahnya akan tetapi ditahan sang ibu.Dengan terpaksa gadis tesebut pun mendorong sang ibu sampai terjatuh dan berlari ke kencang mungkin.Dua kakek yang bernama Merdian dan Mahardika pun menelpon seseorang untuk menangkap Azalea. Keduanya benar-benar tak mau rugi. Sebisa mungkin harus mendapatkan gadis tersebut.Azalea benar-benar kabur dari rumah. Ia tak mau pulang. Sampai beberapa orang pun menggadang nya. Untunglah ia masih bisa kabur. Dalam pikirannya sekarang lari dan lari sampai ia pun menabrak seseorang."Maaf-maaf," ucapnya tak melihat wajah dari orang yang Azalea tabrak."Lea," panggil seorang laki-laki.Gadis tersebut pun mengangkat kepalanya dan melihat siapa laki-laki tersebut.
Seseorang pun masuk ke ruangan Azalea saat gadis itu masih tertidur."Ini, barangnya?" tanya seorang wanita yang bertubuh gemuk itu."Iya, Momy!" jawab Riska.Wanita yang biasa dipanggil Momy El pun tersenyum melihat kecantikan dari gadis yang ditawarkan oleh Riska. Wanita gemuk itu pun membuka selimutnya dan memeriksa seluruh tubuhnya. Benar-benar tanpa cacat sedikitpun barang bagus sekali. Tak sia-sia ia membayar mahal gadis ini benar-benar sempurna sekali."Bagus, aku suka! Baiklah aku akan mentransfer sisa pembayarannya padamu."Riska pun sumeringah mendengar itu. Ia benar-benar tak sabar dengan nominal dari akan ia terima sekarang."Sudah," ucapnya setelah menyelesaikan pembayaran untuk gadis yang ada di depannya ini."Momy, urusan kita selesai aku pergi dulu?""Kalau ada yang seperti ini kamu kabari aku lagi?""Siap."Samar-samar Azalea membuka matanya. Ia melihat
Keyra berhasil membuat Azalea benar-benar cantik layaknya selebriti. Saat melihat di cermin gadis itu tak mempercayai kalau dirinya bisa secantik ini. Gadis tersebut benar-benar tak sadar kalau ia benar-benar cantik saat menggunakan make-up karena selama ini ia tak pernah menggunakan alat rias apa pun diwajahnya. Ia takut kalau sampai wajahnya jerawatan karena make-up yang ia pakai dan tak bisa mengunakannya."Lihatlah maha karyaku, cantik kan!" seru Keyra bangga telah membuat gadis lugu ini secantik bidadari khayangan.Azalea pun diminta memakai gaun berwarna merah menyala dengan belahan dada yang rendah dengan potongan kain baju yang panjang dari pahanya sampai ke bawa kakinya."Mba, apakah harus memakai baju seperti ini?" tanyanya lagi merasa risih dengan pakaian yang ia kenakan."Tidak itu sudah cocok? Kan kamu menjadi bintang utamanya?" ungkapnya beranjak bangun dan hendak meninggalkannya.Momy El pun masuk ke kam
Azalea tak bisa berlari lagi saat pria tua itu mulai merobek secara paksa sampai benar-benar polos. Gadis tersebut benar-benar terpojok tak bisa lari lagi karena pria itu memegang erat tubuhnya tak hanya itu saja mulut gadis tersebut pun disumpal kain sampai tak bisa berteriak sama sekali.Gadis tersebut hanya bisa menangis tak tau harus minta tolong pada siapa lagi. Sungguh Azalea sangat ketakutan sekali tak tau harus bagaimana? Yang bisa gadis itu lakukan hanya pasrah saja.Pria tersebut benar-benar tak tahan lagi dengan tubuh mungilnya yang tergeletak tak berdaya. Pria itu pun mulai membuka resleting celananya dan memasukan senjatanya pada benteng pertahanan gadis itu secara kasar.Dengan sekali masuk ia berhasil masuk sampai membuat Azalea merasakan sakit yang tak tertahankan di bagian area sensitifnya ia benar-benar tak bisa memberontak ketika pria itu terus menghantamnya beberapa kali. Darah segar sudah keluar dari area sensitifnya nam
