Azalea tak bisa berlari lagi saat pria tua itu mulai merobek secara paksa sampai benar-benar polos. Gadis tersebut benar-benar terpojok tak bisa lari lagi karena pria itu memegang erat tubuhnya tak hanya itu saja mulut gadis tersebut pun disumpal kain sampai tak bisa berteriak sama sekali.
Gadis tersebut hanya bisa menangis tak tau harus minta tolong pada siapa lagi. Sungguh Azalea sangat ketakutan sekali tak tau harus bagaimana? Yang bisa gadis itu lakukan hanya pasrah saja.
Pria tersebut benar-benar tak tahan lagi dengan tubuh mungilnya yang tergeletak tak berdaya. Pria itu pun mulai membuka resleting celananya dan memasukan senjatanya pada benteng pertahanan gadis itu secara kasar.
Dengan sekali masuk ia berhasil masuk sampai membuat Azalea merasakan sakit yang tak tertahankan di bagian area sensitifnya ia benar-benar tak bisa memberontak ketika pria itu terus menghantamnya beberapa kali. Darah segar sudah keluar dari area sensitifnya namun, pria itu tak prduli sama sekali. Ia menikmati semuanya dengan sangat bahagia dan sangat puas. Merasakan kembali gairah bercinta di usia senjanya.
Pria tua itu pun melepaskan senjatanya karena malam ini ia benar-benar puas. Ia pun merapihkan celananya kembali dan mengambil kain dari mulut gadis yang sudah ia ambil hartanya.
Azalea tak berhenti menangis ia tak menyangka kalau pekerjaan yang mereka tawarkan seperti ini. Pria itu pun menaburkan puluhan uang kertas pada tubuh Azalea dan melangkah pergi meninggalkannya dalam keadaan masih polos dan juga berlumuran darah.
Ia terus saja menjerit-jerit sampai terdengar ke luar kamarnya. Ia melempar semua uang itu. Rasanya ia sudah kehilangan segalanya. Dunianya benar-benar hancur dalam sekejap ia kehilangan semuanya.
Tak ada yang datang lagi ke kamarnya setelah pria tua itu. Ia menunduk sambil menangis tak ada harapan lagi benar-benar merasa terhina sama sekali. Wanita itu sudah menipunya. Sekarang dalam pikirannya bagaimana cara ia kabur dari tempat laknat ini ia tak mau di sini.
Azalea pun beranjak bangun dan membereskan uang yang berserah di lantai ia akan pergi dengan uang itu yang ia anggap sebagai kebebasannya ia tak mau terhina dengan seperti ini.
Ia pun beranjak bangun dan melangkah menuju kamar mandi. Dengan kasar ia mengosok seluruh tubuhnya yang membuatnya jijik dan terhina. Ia benci saat pria tua itu menciumi seluruh tubuhnya dengan mulut kotornya.
Lagi-lagi air matanya tak berhenti keluar ia terus saja memukul seluruh tubuhnya sendiri. Ia pun berjongkok membiarkan air dari shower terjatuh ke pada tubuhnya rasanya ia ingin mati saja.
Wanita yang baru beranjak dewasa ini benar-benar tak kuat menghadapi semua cobaan ini rasanya ia tak sanggup menatap dunia lagi. Dunianya begitu hancur seketika. Ia ingin mati saja tak mau berada di sini benar-benar tak mau berada di neraka ini.
Seluruh tubuhnya sudah menggigil darah terus saja keluar dari area sensitifnya tak hentinya tak hanya dari sana namun, dari kepala juga karena ia menjeduk-jedukan kepalanya ke tembok tak hanya itu saja seluruh tubuhnya ia lukai dengan menggaruk-garuknya dengan kuku-kukunya sampai membekas cakaran-cakaran di seluruh tubuhnya. Sampai ia tak sadarkan diri.
*****
Entah bagaimana caranya Azalesudah berada di rumah sakit lagi di kota tempatnya berada. Samar-samar ia membuka matanya ia berharap sudah mati namun, saat melihat wanita gendut itu ia masih berada di dunia ini.
"Berani sekali kamu melakukan ini. Bila seperti ini hutang akan bertambah banyak? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untukmu sekarang uang yang kau hasilkan malah dipakai untuk biaya rumah sakit," bentaknya murka.
