Dari jam 04.00 sore beberapa pria sudah berkumpul di depan gerbang rumah Momy El. Mereka semuanya ingin menjadi orang yang pertama dipilih Jeny sebagai Bintang utama di rumah Momy El.
Komplek perumahan yang dihuni Momy El dan beberapa pemilik rumah di sini semuanya memiliki usaha yang serupa. Tak hanya menjual manusia akan tetapi ada juga yang menjual makanan di sekitar sini ada beberapa cafe dan restoran tempat nongkrong anak-anak muda.
Perumahan di sini sangat mewah namun, di sini tempat prostitusi terbesar di kota yang tak pernah tercium oleh polisi. Sebenarnya bukan tak tercium polisi melainkan para penghuni perumahan ini sudah membayar mahal agar tempatnya aman dari razia.
Tempat ini menjadi rahasia umum yang diketahui semua orang. Tak hanya kalangan biasa saja namun, kalangan menengah ke atas pun suka datang ke sini. Beberapa pria yang datang ke sini pun selalu menyembunyikan identitasnya.
Banyak cara yang mereka lakukan untu
Azalea benar-benar kelelahan karena kemarin ia sudah bekerja keras saking lelahnya ia langsung tidur masih mengunakan dress yang ia pakai semalam. Sampai jam 01.00 siang Azalea baru bangun itu pun dikejutkan dengan suara berbisik di luar.Terdengar suara ribut-ribut di luar kamarnya. Dengan setengah sadar Azalea pun membuka matanya seketika bangun dari tempat tidurnya. Perlahan ia membuka pintu kamarnya sembari mengucek mata yang masih mengantuk.Azalea melihat Keyra sedang berkelahi dengan Linda. Yah, tak salah lagi wanita menyebalkan itu Linda telah kembali. Tak ada yang menolong Keyra semuanya hanya menjadi penonton saja. Azalea melihat sekitar biasanya ada Momy El ke mana wanita gendut itu.Linda beberapa kali mendorong tubuh Keyra sampai terjatuh ke tanah. Melihat itu Azalea pun langsung berlari menghampiri Keyra yang hampir saja mendang perut Keyra. Untunglah Azalea cepat sampai sehingga ia berhasil menolongnya walau punggungnya yang terk
Keesokan harinya Keyra menjerit-jerit kegirangan karena ada uang yang kemarin hilang sudah kembali. Keyra sangat pandai berakting untuk mengetahui siapa pelaku yang sebenarnya.Malam kemarin Linda sudah memberitahunya dan meminta maaf pada Keyra dia bersumpah tidak mengambil uangnya. Linda memang ke kamar Keyra tapi, bukan untuk mencuri uangnya. Linda juga mengatakan kalau Keyra mengecek ponselnya ke rekening mana ia transfer uang sebanyak itu.Linda juga memberi bukti tak ada uang masuk dalam rekeningnya saat ia mengecek e.bankingnya tak hanya itu saja nomor rekeningnya pun berbeda dengan punya Linda. Ia juga mengatakan kalau ia hanya menyimpan uangnya di dua bank saja dan bank yang dimaksud Keyra pun bukan bank di negara ini itu bank luar.Bukti-bukti yang Linda berikan pada Keyra ada benarnya juga benar-benar asli. Keyra juga sudah mengecek langsung kalau atas nama yang Linda punya hanya ada di dua bank itu saja
Masalah pun selesai sampai saat ini pelakunya pun masih menjadi rahasia. Sebenarnya Excel bisa saja menemukan pelakunya tapi, Keyra sudah tak berniat untuk menyusutnya. Asalkan uangnya sudah kembali itu sudah cukup untuknya.Keyra tak mau berurusan dengan Excel lagi setelah apa yang terjadi di hari kemarin? Bisa dikatakan suatu kejadian yang lucu tiga wanita bisa kalah dengan satu pria kurus itu yang begitu perkasa. Setelah itu sikap Linda pun pada Keyra dan Azalea pun berubah begitu juga pandangan Keyra dan Azalea.Di tempat lain tanpa diketahui siapapun, Lala merasa kesal karena uang yang ia curi dari Keyra pun berhasil diambil kembali sekarang keamanan dari akun yang Keyra gunakan sudah tak bisa ia bobol lagi.Tanpa diketahui siapapun Lala itu seorang buronan yang dicari polisi karena sudah mencuri beberapa uang dari nasabah yang memiliki saldo rekening terbanyak. Beberapa nasabah melaporkan sudah kehilangan uangnya. Lala sangat licik dan pi
Setelah dua hari Momy El kembali ke rumahnya. Beberapa orang kepercayaannya melaporkan apa yang terjadi di sini. Wanita gendut itu terkejut dan mulai khawatir dengan uangnya. Ia pun buru-buru datang ke bank untuk menjaga keamanannya ia tak mau seluruh uangnya diambil.Tepat jam 07.00 malam dua pria yang selalu berseteru pun datang ke tempat Momy El. Glen dan Anggara tak pernah bisa akur dan akan selalu menjadi rival. Kini keduanya mengincar Azalea.Melihat keduanya Azalea bingung mana yang harus ia pilih. Keduanya sama-sama tampan. Baik Glen atau Anggara sudah bersiap membayar mahal untuk Azalea.Saat dua orang itu ada tak ada yang berani mendekat pada Azalea. Dua penguasa itu di takuti oleh beberapa pria yang biasa datang ke tempat Momy El yang selalu menyambut kedatangan keduanya.Keyra dan Linda pun mendekati Azalea yang bingung memilih keduanya."Sudah sikat saja keduanya," goda Keyra pada Azalea.