Beberapa saat kemudian Azalea pun pulang dari rumah sakit namun, ia masih tetap harus berobat jalan untuk menyembuhkan luka-luka di tubuhnya yang masih meninggalkan bekas.Momy El tak membiarkan Azalea sendiri karena ia tak pernah mempercayai siapapun. Wanita itu pun memberikan dua penjaga khusus untuk menjaga Azalea. Mereka akan mengikuti ke manapun Azalea pergi kecuali kamar mandi.Dua bodyguard itu terus mendampingi Azalea. Sampai ia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali. Mereka tak bisa di goda olehnya. Dani dan Ali sangat patuh pada Momy El. Dua laki-laki itu yang paling setia padanya. Bahkan nyawa mereka pun akan mereka berikan pada wanita gendut itu.Mereka berdua benar-benar tak bisa ditipu atau dibodohi sama sekali sampai Azalea pun pasrah. Hampir setiap hari selama berobat jalan dua bodyguard itu selalu siap siaga menjaganya. Sampai tak ada yang berani pada Azalea.Melihat tubuh Dani dan Ali
Azalea sudah tak bisa kabur lagi mau tidak mau ia pun harus menerima jalan hidupnya. Seluruh lukanya sudah sembuh tak ada bekas luka lagi di seluruh tubuhnya sudah mulus seperti semula. Gadis muda itu sangat putih dan juga cantik benar-benar menjadi bintang baru di tempat Momy El.Beberapa kali wanita muda itu menghembuskan napas panjang. Setelah dua minggu dari kejadian itu pada akhirnya ia menerima seluruh pekerjaannya yang menurutnya benar-benar merasa terhina sekali. Tapi, tak ada pilihan untuknya karena Azalea juga harus menjalani hidupnya.Gadis kecil itu harus menahan semua rasa sakit dalam hatinya karena nasibnya seperti ini. Mau tidak mau harus bisa menerimanya semuanya harus ia tahan dengan sekuat hatinya karena tak ada jalan lain lagi.Momy El, sangat senang dengan keputusan Azalea kini yang sudah mau bekerja padanya. Wanita gendut itu pun menawarkan kekayaan dan uang yang banyak selama Azalea menurut padanya. Tapi, Azalea tak boleh mem
Hembusan napas Azalea terdengar naik turun mulai merasakan dan menikmati semua perasaan yang entah apa di dalam lubuk hatinya. Laki-laki itu pun mulai menanggalkan seluruh gaun hingga Azalea benar-benar polos berdiri di samping laki-laki itu.Tanpa ada aba-aba, lagi-lagi laki-laki itu pun melempar tubuh Azalea ke tempat tidur dan kini mulai melahapnya habis. Entah bagaimana jadinya keduanya sudah benar-benar polos memacu permainan ranjang yang mengoyangkan seluruh ranjang tempat tidur di kamar tersebut.Gadis itu tak mengerti apa yang ia lakukan sekarang perasaan yang berbeda yang ia tak mengerti namun, sangat menikmatinya dengan semua perlakuan lembut dari laki-laki yang entah siapa namanya? Sampai membuatnya mabuk kepayang.Keduanya mulai bernapas kelelahan merasakan pertempuran yang teramat sangat. Tak ada rasa sakit lagi dibagian pertahanannya. Yang ada sebuah kenikmatan yang disebut surga dunia. Ini yang dinamakan surga dunia seperti ya
Dalam satu hari Azalea berhasil mendapatkan keuntungan sampai 100 juta rupiah benar-benar bayaran yang fantastis baginya. Keesokannya harinya Momy El mengajak Azalea untuk pergi ke Bank untuk membuat rekening sendiri. Azalea juga dibuatkan KTP baru dengan identitas baru.Sekarang Azalea menjelma menjadi wanita dewasa untuk menghibur para laki-laki hidung belang. Hampir seharian Azalea berjalan-jalan dengan Momy El, ke tempat-tempat mewah. Tak hanya itu saja wanita gendut itu pun mengajarkan tata cara makan dengan benar. Semuanya ia ajarkan secara pelan dan terus-menerus sampai Azalea bisa walau masih kaku.Entah berapa uang yang masuk pada Momy El, untuk Azalea saja hampir mencapai 100 juta lebih ditambah beberapa baju dengan harga selangit dan juga barang-barang mewah lainnya.Wanita gendut itu mengatakan jika Azalea seperti ini terus, ia akan menjadi Bintang utama terus dan akan menghasilkan uang lebih banyak untuknya tak hanya itu saja yang yan
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.