Azalea terdiam tak mau mendengarkan sama sekali ucapan manis wanita tua ini. Ia benar-benar muak dalam pikirannya sekarang ia harus kabur dari sini.
Wanita gendut itu terus saja mengomel tanpa henti sampai membuat telinganya panas. Untuk sekarang ia akan di sini lagi. Sekali lagi ia lolos dari Kematian. Azalea menangis lagi ia tak suka dengan rencana Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk ia hidup lagi karena ajalnya masih tak mau menjemputnya.
Harusnya ia mati saja terpatuk ular saat itu dari pada harus menahan penghinaan ini lagi. Ia sudah kehilangan segalanya tak tersisa sama sekali benar-benar tak ada harganya lagi.
Azalea tak mau mendengarkan ucapannya lagi tak mau ia harus melarikan diri. Dalam keadaan masih lemah ia pun beranjak bangun. Ia melepaskan semua selang yang menempel di tangannya. Ia harus kuat untuk pergi dari sini.
Azalea hanya memikirkan untuk kabur dan kabur tak ada yang lain. Ia harus keluar tak peduli mau jadi apa di luar sana yang penting ia harus keluar dari neraka yang sudah merenggut segalanya dari hidupnya.
Saat ia akan melangkah seseorang membuka pintu ruangannya.
"Mau ke mana kamu?"
"Aku tak mau di sini?"
Wanita itu membawa surat perjanjian antara ia dan wanita itu yang sudah ia tanda tangani lengkap dengan materai dan menunjukannya pada Azalea.
"Lihat ini semua sudah tertulis di sini! Jika kamu melanggar kamu akan masuk penjara?"
"Lebih baik aku masuk penjara!"
"Pilihan yang bodoh! Kamu tak hanya akan masuk penjara tapi, kamu pun harus membayar denda yang cukup banyak. Aku yakin orang sepertimu tak akan sanggup untuk membayarnya bahkan nyawamu saja tak akan cukup."
"Sekarang apa mau mu?" tanyanya dengan derai air mata yang terus saja mengalir di pelupuk matanya.
Azalea benar-benar tak menyangka ia terjebak dengan semua ini. Bila seperti ini ia tak akan bisa kabur sama sekali.
Wanita gendut itu menyeringai. "Kamu hanya tinggal duduk manis dan melayani semua pelanggan yang datang. Hasilkan uang sebanyak-banyaknya sampai kamu bisa membayar hutangmu padaku jika semua hutangmu sudah terbayar maka aku akan melepaskanmu."
"Kamu tak bohong! Berapa lama aku harus bekerja denganmu!"
"Semakin cepat semakin baik."
"Baiklah jika itu mau mu aku ikuti semua yang ada di surat perjanjian itu," ucapnya sembari meneteskan air matanya.
"Akhirnya kamu menurut juga setelah ini kamu harus ke dokter kulit. Tubuhmu harus indah dan cantik. Aku tak suka dengan bekas cakaran itu. Selama kamu masa penyembuhan kamu tak akab melayani laki-laki manapun!"
Azalea mengangguk dan menghapus air matanya. Sebenarnya ini hanya siasat saja ia masih berniat untuk melarikan diri dari tempat laknat dan terkutuk ini. Wanita itu masih memikirkan cara untuk kabur dan benar-benar keluar dari sini. Ia tak mau berada di sana sekalipun ia akan menghasilkan banyak uang tapi, ia akan terus merasa bersalah pada dirinya sendiri. Ia tak mau terhina seperti ini tak mau hidup berpura-pura ia baik-baik saja seperti ini hati nuraninya menolak pekerjaan seperti ini.
Bersambung....