Hampir dua jam Santi menunggu di stasiun. Wanita separuh baya ini merasa kesal karena putrinya tak muncul juga ia sudah kepanasan karenanya menunggu terlalu lama.Beberapa saat kemudian Amaya pun datang mengunakan mobil mewah sampai Santi pun tak mengenali putrinya sendiri."Ayo, masuk," ajaknya setelah ia membuka kaca mobilnya.Seketika Santi pun masuk ke dalamnya. Ini pertama kalinya masuk ke dalam mobil mewah. Santi sangat kampungan sekali sampai membuat putrinya merasa malu dengan kelakukan ibunya."Wah, Kamu hebat sekali bisa memiliki mobil mewah seperti ini," puji Santi merasa sangat bangga dengan pencapaian putrinya.Amaya masih fokus menyetir dan merasa bingung harus mulai dari mana. Selama ini ia belum memberitahu ibunya tentang dirinya yang sudah menikah dengan pengusaha kaya yang memiliki satu anak perempuan.Santi masih mengangumi kemewahan mobil yang dimiliki Amaya. Wanita matre itu pun malaha
Santi dan Amaya pun sampai di rumahnya begitu terkejutnya Santi saat melihat rumah yang ditempati anaknya begitu besar dan mewah. Wanita separuh baya itu tak pernah membayangkan kalau Amaya akan tinggal di sini.Begitu Amaya datang seorang anak perempuan pun langsung menyambut kedatangannya."Ibu," panggil Mecca.Seketika Amaya pun merangkul anak perempuan dan mencium keningnya. Santi melihat anak perempuan itu yang dikatakan oleh putrinya. Dia sangat cantik membuat Santi pun berpikir setampan apa suami dari putrinya.Amaya sudah mengatakan semuanya pada Santi untuk mengikuti apa yang ia katakan. Santi pun menurut saja yang penting ia tak tau tinggal di desa lagi.Suara mobil pun berhenti di depan rumah mewah itu seketika Amaya dan Santi pun menoleh. Seorang laki-laki berparas tampan dan rupawan pun turun dari mobil itu. Dia begitu dingin dan cuek saat melihat Amaya ia langsu
Glen pergi begitu saja sudah benar-benar muak berada di rumah. Rasanya ia tak ingin kembali ke rumah dan meninggalkan semuanya tapi, jika dipikir lagi ia masih punya Mecca.Laki-laki itu pun berpikir untuk mempertemukan Mecca dan Azalea akan tetapi, bagaimana membujuk putrinya agar mau jalan-jalan tanpa ada Amaya. Lama ia berpikir sampai Glen pun sampai di rumah Momy El.Glen pun memarkirkan mobilnya dan tanpa sadar ia bertabrakan dengan Anggara. Keduanya saling mengerutkan keningnya dan Anggara terlihat cuek karena ia sedang mengandeng Keyra.Glen memperhatikan rivalnya itu dan masuk ke dalam rumah."Wah, Tuan Glen selamat datang," sambut Momy El begitu Glen datang.Glen pun tersenyum."Tunggu sebentar, Aku akan panggil Jeny ke sini!" hardiknya.Laki-laki itu pun mengangguk dan duduk di ruang tengah tempat para orang biasa menunggu.Wanita gendut itu mencari sekitar tak ada Azale
Kalau bukan karena Mecca yang menelponnya Glen tak akan pulang ke rumah. Pagi-pagi sekali Glen sudah pulang, pada pagi itu juga Mecca langsung menyambutnya."Ayah," panggilnya.Glen pun langsung mengendong anak perempuan yang berusia lima tahun itu dan mencium keningnya."Ayah, hari ini Aku ingin mandi sama Ayah !" hardiknya."Tumben?" Glen mengerutkan keningnya."Karena sekarang hari pertama Aku masuk sekolah," ucapnya bersemangat."Benarkah! Ayo Kita mandi," ajak Glen langsung melepaskan baju tidur yang Mecca kenakan.Saat bersama putrinya Glen seorang yang lembut dan penyayang dan selalu memanjakannya. Dari balik pintu Amaya tersenyum melihat Glen dan Mecca."Ibu, Ayo mandikan Aku juga," pintanya sambil tersenyum.Glen pun menoleh dan bersikap dingin saat Amaya datang. Glen memang tak pernah menunjukan sikap bencinya di depan Mecca. Glen selalu ramah setiap kali ad
