Dalam satu hari Azalea berhasil mendapatkan keuntungan sampai 100 juta rupiah benar-benar bayaran yang fantastis baginya. Keesokannya harinya Momy El mengajak Azalea untuk pergi ke Bank untuk membuat rekening sendiri. Azalea juga dibuatkan KTP baru dengan identitas baru.
Sekarang Azalea menjelma menjadi wanita dewasa untuk menghibur para laki-laki hidung belang. Hampir seharian Azalea berjalan-jalan dengan Momy El, ke tempat-tempat mewah. Tak hanya itu saja wanita gendut itu pun mengajarkan tata cara makan dengan benar. Semuanya ia ajarkan secara pelan dan terus-menerus sampai Azalea bisa walau masih kaku.
Entah berapa uang yang masuk pada Momy El, untuk Azalea saja hampir mencapai 100 juta lebih ditambah beberapa baju dengan harga selangit dan juga barang-barang mewah lainnya.
Wanita gendut itu mengatakan jika Azalea seperti ini terus, ia akan menjadi Bintang utama terus dan akan menghasilkan uang lebih banyak untuknya tak hanya itu saja yang yan
Begitu sampai di rumah Momy El beberapa wanita tak suka melihat Azalea. Karena wanita itu wanita baru yang sudah merebut pelanggan mereka. Gara-gara Azalea beberapa wanita tak mendapatkan uang.Di saat mereka tak mendapatkan uang dengan sengaja Azalea memamerkan semuanya pada semua penghuni di rumah itu. Semua rumah yang menjadi surga bagi para pria hidung belang. Bisa dikatakan penghuni rumah ini sangat banyak berusia sekitar 19 sampai 30 tahun. Paling tua di rumah ini 30 tahun. Sedangkan Momy El sudah mencapai usia 48 tahun.Wanita gendut itu tak memiliki suami ataupun anak tak ada yang tau kehidupan pribadinya karena dia sendiri tak mau mengatakannya pada siapapun? Karena sikapnya seperti itu tak ada yang bertanya lagi tentang kehidupan pribadinya.Sampai ke rumah Momy El, Azalea pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Wanita muda ini mendapatkan kamar baru yang lebih besar dari pada yang lain membuat sebagain penghuni yang lain merasa tak suka d
Perlahan Keyra menghapus air mata Azalea. "Sudah-sudah jangan menangis lagi. Selama aku ada di sini kamu aman bersamaku dan tak akan ada yang menganggu mu tapi, kamu tak boleh berlindung di belakangku terus-menerus," guman Keyra sembari mencubit hidung Azalea."Terima kasih Kak, Kakak itu seperti Kakakku yang selalu melindungiku. Karena di sini hanya Kak Key saja yang baik padaku yang lain tidak," ungkap Azalea menghapus air matanya yang terus saja keluar."Bukankah Momy El baik padamu?""Tapi, tak mempercayai Kak!""Aku pernah bilang jangan mempercayai siapapun termasuk aku.""Yah, Kak.""Oh iya, kamu harus belajar menghias diri aku sudah bawa peragaannya patung wajah dan juga alat-alat make-up."Azalea memperhatikan semua yang di bawa oleh Keyra. Sebelum belajar pada wajah sendiri Keyra menimta Azalea melukiskan sesuatu pada patung wajah. Awalnya Keyra mulai memoleskan beberapa up dasar pada patung
Suara gaduh itu membuat Azalea tak bisa tidur karena pria-pria tak tau diri itu secara sengaja terus saja menganggunya sampai Momy El memimta dua penjaga di kamarnya setelah ia menelpon Momy El karena jujur saja Azalea benar-benar terganggu karena mereka.Entah jam berapa Azalea tidur pada malam itu karena ia benar-benar tak ingat dengan itu.Keesokan harinya Azalea terkejut saat melihat seseorang berdiri membelakanginya. Ia mengucek-kucek matanya sendiri untuk melihat dengan benar tak hanya itu saja ia melihat jam dinding waktu menunjukan jam 10.30 siang.Azalea mengaruk-garuk kepala yang tak gatal penasaran siapa pria itu. Ia tak bisa menduga-duga siapa dia? Sampai pria yang memakai setelan jas lengkap itu pun menoleh."Sudah bangun?" tanyanya sambil tersenyum."Tu-tuan Glen! Bagaimana anda bisa di sini?" balik tanyanya bingung sembari melihat sekitar.Pria itu pun berjalan mendekati Azalea yang masih berada d
Glen masih belum sadar kalau Azalea benar-benar tak sadar sampai ia menyelesaikannya. Pria itu menyangka kalau Azalea tertidur sampai Azalea benar' tak bergerak sama sekali.Glen berusaha menggerakkan seluruh tubuhnya namun, masih saja rak bergerak. Ia meneriksa napasnya Azalea masih bernapas. Glen pun mencoba menamparnya Azalea masih saja belum bangun. Sekarang Glen pun kini mulai panik. Tanpa pikir panjang lagi.Glen pun membungkus tubuh Azalea dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Benar saja Azalea mengalami kelelahan dan dehidrasi sehingga ia tak sadarkan diri. Glen benar-benar tak tau kalau fisiknya selemah ini. Padahal tadi Azalea memintanya untuk berhenti tapi, Glen tak mau mendengarkannya.Glen pun menghubungi Momy El untuk datang ke sini karena jujur saja Glen tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Tak membutuhkan waktu yang lama Keyra dan Momy El pun datang dalam keadaan cemas.Glen pun menceritakan semua yang te