Beberapa saat kemudian Azalea pun pulang dari rumah sakit namun, ia masih tetap harus berobat jalan untuk menyembuhkan luka-luka di tubuhnya yang masih meninggalkan bekas.Momy El tak membiarkan Azalea sendiri karena ia tak pernah mempercayai siapapun. Wanita itu pun memberikan dua penjaga khusus untuk menjaga Azalea. Mereka akan mengikuti ke manapun Azalea pergi kecuali kamar mandi.Dua bodyguard itu terus mendampingi Azalea. Sampai ia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali. Mereka tak bisa di goda olehnya. Dani dan Ali sangat patuh pada Momy El. Dua laki-laki itu yang paling setia padanya. Bahkan nyawa mereka pun akan mereka berikan pada wanita gendut itu.Mereka berdua benar-benar tak bisa ditipu atau dibodohi sama sekali sampai Azalea pun pasrah. Hampir setiap hari selama berobat jalan dua bodyguard itu selalu siap siaga menjaganya. Sampai tak ada yang berani pada Azalea.Melihat tubuh Dani dan Ali
Azalea sudah tak bisa kabur lagi mau tidak mau ia pun harus menerima jalan hidupnya. Seluruh lukanya sudah sembuh tak ada bekas luka lagi di seluruh tubuhnya sudah mulus seperti semula. Gadis muda itu sangat putih dan juga cantik benar-benar menjadi bintang baru di tempat Momy El.Beberapa kali wanita muda itu menghembuskan napas panjang. Setelah dua minggu dari kejadian itu pada akhirnya ia menerima seluruh pekerjaannya yang menurutnya benar-benar merasa terhina sekali. Tapi, tak ada pilihan untuknya karena Azalea juga harus menjalani hidupnya.Gadis kecil itu harus menahan semua rasa sakit dalam hatinya karena nasibnya seperti ini. Mau tidak mau harus bisa menerimanya semuanya harus ia tahan dengan sekuat hatinya karena tak ada jalan lain lagi.Momy El, sangat senang dengan keputusan Azalea kini yang sudah mau bekerja padanya. Wanita gendut itu pun menawarkan kekayaan dan uang yang banyak selama Azalea menurut padanya. Tapi, Azalea tak boleh mem
Hembusan napas Azalea terdengar naik turun mulai merasakan dan menikmati semua perasaan yang entah apa di dalam lubuk hatinya. Laki-laki itu pun mulai menanggalkan seluruh gaun hingga Azalea benar-benar polos berdiri di samping laki-laki itu.Tanpa ada aba-aba, lagi-lagi laki-laki itu pun melempar tubuh Azalea ke tempat tidur dan kini mulai melahapnya habis. Entah bagaimana jadinya keduanya sudah benar-benar polos memacu permainan ranjang yang mengoyangkan seluruh ranjang tempat tidur di kamar tersebut.Gadis itu tak mengerti apa yang ia lakukan sekarang perasaan yang berbeda yang ia tak mengerti namun, sangat menikmatinya dengan semua perlakuan lembut dari laki-laki yang entah siapa namanya? Sampai membuatnya mabuk kepayang.Keduanya mulai bernapas kelelahan merasakan pertempuran yang teramat sangat. Tak ada rasa sakit lagi dibagian pertahanannya. Yang ada sebuah kenikmatan yang disebut surga dunia. Ini yang dinamakan surga dunia seperti ya
Dalam satu hari Azalea berhasil mendapatkan keuntungan sampai 100 juta rupiah benar-benar bayaran yang fantastis baginya. Keesokannya harinya Momy El mengajak Azalea untuk pergi ke Bank untuk membuat rekening sendiri. Azalea juga dibuatkan KTP baru dengan identitas baru.Sekarang Azalea menjelma menjadi wanita dewasa untuk menghibur para laki-laki hidung belang. Hampir seharian Azalea berjalan-jalan dengan Momy El, ke tempat-tempat mewah. Tak hanya itu saja wanita gendut itu pun mengajarkan tata cara makan dengan benar. Semuanya ia ajarkan secara pelan dan terus-menerus sampai Azalea bisa walau masih kaku.Entah berapa uang yang masuk pada Momy El, untuk Azalea saja hampir mencapai 100 juta lebih ditambah beberapa baju dengan harga selangit dan juga barang-barang mewah lainnya.Wanita gendut itu mengatakan jika Azalea seperti ini terus, ia akan menjadi Bintang utama terus dan akan menghasilkan uang lebih banyak untuknya tak hanya itu saja yang yan