Dengan terpaksa Adiko pun menyetujui syarat pembebasannya. Karena tak ingin suaminya di sel tahanan. Yesi pun sengaja membayar polisi agar bisa bersama Adiko si kantor polisi untuk menemaninya satu malam ini."Kamu pulang sendiri?" tanya Anggra saat melihat Ardyan sendiri."Iya Kak, ibu bersih keras tak mau pulang. Dia ingin menemani Om Adiko," jawab Ardyan kesal."Jadi kasusnya bagaimana?""Yah, bebas bersyarat saya sudah meminta bantuan pengacara untuk membantu Om Adiko. Tapi, tetap saja karena Om Adiko memang bersalah dalam kasus ini," jawab Ardyan kesal."Karena itu setelah menikah kamu jangan biarkan Tari di sini," ungkap Anggara tiba-tiba."Oh iya, kenapa kakak selalu melarang Tari untuk tinggal di sini? Aku penasaran saja?""De, kakak sangat mengenal Adiko seperti apa? Dia seseorang yang li
Kayra membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Ia tak menyangka kalau ia akan bertemu kembali dengan Anggara.Awalnya ia tak pernah menyadari perasaannya karena ia sendiri mencintai laki-laki lain walau hubungannya pun kandas dengannya."Kenapa malah seperti ini?" tanyanya sendiri.Wanita itu pun menatap wajahnya di cermin. Di kota ini tak ada yang tau masa lalunya. Karena Kayra sudah meninggalkannya di kota itu sebelum ia memutuskan untuk tinggal di sini. Ia sudah tak memakai nama itu lagi.Kayra sudah memakai nama aslinya yaitu Nindya Rahayu. Saat seseorang memanggilnya dengan nama Kayra, entah kenapa ia tak menyukainya.Nama itu sesuatu hal yang menurutnya sangat menjijikan karena dengan nama itu ia menjual dirinya.Tanpa sadar ia pun meneteskan air matanya dan kembali membasuh wajahnya dengan air.
"Saya perhatian kamu selalu memperhatikan Dokter Mulan?" tanya Anggra pada laki-laki yang ada di depannya."Ma-maafkan saya, Mas! Jika itu sangat menganggu hubungan kalian saya tak akan memperhatikan Dokter Mulan lagi," jawabnya serius.Anggara mengerutkan keningnya. "Sepertinya wajahmu tak asing? Mirip-mirip siapa yah?" balik tanyanya.Sekarang giliran laki-laki ini yang mengerutkan keningnya."Wajah kamu itu mirip Surya Gumilang!""Surya Gumilang memang ayah saya Mas! Saya putra bungsu Surya Gumilang, Alinaru Gumilang.""Pantas saja wajahmu tak asing. Saya diundang ke pesta pernikahan Kakakmu Serin dan Barca, satu tahun yang lalu kalau enggak salah.""Rupanya Mas mengenal keluarga saya dengan baik.""Yah, saya dan ayahmu pernah menjalin kerja sama dalam satu proy
Anggara masih mengikuti mobil yang ada di depannya dan ternyata menuju rumah sakit yang sama seperti tujuannya. Laki-laki itu pun menggelengkan kepalanya ternyata tujuannya sama.Ia melihat sekitar dan mulai mencari wanita yang ada di dalam mobil yang ia ikuti tadi."Ke mana dia pergi? Cepat sekali menghilangnya," gumamnya sendiri.Anggara pun melangkah memasuki rumah sakit. Semenjak Ayahnya memberikan saham rumah sakit padanya, membuatnya harus sering bolak-balik ke rumah sakit."Kak Anggra, sudah di tunggu di ruang meeting," ucap Mulan adik dari ayah kandungnya satu ayah beda ibu."Yah, sudah kumpul semua?""Ada beberapa yang sudah hadir.""Kamu, mau ke mana?" tanyanya karena berjalan berlawanan arah."Aku mau meriksa pasien."