Mecca menangis lagi membuat lamunan Glen pun buyar dan segera berlari ke kamarnya akan tetapi, sudah ada Amaya yang mengendongnya. Selama ini Amaya yang selalu merawat Mecca dari ususnya dua tahun. Tapi, sekarang Glen tak rela jika putrinya diasuh oleh wanita itu.Saat akan mengambil Mecca dari tangan Amaya, gadis kecil itu pun tertidur dipangkuannya seketika tangisnya berhenti. Amaya sangat cekatan dari sekian banyak pengasuh yang mengasuh Mecca hanya Amaya saja yang cocok.Bila seperti itu rasanya ia benar-benar tak tega jika harus memisahkan putrinya dan Amaya. Glen bertahan semuanya demi Mecca. Suara ponselnya pun berbunyi seketika pria itu mencari ponselnya. Glen lupa di mana ia menyimpan ponselnya sampai Amaya memberikan ponselnya pada Glen yang mengambilnya. Pria itu menerima telpon dari seseorang.Amaya memperhatikan sorot mata dari Glen yang berubah menjadi serius dan tanpa memberitahunya Glen pun langsung pergi begitu saja.
Setelah dirawat dua hari Azalea pun pulang. Dua hari ini ia benar-benar istirahat total tanpa melakukan pekerjaannya. Ia meminta izin satu hari lagi pada Momy El agar mengizinkan tak bekerja satu hari lagi. Wanita gendut itu pun mengizinkannya.Keyra merawat Azalea sampai benar-benar sembuh. Membuat Azalea semakin menghormati Keyra. Baginya Keyra itu seperti Kakaknya Amaya. Semenjak berada di sini, Azalea tak berani menghubungi siapapun di desa.Azalea sudah terjebak di tempat ini. Setidaknya lebih baik di sini ia bisa mendapatkan hidup yang layak dari pada tinggal bersama Ibu tirinya Santi. Momy El memperlakukannya dengan baik karena ia menjadi sumber penghasilannya."Kak, terima kasih," ungkap Azalea saat Keyra membantunya mempersiapkan tempat tidurnya.Keyra tersenyum. "Sekarang kamu istirahatlah.""Baiklah.""Sekarang aku pergi dulu yah, kalau ada apa-apa kamu hubungi aku yah.""Terima kasih, Kak
Dari jam 04.00 sore beberapa pria sudah berkumpul di depan gerbang rumah Momy El. Mereka semuanya ingin menjadi orang yang pertama dipilih Jeny sebagai Bintang utama di rumah Momy El.Komplek perumahan yang dihuni Momy El dan beberapa pemilik rumah di sini semuanya memiliki usaha yang serupa. Tak hanya menjual manusia akan tetapi ada juga yang menjual makanan di sekitar sini ada beberapa cafe dan restoran tempat nongkrong anak-anak muda.Perumahan di sini sangat mewah namun, di sini tempat prostitusi terbesar di kota yang tak pernah tercium oleh polisi. Sebenarnya bukan tak tercium polisi melainkan para penghuni perumahan ini sudah membayar mahal agar tempatnya aman dari razia.Tempat ini menjadi rahasia umum yang diketahui semua orang. Tak hanya kalangan biasa saja namun, kalangan menengah ke atas pun suka datang ke sini. Beberapa pria yang datang ke sini pun selalu menyembunyikan identitasnya.Banyak cara yang mereka lakukan untu
Azalea benar-benar kelelahan karena kemarin ia sudah bekerja keras saking lelahnya ia langsung tidur masih mengunakan dress yang ia pakai semalam. Sampai jam 01.00 siang Azalea baru bangun itu pun dikejutkan dengan suara berbisik di luar.Terdengar suara ribut-ribut di luar kamarnya. Dengan setengah sadar Azalea pun membuka matanya seketika bangun dari tempat tidurnya. Perlahan ia membuka pintu kamarnya sembari mengucek mata yang masih mengantuk.Azalea melihat Keyra sedang berkelahi dengan Linda. Yah, tak salah lagi wanita menyebalkan itu Linda telah kembali. Tak ada yang menolong Keyra semuanya hanya menjadi penonton saja. Azalea melihat sekitar biasanya ada Momy El ke mana wanita gendut itu.Linda beberapa kali mendorong tubuh Keyra sampai terjatuh ke tanah. Melihat itu Azalea pun langsung berlari menghampiri Keyra yang hampir saja mendang perut Keyra. Untunglah Azalea cepat sampai sehingga ia berhasil menolongnya walau punggungnya yang terk
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.