Begitu sampai di rumah Momy El beberapa wanita tak suka melihat Azalea. Karena wanita itu wanita baru yang sudah merebut pelanggan mereka. Gara-gara Azalea beberapa wanita tak mendapatkan uang.Di saat mereka tak mendapatkan uang dengan sengaja Azalea memamerkan semuanya pada semua penghuni di rumah itu. Semua rumah yang menjadi surga bagi para pria hidung belang. Bisa dikatakan penghuni rumah ini sangat banyak berusia sekitar 19 sampai 30 tahun. Paling tua di rumah ini 30 tahun. Sedangkan Momy El sudah mencapai usia 48 tahun.Wanita gendut itu tak memiliki suami ataupun anak tak ada yang tau kehidupan pribadinya karena dia sendiri tak mau mengatakannya pada siapapun? Karena sikapnya seperti itu tak ada yang bertanya lagi tentang kehidupan pribadinya.Sampai ke rumah Momy El, Azalea pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Wanita muda ini mendapatkan kamar baru yang lebih besar dari pada yang lain membuat sebagain penghuni yang lain merasa tak suka d
Perlahan Keyra menghapus air mata Azalea. "Sudah-sudah jangan menangis lagi. Selama aku ada di sini kamu aman bersamaku dan tak akan ada yang menganggu mu tapi, kamu tak boleh berlindung di belakangku terus-menerus," guman Keyra sembari mencubit hidung Azalea."Terima kasih Kak, Kakak itu seperti Kakakku yang selalu melindungiku. Karena di sini hanya Kak Key saja yang baik padaku yang lain tidak," ungkap Azalea menghapus air matanya yang terus saja keluar."Bukankah Momy El baik padamu?""Tapi, tak mempercayai Kak!""Aku pernah bilang jangan mempercayai siapapun termasuk aku.""Yah, Kak.""Oh iya, kamu harus belajar menghias diri aku sudah bawa peragaannya patung wajah dan juga alat-alat make-up."Azalea memperhatikan semua yang di bawa oleh Keyra. Sebelum belajar pada wajah sendiri Keyra menimta Azalea melukiskan sesuatu pada patung wajah. Awalnya Keyra mulai memoleskan beberapa up dasar pada patung
Suara gaduh itu membuat Azalea tak bisa tidur karena pria-pria tak tau diri itu secara sengaja terus saja menganggunya sampai Momy El memimta dua penjaga di kamarnya setelah ia menelpon Momy El karena jujur saja Azalea benar-benar terganggu karena mereka.Entah jam berapa Azalea tidur pada malam itu karena ia benar-benar tak ingat dengan itu.Keesokan harinya Azalea terkejut saat melihat seseorang berdiri membelakanginya. Ia mengucek-kucek matanya sendiri untuk melihat dengan benar tak hanya itu saja ia melihat jam dinding waktu menunjukan jam 10.30 siang.Azalea mengaruk-garuk kepala yang tak gatal penasaran siapa pria itu. Ia tak bisa menduga-duga siapa dia? Sampai pria yang memakai setelan jas lengkap itu pun menoleh."Sudah bangun?" tanyanya sambil tersenyum."Tu-tuan Glen! Bagaimana anda bisa di sini?" balik tanyanya bingung sembari melihat sekitar.Pria itu pun berjalan mendekati Azalea yang masih berada d
Glen masih belum sadar kalau Azalea benar-benar tak sadar sampai ia menyelesaikannya. Pria itu menyangka kalau Azalea tertidur sampai Azalea benar' tak bergerak sama sekali.Glen berusaha menggerakkan seluruh tubuhnya namun, masih saja rak bergerak. Ia meneriksa napasnya Azalea masih bernapas. Glen pun mencoba menamparnya Azalea masih saja belum bangun. Sekarang Glen pun kini mulai panik. Tanpa pikir panjang lagi.Glen pun membungkus tubuh Azalea dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Benar saja Azalea mengalami kelelahan dan dehidrasi sehingga ia tak sadarkan diri. Glen benar-benar tak tau kalau fisiknya selemah ini. Padahal tadi Azalea memintanya untuk berhenti tapi, Glen tak mau mendengarkannya.Glen pun menghubungi Momy El untuk datang ke sini karena jujur saja Glen tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Tak membutuhkan waktu yang lama Keyra dan Momy El pun datang dalam keadaan cemas.Glen pun menceritakan semua yang te
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.