Suara ketukan pintu pun membuyarkan semuanya yang sedang sarapan bersama. Semuanya saling melihat tak tau siapa yang datang?"Tamu siapa sih? Pagi-pagi sudah bertamu!" seru Yesi menggerutu karena ini terlalu pagi untuk berkunjung."Maaf, Nyonya di luar ada dua polisi mencari Pak Adiko," ucap Maid yang membuka pintu rumahnya."Polisi? Mau apa mereka?" tanyanya sendiri beranjak bangun dari tempat duduknya.Seketika wajah Adiko pun pucat pasi. Begitu istrinya pergi, ia juga buru-buru pergi dari sana. Terlihat Anggara dan Ardyan saling melihat yang terlihat bingung itu Ardyan karena ia tak tau masalahnya apa?Yesi pun berjalan ke arah pintu terlihat dua polisi sudah berdiri di depan pintu."Ada apa Pak, mencari suami saya?" tanya Yesi bingung."Bapak Adiko nya ada? Ada pelaporan terhadap Bapak Adiko,
Juan sudah memperbolehkan Amaya untuk pulang. Santi membereskan barang-barang yang ada di ruang Amaya.Wajah Santi terlihat sedih karena setelah ia keluar dari rumah sakit ia dan putrinya Tan tau akan tinggal di mana?Amaya memperhatikan kesedihan dari wajah Santi."Ibu, jangan sedih harusnya Ibu senang karena aku akan pulang!" seru Amaya."Pulang ke mana? Kita sudah tak punya apa-apa? Akan tinggal di mana Kita," jawab Santi berkaca-kaca merasa sangat sedih.Sebenarnya Amaya tak tega tapi, mau bagaimana lagi? Ia tak mau tinggal di sini terus-menerus. Jika di sini, tak hanya biaya saja yang terus membengkak ia juga akan merasa sakit tak sembuh-sembuh.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Amaya dan Santi yang langsung menoleh ke arah pintu.Juan pun membuka pintu. "Kalian sudah siap?" tanyanya.
Amaya terus saja melakukan terapi psikologi untuk dirimu sendiri dan itu benar-benar ampuh membuat dirimu merasa rileks dan tenang.Secara berkala keadaannya mulai membaik. Rasa sakit kepala yang selalu ia derita pun secara perlahan sudah tak terasa sakit.Juan memeriksa kondisi Amaya hari ini dan dokter muda ini pun tersenyum."Kondisimu sekarang cukup baik jika seperti ini besok atau lusa bisa pulang," ucap Juan tersenyum."Benarkah?" tanyanya sumeringah.Saat ini tak ada yang membuatnya bahagia selain pulang. Akan tetapi, seketika wajah pun murung.Dokter Juan memperhatikan ekspresi Amaya yang seketika berubah."Kamu kenapa? Bukankah harusnya kamu senang pulang ke rumah?" tanya Juan penasaran masih memperhatikan Amaya."Entahlah, apakah aku punya rumah?" balik tanya A
Berkat penanganan dokter, Azalea pun bisa pulang cepat. Beberapa luka di wajahnya sudah mulai sembuh.Kali ini Glen tak akan meninggalkan istrinya lagi sekalipun itu rapat penting. Ia akan melakukannya di rumah.Karena kejadian ini juga beberapa karyawan di perusahaannya mulai bergosip dan mereka mulai mencari tau masa lalu dari istri Glen."Apa tak berlebihan aku dikawal bodyguard?" tanya Azalea pada suaminya karena Glen merekomendasikan beberapa orang untuk menjaganya."Tidak, Sayang ... aku tak mau jika sampai kejadian ini terulang lagi. Aku tak akan tenang," jawab Glen khawatir.Azalea tersenyum. "Ini terlalu berlebihan aku kan bersamamu di rumah kenapa bodyguardnya sebanyak ini?""Sudahlah, Ratuku kamu menurut yah ini demi kebaikanmu," ucap Glen sembari mengecup keningnya.Azalea menghembus n
Glen pun menelpon seseorang untuk menyelidiki semua gerak-gerik Adiko. Ia ingin mengetahui apa yang akan pria itu lakukan setelah ini?Setelah hampir tiga jam ia tertidur. Azalea pun sadar."Sayang, bagaimana kandunganku?" tanyanya pelan."Anak kita baik-baik saja, Sayang. Kamu tak perlu khawatir! Aku tak akan membiarkan dia hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan padamu," jawab Glen dengan marah yang begitu besar.Azalea menghembus napas panjang. Merasa lega karena janin dalam kandungannya selamat. Tiba-tiba saja air matanya keluar lagi."Sayang, kamu kenapa?" tanya Glen sembari mengusap air matanya."Dia yang menyakitiku dulu, Mas ...! Karena dia aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat semuanya di renggut olehnya," tutur Azalea mengingat kembali rasa sakit yang tak pernah bisa ia lupakan.